Oleh:
Kelompok 6
Andrian Sahid
Indri Yulistiani
Messy Wulandari
Nurmila
Riska Ramadani
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. hanya karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya makalah dapat selesai tepat waktu. Salawat dan salam tidak lupa ucapkan kepada
Nabi Muhammad saw. Tujuan penulisan makalah “Askep Pada Pasien Multiple Organ
Dysfunction ” untuk menambah wawasan pembaca. Penulis ucapkan terima kasih kepada ibu
Ns. Putri Indah Pratiwi, M.Kep., selaku dosen pengampu mata kuliah keperawatan kritis atas
bimbingan yang diberikan dalam penyusun makalah. Penulisan makalah belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Awalnya sindrom kegagalan multi organ diduga sebagai akibat dari sepsis.
Ide ini berdasarkan pengamatan bahwa onset dini dari kegagalan respiratorik setelah
sejumlah kejadian stress koinsiden denganrespon septic pada banyak pasien. Respon
ini antara lain meliputi demam, leukosistosis, peningkatan cardiac output
dan penurunan resistensivascular perifer. Peneliti mendemonstrasikan bahwa lebih
dari 50% pasien mengalami kegagalan multi system organ tanpa bukti adanya
infeksi. Kegagalan multi organ yang meninggal memiliki bukti adanya inflamasi akut
dan kronik pada seluruh organ mereka. Penemuan ini mengarah pada ide bahwa
kegagalan multi system organ berasal dari sindrom respon inflamasi sistemik
(systemic inflammatory response syndrome/SIRS) dan disregulasi respon
hiperinflamasi sistemik dari pada sepsis atau infeksi. Satu kejadian tersering yang
dapat menyebabkan penyakit ini adalah iskemiaataucedera perfusi. Kegagalan multi
organ terus menjadi penyebab kematian lanjut setelah cedera.Kegagalan multi organ
juga menjadi penyebab terbanyak mortalitas di unit terapi intensif setelah komplikasi
bedah. Patogenesis darisindrom ini masih belum dapat dimengerti sepenuhnya, tapi
cenderung berkaitan dengansejumlah kombinasi dari respon inflamasi disregulasi,
aliran darahinadekuat, cederaiskemia-reperfusi dan disregulasi fungsi imun.
A. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan mengenai Askep pada Pasien dengan multiple organ dysfunction
B. Tujuan Khusus
1. Untuk menjelaskan tentang definisi multiple organ dysfunction
2. Untuk menjelaskan tentang etiologi multiple organ dysfunction
3. Untuk menjelaskan tentang faktor resiko muttiple organ dysfunction
4. Untuk menjelaskan tentang manifestasi klinis multiple organ dysfunction
5. Untuk menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
perdarahansaluran pencernaan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
b. Koagulasi intravaskuler
Penurunan sel darah merah tanpa adanya perdarahan dan penurunantrombosit <
100.000/mm3sering ditemukan. Sepsis menambah koagulasidan menurunkan
fibrinolisis. Endogenous activated Protein C yangmencegah trombosis
mikrovaskular juga turun selama sepsis. Ketikaterjadi penyumbatan pembuluh
darah kecil dapat terjadi gangguanmikrosirkulasi yang akan menyebabkan disokia
jaringan. Dalam sepsisberat, pemberian rhAPC dapat membantu memperbaiki
gangguankoagulasi.
peningkatan > 50% atau oliguri < 0,5 cc/kgbb/jam lebihdari 6 jam menandakan
gangguan ginjal akut dan dapat mempengaruhikeluaran yang buruk.
d. Perdarahan usus
Iskemia splanchnic dan asidosis intramukosa terjadi selama sepsis. Tandaklinis
mencakup perubahan fungsi otot halus usus dan terjadi diare.Perdarahan GIT
disebabkan stress ulcer gastritis akut yang jugamanifestasi sepsis. Monitoring pH
intramukosa lambung digunakan untukmengenali dan petunjuk terapi resusitasi.
Peningkatan pCO2 intraluminaldikaitkan dengan adanya iskemia jaringan dan
asidosis mukosa.
e. Gagal hati
Gangguan hati ditandai dengan adanya hepatomegali dan total bilirubin > 2mg/dl.
Adanya peningkatan bilirubin terkonjugasi dan peningkatan GGT sering terjadi.
g. Gagal jantung
2.6 Konsep asuhan keperawatan
1 Pengkajian
1. Biodata
a. Anamnesis yang diperoleh dari anamnesis umum merupakan identitas diri
pasien yaitu nama,umur,alamat,jenis kelamin,agama,pekerjaan.Identitas
penanggung
jawab meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, hubungan
dengan pasien dan alamat (Febrianto,2013).
2. Riwayat Sakit dan Kesehatan
a. Keluhan utama saat masuk Rumah Sakit/alasan MRS
Alasan pasien masuk Rumah Sakit perlu dikaji mengenai kapan, dimana,
penyebab, bagaimana proses terjadinya.
b. Keluhan utama saat pengkajian
Biasanya ditemukan keluhan seperti: Sepsis, kelelahan, insomnia
c. Riwayat penyakit saat ini
Kaji mengenai perjalanan penyakit saat ini
d. Riwayat Allergi
Kaji juga apakah pasien memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan
tertentu.
e. Riwayat Pengobatan
Perlu dikaji apakah pasien pernah mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya .
f. Riwayat penyakit sebelumnya dan riwayat penyakit keluarga
Kaji mengenai riwayat penyakit sebelumnya dan adanya penyakit keturunan
atau riwayat penyakit keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasi- perfusi
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan disfungsi
neuromuskuler
c. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
d. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi
insulin
e. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
f. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
g. Resiko jatuh dibuktikan dengan penurunan tingkat kesadaran
h. Resiko aspirasi dibuktikan dengan penurunan tingkat kesadaran
i. Resiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan
3. implementasi Keperawatan
Tahap implementasi dimulai setelahrencana tindakan disusun dan ditujukan pada
rencana strategi untuk membantumencapai tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu,
rencana tindakan yangspesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhimasalah kesehatan. Tujuan dari implementasi adalah membantu dalam
mencapaitujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping (Efendi
&Makhfudli, 2009).
4.Evaluasi Keperawatan
Tujuan evaluasi adalahmelihat kemampuan pasien dalam mencapai tujuan. Hal
ini bisa dilaksanakandengan mengadakan hubungan dengan pasien berdasarkan respon
pasienterhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapatmengambil
keputusan. Proses evaluasi terdiri atas dua tahap yaitu mengukur pencapaian tujuan
pasien yang baik kognitif, afektif, psikomotor dan perubahanfungsi tubuh serta gejalanya
serta membandingkan data yang terkumpul dengantujuan dan pencapaian tujuan (Efendi
& Makhfudli, 2009)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) adalah perubahan fungsi organ
pada klien dengan penyakit akut seperti homeostasis yang tidak dapat diatasai tanpa
intervensi, disebut MODS jika organ yang mengalami kegagalan dua atau lebih organ.
Saran
Adapun saran – saran yang dapat penulis berikan dalam usaha keperawatanpada
pasien gawat darurat dengan perdarahan saluran pencernaan ini adalah :
a. Untuk klien
b. Untuk perawat