Disusun Oleh:
Kelompok VI / D KP VI
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
BAB I TEORI SYOK SEPSIS....................................................................................3
A. DEFINISI............................................................................................................3
B. ETIOLOGI..........................................................................................................3
C. PATHWAY.........................................................................................................4
E. KLASIFIKASI....................................................................................................5
F. KOMPLIKASI....................................................................................................5
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG........................................................................6
H. PENCEGAHAN..................................................................................................7
1. PENGKAJIAN....................................................................................................9
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN.......................................................................17
3. INTERVENSI KEPERAWATAN....................................................................18
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN..............................................................19
5. EVALUASI KEPERAWATAN.......................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21
BAB I
TEORI SYOK SEPSIS
A. DEFINISI
Sepsis adalah bakteri umum generalisasi yang biasanya terjadi pada bulan
pertama kehidupan ( muscari 2000 ). Sepsis adalah sistemik inflamasi yang
berhubungan dengan infeksi yang dapat menyebabkan kematian .( agenda gawat
darurat jilid 3).
Sepsis adalah sindrom yang berkarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan
gejala infeksi yang parah yang berkembang ke arah septisma dan syok. ( dongos
marilin E. 2002). Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan adanya
penyakit sistemik simptomatik dan adanya bakteri dalam darah (Behrman, 1998).
B. ETIOLOGI
1. Bakteri Gram (-), dengan prosentase 60-70% kasus.
2. Eksotoksi yang dihasilkan brbagai macam kuman , misalnya S.aurens ,E. coli.
3. Kerusakan jaringan , yang dapat menyababkan kegagalan penggunaan oksigen
sehingga menyebabkan MOSF.
4. Pertolongan persalinan yang tidak heginis pada partus lama.
C. PATHWAY
Infasi Kuman
Pelepasan Indotoksin
SEPSIS
E. KLASIFIKASI
1. Sepsis onset dini
a. Merupakan sepsis yang berhubungan dengan komplikasi obstertik.
b. Terjadi mulai dalam uterus dan muncul pada hari-hari pertama kehidupan
( 20 jam pertama kehidupan)
c. Sering terjadi pada bayi prematur, lahir ketuban pecah dini, demam
impratu maternal dan coricomnionitis.
2. Sepsis onset lambat
a. Terjadi setelah minggu pertama sampai minggu krtiga kelahiran
b. Ditemukan pada bayi cukup bulan
c. Infeksi bersifat lambat, ringan dan cenderung bersifat local
F. KOMPLIKASI
1. Meningitis
2. Hipoglikemi
3. Aasidosis
4. Gagal ginjal
5. Disfungsi miokard
6. Perdarahan intra cranial
7. Icterus
8. Gagal hati
9. Disfungsi system saraf pusat
10. Kematian
11. Sindrom distress pernapasan dewasa (ARDS)
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. PENGKAJIAN
Mekanisme cedera :
Abrasi :-
Penetrasi : -
Laserasi (robek) :-
Edema : tidak ada
Keluhan lain: -
ANAMNESA
Riwayat penyakit saat ini: Klien
mengatakan memiliki riwayat penyakit
asma
Pemeriksaan fisik :
Secondar Kepala dan leher:
y survey Inpeksi : k/u
sadar, trpasang
nasal kanul O2 4
lpm, hidung
simetris, tidak ada
secret
Palpasi : tidak ada benjolan
Dada (paru-paru)
Inpeksi : dada kanan dan
dada kiri
tidak
simetris
Palpasi :
tidak ada
benjolan
Perkusi :
sonor,
sesekali ada
yang redup
Auskultasi :
suara paru
dangkal
(Jantung)
Inpeksi :
tidak ada
kemerahan
Palpasi :
detak
jantung
terasa
sedikit
lambat
Perkusi :
suara sonor
Auskultasi :
suara
normal
Abdomen:
Inspeksi :
tidak ada
kemerahan
atau luka
pada
absomen,
simetris
Auskultasi :
peristaltik
usus 7x/
menit
Perkusi :
tidak ada
pembesaran
hati, suara
sedikit
berbeda.
Karena
klien mual
dan muntah
Palpasi :
suara pekak
Pelvis
Inspeksi :
tidak ada
infeksi,
tidak ada
kemeraha
n,
simetris
Palpasi :
tidak ada
benjolan
Ekstremitas atas dan bawah:
Inspeksi : keadaan ekstremitas
lemah untuk digerakkan
Palpasi : tidak terdapat
bengkak, tidak ada
kemerahan/ infeksi pada
ekstremitas.
Punggung :
Inspeksi :
simetris,
tidak ada
luka, tidak
ada
kemerahan
Palpasi :
suara
getaran
terasa
ketika
pasien
diminta
untuk
bersuara,
tidak ada
benjolan.
Neurologis: tidak ada kelainan pada
neurologisnya
Pemeriksaan diagnostic: Tanda tangan pengkaji
EKG / LAB
RONTGEN : ECG dan USG
1. Albumin : 2,89
2. HbSag : negative
3. UL : Nama terang:
Protein +2
Glukosa + 2
WBC : 14,76 (10^3/UL)
HGB : 16,7(9/dL)
HCT : 49,4(%)
PCV : 49,4(%)
PCO2 : 87,5 mmHg
PO2 : 167,1 mmHg
PH : 7,468 mmHg
Analisa Data
DO :
-k/u sadar
-terpasang nasal kanul O2 4 lpm .
-sesak
-TTV :
TD :160/100 mmHg
N : 78 x / menit
RR :23 x /menit
S : 37,5 0C
DS : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan mual dan muntah mencerna makanan Nutrisi: kurang dari
(mual dan muntah) kebutuhan tubuh
DO :
-k/u sadar
-GCS : 4-5-6
-maslang
-terpasang infuse DS
-mual + muntah
-TTV:
TD : 160/100mmHG
N : 78 x/ menit
RR : 23 x/ menit
S : 37,5 0C
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pemenuhan O2 kurang dari kebutuhan b/d penurunan perfusi jaringan d/d terpasang
nasal kanul O2 4 lpm dan Pasien mengeluh untuk bernafas dadanya terasa sedikit
sesak.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Jam 09.45 2. Observasi TTV dan kaji frekuensi nafas , serta pola makan
TD : 160/100mmhg
N : 78 x/ menit
RR : 23 x/ menit
S : 37,5 0C
3.Memposisikan pasien senyaman mungkin
5. EVALUASI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
Prof Dr. H.Rab.tabirin .(1998), Agenda Gawat Draurat ,Bandung. PT Alumni.
Diakses dari internet pada tanggal 1 April 2020 dengan link http ://www.total
kesehatannanda.com/sepsis.htlm.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.