Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIET PASCA KEMOTERAPI

DI RUANG MAWAR (NIFAS)


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SYAHRANI
SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

Oleh:
Albarry Muqowwy
Andi Tandri
Erika Dwi Wahyuni
Firnadia Afra Afifah
Handri Vias Asen
Jessy Yanti
Mega Sri Mulyani

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
DIET PASCA KEMOTERAPI

1. Latar Belakang

Kanker adalah penyakit yang prevalensinya semakin tahun semakin


meningkat. Salah satu pengobatan kanker adalah kemoterapi yang bertujuan
membunuh sel-sel kanker dengan obat melalui oral atau langsung masuk ke dalam
darah/parenteral, tapi sayangnya sel-sel yang normal pun ikut rusak dengan obat
kemo tersebut. Tubuh yang dimasuki obat kemo bereaksi dengan berbagai gejala
diantaranya kelainan dari mulut, esophagus, lambung, gastrointestinal sebagai berikut
mulut terasa sakit, kehilangan cita rasa, mual, muntah, diare, perut penuh, kebiasaan
buang air besar berubah, dan lain-lain. Sebagian besar pasien merasa tidak nyaman
selama menjalani kemoterapi yang menyebabkan problem asupan makanan menjadi
berkurang.

Selain pelayanan pengobatan yang diberikan oleh dokter, tenaga kesehatan


lain juga berperan dalam membantu pasien diantaranya menginformasikan
pengaturan pola makan yang baik akan mengurangi keluhan pasien dan memperbaiki
keadaan umum sehingga memperlancar pengobatan kemoterapi. Tujuan mengatur
makanan dan minuman (Diet) pada pasien kanker adalah membuat status gizi optimal
dengan cara: Memberikan makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan zat gizi dan
daya terima pasien, mencegah penurunan berat badan serta mengurangi rasa mual,
muntah dan diare.

Mencegah kanker lebih baik dari pada mengobati yaitu dengan mengontrol
faktor risiko yang dapat dikontrol diantaranya merubah gaya hidup dengan pola
makan yang baik dan seimbang, menjaga IMT, olah raga, dan lain-lain. Terapi diet
kanker dengan kemoterapi disesuaikan dengan kondisi pasien, yang bertujuan
optimalisasi status gizi. Cukup energi, protein, vitamin dan mineral, lemak tidak
berlebihan. Porsi kecil tapi sering, bentuk makanan sesuai kemampuan.

Kemoterapi merupakan pengobatan yang efektif dalam mengatasi kanker dan


menghilangkan gejala-gejala kanker. Pengaturan diet yang baik hendaknya tidak
membatasi pasien untuk mendapatkan kemoterapi kembali. Sehingga diperlukan
informasi untuk mengatur diet pasca kemoterapi tersebut, untuk itu maka diadakanlah
penyuluhan kesehatan mengenai diet pasca kemoterapi.

2. Pokok Bahasan
Diet Pasca Kemoterapi.
3. Sub Pokok Bahasan
Jenis Makanan/Diet Pasca Kemoterapi.
4. Waktu
30 menit
5. Sasaran
Pasien dan Keluarga yang melakukan Kemoterapi.
6. Hari/Tanggal

7. Tempat
Ruang Mawar (Nifas), RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda
8. Pelaksana
Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Kalimantan Timur.
9. Tujuan Instruksional Umum
Setelah Penkes ini diharapkan klien mengetahui dan mampu mengatur pola diet
yang baik pasca kemoterapi.
10. Tujuan instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penkes ini, klien diharapkan:
a. Mengerti diet pasca kemoterapi
b. Memahami diet pasca kemoterapi
c. Mampu mengatur jenis makanan/diet pasca kemoterapi
11. Materi
a. Pengertian kemoterapi
b. Diet pasca kemoterapi
c. Jenis makanan/diet pasca kemoterapi
12. Metode
a. Ceramah
b. Tanya-jawab
13. Media
a. Leaflet
14. Struktur Organisasi
Moderator : Jessy Yanti
Penyaji : Mega Sri Mulyani
Seksi Perlengkapan : Albarry Muqowwi
Handri Vias Asen
Anggota : Andi Tandri
Erika Dwi Wahyuni
Firnadia Afra Afifah
15. Kegiatan Belajar
Waktu Tahap Respon
5 menit Orientasi: a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
a. Mengucapkan salam
c. Audiens ingat dengan
b. Memperkenalkan diri
kontrak
c. Mengingatkan kontrak d. Audiens mengerti
d. Menjelaskan maksud dan tujuan maksud dan tujuan
e. Menanyakan kesediaaan e. Audiens siap / bersedia
f. Apersepsi (menanyakan apa yang sudah f. Memberitahu apa yang
dan belum diketahui audiens) sudah dan belum
diketahui

15 menit Kerja : Menyimak

a. Menjelaskan pengertian Kemoterapi Mengajukan pertanyaan


b. Menjelaskan pentingnya diet pasca
Mendengarkan
Kemoterapi
c. Menjelaskan jenis makanan untuk pasien
pasca Kemoterapi

10 menit Terminasi : Mendengarkan

a. Melakukan evaluasi Menjawab salam


b. Memberikan kesimpulan
c. Membuat rencana tindak lanjut
d. Memberikan salam penutup

16. Evaluasi
a. Evaluasi proses
 75 % peserta datang tepat waktu
 Peserta memperhatikan penjelasan penyaji
 Peserta aktif bertanya dan memberikan pendapat
 Media digunakan secara aktif
b. Evaluasi hasil
 Menyebutkan kembali pengertian pengertian kemoterapi
 Menyebutkan kembali diet/jenis makanan pasca kemoterapi

Materi
Diet Pasca Kemoterapi

Selain pelayanan pengobatan yang diberikan oleh dokter, tenaga kesehatan


lain (khususnya perawat) juga berperan dalam membantu pasien diantaranya
menginformasikan pengaturan pola makan yang baik akan mengurangi keluhan
pasien dan memperbaiki keadaan umum sehingga memperlancar pengobatan
kemoterapi. Tujuan mengatur makanan dan minuman (Diet) pada pasien kanker
adalah membuat status gizi optimal dengan cara: Memberikan makanan seimbang
sesuai dengan kebutuhan zat gizi dan daya terima pasien, mencegah penurunan berat
badan serta mengurangi rasa mual, muntah dan diare.

Mencegah kanker lebih baik dari pada mengobati yaitu dengan mengontrol
faktor risiko yang dapat dikontrol diantaranya merubah gaya hidup dengan pola
makan yang baik dan seimbang, menjaga IMT, olah raga, dan lain-lain. Terapi diet
kanker dengan kemoterapi disesuaikan dengan kondisi pasien, yang bertujuan
optimalisasi status gizi. Cukup energi, protein, vitamin dan mineral, lemak tidak
berlebihan. Porsi kecil tapi sering, bentuk makanan sesuai kemampuan.

Kemoterapi merupakan pengobatan yang efektif dalam mengatasi kanker dan


menghilangkan gejala-gejala kanker. Pengaturan diet yang baik hendaknya tidak
membatasi pasien untuk mendapatkan kemoterapi kembali.
Pada pasien kanker dengan kemoterapi perencanaan dietnya adalah sebagai berikut :
a. Energi sesuai dengan usia, TB, BB, berkisar 32-36 Kkal/kgBB.
b. Protein 1-1.5 g/kgBB.
c. Lemak 20% dari total kalori.
d. KH sisa dari protein & lemak kurang lebih 60%.
e. Vitamin & mineral diberikan cukup.
f. Bila imunitas pasien menurun, pasien diberikan penjelasan agar selalu menjaga
kebersihan individu, makanan dan alat makan selalu dalam keadaan higienis,
tidak terkontaminasi dengan kuman/bakteria. Makanan diajurkan yang dimasak
matang sempurna, tidak dianjurkan mengkonsumsi telur setengah matang,
makanan mentah lainnya atau susu tanpa dipasturisasi, biasa disebut neutropenic
diet.
g. Porsi kecil tapi sering, biasanya 6 kali sehari 3-4 x makan dan 2-3 x makanan
selingan/snack. Disajikan makanan kesukaan dan jangan makan menunggu
sampai kondisi lapar.
h. Makanan dan snack disarankan yang mengandung tinggi kalori dan protein
seperti hasil produk dari susu, telur, daging, ikan, ayam.
i. Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan pasien mengkonsumsi, dapat berupa
kombinasi oral (nasi, tim, bubur dengan lauk pauknya, sayur dan buah) disertai
makanan enteral berupa susu sapi, susu kacang hijau, susu kedele.
j. Asupan air harus cukup 8 s/d 10 gelas sehari selain untuk mencukupi kebutuhan,
agar fungsi ginjal tetap baik dan sisa obat kemo dapat keluar bersama urine.
Sebagian minuman dianjurkan yang tinggi kalori dan protein seperti milk shake,
atau susu sebagai suplemen. Efek samping pengobatan kemoterapi dan solusinya
diinformasikan pada pasien saat memberikan konseling gizi sebagai berikut,
apabila terjadi:
1) Anoreksia:
 Makanan yang dingin lebih baik dari panas, cair jernih, es krim,
milkshake, gelatin, puding, semangka, anggur.
 Hindari minum sebelum makan.
 Minuman dalam bentuk segar.
2) Berat badan yang turun:
 menganjurkan mengkonsumsi makanan favorit.
 Bila tidak dapat mengkonsumsi makanan oral dimodifikasi dengan
kombinasi makanan enteral.
3) Mual/ Muntah:
 Makanan kering, hindari bau yang merangsang, hindari makanan
berlemak, anjurkan makan perlahan, tidak tiduran setelah makan.
4) Diare:
 Memberikan cairan cukup, dengan modifikasi diet berdasarkan
kemampuan menelan, karena kadang terjadi dysphagia.
 Hindari makanan terlalu panas/ dingin.
 Makanan lunak & saring lebih dapat diterima dari pada makanan
biasa.
 Hindari makanan pedas dan asam.
5) Malabsorpsi:
 Pada kasus ini digunakan makanan enteral rendah laktosa.
 Elemental diet/ oligomerik formula digunakan bila fungsi penyerapan
zat gizi sangat jelek.
 Na, K tinggi.
 Cair jernih berasal dari sirup atau kaldu 1X 24 jam dapat membantu.
Jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi setelah kemoterapi adalah:

1. Cairan encer, termasuk jus buah, gelatin, esbuah, kopi dan teh.
2. Cairan kental, seperti susu, yoghurt, eskrim, milkshakes, sereal panas, atau
pudding. Merupakan perkembangan dari konsumsi cairan. Jenis makanan ini lebih
ditujukan pada pasien yang mengalami kesulitan menelan akibat penyempitan
tenggorokan.
3. Makanan lembut, tidak termasuk buah mentah, makanan dengan kulit, serta
kacang-kacangan. Ditujukan bagi pasien yang mengalami sembelit ataupun
tersumbatnya jarigan pembuangan yang disebabkan oleh rasa sakit maupun
konsumsi obat penghilang rasa pusing.
4. Makanan tanpa laktosa, yaitu makanan tanpa susu seperti pudding, eskrim dan
milkshakes. Produk susu yang dapat dikonsumsi adalah yang telah melalui proses
seperti keju cheddar, dan yoghurt. Cara makan ini dianjurkan bagi pasien yang tidak
dapat mentoleransi laktosa, merasa kembung, sakit perut dan diare setelah
memakan makanan dengan kandungan laktosa seperti diatas.

Untuk menjaga agar anda makan dengan teratur meskipun anda memiliki gejala diatas,
maka beberapa tips yang akan berguna bagi anda adalah:

 Hilangnya selera makan


 Rencanakanlah menu makan hari anda sebelum anda makan.
 Pilihlah makanan dengan kalori dan protein tinggi
 Selalu sediakan makanan ringan sebagai snack
 Paling sedikit konsumsilah 1/3 dari protein harian yang anda butuhkan ketika
sarapan.
 Makanlah 5-6 kali sehari
 Cobalah sesuatu yang baru
 Kesulitan untuk menelan makanan
 Pilihlah makanan lembut yang mudah dikunyah
 Cobalah milkshakes dengan protein tinggi
 Kunyahlah makanan anda sampai halus
 Sembelit
 Tingkatkanlah jumlah makanan berserat tinggi
 Minumlah banyak cairan
 Pada beberapa kasus, dengan jumlah cairan yang lebih banyak, dapat mencoba
mengkonsumsi makanan berserat rendah
 Rasa tidak nyaman pada mulut
 Gosoklah gigi anda
 Kumur-kumurlah dengan pencuci mulut
 Hindarilah makanan dengan sitrus dan tomat
 Hindarilah makanan pedas, panas, dan alcohol.

Kemoterapi pada pasien kanker lebih ke makanan yang ringan, makanan sedikit
minyak, makan lebih banyak buah, beberapa kali makan untuk menghindari
kekenyangan, bisa digunakan obat kumur sebelum makan, cobalah untuk duduk dan
makan sesuatu dan minum banyak air, setengah jam kemudian berbaring, anggota
keluarga menemani dan mendorong pasien untuk makan. Secara fisik lemah setelah
kemoterapi, harus memilih bergizi dan mudah untuk mencerna makanan, seperti beras
lembut, bubur, roti, ikan, telur, ayam, sup, kentang, pisang, selai. Sering makan, olah
raga yang tepat, gunakan yoghurt sebagai pengganti susu, untuk menghindari perut
kembung. Jahe juga dapat digunakan untuk merangsang nafsu makan, mengunyah jahe
efek antiemetik.

Setelah kemoterapi kanker tidak tepat untuk makan makanan, seperti daging
babi, daging anjing, ayam, angsa, soba, makan makanan pedas, makanan yang
digoreng, dan panggangan.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Halo Cipto (Maret 2012-PKRS)


Oleh : Triyani Kresnawan, DCN, MKes, Instalasi Gizi RSCM
http://kesehatansaya.com/2011/09/24/tips-nutrisi-ketika-menjalani-kemoterapi/
diakses pada hari Rabu, 30 Januari 2019 jam 23.50 WITA

Anda mungkin juga menyukai