Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN DIET DISPEPSIA

Disusun Oleh:

TESAR PRADYKA I4051181019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN DIET DISPEPSIA

1. Pokok Bahasan : Gangguan Sistem Percernaan

2. Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan dispepsia


3. Sasaran : Klien dan keluarga
4. Tanggal : 28 Desember 2018
5. Tempat : Penyakit Dalam
6. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan
memahami tentang manajemen diet dispepsia

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 15 menit tentang manajemen diet
dispepsia, maka diharapkan pasien dan keluarga pasien :
 Mengetahui apa yang di maksud dengan dispepsia

 Mengetahui penyebab dari dispepsia

 Mengetahui apa saja tanda dan gejala dispepsia

 Mengetahui makanan yang dapat di konsumsi

 Mengetahui makanan yang harus dihindari

c. Metode : ceramah dan diskusi


d. Media : leaflet
e. Evaluasi :
1. Prosedur : Evaluasi dilakukan setelah penyuluhan
2. Pertanyaan :
a) Jelaskan pengertian dispepsia
b) Sebutkan makanan yang dapat di konsumsi
c) Sebutkan makanan yang harus dihindari

3. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan


No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan peserta
1. Pembukaan 2 menit · Mengucapkan salam · Menjawab salam
· Memperkenalkan diri · Mendengarkan
· Menyebutkan topik penyuluhan
· Menyampaikan pertanyaan
· Menjawab
lisan
2. Isi 10 menit Mengetahui apa yang di maksud
dengan dispepsia · Menjawab

Mengetahui penyebab dari


dispepsia

Mengetahui apa saja tanda dan


gejala dispepsia

Mengetahui makanan yang dapat


di konsumsi

Mengetahui makanan yang harus


dihindari

Tanya Jawab
· Membuat kesimpulan
3. Penutup 3 menit · Evaluasi
· Tanya jawab
· Salam penutup · Menjawab salam
4. Materi penyuluhan

MANAJEMEN DIET DISPEPSIA

A. Dispepsia
1. Pengertian Dispepsia
Dispepsia merupakan suatu kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari
rasa tidak nyaman/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan, yang sering dirasakan seperti perasaan penuh setelah makan atau rasa
cepat kenyang atau rasa terbakar di perut (Rani, 2011).

2. Penyebab Dispepsia
Menurut Purnama (2017) penyebab apendisitis yaitu :
a. Intoleransi makanan
Pada kondisi akut, dispepsia mungkin disebabkan oleh makan berlebihan,
makan yang terlalu cepat, makan makanan berlemak, makan saat keadaan stress,
atau minum alcohol atau kopi terlalu banyak.
b. Infeksi Helicobacter pylori
Prevalensi dari H. pylori berhubungan dengan gastritis kronik pada pasien
dengan dyspepsia sekitar 20-50%
c. Pankreas terganggu

3. Tanda dan Gejala Dispepsia


Menurut Bere (2012) tanda dan gejala apendisitis yaitu :
 Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai
dengan sendawa.
 Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita
yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya.
 Nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut
kembung).
 Perlukaan yang terjadi dapat berlanjut sampai ke bagian dalam lambung
sehingga menyebabkan lambung menjadi bolong dan akhirnya terjadi
perdarahan dan kanker lambung.

4. Makanan Yang Dapat Di Konsumsi

Menurut Kemenkes RI (2011) makanan yang dapat di konsumsi :

 Sumber karbohidrat : Sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, bubur roti gandu
macaroni, jagung, kentang, ubi dan talas, havermout, sereal (hidrat arang
komplek yang banyak mengandung serat)

 Sumber protein hewani : daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, putih
telur,susu rendah lemak

 Sumber protein nabati : tempe, tahu, kacang hijau, kedelai


 Sayuran : Sayuran yang tidak menimbulkan gas : bayam, buncis, labu kuning,
labu siam, wortel, kacang panjang, tomat,gambas, kangkung, kecipir, daun
kacang panjang, daun kenikir, ketimun, daun selada dan toge.

 Buah-buahan : jeruk, apel, pepaya, melon, jambu, pisang, alpukat, belimbing,


mangga

Contoh Menu Sehari


Pagi Siang Malam
Nasi Tim Nasi Tim Nasi Tim
Telur Dadar Semur daging Ikan panggang
Sop Wortel Tim Tahu bumbu tomat
Teh manis encer Sayur Bening Pepaya Tumis Tempe
Sop Buncis
Selingan Selingan Pisang
Snack Biskuit Snack
Susu rendah - lemak Poeding Selingan
Susu Susu

5. Makanan Yang Harus Dihindari

Menurut Kemenkes RI (2011) makanan yang harus dihindari :

 Sumber protein hewani : Daging berlemak, jeroan, sosis, daging asap, gajih,
otak,kepiting, kerang,keju, susu full cream

 Sumber protein nabati : kacang merah, kacang mente

 Sayuran : sayuran yang dapat menimbulkan gas, seperti : kol, kembang kol,
lobak, sawi, nangka muda dan sayuran mentah

 Buah-buahan : Buah yang dapat menimbulkan gas dan tinggi lemak, seperti
durian, nangka, cempedak, nanas dan buah-buahan yang diawet.

 Minuman yang beralkohol dan bersoda

Referensi :
Bere, D.A. (2012). Hubungan Antara Ketidakteraturan Makan dan Merokok dengan
Kejadian Dispepsia pada Pasien Rawat Jalan Usia 20-44 Tahun di
Wilayah Kerja Puskesmas Depok 1, Maguwoharjo, Sleman-Yogyakarta.
Kemenkes RI. (2011). Diet Ginjal. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Purmama, S. (2017). Faktor Risiko, Klasifkasi, dan Terapi Sindrom Dispepsia. CDK-
259/ vol. 44 no. 12.
Rani, A. A., Jacobus, A., (2011). Buku Ajar Gastroenterologi, In: Ilmu Penyakit
Dalam FKUI. 1st ed. Jakarta Pusat: Interna Publishing. 55-65.

Anda mungkin juga menyukai