Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET TINGGI SERAT UNTUK PENDERITA OBESITAS

DISUSUN :

Milla Meiza Mustika

NIM : 04064882124018

Dosen Pembimbing :

Khoirul Latifin, S.Kep.,Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


BAGIAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIET TINGGI SERAT UNTUK PENDERITA OBESITAS

Topik : Pemberian materi tentang diet tinggi serat pada penderita obesitas

Sasaran : Pasien dan keluarga di RSUP Dr. Mohammad Hosein Palembang

Tempat : Komering, 1.1 kamar melati bed 2

Hari/ Tanggal : Jumat, 15 Oktober 2021

Waktu : 10.00 WIB – Selesai

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Leaflet

Penyuluh : Milla Meiza Mustika, S.Kep

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga

selama 1x30 menit, pasien dan keluarga dapat mengetahui diet tinggi serat pada

penderita obesitas

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit keluarga pasien dapat:

a) Menjelaskan tentang menyebutkan pengertian Obesitas

b) Menyebutkan Penyebab Obesitas

c) Menyebutkan Diet untuk Penderita Obesitas

d) Menjelaskan pengertian serat dan diet tinggi serat

e) Menjelaskan jenis makanan yang dianjurkan dalam diet tinggi serat


Metode dan Media

1. Metode yang digunakan dalam penyuluhan yaitu metode ceramah

2. Media yang digunakan dalam penyuluhan yaitu media leaflet

3. Waktu : 10.00 WIB – Selesai

4. Sasaran dan Target : Pasien dan keluarga

Penyuluhan kegiatan akan dilakukan kurang lebih selama 30 menit.

5. Setting Tempat

Keterangan :

: Pasien

: Pemateri

: Fasilitator
F. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan perawat Kegiatan keluarga Metode waktu
kegiatan pasien dan media
Pembukaan a. Pembukaan, a. Menjawab salam Metode 5 menit
mengucapkan salam dan ceramah
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan perawat.
cakupan materi dari b. Memperhatikan
penyuluhan yang akan perawat.
dilakukan
d. Kontrak waktu
dengan peserta
e. Menanyakan kepada
pasien apa yang
diketahui tentang diet
tinggi serat dan
obesitas
Penyampaia a. Menjelaskan tentang a. Menyimak Metode 15 menit
n materi pengertian Obesitas penjelasan tentang ceramah
b. Menyebutkan diet tinggi serat dengan
pada penderita media
Penyebab Obesitas
obesitas leaflet
c. Menyebutkan diet b. Menyimak dan
untuk penderita melakukan terapi
obesitas
d. Menjelaskan
pengertian serat dan
diet tinggi serat
e. Menjelaskan jenis
makanan yang
dianjurkan dalam diet
tinggi serat

Tanya a. Memberikan a. Pasien bertanya Metode 5 menit


jawab kesempatan kepada kepada perawat ceramah
pasien dan keluarga
untuk bertanya
b. Menjawab setiap
pertanyaan dari pasien
dan keluarga
Penutup a. Mengevaluasi hasil a. Menjawab Metode i.
dari kegiatan pertanyaan ceramah
b. Memberi salam. evaluasi
b. Menjawab salam.

F. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Pasien mengikuti penyuluhan
2) Pasien mengikuti dari awal sampai akhir penyuluhan
3) Tersedianya alat media untuk melakukan penyuluhan
4) Pasien memberikan respon terhadap pelaksanaan
b. Evaluasi proses
1) Pasien berpartisipasi selama kegiatan penyuluhan
2) Pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3) Pelaksanaan sesuai rencana
4) Pasien menyampaikan perasaan setelah penyuluhan
5) Pasien dapat mengulangi materi yang telah disampaikan dengan tepat
c. Evaluasi hasil
1) Pasien mampu menjelaskan kembali pengertian obesitas
2) Pasien mampu menyebutkan 4 dari 6 cara penyebab obesitas
3) Pasien mampu menyebutkan 3 dari 4 diet untuk penderita obesitas
4) Pasien mampu menjelaskan pengertian serat dan pengertian serat
5) Pasien mampu menyebutkan 3 dari 4 jenis makanan yang dianjurkan dalam
diet tinggi serat
Lampiran

Materi Diet Tinggi Serat untuk Pasien Obesitas

1. Pengertian

Pengertian Obesitas Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun

abnormal yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2011).

2. Penyebab Obesitas

Faktor Penyebab Obesitas :


a. Kurang berolah raga
Olah raga akan membantu mengurangi berat tubuh dengan cara membakar
kalori.
b. Kebiasaan makan yang keliru
Misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan kaya karbohidrat dan
lemak.
c. Faktor pola makan abnormal
Ada dua pola makan abnormal penyebab obesitas yaitu : makan dalam
jumlah sangat banyak (binge), dan pola makan di malam hari.
d. Faktor genetik
Faktor genetik berpengaruh sebesar 33 % terhadap berat badan seseorang.
e. Faktor Psikis
Makanan menjadi pelarian ketika seseorang mengalami masalah atau
risau.
f. Faktor kesehatan Kaitan dengan melambatnya metabolisme.
Penyebab perubahan ini antara lain kelenjar tirois yang kurang aktif,
hipogonadisme atau turunnya aktivitas kelenjar kelamin, sindrom Chusing
yakni kelainan metabolisme akibat hiperaktifitas kelenjar adrenal kortikal.
g. Pengaruh obat – obat tertentu.
Steroid dan beberapa obat anti depresi cenderung mampu menyebabkan
penambahan berat badan.

3. Diet Untuk Penderita Obesitas


a. Diet rendah kalori
Pasien diet harus menimbang dan mengukur makanan sebagai pembantu
dalam mempelajari dan mengenal ukuran jenis.
b. Kurangi penggunaan lemak
Gunakan daging yang tidak berlemak atau ayam tanpa kulit dan jangan
makan lebih dari 170 g/hari. Rebus, bakar, atau kukus makanan daripada
digoreng. Gunakan rempah-rempah, bumbu, dan air jeruk nipis atau
penyedap yang rendah kalori lainnya daripada mentega, margarin, minyak
zaitun atau garam babi. Batasi makanan dengan lemak tersembunyi seperti
donat, pie crust, crossants, muffins, dan roti yang dibuat dengan cepat.
Pilihlah es buah, buah segar, atau kue-kue yang rendah kalori daripada es
krim, cake, pie, atau kue-kue yang tinggi kadar lemaknya.
c. Makan makanan berserat tinggi
Makanan berserat tinggi memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna
daripada makanan rendah serat, dan rasa kenyang (penuh dan puas) dapat
dicapai dengan sedikit kalori bila memakan makanan berserat tinggi.
d. Memakan makanan sehat disertai vitamin dan mineral yang cukup (Mary
Courtney Moore, 1997).

4. Pengertian serat dan diet tinggi serat


Serat adalah polisakarida nonpati yang hanya ditemukan di dalam makanan
nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran, buah, dan biji-bijian utuh seperti beras
coklat atau beras merah. Sebaliknya, makanan hewani dan produk makanan
olahan tidak mengandung serat.
Diet tinggi serat adalah melakukan modifikasi dari susunan makanan biasa
dengan menambahkan bahan pangan yang banyak mengandung serat pangan
(Festy, 2018)

5. Jenis-jenis makanan tinggi serat


Karbohidrat beras merah dan roti gandum
:
Protein nabati : kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, atau olahan
kacang-kacangan seperti tempe
Sayuran : daun singkong, daun papaya, brokoli, pare, kacang panjang,
buncis dan ketimun.
Buah : jeruk (dengan selaputnya), nanas, mangga, salak, pisang,
papaya, sirsak, apel, anggur, belimbing, pir, dan jambu biji
(Festy, 2018)

Contoh menu diet tinggi serat


Pagi Pukul 10 Siang Malam
Nasi Bubur kacang Nasi Nasi
Telur mata sapi hijau Ikan/daging Ikan
Sayur wortel + ayam Tahu goreng
buncis Tempe Sayur brokoli
Sayur bening atau sayur lodeh
Lalapan Sambal
Sambal Papaya/apel
jeruk

DAFTAR PUSTAKA
Festy, P. (2018). Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya: UMSurabaya Publishing
Mary Courtney Moore. (1997). Buku Pedoman Terapi Diet Dan Nutrisi. Jakarta : Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai