Oleh:
Kelompok 6
Azriatiwahyu, S.Kep Rada Isdayani, S.Kep
Ferdian, S.Kep Siti Armanitha, S.Kep
Nakita Pangestika, S.Kep Tengku Dinda Fitri, S.Kep
COVER
DAFTAR ISI .........................................................................................i
DAFTAR TABEL .................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
1. Latar Belakang ...........................................................................1
2. Tujuan Kegiatan .........................................................................2
3. Manfaat Kegiatan .......................................................................3
BAB II METODE PELAKSANAAN .................................................4
A. Rincian Kegiatan ........................................................................4
B. Materi Penyuluhan Kesehatan ....................................................4
C. Peserta Pengabdian Masyarakat .................................................7
BAB III KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI .............................8
BAB VI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN ...............................9
A. Evaluasi Kegiatan .......................................................................9
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan ..................................9
BAB V PENUTUP ................................................................................10
A. Simpulan .....................................................................................10
B. Saran ...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................11
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oksigen memegang peran penting dalam semua proses tubuh secara
fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh, mengalami
kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu,
kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi tubuh. Bila ada
gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan oksigen akan
mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya
sumbatan pada saluran pernapasan (Permatasari, 2017).
Perawat mempunyai peran yang penting dalam pemenuhan kebutuhan
oksigen dan cara mengatasi masalah atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan
oksigen tersut, Oleh karena itu, perawat harus memahami konsep kebutuhan
oksigen. Dalam penyuluhan ini kami menyajikan materi mengenai beberapa
teknik yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan
oksigen bagi manusia, yaitu batuk efektif dan etika batuk (Azidin, 2020).
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya
benda asing ke dalam saluran pemapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan
tubuh sebagai mekanisme alamiah untuk melindungi organ paru-paru. Batuk
secara terkekeh-tekeh atau berlebihan dapat menyebabkan seseorang kehilangan
banyak energi, sulit untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi
tenggorokan (Umara, 2021).
ISPA salah satunya penyakit dengan gejala batuk yang menyebabkan
terjadinya lendir atau radang saluran pernafasan. Infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan,
hidung dan paru-paru. Penyebab utama ISPA adalah infeksi virus, yaitu virus
rhinovirus, adenovirus, coxsackie, parainfluenza, dan RSV
(respitatory syncytial virus). Namun, pada kasus tertentu, ISPA pada anak juga
bisa disebabkan oleh infeksi bakteri (Umara, 2021).
1
ISPA dapat menyebar dan menular dengan beberapa cara, misalnya saat
anak menghirup percikan bersin dari seseorang yang terinfeksi ISPA. Penyebaran
juga dapat terjadi saat anak memegang benda yang telah terkontaminasi virus
atau kuman. Penyebab ISPA dan secara tidak sadar menyentuh hidung atau
mulutnya sendiri. Tanda dan gejala yang umum pada ISPA yaitu batuk, yang
timbul akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan. Sebagian besar orang
mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda, sementara itu ada orang
yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Untuk mengantisipasi hal-hal
tersebut, kita dapat menggunakan teknik batuk efektif (Umara, 2021).
Batuk Efektif merupakan teknik batuk yang benar sehingga dapat
menghemat tenaga dan mengeluarkan dahak secara maksimal. Sedangkan, Etika
batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar dengan cara menutup hidung
dan mulut dengan tisu atau lengan baju. Hal ini berguna untuk mencegah
penyebaran bakteri atau virus ke udara sehing ga tidak menularkannya kepada
orang lain (Permatasari, 2017).
Berdasarkan data yang didapat pada tanggal 17 sampai 20 November 2018,
ditemukan sekitar 5 sampai 10 anak mengalami batuk, pilek dan mengalami
kesulitan dalam mengeluarkan dahak, sehingga anak merasakan sesak saat
bernafas. Oleh karena itu, kelompok tertarik mengangkat topik "Latihan Batuk
Efektif dan Mengajarkan Etika Batuk" agar pasien dan keluarga lebih mengenal
batuk efektif dan memahami serta mampu mengaplikasikan teknik batuk efektif,
sehingga anak mampu untuk mengeluarkan dahak sendiri (Permatasari, 2017).
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan masyarakat memahami
tentang ISPA, batuk efektif, dan etika batuk.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang ISPA pada masyarakat
selama 20 menit. Masyarakat mampu memahami:
2
a. Definisi ISPA
b. Etiologi ISPA
c. Manifestasi ISPA
d. Penatalaksanaan ISPA: Etika Batuk Dan Teknik Batuk Efektif
C. Manfaat Kegiatan
Dengan adanya kegiatan penyuluhan kesehatan ini, diharapkan masyarakat
memahami bagaimana menerapkan etika batuk, dan melakukan batuk efektif.
3
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Rincian Kegiatan
Waktu Mahasiswa Klie
3 Pembukaan :
menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan topik yang akan Mendengarkan
diajarkan
Menjelaskan kontrak waktu Mendengarkan
12 Penyampaian Materi :
menit Definisi ISPA Mendengarkan
Etiologi ISPA Mendengarkan
Manifestasi ISPA Mendengarkan
Penatalaksanaan ISPA: Etika Mempraktikan
Batuk Dan Teknik Batuk
Efektif.
5 Penutup :
menit Memberikan kesempatan pada Memberikan
masyarakat untuk bertanya pertanyaan
Memberikan jawaban Mendengarkan
pertanyaan
Menutup diskusi Memperhatikan
Mengucapkan salam Menjawab salam
4
Infeksi pernafasan merupakan penyakit akut yang paling banyak terjadi
pada anak-anak. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah radang
akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi
jasad renik atau bakteri, virus, maupun reketsia tanpa atau disertai dengan
radang parenkim paru. ISPA adalah masuknya mikroorganisme (bakteri,
virus, riketsi) ke dalam saluran pernapasan yang menimbulkan gejala
penyakit yang dapat berlangsung sampai 14 hari (Pajeriaty, 2018).
B. Etiologi ISPA
Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti bakteri,
virus, jamur dan aspirasi. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah
Diplococcus Pneumoniea, Pneumococcus, Strepococus Pyogenes
Staphylococcus Aureus, Haemophilus Influenza, dan lain-lain. Virus
penyebab ISPA antara lain adalah Influenza, Adenovirus,
Sitomegagalovirus. Jamur penyebab ISPA antara lain Aspergilus Sp,
Gandida Albicans Histoplasm, dan lain-lain. Penyakit ISPA selain
disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur juga disebabkan oleh aspirasi
seperti makanan, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, cairan
amnion pada saat lahir, benda asing (biji-bijian) mainan plastic kecil, dan
lain-lain (Kunoli, 2013).
C. Manifestasi ISPA
Tanda dan gejala ISPA diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih
dari gejala: tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau
batuk berdahak (Kemenkes RI, 2015). Gejala biasanya muncul dengan
cepat, mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari. Demam, batuk, dan
sakit tenggorokan adalah gejala umum, seperti coryza (pilek), sesak
napas, kedinginan, atau kesulitan bernapas (Masriadi, 2017).
D. Penatalaksanaan ISPA
Strategi untuk pengobatan, pencegahan dan melindungi anak dari ISPA
adalah dengan memperbaiki manajemen kasus pada semua tingkatan,
vaksinasi, pencegahan dan manajemen infeksi HIV, dan memperbaiki gizi
5
anak. Pemberian antibiotika segera pada anak yang terinfeksi pneumonia
dapat mencegah kematian. Antibiotika yang dianjurkan diberikan untuk
pengobatan pneumonia di negara berkembang adalah kotrimoksasol dan
amoksisilin. Selain itu juga dapat diberikan teknik batuk efektif untuk
melancarkan dan membersihkan jalan napas anak. Serta etika batuk untuk
mencegah tersebarnya virus dan mencegah infeksi pernafasan (Umara,
2021).
ETIKA BATUK
Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju jadi bakteri tidak menyebar ke
udara dan tidak menular ke orang lain. Cara Batuk Yang Baik Dan Benar
a. Tutup hidung dan mulut Anda dengan menggunakan tisu/saputangan atau
lengan dalam baju ketika batuk dan bersin
b. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah
c. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol sesuai prosedur
d. Gunakan masker (Kemenkes, 2020).
6
c. Tarik nafas dalam melalui hidung dan hembuskan melalui mulut
sebanyak 4-5 kali
d. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
e. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan
spontan
f. Keluarkan dahak dengan bunyi “huk..huk..huk…”
g. Lakukan berulangkali sesuai kebutuhan
h. Hindari batuk yang terlalu lama karena dapat menyebabkan kelelahan dan
hipoksia
7
BAB III
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
8
BAB VI
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada anak-anak yang dilaksanakan dengan acara tatap
muka dan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah berjalan dengan
baik dan lancar. Penyuluhan yang telah diberikan kepada masyarakat adalah
tentang “Peningkatan Perilaku tentang Penatalaksanaan ISPA” dengan pokok
bahasan sebagai berikut:
1. Definisi ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Manifestasi ISPA
4. Penatalaksanaan ISPA: Etika Batuk Dan Teknik Batuk Efektif.
9
BAB VII
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat telah dilaksanakan
dengan baik dan berjalan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah
disusun. Seluruh peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan
memperhatikan penjelasan dari penyuluh. Masyarakat juga aktif dalam
bertanya tentang materi yang disampaikan. Kegiatan ini mendapat sambutan
yang sangat baik, terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti setiap kegiatan
dengan tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum waktu kegiatan
berakhir.
B. Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran
yaitu partisipasi anggota kelompok yang lain dapat di tingkatkan dan lebih
responsive.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2022. Teknik Batuk Efektif dan Etika Batuk yang Benar.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1/teknik-batuk-efektif-dan-etika-batuk-
yang-benar di akses pada 19 Oktober 2022 15.20.
Permatasari, Ayu Novita, Ni Luh Putu Eka, Wahyu Dini Metrikayanto. 2017.
Pemberian Nafas Dalam, Batuk Efektif Dan Kebersihan Jalan Nafas Pada Anak
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Jurnal Keperawatan Terapan, Volume 3,
No. 2: 64-69.
Azidin, Yustan, Dwi Norwahidin. 2020. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Etika Batuk
Terhadap Persepsi Pasien Tentang Etika Batuk Di Ruang Paru Rsud Ulin
Banjarmasin. Caring Nursing Journal, Vol. 4 No. 2: 54-60.
Jeni, Eustakian, Muharti Syamsul, Ivan Wijaya. 2022. Kondisi Lingkungan Fisik
Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Panambungan
Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif Vol. 4 No. 2 Februari 2022, Hal. 116–
123.
Kementrian Kesehatan RI. 2022. Teknik Batuk Efektif dan Etika Batuk yang Benar.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1/teknik-batuk-efektif-dan-etika-batuk-
yang-benar di akses pada 19 Oktober 2022 15.20.
Permatasari, Ayu Novita, Ni Luh Putu Eka, Wahyu Dini Metrikayanto. 2017.
Pemberian Nafas Dalam, Batuk Efektif Dan Kebersihan Jalan Nafas Pada Anak
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Jurnal Keperawatan Terapan, Volume 3,
No. 2: 64-69.
Azidin, Yustan, Dwi Norwahidin. 2020. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Etika Batuk
Terhadap Persepsi Pasien Tentang Etika Batuk Di Ruang Paru Rsud Ulin
Banjarmasin. Caring Nursing Journal, Vol. 4 No. 2: 54-60.
Indriany, Nocivera, Eka Trismiyana. 2021. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Dengan Menggunakan Larutan Jeruk Nipis Dan Madu Di Kelurahan Sukabumi
Bandar Lampung. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
Volume 4 Nomor 5 Hal 1202-1208.
11
Jeni, Eustakian, Muharti Syamsul, Ivan Wijaya. 2022. Kondisi Lingkungan Fisik
Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Panambungan
Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif Vol. 4 No. 2 Februari 2022, Hal. 116–
123.
Umara, Annisaa Fitrah, dkk. 2021. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi.
Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
12
Lampiran Dokumentasi Kegiatan
13
Lampiran Leaflet
14
Lampiran PPT
15
16
17