Anda di halaman 1dari 24

Tugas Keperawatan Komunitas

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN MASALAH KESEHATAN


KERUSAKAN GIGI

Dosen Pengampu:Sri Setyowati.,S.Kep.,Ns. M.Kep

DISUSUN OLEH :

NOVIYATI ANGGRAITA : 04.17.4566

KELAS : C/ KP/ VI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2019

1
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
KESEHATAN GIGI ....................................................................Error! Bookmark not defined.
1. Penyakit gigi .......................................................................Error! Bookmark not defined.
RINGKASAN KASUS .................................................................................................................. 5
ASUHAN KEPERAWATAN ....................................................................................................... 6
JURNAL ...................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 24

2
PENDAHULUAN
KESEHATAN GIGI

1. PENYAKIT GIGI
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang dikeluhkan
masyarakat Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2001) dan
menempati peringkat ke empat penyakit termahal dalam pengobatan (The World Oral
Health Report, 2003). Ada dua penyakit gigi dan mulut yang mempunyai prevalensi
cukup tinggi di Indonesia yaitu karies dan penyakit periodontal. Situmorang N
melaporkan prevalensi penyakit periodontal sebesar 96,58% penduduk pada seluruh
kelompok umur usia produktif di dua kecamatan kota Medan pada tahun 2004. Prevalensi
penyakit periodontal adalah 100% pada populasi penduduk Indonesia yang berumur
antara 22-32 tahun di PTP XIII, sebuah perkebunan teh di Jawa Barat.
Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit yang sangat meluas dalam
kehidupan manusia, sehingga kebanyakan masyarakat menerima keadaan ini sebagai
sesuatu yang tidak terhindari. Namun studi etiologi, pencegahan dan perawatan penyakit
periodontal menunjukkan bahwa penyakit ini dapat dicegah. Penyakit yang paling sering
mengenai jaringan periodontal adalah gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah
peradangan pada gusi yang disebabkan bakteri dengan tanda-tanda klinis perubahan
warna lebih merah dari normal, gusibengkak dan berdarah pada tekanan ringan. Penderita
biasanya tidak merasa sakit pada gusi. Gingivitis bersifat reversible yaitu jaringan gusi
dapat kembali normal apabila dilakukan pembersihan plak dengan sikat gigi secara
teratur. Periodontitis menunjukkan peradangan sudah sampai ke jaringan pendukung gigi
yang lebih dalam. Penyakit ini bersifat progresif dan irreversible dan biasanya dijumpai
pada usia 30-40 tahun.
Epidemiologi penyakit periodontal menunjukkan bahwa prevalensi dan keparahan
penyakit periodontal dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, faktor lokal rongga mulut dan
faktor sistemik. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa keparahan penyakit
periodontal sejalan dengan bertambahnya umur. Menurut penelitian Nurmala, bila dilihat
berdasarkan umur skor penyakit periodontal tertinggi (terparah) adalah pada usia 45-65

3
tahun (18,75%), sedangkan skor penyakit periodontal yang paling rendah adalah usia 25-
34 tahun (6,12%).
Perilaku tentunya juga dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang. Perilaku
dapat mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku menyikat gigi yang baik tentu
dapat mengendalikan salah satu faktor dalam proses terjadinya karies dan penyakit
periodontal yaitu plak.
Community periodontal index of treatment needs (CPITN) digunakan pada tahun
1978 oleh WHO dan FDI sebagai indeks untuk survei epidemiologi. CPITN telah
digunakan untuk menilai kondisi periodontal dari suatu kelompok dan subpopulasi pada
sejumlah penelitian. Indeks tersebut dapat memberikan sejumlah informasi mengenai
prevalensi dan keparahan penyakit. Tapi kegunaan utamanya adalah untuk mengukur
kebutuhan akan perawatan.8
Kecamatan Pangururan adalah salah satu kecamatan dari sepuluh kecamatan yang
ada di kabupaten Samosir, salah satu kabupaten yang ada di propinsi Sumatera Utara.
Penelitian tentang kebutuhan akan perawatan penyakit periodontal belum pernah
dilakukan di daerah ini. Peneliti secara langsung melihat dan berbincang dengan beberapa
anggota masyarakat setempat dan menemukan bahwa kurangnya sikap peduli masyarakat
setempat terhadap kesehatan gigi, khususnya yang berusia 50 tahun keatas. Hal ini
didukung dengan data pasien klinik gigi di daerah tersebut yang hanya melakukan
perawatanperawatan emergensi saja, yaitu pencabutan gigi. Masyarakat mendapatkan
pelayanan gigi di rumah sakit dan di dua buah praktek dokter gigi, yang letaknya di pusat
ibukota kecamatan. Terdapat puskesmas di setiap desa tanpa adanya dokter gigi.
Berdasarkan apa yang diuraikan diatas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui keadaan
kesehatan jaringan periodontal serta gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan
masyarakat terhadap penyakit periodontal di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

4
RINGKASAN KASUS

Dilakukan observasi di suatu sekolahan yang berada di desa susukan agung, yang
terbentuk pada tahun 1998 dan bernama SDN 2 SUSUKAN AGUNG. Saat
mewawancarai ke Kepala Sekolah jumlah siswa/i di SDN 2 SUSUKAN AGUNG
sebanyak 243, dan dari kelas 1 sampai kelas 4 berjumlah 160 siswa/i. Kelas 1 terdiri 40
siswa, kelas 2 terdiri 39 siswa, kelas 3 terdiri 41 dan kelas 4 terdiri dari 40 siswa. Bahasa
sehari-hari menggunakan bahasa daerah yaitu Sunda, cara melestarikan adat dengan cara
melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti acara rutinan 2bulan sekali mengadakan porak
bersama dari kelas 1-6, kelas olahraga setiap satu minggu sekali, senam pagi, dan upacara
setiap pagi hari senin, dan pemeriksaan kuku sebelum masuk kelas dan pemeriksaan gigi
dan mulut sebulan sekali dari petugas puskesmas. Kondisi SD terdapat di pinggir jalan
besar dan bersebelahan dengan SDN 1 susukan agung, cuaca ada 2 yaitu Panas dan hujan.
Kondisi tanah dan air baik. Saat itu waktu kemarau panjang pernah terjadi kekeringan
pada halaman sekolah, akan tetapi itu hanya sementara. Terdapat rumput-rumput didepan
halaman kelas dan terdapat bunga setiap depan kelas, tempat sampah depan kelas tetapi
belum terdapat pemilahan sampah organik dan non organik.

5
ASUHAN KEPERAWATAN
A. INTICORE DAN SUBSISTEM

No Variabel Hasil Observasi/

INTICORE
1. Sejarah SD N 2 susukan agung terbentuk pada tahun 1998 awalnya hanya ada
SD N 1 susukan agung berhubung anak di kecamatan susukan banyak
maka dibangunlah SD N 2 susukan agung.
2. Demografi Di SDN 2 susukan agung dari kelas 1 sampai kelas 4 berjumlah 160
siswa/i. Kelas 1 terdiri 40 siswa, kelas 2 terdiri 39 siswa, kelas 3 terdiri
41 dan kelas 4 terdiri dari 40 siswa.
3. Etnisitas Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa daerah yaitu Sunda, cara
melestarikan adat dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti
acara rutinan 2bulan sekali mengadakan porak bersama dari kelas 1-6,
kelas olahraga setiap satu minggu sekali, senam pagi, dan upacara setiap
pagi hari senin, dan pemeriksaan kuku sebelum masuk kelas dan
pemeriksaan gigi dan mulut sebulan sekali dari petugas puskesmas.
4. Nilai dan Agama Islam, peribadatan di Masjid/ Musholla.
keyakinan
5. Statistik Dimana data yang diambil di SDN 2 susukan dari data sekretaris
sekolah. Tidak terdapat area yang memisahkan jarak antara kelas
dengan kelas.
SUBSISTEM
1. Lingkungan Kondisi SD terdapat di pinggir jalan besar dan bersebelahan dengan
fisik SDN 1 susukan agung, cuaca ada 2 yaitu Panas dan hujan. Kondisi
tanah dan air baik. Saat itu waktu kemarau panjang pernah terjadi
kekeringan pada halaman sekolah, akan tetapi itu hanya sementara.
Terdapat rumput-rumput didepan halaman kelas dan terdapat bunga
setiap depan kelas, tempat sampah depan kelas tetapi belum terdapat
pemilahan sampah organik dan non organik.

6
2. Pendidikan SDN 2 SUSUKAN AGUNG, terdiri 6 kelas setiap kelas berisi 35-45
siswa/i.
3. Komunikasi Semua guru dan siswa terlihat saling berkomunikasi secara langsung
dengan baik. Dan jika bertemu dijalan saling bertegur sapa satu sama
lain.
4. Layanan Terdapat pelayanan kesehatan disekolah yaitu UKS. Yang bertugas guru
kesehatan dan dan salah satu petugas puskesmas untuk berjaga pada setiap hari senin
sosial ketika upacara.
5. Keamananan Keamaan nyaman, tidak ada pos satpam, transportasi yang digunakan
dan transportasi sepeda dan kebanyakan siswa berjalan kaki ketika berangkat dan pulang
sekolah.
6. Ekonomi Tingkat ekonomi menengah, mayoritas kecukupan. Jenis pekerjaan
orang tua bertani, buruh, wirausaha, tingkat pengangguran sedikit.
Terdapat kantin di sekolah.
7. Politik dan Sistem politik demokrasi dan otonomi daerah. Sistem pemilihan
pemeritahan pemimpin voting/ pemilihan suara seperti pemilihan ketua kelas.
8. Rekreasi Terdapat taman, lapangan volly, dan terdapat GOR olahraga
PRESEPSI
1. Warga Persepsi warga terkait SDN 2 susukan agung terlihat baik dan kompak
masyarakat
2. Presepsi tenaga Kepala sekolah dan staf mengatakan kesehatan merupakan layanan
kesehatan yang baik yang mampu memberikan pelayanan kesehatan seperti yang
telah dilakukan teman – teman mahasiswa memberikan penyuluhan
kepada siswa terkait dengan KESEHATAN GIGI. sehingga dengan
adanya layanan kesehatan seperti ini Siswa/i memahami arti penting
dari kesehatan dan bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut.

7
B. WINSHIELD SURVEY

No ELEMEN SURVEY DESKRIPSI


1 Batas Wilayah  Wilayah Barat : SDN 1 SUSUKAN AGUNG
 Wilayah Timur : Sawah dan pemukiman warga
 Wilayah Utara : Jl. Raya
 Wilayah Selatan : PUSKESMAS
2 Perumahan  Bangunan
 Terdapat 20% adalah bangunan lama seperti gudang, UKS.
Kemudian sekitar 80% bangunan baru, gedung kelas, kantor
guru dan staf, laboratorium biologi
 20% bangunan adalah semi permanen terbuat dari tembok
semen yaitu gudang dan UKS.
 80% merupakan bangunan permanen dengan lingkup seluruh
ruang kelas, kantor guru dan staf, laboratorium biologi.
 Arsitektur
Semuanya dalam satu wilayah atau gedung menjadi satu,
lantai yang terbuat dari keramik,Terdapat jendela yang
bersifat tertutup dikarenakan sudah menggunakan Full AC
diruang laboratorium, Terkecuali untuk tempat pemebelajaran
dikelas.
 Keunikan Lingkungan
Terdapat banyak pohon besar yang memberikan kesejukan
dipagi hari dan disiang hari ketika panas.
3 Ruang Terbuka  Terdapat area hijau,Taman.dan tempat berteduh lainnya
 Terdapat tempat sampah yang digunakan untuk mahasiswa
membuang sampah pada tempatnya
4 Bisnis  Terdapat kantin sekolah san koperasi siswa.
5 Sekolah  Kampus ini bernama SDN 2 SUSUKAN AGUNG.
Kecamatan susukan lebak
6 Keagamaan  Tidak terdapat tempat untuk beribadah
7 Pusat Layanan  Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yaitu UKS
8 Transportasi  Tidak memiliki transportasi khusus

8
9 Pusat Perlindungan  Terdapat pusat layanan kesehatan yaitu UKS
 Tidak terdapat tempat perlindungan atau penampungan jika
terjadi bencana,
10 Kehidupan  Tempat berkumpul siswa ini diruang kelas dan halaman
bermasyarakat lapangan
 Didalam lingkungan ini tidak terdapat hewan liar

C. ANALISA DATA

SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


DS:
 siswa mengatakan kantin sekolah
kurang bersih
 siswa mengatakan kebanyakan suka
makan coklat dan ciki-cikian Peningkatan kesadaran
Perilaku kesehatan
DO: kesehatan kerusakan
cenderung beresiko
 Dari hasil observasi siswa/i masih GIGI
jajan sembarangan
 Siswa/i kelas 1 dan 2 masih suka
malas-malasan untuk menggosok
gigi
DS:
 Siswa mengatakan jika ada gigi yang
sudah goyah takut untuk memeriksakan
ke pelayanan kesehatan
 Siswa mengatakan sering sakit gigi Kurang sumber Defisiensi
karena giginya yang berlubang pengetahuan pengetahuan
DO :
 Dari hasil observasi siswa/i banyak
mengalami gigi berlubang, sakit gigi,
gigi tidak rapih.

9
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan Peningkatan kesadaran
kesehatan kerusakan GIGI
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan

PRIORITAS MASALAH (SCORING)


Masalah Pentingnya Kemungkinan Peningkatan Total
masalah untuk perubahan terhadap
dipecahkan positif jika kualitas hidup
1: rendah diatasi : bila diatasi
2 : sedang 0 : tidak ada 0 : tidak ada
3 : tinggi 1 : rendah 1 : rendah
2 : sedang 2 : sedang
3 : tinggi 3 : tinggi
Perilaku
kesehatan
cenderung
beresiko b/d 3 3 3 9
Peningkatan
kesadaran
kesehatan
kerusakan GIGI
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan 3 3 2 8
dengan kurang
sumber
pengetahuan

10
TABEL TUJUAN (NURSING OUUTCOME)

Diagnosa keperawatan TUM TUK


komunitas
Perilaku kesehatan cenderung Meningkatkan kesadran siswa/i 1. Mencegah adanya
beresiko b/d Peningkatan terkait dengan kesadaran penyebaran penyakit
kesadaran kesehatan kerusakan kesehatan kerusakan GIGI 2. Mencegah terjadinya gigi
GIGI berlubang
3. Meningkatkan pengetahuan
untuk selalu sikat gigi
sebelum tidur
Defisiensi pengetahuan Meningkatkan pengetahuan orang 1. Meningkatkan pengetahuan
berhubungan dengan kurang tua dan siswa/i agar lebih paham orang tua dan siswa/i
sumber pengetahuan dengan kesehatan gigi 2. Meningkatkan kesadaran
anak agar tetap menjaga
kesehatan giginya
3. Meningkatkan kualitas hidup
orang tua dan anak agar tetap
sehat

11
RENCANA KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa TUM TUK Rencana Evaluasi


keperawatan Kegiatan
komunitas
Perilaku kesehatan Meningkatkan 1. Mencegah Health education Kriteria evaluasi
cenderung beresiko kesadran adanya  Beri -80%
b/d Peningkatan siswa/i terkait penyebaran penyuluhan pengetahuan
kesadaran kesehatan dengan penyakit terkait siswa/i meningkat
kerusakan GIGI kesadaran 2. Mencegah masalah terkait kesehatan
kesehatan terjadinya gigi  Beri gigi
kerusakan berlubang penyuluhan -75% warga dapat
GIGI 3. Meningkatkan tentang cara menyebutkan apa
pengetahuan pencegahan saja penyebab dan
untuk selalu gigi pencegahan
sikat gigi berlubang terjadinya gigi
sebelum tidur  Berikan berlubang
penyuluhan -90% siswa/i
kepada anak ingin
agar rutin memeriksakan
menggosok terkait gigi nya
gigi sebelum
tidur
Defisiensi Meningkatkan 1. Meningkatkan Health education Kriteria evaluasi
pengetahuan pengetahuan pengetahuan  Beri -80%
berhubungan dengan orang tua dan orang tua dan penyuluhan pengetahuan
kurang sumber siswa/i agar siswa/i terkait materi siswa/i meningkat
pengetahuan lebih paham 2. Meningkatkan kesehatan terkait kesehatan
dengan kesadaran anak gigi gigi
kesehatan gigi agar tetap  lakukan -75% warga dapat
menjaga pemeriksaan menyebutkan apa

12
kesehatan gigi dan saja penyebab dan
giginya bekerjasama pencegahan
3. Meningkatkan dengan pihak terjadinya gigi
kualitas hidup puskesmas berlubang
orang tua dan terdekat -90% siswa/i
anak agar tetap ingin
sehat memeriksakan
terkait gigi nya

13
TABEL PLANING OF ACTION (POA)

Masalah Sumber
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media PJ
Keperawatan Dana
Perilaku TUM Health education Siswa/i Jumat 29 AULA Swadaya Leaflet,PPT, Noviyati
kesehatan Meningkatkan a. Beri anak kelas Mei 20 sekolahan Laptop,Scree Anggraita
cenderung kesadran siswa/i penyuluha 1-4 SDN 2 Jam n,
beresiko b/d terkait dengan n terkait SUSUKAN 09.00 s/d
Peningkatan kesadaran masalah AGUNG selesai
kesadaran kesehatan b. Beri
kesehatan kerusakan GIGI penyuluha
kerusakan GIGI TUK n tentang
1. Mencega cara
h adanya pencegaha
penyebar n gigi
an berlubang
penyakit c. Berikan
2. Mencega penyuluha
h n kepada
terjadinya anak agar
gigi rutin
berlubang menggoso
3. Meningka k gigi

14
tkan sebelum
pengetah tidur
uan untuk
selalu
sikat gigi
sebelum
tidur
Defisiensi TUM  Beri Siswa/i Jumat, Aula Swadaya Leaflet,PPT, Noviyati
pengetahuan Meningkatkan penyuluha anak kelas 29 mei sekolahan Laptop,Scree Anggraita
berhubungan pengetahuan n terkait 1-4 SDN 2 2020 n
dengan kurang orang tua dan materi SUSUKAN Jam
sumber siswa/i agar kesehatan AGUNG 09.00 s/d
pengetahuan lebih paham gigi selesai
dengan  lakukan
kesehatan gigi pemeriksa
TUK an gigi
- Meningkatkan dan
pengetahuan bekerjasa
kesadaran dan ma
kemauan dengan
Masyarakat pihak
untuk hidup puskesma

15
bersih dan s terdekat
sehat.
- Memperdayaka
n masyarakat
dalam
memelihara
meningkatkan
dan
melindungi
kesehatan
sehingga
Warga sadar
dan mampu
secara mandiri
ikut aktif
dalam
meningkatkan
status
kesehatannya.
 Meningkatkan
kualitas hidup

16
PERENCANAAN

N DX Kep. Tujuan Kriteria hasil Intervensi


O Prioritas
Tujuan jangka Tujuan jangka
panjang pendek
1. I Anak-anak a. Pengetahuan 1) Mengetahui apasaja a. Identifikasi faktor internal atau eksternal
sadar akan terkait penyebab dari gigi yang dapat meningkatkan atau
kerusakan kesehatan gigi berlubang mengurangi motivasi untuk berperilaku
pada gigi nya meningkat 2) Melakukan sehat
dari 50 % pemeriksaan b. Edukasi masyarakat terkait makanan yang
menjadi 90% kesehatan gigi sehat
b. Menurunnya secara rutin c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
kejadian gigi untuk menolak perilaku yang tidak sehat
berlubang dari atau beresiko terjadinya kerusakan gigi
80% menjadi d. Libatkan individu, Keluarga dan
30% kelompok dalam perencanaan dan rencana
c. Menurunnya implementasi menggososk gigi sebelum
resiko tidur pada anak
terjadinya
kerusakan gigi
dari 70%
menjadi 20%

17
2 II Siswa/i dapat a. Pengetahuan a. Strategi untuk a. Identifikasi faktor internal atau eksternal
memahami anak-anak menghindari yang dapat meningkatkan atau
materi terkait terkait makanan yang mengurangi motivasi untuk berperilaku
kesehatan gigi kesehatan gigi dapat merusak sehat
dan meningkat gigi b. Edukasi masyarakat terkait makanan yang
pencegahannya dari 40% b. Strategi untuk sehat
menjdi 90% mencegah c. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
b. Menurunnya terjadinya gigi untuk menolak perilaku yang tidak sehat
resiko berlubang atau beresiko terjadinya kerusakan gigi
terjadinya c. Mengedukasi d. Libatkan individu, Keluarga dan
kerusakan anak untuk rutin kelompok dalam perencanaan dan rencana
pada gigi dari menggososk implementasi gaya hidup dan modifikasi
65% menjadi gigi sebelum perilaku kesehatan
20% tidur

18
IMPLEMENTASI

No Dx Kep. Hari/ Implementasi Respon Paraf


Prioritas tgl/
jam
1. I Jumat 29 a. Identifikasi faktor 1. Menyetujui di lakukannya tindakan Noviyati
mei 2020 internal atau eksternal observasi pada siswa/i Anggraita
yang dapat meningkatkan 2. Guru menerima terkait edukasi
atau mengurangi yang diberikan
motivasi untuk 3. Guru mampu memahami apa yang
berperilaku sehat telah di ajarkan.
b. Edukasi masyarakat 4. Individu, keluarga maupun
terkait makanan yang kelompok mampu menerapkan apa
sehat yang telah di ajarkan
c. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
menolak perilaku yang
tidak sehat atau beresiko
terjadinya kerusakan gigi
d. Libatkan individu,
Keluarga dan kelompok

19
dalam perencanaan dan
rencana implementasi
menggososk gigi
sebelum tidur pada anak
2 II Selasa, 19 a. Identifikasi faktor internal 1. Menyetujui di lakukannya Noviyati
mei 2020 atau eksternal yang dapat tindakan observasi dan Anggraita
meningkatkan atau pemeriksaan gigi pada anak
mengurangi motivasi untuk 2. Anak-anak mampu memahami apa
berperilaku sehat yang telah di berikan (penyuluhan
b. Edukasi masyarakat terkait berupa presentasi)
makanan yang sehat 3. Guru dan siswa mampu
c. Ajarkan strategi yang dapat memahami strategi yang telah di
digunakan untuk menolak ajarkan.
perilaku yang tidak sehat
atau beresiko terjadinya
kerusakan gigi
d. Libatkan individu, Keluarga
dan kelompok dalam
perencanaan dan rencana
implementasi gaya hidup dan
modifikasi perilaku
kesehatan

20
21
EVALUASI

1. PERAN AKTIF DI SEKOLAH


Pihak sekolahan akan mengadakan pemeriksaan rutinan pemeriksaan kesehatan
gigi pada siswa/i untuk mencegah terjadinya keruskaan pada gigi yang akan
merusak rongga sistem pada gigi dan mulut.

2. RENCANA TINDAK LANJUT TERHADAP PERMASALAHAN YANG


BELUM TERSELESAIKAN

Untuk menindak lanjuti masalah yang ada, masalah pertama pihak sekolah akan
selalu mengingatkan siswa/i nya untuk tidak sembarangan memilih makanan atau
jajanan. Dan masalah yang kedua mengedukasi kepada anak dan orang tua untuk
teteap menggosok gigi sebelum tidur untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
gigi.

22
JURNAL

GAMBARAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA PERILAKU MENGGOSOK


GIGI ANAK USIA SEKOLAH
Nopi Nur Khasanah*, Herry Susanto, Weny Feftiana Rahayu Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jl. Kaligawe Raya No.KM. 4, Terboyo Kulon,
Kec. Genuk, Semarang, Jawa Tengah 50112 *nopi.khasanah@unissula.ac.id
ABSTRAK
Menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan cara menggosok gigi yang baik
dan benar. Masalah kesehatan gigi dan mulut paling banyak dialami oleh anak usia 6 -12
tahun. Penyebab yang sangat mendasar adalah kurangnya kesadaran diri sendiri dan orang
tua dalam membiasakan anak menggosok gigi yang baik dan benar serta tepat waktu. Hal
ini dapat mempengaruhi kondisi tubuh ketika kondisi gigi dan mulut tidak bersih. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui gambaran kesehatan gigi dan mulut serta perilaku
menggosok gigi pada anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan observasi menggunakan SOP gosok gigi. Jumlah responden sebanyak 119 siswa dengan
teknik purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik. Hasil
analisis diperoleh bahwa 119 siswa sebagian besar memiliki karakteristik usia 11 tahun
dengan tingkat pendidikan sebagian besar kelas 4. Hasil penelitian diperoleh sebanyak
44,5% memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut tinggi dan sebanyak 55,5%
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut rendah. Selain itu, sebanyak 26,9%
siswa kelas 4, 5 dan 6 SDN Gebangsari 02 Semarang memiliki perilaku sesuai SOP dalam
gosok gigi. Namun, 73,1% diketahui memiliki perilaku tidak sesuai SOP dalam gosok gigi.
Terdapat 37 responden (31,1%) memiliki pengetahuan kesehatan gigi dan mulut tinggi
namun perilaku menggosok gigi tidak sesuai SOP.
Kata kunci: kesehatan gigi dan mulut, anak usia sekolah, perilaku menggosok gigi

23
DAFTAR PUSTAKA

Pine, M C. Comunit Oral Health. Reed Educational & Professional Publishing Ltd. 1997

almatsier, S. Prinsip Dasar llmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2003

Newman. Takei. Carranza,. Clinical Periodontology. 9th edition. W B Saunders

Company. Philadelphia. 2002

Dental Caries :1 MedlinePlus Medical Isncyclopedia, page accessed August 14, 2006.

24

Anda mungkin juga menyukai