I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam UU Tentang praktik keperawatan pada bab 1 pasal 1 yang ke-3 berbunyi :
“ Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan baik langsung atau tidak langsung diberikan kepada sistem klien disarana
dan tatanan kesehatan lainnya, dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan
berdasarkan kode etik dan standar pratik keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini adalah:
1. Apakah Praktik Keperawatan itu?
2. Kenapa Undang-Undang Praktik Keperawatan itu penting?
3. Kenapa PPNI mendorong disahkannya Undang-Undang Praktik Keperawatan?
4. Apa Tugas Pokok dan Fungsi Keperawatan Dalam RUU Keperawatan?
5. Apa Landasan Hukum Profesi Perawat?
1.3 Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan diatas maksud dan tujuan inipun dirumuskan
guna memperoleh suatu deskripsi tentang:
1. Praktik Keperawatan itu
2. Undang-Undang Praktik Keperawatan itu penting
3. Tugas Pokok dan Fungsi Keperawatan Dalam RUU Keperawatan
4. Landasan Hukum Profesi Perawat
5. Perkembangan Perjuangan Undang-Undang Keperawatan
6. Penjelasan RUU Keperawatan
7. Pemecahan Masalah RUU Keperawatan
1.4 Manfaat
Dalam penyusunan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Adapun manfaat penyusunan itu diantaranya :
1. Berfungsi sebagai literatur-literatur bagi pelajar yang ingin memperdalam wawasan
tentang masalah Landasan Hukum Praktik keperawatan
2. Para pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang Ruu Keperawatan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Manfaa
BAB II
2.1 Praktik Keperawatan itu
2.2 Undang-Undang Praktik Keperawatan itu penting
2.3 PPNI mendorong disahkannya Undang-Undang Praktik Keperawatan
2.4 Undang-Undang yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan praktik
keperawatan
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Keperawatan Dalam RUU Keperawatan
2.6 Landasan Hukum Profesi Perawat
2.7 Perkembangan Perjuangan Undang-Undang Keperawatan
2.8. Isi RUU Keperawatan
2.9 Penjelasan RUU Keperawatan
2.10 Pemecahan Masalah RUU Keperawatan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
PraTujuaktik keperawatan
Pengaturan penyelenggaraan praktik keperawatan bertujuan untuk:
1. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima dan pemberi jasa
pelayanan keperawatan.
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan
oleh perawat.
1. Paska aksi di DPR, komisi 9 menulis surat resmi untuk memproses UUK kepada Baleg DPR
RI. kemudian DPR mengatakan bahwa masalah bukan hanya di DPR tapi juga di eksekutif
(MENKES). Segala upaya via jalur normal kandas.
2. Aksi damai di Depkes diakukan dengan dukungan dari elemen perawat DKI, Jabar dan Banten
serta mahasiswa (jumlah lebih sedikit dari aksi di DPR). issu yang disampaikan adalah dosa2
depkes terhadap perawat seperti: standard kompetensi perawat tidak disahkan sejak tahun 2002,
15 profesi lain yang mengusulkan lebih lambat (sekitar 2007) telah disahkan.
3. penyelenggarakan Mukernaslub
4. pengirman sms ke presiden
5. paska aksi tersebut, Menegneg memanggil PPNI untuk beraudiensi. mereka mendukung penuh
UUK dan segera di proses bila telah tiba dari DPR
6. Melibatkan PPNI di Mensesneg dalam rapat koordinasi antar departemen terkait keberadaan
perawat
7. Staff ahli baleg (23/6) mengundang PPNI untuk presentasi paparan urgensi UUK segera
disahkan.
8. Sehari setelah itu (24/6), Anggota Baleg, mengudang secara resmi PPNI untuk
menyampaikan UUK di hadapan dewan.
9. Menkes mengudang PPNI untuk beraudiensi dengan PPNI (26/6). beliau intinya sangat
mendukung UUK, menyetujui amandemen Kepmenkes 1239/2001, menyetujui KNKP (komite
kompetensi nasional perawat) yang dibentuk PPNI dll. termasuk hambatan PPNI yang selama ini
dirasakan akan diratakan. Surat-surat permohonan audiensi sebelumnya tidak pernah ditanggapi.
2.8. Kesimpulan
2. kedua, alasan yuridis. UUD 1945, pasal 5, menyebutkan bahwa Presiden memegang kekuasaan
membentuk Undang-Undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Demikian Juga UU
Nomor 23 tahun 1992, Pasal 32, secara eksplisit menyebutkan bahwa pelaksanaan pengobatan
dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
3. Ketiga, alasan sosiologis. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
keperawatan semakin meningkat.
Dalam peringatan Hari Perawat Sedunia ini Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) lebih mendorong disahkannya Undang-Undang Praktik Keperawatan. Hal ini disebabkan
karena
a. Pertama, Keperawatan sebagai profesi memiliki karateristik yaitu, adanya kelompok
pengetahuan (body of knowledge
b. Kedua, kewenangan penuh untuk bekerja sesuai dengan keilmuan keperawatan yang dipelajari
dalam suatu sistem pendidikan keperawatan yang formal dan terstandar menuntut perawat untuk
akuntabel terhadap keputusan dan tindakan yang dilakukannya.
c. Ketiga, perawat telah memberikan konstribusi besar dalam peningkatan derajat kesehatan
Jadi Kita harus ikut serta dalam mendukung segala program percepatan legislasi undang-
undang di DPR sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai dan Indonesia dapat mencapai
Kesehatan yang lebih baik dengan tenaga kesehatan yang berkualitas dan patut untuk di
perhitungkan serta bertanggungjawab.