Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN”


( Acne Vulgaris / Jerawat )

Oleh:
Resti Julita (18301064)

Dosen Pengampu:

Ns. Rizka Febtrina, M.Kep, Sp.Kep MB

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Ajar : Keperawatan Medikal Bedah III

Pokok Bahasan : Gangguan Sistem Integumen (Acne Vulgaris / Jerawat)

Sasaran : Keluaga Bpk Puji Pamilu

Waktu : 20 Menit

Tempat : Rumah Bpk Puji Pamilu (Desa hidup baru, RT 06, RW


03, Kec Kampar kiri tengah, Kab Kampar)

Nama Mahasiswi : Resti Julita

Kegiatan : Promosi Kesehatan

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan 1x 20 menit keluarga Bpk Puji Pamilu mengerti
mengenai acne vulgaris / jerawat.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan mengenai acne vulgaris / jerawat, keluarga
Bpk Puji Pamilu mampu:

a. Menjelaskan pengertian acne vulgaris / jerawat


b. Menjelaskan penyebab acne vulgaris / jerawat
c. Menjelaskan tanda gejala acne vulgaris / jerawat
d. Menjelaskan pencegahan acne vulgaris / jerawat
e. Menjelaskan perawatan acne vulgaris / jerawat
f. Menjelaskan pengobatan acne vulgaris / jerawat

B. Garis Mata Ajar


1. Pengertian acne vulgaris / jerawat
2. Penyebab acne vulgaris / jerawat
3. Tanda dan gejala acne vulgaris / jerawat
4. Pencegahan acne vulgaris / jerawat
5. Perawatan acne vulgaris / jerawat
6. Pengobatan acne vulgaris / jerawat

C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi

D. Media Pembelajaran
Leaflet

E. Rincian Kegiatan Pembelajaran

Waktu Mahasiswi Keluarga Bpk Puji Pamilu


5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan topik yang  Mendengarkan dan
akan diajarkan menyimak
 Menjelaskan kontrak waktu  Mendengarkan
10 menit Penyampaian Materi :
 Menjelaskan pengertian acne  Mendengarkan
vulgaris / jerawat
 Menjelaskan penyebab acne
vulgaris / jerawat  Mendengarkan

 Menjelaskan tanda dan  Mendengarkan


gejala acne vulgaris / jerawat
 Menjelaskan pencegahan
acne vulgaris / jerawat  Mendengarkan

 Menjelaskan perawatan acne


vulgaris / jerawat  Mendengarkan
 Menjelaskan pengobatan
acne vulgaris / jerawat
 Mendengarkan

 Merevieuw dengan
memberikan pertanyaan
 Menjawab

5 menit Penutup :
 Menyimpulkan materi  Mendengarkan
bersama masyarakat
 Menutup diskusi
 Mendengarkan dan
Memperhatikan
 Mengucapkan salam
 Menjawab salam

A. Kriteria Evaluasi

1) Keluarga Bpk. Puji Pamilu mengetahui tentang pengertian acne vulgaris /


jerawat
2) Keluarga Bpk. Puji Pamilu mengetahui tentang penyebab acne vulgaris /
jerawat
3) Keluarga Bpk. Puji Pamilu mengetahui tentang tanda dan gejala acne
vulgaris / jerawat
4) Keluarga Bpk. Puji Pamilu mengetahui tentang pencegahan acne vulgaris
5) Keluarga Bpk. Puji Pamilu mengetahui tentang perawatan acne vulgaris /
jerawat
6) Keluarga Bpk. Puji Pamilu mengetahui tentang pengobatan acne vulgaris
/ jerawat
MATERI

1. Pengertian Acne Vulgaris / Jerawat

Acne vulgaris atau biasa disebut juga dengan jerawat adalah peradangan
kronik folikel filosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula,
dan kista pada daeah-faerah predileksi, seperti muka, bahu, bagian atas dari
ekstremitas superior, dada, dan punggung (Ilmu Penyakit Kulit, Marklali Harahap,
2000).

Acne vulgaris ( jerawat ) merupakan kelainan folikel umum yang mengenai


pilosebasea ( polikel rambut ) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah
muka, leher, serta bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup ( white
head ), komedo terbuka ( black head ), papula, pustul, nodus, dan kista ( Brunner
& Suddarth, 2001 ).
Acne vulgaris (jerawat) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan
dengan produksi minyam (sebum) berlebih. Hal tersebut menyebabkan
peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit. Peradangan ditandai dengan
munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) diatas kulit. Gangguan
kulit ini biasa terdapatdibagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, yaitu
diwajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
Jadi acne vulgaris adalah penyakit kulit akibat peradangan kronik pada
kelenjar sebasea yang umumnya terjadi dengan gambaran klinis berupa komedo,
papul, postul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya.
2. Penyebab Acne Vulgaris / Jerawat
Berbagai faktor penyebab acne sangat banyak (multifaktorial), antara lain :
genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan,
keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
Menurut Djuanda (2010) penyebab timbulnya acne vulgaris/jerawat dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Sebum
Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya acne. Acne yang
keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak.
b. Bakteria
Mikroba yang terlibat pada terbentuknya acne adalah
corynebacterium acnes, Stafilococcus epidermidis, dan pityrosporum
ovale. Dari ketiga mikroba ini yang terpenting yakni C. Acnes yang
bekerja secara tidak langsung.
c. Hormon
a) Hormon androgen. Hormon ini memegang peranan yang penting
karena kelenjar palit sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon
androgen berasal dari testes dan kelenjar anak ginjal (adrenal).
Hormon ini menyebabkan kelenjar palit bertambah besar dan
produksi sebum meningkat.
Pada penyelidikan Pochi, Frorstrom dkk. & Lim James
didapatkan bahwa konsentrasi testosteron dalam plasma penderita
akne pria tidak berbeda dengan yang tidak menderita acne. Berbeda
dengan wanita, pada testosteron plasma sangat meningkat pada
penderita acne.
b) Estrogen. Pada keadaan fisiologi, estrogen tidak berpengaruh
terhadap produksi sebum. Estrogen dapat menurunkan kadar
gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis. Hormon
gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum.
c) Progesteron. Progesteron, dalam jumlah fisiologik tidak mempunyai
efek terhadap efektivitas terhadap kelenjar lemak. Produksi sebum
tetap selama siklus menstruasi, akan tetapi kadang-kadang
progesteron dapat menyebabkan acne premenstrual.
d. Iklim
Di daerah yang mempunyai empat musim, biasanya akne bertambah
hebat pada musim dingin, sebaliknya kebanyakan membaik pada musim
panas.
Sinar ultraviolet (UV) mempunyai efek membunuh bakteri pada
permukaan kulit. Selain itu, sinar ini juga dapat menembus epidermis
bagian bawah dan bagian atas dermis sehingga berpengaruh pada bakteri
yang berada dibagian dalam kelenjar palit. Sinar UV juga dapat
mengadakan pengelupasan kulit yang dapat membantu menghilangkan
sumbatan saluran pilosebasea.
Menurut Cunliffe, pada musim panas didapatkan 60% perbaikan akne,
20% tidak ada perubahan, dan 20% bertambah hebat. Bertambah
hebatnya acne pada musim panas tidak disebabkan oleh sinar UV
melainkan oleh banyaknya keringat pada keadaan yang sangat lembab
dan panas tersebut.
e. Psikis
Pada beberapa penderita, stress dan gangguan emosi dapat
menyebabkan eksaserbasi acne. Mekanisme yang pasti mengenai hal ini
belum diketahui. Kecemasan menyebabkan penderita memanipulasi
acnenya secara mekanis, sehingga terjadi kerusakan pada dinding folikel
dan timbul lesi yang beradang yang baru, teori lain mengatakan bahwa
eksaserbasi ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon
androgen dari kelenjar anak ginjal dan sebum, bahkan asam lemak dalam
sebum pun meningkat.
f. Kosmetik
Pemakaian bahan-bahan kosmetika tertentu, secara terus menerus
dalam waktu lama, dapat menyebabkan suatu bentuk acne ringan yang
terutama terdiri dari komedo tertutup dan beberapa lesi papulopustular
pada pipi dan dagu. Bahan yang sering menyebabkan akne ini terdapat
pada berbagai krem muka seperti bedak dasar (faundation), pelembab
(moisturiser), krem penahan sinar matahari (sunscreen), dan krem
malam. Yang mengandung bahan-bahan, seperti lanolin, pektrolatum,
minyak tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan kimia murni (butil stearat,
lauril alcohol, dan bahn pewarna merah D &C dan asam oleic). Jenis
kosmetika yang dapat menimbulkan acne tak tergantung pada harga,
merk, dan kemurnian bahannya.

3. Tanda dan Gejala Acne Vulgaris / Jerawat


Keluhan yang sering timbul biasanya lebih karena gangguan estetik atau
keindahan yang dirasakan oleh penderita, bukan karena gangguan fisik kesehatan
secara umum. Memang kadang-kadang jerawat menyebabkan rasa gatal yang
mengganggu atau bahkan rasa sakit, tetapi umumnya tidak ada efek menyeluruh
pada tubuh yang ditimbulkan.
Penderita biasanya mengeluh adanya erupsi kulit pada tempat-tempat
predileksi, yakni di muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas, dan lengan
bagian atas. Dapat disertai rasa gatal. Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula,
nodus, atau kista. Isi komedo ialah sebum yang kental atau padat. Isi kista
biasanya pus dan darah.

4. Pencegahan Acne Vulgaris / Jerawat

Menurut Wasitaatmadja, (2007) jerawat dapat dicegah dengan melakukan hal-hal


sebagai berikut:

a. Menghindari peningkatan jumlah dan perubahan isi sebum (kelenjar


minyak)
1) Diet rendah lemak dan karbohidrat
2) Minum air putih minimal 8 gelas sehari
3) Mandi atau cuci wajar sesegera mungkin setelah beraktivitas
4) Jangan mencuci muka berlebihan
5) Hindari pemakaian anti septik atau medicated soap yang sering
mengakibatkan kulit menjadi iritasi.
b. Menghindari faktor pemicu terjadinya acne
1) Hidup teratur dan sehat, istirahat yang cukup
2) Hindari polusi debu
3) Hindari penggunaan kosmetik yang berlebihan
4) Bersihkan kuas kosmetik secara teratur dengan air sabun dan
membuang alat make up yang sudah lama dan tidak layak pakai
5) hindari penusukan, pemencetan lesi, mencongkel dan sebagainya
karena dapat menyebabkan infeksi, menimbulkan bekas, bahkan
menambah jerawat yang muncul.

5. Perawatan Acne Vulgaris / Jerawat

Perawatan jerawat adalah hal yang penting dilakukan bagi pemilik kulit rentan
berjerawat. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan
jerawat agar tidak semakin parah. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan
terkait masalah kulit berjerawat yaitu diantaranya:

a. Rutin mencuci muka / mandi


Salah satu kunci utama dalam perawatan kulit berjerawat adalah
menjaga kebersihan kulit, baik wajah maupun anggota badan lainnya.
Kulit yang kotor memang bukan penyebab utama jerawat. Namun,
kondisi ini dapat memudahkan bakteri masuk ke pori-pori. Akibatnya,
bakteri pun menginfeksi kulit dan memicu pertumbuhan jerawat. Oleh
karena itu setelah beraktivitas, sebaiknya melakukan pembersihan kukiat
yang berjerawat untuk mencegah kemunculan jumlah jerawat.
b. Mengatur pola makan yang baik
Hasil penelitian yang ada membuktikan bahwa makanan dengan
indeks glikemik tinggi, seperti karbohidrat dan makanan tinggi gula, dapat
memicu jerawat muncul. Sebagai contoh, makanan dan camilan yang
dapat meningkatkan kadar gula darah dapat memicu insulin berlebih
dalam tubuh. Bila hal ini terjadi, metabolisme mengalami perubahan yang
menghambat penyembuhan jerawat. Tidak hanya itu, insulin juga memicu
produksi sebum berlebih sebagai penyebab jerawat.
Oleh karena itu sebaiknya hindari makanan yang tinggi karbohidrat,
tinggi gula, dan tinggi minyak yaitu sebagai upaya mengatur pola makan
menjadi lebih baik untuk membantu proses perawatan penyembuhan
jerawat.

c. Minum air putih yang cukup

Selain konsumsi makanan sehat, jangan lupa untuk memenuhi


kebutuhan cairan sebagai perawatan kulit berjerawat. Air putih dapat
membantu proses detoksifikasi dan menjaga kelembapan kulit dari dalam.
Konsumsi air putih yang cukup juga membantu memperlancar peredaran
darah yang mungkin dapat memudahkan mengatasi jerawat.

d. Mengendalikan stres

Mengendalikan stres dapat membantu proses penyembuhan jerawat.


Cara pengendalian stress dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepeti
berolahraga, melakukan beberapa hobi yang tujuannya merilekskan dan
dapat membantu proses penyembuhan jerawat.

e. Memakai produk perawatan yang tepat untuk wajah yang berjerawat

Kunci utama dari kesuksesan perawatan kulit berjerawat adalah


memilih produk perawatan yang tepat. Pada masalah berjerawat diwajah
dapat dilakukan dengan beberapa penggunaan perawatan yang tujuannya
untuk membantu proses penyembuhan jerawat. Perawatan yang tepat ini
dapat berupa pemilihan sabun pencuci muka, pelembab, dan juga lainnya
yang aman untuk gunakan dalam proses penyembuhan jerawat.

6. Pengobatan Acne Vulgaris / Jerawat

Terdapat beberapa upaya pengobatan alami yang dapat membantu mengatasi


atau mengurangi permasalah jerawat ini, yaitu diantaranya:
a) Penggunaan Kulit Pisang Terhadap Pengurangan Acne Vulgaris / Jerawat

Intervensi yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi Acne


vulgaris yaitu pengobatan medikamentosa yang terdiri dari topikal dan
sistemik serta pengobatan non medikamentosa. Pengobatan secara non
medicamentosa yaitu penggunaan terapi herbal, salah satu terapi herbal
adalah kulit pisang. kulit pisang mengandung antioksidan, anti jamur,
sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan, membantu
mengangkat sel kulit mati, sehingga mencegah resiko datangnya jerawat
yang baru akibat penyumbatan minyak akibat terhalang tumpukan sel kulit
mati, dan mampu mencerahkan kulit wajah, sehingga noda merah bekas
jerawat akan memudar.
Menurut Saraswati, (2015) manfaat kulit pisang mampu untuk
menyembuhkan jerawat dikarenakan kulit pisang mengandung antara lain :
kandungan antioksidan mampu mengurangi jerawat dan minyak berlebih;
anti jamur membantu mengatasi rasa gatal dan iritasi pada kulit, sehingga
dapat mempercepat proses penyembuhan; membantu mengangkat sel kulit
mati, sehingga mencegah resiko datangnya jerawat yang baru akibat
penyumbatan minyak akibat terhalang tumpukan sel kulit mati; dan
mampu mencerahkan kulit wajah, sehingga noda merah bekas jerawat
akan memudar.
Kulit pisang mengandung anti bakteri dan berfungsi untuk
mengurangi Acne vulgaris . Ekstrak kulit buah pisang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Propionibacterium Acne. Di dalam kulit pisang
ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga
lemak yang cukup. Kulit pisang juga mampu menyebuhkan jerawat karena
mengandung kandungan antioksi dan mampu mengurangi jerawat dan
minyak berlebih, anti jamur membantu mengatasi rasa gatal dan iritasi
pada kulit, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan, membantu
mengangkat sel kulit mati, sehingga mencegah resiko datangnya jerawat
yang baru akibat penyumbatan minyak akibat terhalang tumpukan sel kulit
mati, mampu mencerahkan kulit wajah, sehingga noda merah bekas
jerawat akan memudar.
Adapun penggunaan kulit pisang ini dapat dilakukan dengan cara
dimulai dengan memilih kulit pisang yang berwarna kuning atau
mengandung kehitaman, karena lebih efektif mengobati jerawat.
Kemudian menggosokkan bagian dalam kulit pisang ke wajah yang
berjerawat hingga bagian dalam kulit pisang berwarna kehitaman, pada
saat sudah menghitam diganti dengan kulit pisang yang baru,
menggosokan kulit pisang ke wajah selama kurang lebih 10 menit, wajah
yang telah digosok dengan kulit pisang dibiarkan selama 30 menit hingga
1 jam, setelah itu dibersihkan dengan menggunakan air dan dilakukan
setiap hari.

b) Penggunaan buah lycopersicum esculentum ( Tomat ) terhadap penurunan


jumlah acne vulgaris

Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan buah yang sudah


dikenal sejak dahulu dan sangat mudah dijumpai. Dalam buah tomat
(Lycopersicum esculentum) banyak terkandung zat-zat yang berguna bagi
tubuh manusia. Zat-zat yang terkan dung di dalamnya antara lain vitamin
C, vitamin A (karoten), berbagai mineral dan lycopene.

Tomat banyak sekali dimanfaatkan dalam industri kecantikan.


Banyak masker dan pil anti penuaan yang berbahan dasar tomat. Bukan
tanpa alasan tomat digunakan sebagai bahan dasar karena pigmen
lycopene yang terkandung di dalamnya memang terbukti efektif sebagai
antioksidan yang mampu melawan penuaan dini. Zat lain seperti tomatin
di dalam tomat juga sangat bermanfaat sebagai zat antiinflamasi. Zat ini
diyakini mampu menyembuhkan luka dan mengobati jerawat.

Tomat menyediakan vitamin C dan beta-caro-ten dalam jumlah


yang besar, berbagai macam mineral yang sangat bermanfaat, serta
vitamin E dalam jumlah yang cukup baik. Zat lain seperti tomatin di dalam
tomat juga sangat bermanfaat sebagai zat antiinflamasi. Zat ini diyakini
mampu menyembuhkan luka dan mengobati jerawat. Selain itu,
terkandung pula natural astringent yang secara otomatis dapat
mengancangkan pori-pori serta mengurangi pengeluaran minyak berlebih
pada kulit. Diet sangat berpengaruh dalam kejadian dan keparahan akne
vulgaris karena kandungan nutrisi pada buah tomat dapat memperbaiki
struktur kulit dengan sangat baik.

Adapun cara penggunaan tomat ini yaitu dengan menjadikan tomat


sebagai masker, yaitu dimulai dengan wajah dibersihkan dengan sabun
bayi kemudian satu buah tomat dipotong tipis dan ditempelkan secara
merata pada wajah sebagai masker wajah selama kurang lebih 10-15
menit. Dilakukan setiap hari menjelang tidur.

c) Penggunaan masker madu terhadap penyembuhan acne vulgaris

Madu memiliki kandungan yang banyak sekali manfaatnya yaitu


mengandung inhibin dan hidrogen peroksida yang memiliki khasiat
sebagai antibakteri (Moussa et al., 2012). Selain itu, madu memiliki
antioksidan alami yang berperan untuk membunuh bakteri dan kuman
yang penyebab jerawat gatal pada kulit, serta mengandung antiseptik alami
yang bisa membunuh bakteri dan membersihkan luka pada acne. Madu
memiliki sifat osmotik sehingga bisa membersihkan luka, menyerap air
pada luka jerawat dan melepaskan hidrogen peroksida yang berfungsi
untuk mengeringkan luka jerawat, memiliki sifat asam sehingga sangat
efektif untuk mencegah dan mengurangi pertumbuhan bakteri,
mengandung zat anti inflamasi yang berfungsi untuk menghentikan
peradangan pada luka.

Madu juga memiliki zat khusus yang membuat lengket sehingga


bisa digunakan untuk menarik kotoran dan debu dari kulit wajah, memiliki
zat probiotik alami dan bisa bermanfaat untuk mengurangi jerawat dan
menghentikan kemungkinan jerawat baru. Madu juga dapat membantu
melembabkan kulit sehingga kulit menjadi lebih halus, tidak berminyak
dan menyembuhkan jerawat dengan cepat dan alami.

Adapun cara penggunaan madu ini yaitu untuk tahap pertama,


digunakan madu murni tanpa campuran apapun sebagai masker wajah.
Gunakan mangkuk wadah kecil sebagai tempat madu dengan takaran 10
ml. Sebelum memakai masker bersihkan wajah terlebih dahulu dengan
menggunakan lotion atau pembersih wajah, pakai bandana terlebih dahulu
supaya rambut tidak terurai ke depan atau supaya rapi, cuci wajah
menggunakan air hangat agar pori-pori terbuka setelah itu aplikasikan
masker ke wajah secara merata tunggu selama 15-20 menit, selanjutnya
basuh wajah dengan menggunakan handuk kecil dengan air dingin.
Pemakaian masker madu dilakukan selama 15-20 menit, ulangi pemakaian
masker sebanyak 2-3 kali per minggu secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, amirul dan Sulistiyowati. 2019. Efektifitas Kulit Pisang Terhadap Acne
vulgaris. Jurnal Keperawatan Vol. 10, No.1: STIkes Muhammadiyah Lamongan

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Djuanda A. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Wasitaatmadja, SM. 2007. Acne, erupsi akneiformis, rosasea, rinofima. Jakarta:


Fakultas Kedokteran Universitas Idonesia.

Umah, khoiroh dan Oriza herdanti. 2017. Masker Madu Berpengaruh pada
Penyembuhan Acne Vulgaris. Journals Of Ners Community Vol. 08, No. 02:
Universitas Gresik.

Anindita, Muthia Isna & Siti Aminah Tri Susilo Estri. 2013. Buah Lycopersicum
esculentum Mempunyai Efek Terapi terhadap Penurunan Jumlah Acne
Vulgaris. Jurnal penelitian Vol. 13, No. 3 : Mutiara Medika.

Anda mungkin juga menyukai