Anda di halaman 1dari 21

SYOK SEPSIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat

Dosen Pengampu: Niken Setyaningrum., S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh:

Kelompok VI / D KP VI

Riko Wijaya 04174598


Rido Widodo 04174599

PRODI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2020

DAFTAR ISI
BAB I TEORI SYOK SEPSIS....................................................................................3

A. DEFINISI............................................................................................................3

B. ETIOLOGI..........................................................................................................3

C. PATHWAY.........................................................................................................4

D. TANDA DAN GEJALA.....................................................................................5

E. KLASIFIKASI....................................................................................................5

F. KOMPLIKASI....................................................................................................5

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG........................................................................6

H. PENCEGAHAN..................................................................................................7

BAB II KASUS DENGAN KEGAWATDARURATAN..........................................8

BAB III PENGKAJIAN SAMPAI EVALUASI........................................................9

1. PENGKAJIAN....................................................................................................9

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN.......................................................................17

3. INTERVENSI KEPERAWATAN....................................................................18

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN..............................................................19

5. EVALUASI KEPERAWATAN.......................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21

BAB I
TEORI SYOK SEPSIS
A. DEFINISI

Sepsis adalah bakteri umum generalisasi yang biasanya terjadi pada bulan
pertama kehidupan ( muscari 2000 ). Sepsis adalah sistemik inflamasi yang
berhubungan dengan infeksi yang dapat menyebabkan kematian .( agenda gawat
darurat jilid 3).
Sepsis adalah sindrom yang berkarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan
gejala infeksi yang parah yang berkembang ke arah septisma dan syok. ( dongos
marilin E. 2002). Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan adanya
penyakit sistemik simptomatik dan adanya bakteri dalam darah (Behrman, 1998).

B. ETIOLOGI
1. Bakteri Gram (-), dengan prosentase 60-70% kasus.
2. Eksotoksi yang dihasilkan brbagai macam kuman , misalnya S.aurens ,E. coli.
3. Kerusakan jaringan , yang dapat menyababkan kegagalan penggunaan oksigen
sehingga menyebabkan MOSF.
4. Pertolongan persalinan yang tidak heginis pada partus lama.

C. PATHWAY
Infasi Kuman

Pelepasan Indotoksin

Disfungsi dan kerusakan endotel dan disfungsi organ multipel

SEPSIS

Perubahan Perubahan ambilan Terhambatnya Terganggunya


fungsi miokarium dan penyerapan O2 fungsi sistem pencernaan
mitokondria

Kontraksi jantung Suplai 02 terganggu Kerja sel Reflek ingin


menurun menurun muntah

Curah jantung Sesak Penurunan Nafsu makan


turun sistem imun menurun

Reduksi darah Gangguan Resti infeksi Gangguan


terganggu pemenuhan O2 pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Gangguan
perfusi jaringan
D. TANDA DAN GEJALA

1. Umum: demam, menggigil, lelah, malaise, dan gelisah.


2. Saluran cerna: distensi abdomen, anoreksia, muntah dan diare.
3. Saluran nafasan: apsnea, dipsnea, sianosis.
4. System kardiovaskuler: pucat,hipotensi bradikardi.
5. Hematologi: ikterus, pucat.

E. KLASIFIKASI
1. Sepsis onset dini
a. Merupakan sepsis yang berhubungan dengan komplikasi obstertik.
b. Terjadi mulai dalam uterus dan muncul pada hari-hari pertama kehidupan
( 20 jam pertama kehidupan)
c. Sering terjadi pada bayi prematur, lahir ketuban pecah dini, demam
impratu maternal dan coricomnionitis.
2. Sepsis onset lambat
a. Terjadi setelah minggu pertama sampai minggu krtiga kelahiran
b. Ditemukan pada bayi cukup bulan
c. Infeksi bersifat lambat, ringan dan cenderung bersifat local

F. KOMPLIKASI

1. Meningitis
2. Hipoglikemi
3. Aasidosis
4. Gagal ginjal
5. Disfungsi miokard
6. Perdarahan intra cranial
7. Icterus
8. Gagal hati
9. Disfungsi system saraf pusat
10. Kematian
11. Sindrom distress pernapasan dewasa (ARDS)
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pengobatan terbaru syok sepsis mencakup mengidentifikasi dan


mengeliminasi penyebab infeksi yaitu dengan cara pemeriksaan- pemeriksaan yang
antara lain:
1. Kultur (luka, sputum, urin, darah) yaitu untuk mengidentifikasi organisme
penyebab sepsis. Sensitifitas menentukan pilihan obat yang paling efektif.
2. SDP : Ht Mungkin meningkat pada status hipovolemik karena
hemokonsentrasi. Leucopenia (penurunan SDB) terjadi sebalumnya,
diikuti oleh pengulangan leukositosis (1500-30000) d4engan peningkatan
pita (berpindah kekiri) yang mengindikasikan produksi SDP tak matur
dalam jumlah besar.
3. Elektrolit serum: Berbagai ketidakseimbangan mungkin terjadi dan
menyebabkan asidosis, perpindahan cairan dan perubahan fungsi ginjal.
4. Trombosit : penurunan kadar dapat terjadi karena agegrasi trombosit
5. PT/ PTT : mungkin memanjang mengindikasikan koagulopati
yangdiasosiasikan dengan hati/ sirkulasi toksin/ status syok.
6. Laktat serum : Meningkat dalam asidosis metabolik, disfungsi hati, syok
7. Glukosa Serum : hiperglikenmio yang terjadi menunjukkan
glikoneogenesis dan glikonolisis di dalam hati sebagai respon dari puasa/
perubahan seluler dalam metabolisme
8. BUN/ Kreatinin : peningkatan kadar diasosiasikan dengan dehidrasi,
ketidakseimbangan atau kegagalan ginjal, dan disfungsi atau kegagalan
hati.
9. GDA : Alkalosis respiratosi dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya.
Dalam tahap lanjut hipoksemia, asidosis respiratorik dan asidosis
metabolik terjadi karena kegagalan mekanisme kompensasi
10. EKG : dapat menunjukkan segmen ST dan gelombang T dan distritmia
menyerupai infark miokard
H. PENCEGAHAN
1. Hindarkan trauma pada permukaan mukosa yang biasanya dihuni bakteri
Gram-negatif
2. Berikan semprotan ( spray) polimiksin pada faring posterior untuk
mencegah pneumonia Gram–negatif ,nasokomial
3. Lingkungan yang protektif pasien beresiko kurang berhasil karena
sebagian besar infeksi berasal dari dalam ( endogen ).
BAB II
KASUS DENGAN KEGAWATDARURATAN

Tn. A berusia 65 Tahun datang ke IGD dengan keluhan utama klien


mengatakan mual dan muntah, klien mengeluh untuk bernafas dadanya terasa
sedikit sesak. Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma dan sedang
menjalani pengobatan, klien alergi terhadap dingin, : Klien mengatakan makan tidak
teratur, 2x sehari dengan porsi setengah piring. Klien mengatakan takut kalau mual
lagi. Minum cukup, kurang lebih 8 gelas sehari. Tingkat kesadaran klien E4, V5, M6
nadi teraba 78x/menit, TD: 160/100 mmHg CRT: <2detik, akral teraba hangat,
SPO2 : 98%, klien terpasang oksigen 4lpm, tidak terdapat sekret, peristaltik usus
7x/menit, ekstremitas atas dan bawah lemah untuk digerakkan. Dari hasil
pemeriksaan fisik klien dilakukan EKG, Rontgen, hasil laboratotium Albumin: 2.89,
protein +2, glukosa +2, WBC: 14.76 (10 3/UL), HBG: 16,7 (9 / dl), HCT: 49.4 (%),
PCV: 49.4 (%), PCO2: 87.5 mmHg, PO2: 167.1 mmHg, PH: 7.468
BAB III

PENGKAJIAN SAMPAI EVALUASI


Resume Gawat Darurat

1. PENGKAJIAN

Identitas No. RM: 049xxx Diagnosa Medis :-


Nama: Ny. A Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 65 tahun Pendidikan: SD
Agama: Islam Status Pernikahan: Menikah
Pekerjaan: Status Informasi:-
Pedagang Tanggal Lahir: 1 Maret 1955
Tanggalpengkajian: 3 Maret Alamat: Komp. Perumahan
Jam: 09.20 WIB 2020 Wisma Asri

A. Merah B. Kuning C. Hijau D.Hitam


GENERAL IMPRESSION
Keluhan Utama :
Pasien mengatakan mual dan muntah, pasien mengeluh untuk bernafas dadanya
terasa sedikit sesak.

Mekanisme cedera :

Primer AIRWAY Diagnosa keperawatan: -


y Jalan nafas: efektif
survey
Obstruksi : tidak ada sumbatan
Suara nafas: dangkal
Keluhan lain: -

BREATHING Diagnosa keperawatan: ketidakefektifan


pola nafas
Gerakan dada :
asimetris
Irama nafas :
normal
Pola nafas : dangkal
Retraksi otot dada : ekspansi
paru
dangkal
dan
asimetris
antara
dada
kanan dan
dada kiri

Sesak nafas : - RR:


23x
/menit
Keluhan lain :-

CIRCULATION Diagnosa keperawatan: -


Nadi : 78x/ menit, regular
Sianosis : -
CRT : <2 detik
TD : 160/100
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Akral : hangat
Spo2 : 98 %
Keluhan lain: -

DISABILITY Diagnosa keperawatan: -


Respon: lemah
GCS : E4, V5, Tingkat kesadaran:
M6 (total 15) komposmentis
Pupil : pupil
sedikit lemah
Reflek cahaya :
sedikit remang-
remang
Keluhan lain: -

EXPOSURE Diagnosa keperawatan: -


Deformitas : Tidak ada luka tetapi ada
permasalahan di pernafasannya

Contusion (luka memar) : tidak ada luka


memar

Abrasi :-

Penetrasi : -

Laserasi (robek) :-
Edema : tidak ada

Keluhan lain: -

ANAMNESA
Riwayat penyakit saat ini: Klien
mengatakan memiliki riwayat penyakit
asma

Alergi : Klien mengatakan tidak ada


alergi makanan/ obat- obatan. Tetapi
pasien alergi dingin

Medikasi : Klien sedang menjalani


pengobatan asma

Makan dan minum terakhir: Klien


mengatakan makan tidak teratur, 2x
sehari dengan porsi setengah piring.
Klien mengatakan takut kalau mual lagi.
Minum cukup, kurang lebih 8 gelas
sehari

Even/ peristiwa penyebab:

Tanda –tanda vital:


TD : 160/ 100 mmHg; N: 78x/ menit;
RR: 23x/ menit; Suhu: 37,5 ⁰c

Pemeriksaan fisik :
Secondar Kepala dan leher:
y survey Inpeksi : k/u
sadar, trpasang
nasal kanul O2 4
lpm, hidung
simetris, tidak ada
secret
Palpasi : tidak ada benjolan

Dada (paru-paru)
Inpeksi : dada kanan dan

dada kiri
tidak
simetris

Palpasi :
tidak ada
benjolan
Perkusi :
sonor,
sesekali ada
yang redup

Auskultasi :
suara paru
dangkal
(Jantung)
Inpeksi :
tidak ada
kemerahan
Palpasi :
detak
jantung
terasa
sedikit
lambat
Perkusi :
suara sonor
Auskultasi :
suara
normal
Abdomen:
Inspeksi :
tidak ada
kemerahan
atau luka
pada
absomen,
simetris
Auskultasi :
peristaltik
usus 7x/
menit
Perkusi :
tidak ada
pembesaran
hati, suara
sedikit
berbeda.
Karena
klien mual
dan muntah
Palpasi :
suara pekak
Pelvis
Inspeksi :
tidak ada
infeksi,
tidak ada
kemeraha
n,
simetris
Palpasi :
tidak ada
benjolan
Ekstremitas atas dan bawah:
Inspeksi : keadaan ekstremitas
lemah untuk digerakkan
Palpasi : tidak terdapat
bengkak, tidak ada
kemerahan/ infeksi pada
ekstremitas.

Punggung :
Inspeksi :
simetris,
tidak ada
luka, tidak
ada
kemerahan
Palpasi :
suara
getaran
terasa
ketika
pasien
diminta
untuk
bersuara,
tidak ada
benjolan.
Neurologis: tidak ada kelainan pada
neurologisnya
Pemeriksaan diagnostic: Tanda tangan pengkaji
EKG / LAB
RONTGEN : ECG dan USG

1. Albumin : 2,89
2. HbSag : negative
3. UL : Nama terang:

        Protein +2
        Glukosa + 2
WBC : 14,76 (10^3/UL)
HGB : 16,7(9/dL)
HCT : 49,4(%)
PCV : 49,4(%)
PCO2 : 87,5 mmHg
PO2 : 167,1 mmHg
PH : 7,468 mmHg
Analisa Data

Symptom Etiologi Problem

DS : Penurunan Perfusi Pemenuhan O2


Pasien mengeluh untuk bernafas dadanya terasa Jaringan kurang dari
sedikit sesak. kebutuhan

DO :
-k/u sadar
-terpasang nasal kanul O2 4 lpm .
-sesak
-TTV :
TD :160/100 mmHg
N : 78 x / menit
RR :23 x /menit
S : 37,5 0C

DS : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan mual dan muntah mencerna makanan Nutrisi: kurang dari
(mual dan muntah) kebutuhan tubuh
DO :
-k/u sadar
-GCS : 4-5-6
-maslang
-terpasang infuse DS
-mual + muntah
-TTV:
TD : 160/100mmHG
N : 78 x/ menit
RR : 23 x/ menit
S : 37,5 0C
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pemenuhan O2 kurang dari kebutuhan b/d penurunan perfusi jaringan d/d terpasang
nasal kanul O2 4 lpm dan Pasien mengeluh untuk bernafas dadanya terasa sedikit
sesak.

2. Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d Ketidakmampuan


mencerna makanan (mual) d/d pasien mengatakan mual dan muntah, maslang,
terpasang infuse DS

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tujuan/ Kriteria Hasil Intervensi Rasional


.
Dx

1. Setelah dilakukan 1.Bhsp 1.Menjalin hubungan yang


tindakan kepawatan terapiutik
selama 1x 6 jam
kebutuhan O2 terpenuhi. 2.Observasi ttv 2.Mengetahui k/u dan

Dengan kriteria hasil: perkembanagan px.

-k/u baik 3.Pemenuhan 3.Membantu pemenuhan O2


-sesaak hilang O2 sesuai kebutuhan
-RR : 16-20 x menit
-Wajah kelihatan segar 4.Berikan posis senyaman 4.Membantu mengurangi sesak
-Ttv normal mungkin

5.Kolab dengan tim medis 5.Memper cepat proses


kesembuhan.
2. Setelah dilakukan 1.Bhsp 1.Menjalin hubungan yang

tindakan kepawatan terapiutik

selama 1x 6 mual dan


muntah berkurang 2.Observasi TTV 2.Mengetahui k/u dan

Dengan kriteria hasil : perkembanagan px.

-Mual berkurang 3.Anjurkan oral 3.Meningkatkan nafsu makan


-k/u baik hygene sesudah dan px
-NGT dilepas sebelum makan
Nutrisi trcukupi
4.Beri makanan sedikit tapi 4.Memenuhi kebutuhan nutrisi
sering px

5.Kaji intake dan output 5.Mengetehui kebutuhan nutrisi


px

6.Kolab dengan tim medis 6.Menentukan diit yang tepat

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Waktu Tindakan dan Respon Klien TTD

Selasa, 3 Maret 1. Menanyakan keadaan pasien dan keluhan yang dirasakan


2020

Jam 09.45 2. Observasi TTV dan kaji frekuensi nafas , serta pola makan
TD : 160/100mmhg
N : 78 x/ menit
RR : 23 x/ menit
S : 37,5 0C
3.Memposisikan pasien senyaman mungkin

4.Kolab dengan tim medis dalam memasang O2 nasal kanul 4


lpm, infuse, serta NGT

5.Memberikan susu lewat sonde

5. EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Waktu Evaluasi TTD

Pemenuhan O2 kurang Selasa, 3 S : Pasien mengatakan sesak sudah mulai


dari kebutuhan b/d Maret 2020 berkurang
penurunan perfusi Jam 10.30
jaringan d/d terpasang O:
nasal kanul O2 4 lpm dan           K/u membaik
Pasien mengeluh untuk           Pola nafas semakin teratur
bernafas dadanya terasa           Mulai sudah ada nafsu makan
sedikit sesak. Meski masih terasa sedikit mual
          TTV :
Ketidakseimbangan N : 78 x/ menit
Nutrisi: kurang dari RR : 21 x/menit
kebutuhan tubuh b/d S : 36 0C
Ketidakmampuan TD : 160/ 100 mmHg
mencerna makanan
(mual) d/d pasien A : Masalah belum teratasi
mengatakan mual dan
muntah, maslang, P : Renpra dihentikan pasien pulang paksa
terpasang infuse DS

DAFTAR PUSTAKA

  Setyohadi ,Bambang dkk.(2006), Buku ajar penyakit dalam .Jakarta . Fakultas


Kedokteran UI.

         Prof Dr. H.Rab.tabirin .(1998), Agenda Gawat Draurat ,Bandung. PT Alumni.

Diakses dari internet pada tanggal 1 April 2020 dengan link http ://www.total
kesehatannanda.com/sepsis.htlm.

Guyton, Arthur C. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedoteran. Jakarta: EGC.

Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda NIC


NOC, Jakarta, EGC

Nurarif, Amin Huda % Kusuma, Hardhi, (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan


NANDA NIC-NOC, Jakarta, Medi Action Publishing.

Hudak, Carolyn M. 1996. Keperawatan Kritis. Jakarta: EGC.

Price, Sylvia A. 1995. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:


EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai