Anda di halaman 1dari 5

Jurnal ABDI Vol.2 No.

1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

JURNAL ABDI UNIT KEGIATAN MAHASISWA


VOL.2 NO.1 JAN 2020 KEILMUAN DAN PENALARAN ILMIAH
UNIVERSITAS HASANUDDIN
p-ISSN 2655-5697 | e-ISSN 2716-0122

PENGARUH MEDIA POP-UP TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN


KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA-SISWI DI SEKOLAH DASAR NO.19
LIMBORO, MAJENE
1* 1 1 2 1 1
Akbar, Nurul Hasrul, Alya KI. Day, Viky IM. Baharuddin, Wulan F. Lenggany, Asmawati
1
Departement Oral Biologi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas hasanuddin, Makassar, Indonesia
2
Department Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas hasanuddin,
Makassar, Indonesia

Email: akbar.dents@gmail.com
Abstrak
Karies gigi adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Rendahnya
kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut masyarakat di desa Limboro dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu sulitnya akses ke desa Limboro, kurangnya akses ke informasi
kesehatan gigi dan mulut, dan hambatan bahasa. Dengan melihat masalah ini, melalui
Program Kreativitas Mahasiswa akan memberikan informasi kesehatan gig dan mulut dalam
bentuk buku pop-up yang berisi cerita keseharian bagaiman pentingnya menjaga kebersihan
gigi dan mulut serta edukasi kesehatan yang dibuat semenarik mungkin untuk memudahkan
siswa-siswi memahami isi dari pop-up tersebut. Penelitian dilakukan dengan penelitian
observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. 10 siswa dari kelas 1,2,3 SDN
No. 19 Limboro diambil sebagai responden. Siswa diberi informasi dan pengetahuan
dengan menggunakan media utama pop-up terkait edukasi kesehatan gigi dan mulut, dan
terlibat dalam permainan dan drama yang berkaitan dengan cerita dalam buku pop-up dan
pelatihan sikat gigi bersama. Pada akhirnya, pre-tes dan post-tes menggunakan kuesioner
dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program SENDANA. Hasil analisis
statistik menunjukkan nilai signifikan yaitu 0,089 < 0,05, artinya ada hubungan antara
variabel pre-test dan post-test. Dengan menggunakan Paired-T-Test, terdapat perbedaan
rata-rata hasil pre-test dan post-test responden di SDN No. 19 Limboro.

Kata kunci : Edukasi, Kesehatan gigi dan mulut, Pop-up

104
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

PENDAHULUAN ekonomi, usia, jenis kelamin, geografi, dan


Pendidikan adalah proses untuk perilaku terhadap kesehatan gigi.
mendapatkan keseimbangan dan Pengetahuan dan sikap ibu
kesempurnaan untuk perkembangan terhadap kesehatan atau perawatan gigi
individu dan masyarakat. Penekanan dan mulut anak-anak cukup baik tetapi
antara pendidikan dan pengajaran adalah sikap mereka bertentangan dengan
dalam pembentukan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan
kepribadian individu atau komunitas mulut di mana hanya 50% anak dirawat
dengan transfer pengetahuan dan oleh dokter gigi. Pengetahuan adalah
keahlian. salah satu faktor yang dapat memengaruhi
Pengembangan media adalah kebersihan pribadi. Fankari, juga
upaya menyusun program media menekankan bahwa penyebab masalah
pembelajaran yang lebih fokus pada gigi dan mulut di masyarakat adalah
perencanaan media. Media yang akan perilaku atau sikap mengabaikan
ditampilkan atau digunakan dalam kebersihan gigi dan mulut. Ini didasarkan
pengajaran dan proses pembelajaran pada kurangnya pengetahuan tentang
pertama kali direncanakan dan dirancang pentingnya menjaga gigi dan mulut.
sesuai dengan kebutuhan siswa. Buku- Pengetahuan tentang kesehatan
buku pembuka dimasukkan dalam gigi dan mulut secara tidak langsung akan
karakteristik media pembelajaran tiga menjaga kesehatan gigi dan mulut
dimensi, sebagai kelompok yang sama sehingga dapat mencegah karies gigi. Ini
dengan media tanpa proyeksi yang berarti bahwa pengetahuan kesehatan gigi
disajikan secara visual tiga dimensi, yang dan mulut juga berdampak pada timbulnya
dapat dibentuk sebagai objek asli dan juga karies gigi.4
dapat berwujud yang mewakili bentuk asli. Berdasarkan data dari Profil
Oleh karena itu, buku pop-up menyertakan Kesehatan Kabupaten Majene pada tahun
media pembelajaran yang unik dan 2016,5 anak-anak yang menerima
menarik untuk membantu siswa pemeriksaan di Pusat Kesehatan Sendana
memahami materi yang telah diajarkan.1,2 hanya 7,3% dari total jumlah anak-anak
Pop-up atau buku bergerak adalah yang membutuhkan perawatan. Situasi ini
buku tiga dimensi yang berisi potongan menggambarkan rendahnya tingkat
kertas yang muncul atau bergerak ketika kesadaran anak-anak terhadap kesehatan
buku dibuka dan dilipat penuh saat buku. gigi dan mulut. Berdasarkan data Riset
Yang dapat membuat pop-up muncul Kesehatan Dasar pada tahun 2018,
adalah berbagai metode pemotongan dan prevalensi karies gigi pada anak usia 5-9
lipat, serta pada mekanisme tersembunyi tahun adalah 54% .6,7
dibelakang dan di bawah halaman. Studi Rendahnya kesadaran akan
pengembangan media buku pop-up dalam kesehatan gigi dan mulut masyarakat di
penelitian ini didukung oleh penelitian yang Desa Limboro dipengaruhi oleh beberapa
dilakukan sebelumnya oleh International faktor. Pertama, akses sulit ke desa yang
Journal of Education and Research. dapat dicapai dengan mobil selama 8
Berdasrkan penelitian tersebut hingga 10 jam perjalanan dari pusat Kota
menunjukkan bahwa Matematika Buku Makassar dan tambahan 2 jam perjalanan
Pop-up yang dibantu PBL efektif terhadap dari pusat Majene ke Desa Limboro hanya
kemampuan spasial di kelas 8 pada materi dapat diakses dengan mobil dan motor off-
geometrik.3 road karena jalan yang buruk kondisi
Karies gigi adalah penyakit yang infrastruktur. Faktor berikutnya adalah
disebabkan oleh banyak faktor. kurangnya akses ke informasi kesehatan
Menurutnya karies disebabkan oleh inang gigi dan mulut. Masyarakat lokal tidak
(gigi dan saliva), mikroorganisme (plak), memiliki akses ke telepon, internet, dan
substrat (karbohidrat) dan faktor waktu. perangkat elektronik apa pun. Selain itu,
Selain itu, faktor predisposisi juga hambatan bahasa antara bahasa lokal dan
berkontribusi terhadap keparahan karies Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu
termasuk pengalaman karies, sosial kendala bagi masyarakat setempat dalam

105
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

memperoleh informasi tentang kesehatan kesehatan gigi dan mulut. Mereka juga
gigi dan mulut. terlibat dalam permainan dan drama yang
dilakukan di Sekolah Dasar No.19 berkaitan dengan cerita-cerita dalam buku
Limboro yang terletak di Desa Limboro, pop-up, dan pelatihan sikat gigi untuk lebih
Kabupaten Sendana, Majene, Sulawesi memahami isi dari buku pop-up tersebut
Barat dengan tujuan menyediakan yang berisikan cerita kehidupan sehari-
pendidikan kesehatan gigi dan mulut hari.
dengan menggunakan media visualisasi Pada kegiatan ini yang menjadi
tiga dimensi yang disebut program responden adalah kelas 1,2 dan 3 yang
SENDANA. Media ini berupa buku pop-up dipilih secara acak atau random sampling
yang berisi pendidikan dan deskripsi untuk untuk dijadikan sebagai acuan dalam
kesehatan gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan SENDANA.
visualisasi yang menarik untuk anak-anak.
Berdasarkan permasalahan terebut ,buku
pop-up ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan siswa dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
menjadi suatu bahan untuk meningkatkan
derajat kesehatan gigi dan mulut yang
dimulai dari skala kecil.
MTODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Gambar 1. Pelaksanaan program sendana
kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional atau dikenal juga dengan studi HASIL
prevalensi. Responden dalam penelitian ini Data yang telah dikumpulkan
adalah 10 siswa dari kelas 1, 2 dan 3 terdistribusi secara normal setelah uji
Sekolah Dasar No. 19 Limboro, Kabupaten normalitas Shapiro Wilk diperoleh nilai
Majene, Sulawesi Barat. Pre-test dan post- signifikans I > 0,05, dapat disimpulkan
test diberikan untuk mengetahui tingkat bahwa data berdistribusi normal.
pengetahuan siswa sebelum dan sesudah
intervensi. Table 1. Paired sample statistic
Pada penelitian dilaksanakan
selama satu pekan yang terdiri dari empat
Std. Std. Error
kegiatan yaitu sosialisasi awal kesehatan Mean Respondent
Deviation Mean
gigi dan mulut, pre-test, edukasi
menggunakan media pop-up dan terakhir Pre-Test 62.20 10 8.176 2.585
pre-test. Kegiatan ini akan mengukur
Post-Test 80.70 10 4.923 1.557
tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
siswa-siswi yang menjadi responden.
Tingkat pemahaman menhajadi poin Table 1 pada hasil analisis statistik rata-
utama dalam penelitian ini untuk dianalisis rata untuk pre-test adalah 62,20 dan rata-
menggunakan nantinya kuisioner untuk rata dalam post-test adalah 80,70. Hal ini
melakukanan analisis hasil serta melihat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengaruh pemberian edukasi rata-rata selama pre-test dan post-test
mengguanakan media pop-up, sedangkan untuk responden di Sekolah Dasar No. 19
pada sikap dan perilaku akan dilihat pada Limboro.
praktik langsung menggosok gigi secara Table 2. Paired sample correlation
bersama.
Responden diberi pengetahuan dan Respondent Correlation Sig.
informasi dengan menggunakan media
Pre-Test and
buku pop-up sebagai alat utama dalam 10 0.565 0.089
Post-Test
melaksanakan program SENDANA,
adapun media penunjang yang digunakan
Table 2 pada hasil di atas, koefisien
seperti poster edukasi mengenai
korelasi adalah 0,565 dengan nilai

106
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

signifikan adalah 0,089. Nilai signifikan menggunakan media pop-up yang


0,089> 0,05, dengan demikian berarti tidak dilanjutkan praktik sikat gigi untuk melihat
ada hubungan antara variabel pre-test dan kemampuan mereka dalam
post-test. memperaktikkan sikat gigi yang benar.
Table 3. Paired sample test pada table
dibawah ini
Paired Sample Test
Paired Differences
95%
Confidence Sig.
Std. t (2-
Std. Interval of the
Mean Error tailed)
Deviation Difference
Mean
Lower Upper
Pretest-
-18,50 6,754 2,136 -23,3 -13,66 -8,66 0,000
Gambar 2. Praktik menggosok gigi
Posttest
bersama
Hasil penelitian dapat dibuktikan
Table 3 menggunakan paired sample t- dengan teori oleh Setiawati et al. yaitu
test, diketahui bahwa nilai signifikansi (2- keberhasilan pendidikan kesehatan di
tailed) adalah 0,000 < 0,05, maka hipotesis masyarakat tergantung pada komponen
nol ditolak, dan hipotesis alternatif diterima. pembelajaran. Media pendidikan
Dapat disimpulkan, ada perbedaan untuk kesehatan adalah salah satu komponen
pre-test dan post-test karena adanya dari proses pembelajaran. Media yang
pengaruh paparan media pendidikan pop- menarik akan memberikan kepercayaan
up dalam meningkatkan kesehatan gigi diri, sehingga perubahan psikomotorik
dan mulut pada siswa Sekolah Dasar kognitif dan afektif dapat dipercepat.8
No.19 Limboro, Majene, Sulawesi Barat. Media pengajaran yang tepat
adalah komponen penting untuk
PEMBAHASAN meningkatkan pengetahuan khusus untuk
Penelitian ini dilakukan di Sekolah meningkatkan kognitif, teori ini disebutkan
Dasar No. 19 Limboro, Majene, Sulawesi oleh Dian idha.9 menyatakan bahwa mata
Barat bertujuan untuk meningkatkan memiliki kemampuan untuk mentransfer
kesehatan gigi dan mulut pada siswa pengetahuan sekitar 75% hingga 87% ke
setelah terkena media pendidikan pop-up otak manusia, sementara hanya 13%
yang berisi cerita tentang kesehatan gigi hingga 25% pengetahuan manusia
dan mulut. Selain media pop-up, diperoleh dan disalurkan melalui indera
permainan sederhana tentang cerita dalam lain.9,10
pop-up dilakukan dan memainkan peran Hal tersebut juga terbukti pada
karakter dalam buku pop-up, diikuti dengan program SENDANA yang dilaksanakan.
pelatihan sikat gigi. Siswa-siswi cenderung memahami dengan
Pre-test dan post-test dilakukan baik informasi yang disampaikan melalui
pada 10 siswa dari kelas 1, 2 dan 3 di pembelajaran dengan menggunakan
Sekolah Dasar No. 19 Limboro dengan media visualisasi pop-up, pada program ini
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian telah terlihat perbandingan yang begitu
adalah ada peningkatan pengetahuan signifikan tingkat pengetahuan siswa-siswi
tentang kesehatan gigi dan mulut siswa. yang yang menjadi responden yang
Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata pre- memiliki tingkat pengetahuan bertambah
test, yaitu 62,20 dan post-test adalah setelah terpapar informasi melalui media
80,70. pop-up. Begitupun terkait sikap dan
Selain itu pada program SENDANA perilaku siswa-siswi dalam mempraktikkan
yang dilaksanakan tidak hanya mengukur secara langsung sikat gigi bersama yang
tingkat pengetahuan siswa-siswi namun baik dan benar.
juga pada pelaksanaan program ini melihat Teori tentang buku pop-up menurut
tingkat sikap dan perilaku dalam hal Taylor et al. menyatakan bahwa halaman
kebersihan gigi dan mulut yang buku yang muncul dapat membuat orang
dilaksanakan setelah program edukasi merasa terkejut dan menyenangkan.

107
Jurnal ABDI Vol.2 No.1 Januari 2020 | UKM KPI Unhas

Media pop-up cocok untuk digunakan 3. Annisarti, SR., dan Elva. Model pop-up
sebagai media pengajaran, terutama keluarga untuk mempercepat kemampuan
dalam meningkatkan kesehatan gigi dan membaca anak kelas rendah sekolah
mulut. Buku pop-up diisi dengan cerita
dasar. Jurnal ilmu informasi perpustakaan
yang menarik dan menarik. Ia mampu
membangun pemahaman yang lebih baik dan kearsipan 2016;5: 1112.
dengan esensi buku karena tampilan tiga 4. Rara, WG. Hubungan tingkat pengetahuan
dimensi yang lebih nyata dan mudah dengan perilaku pemeliharaan kesehatan
dipahami oleh anak-anak. gigi anak SDN kauman 2 Malang. Health
educ J 2017;2: 201-210.
KESIMPULAN 5. Rahadrjo, A., dan Maharani, DA. A review
Berdasarkan hasil penelitian ini
of indonesian’s dental health-past, present
membuktikan bahwa pengaruh media pop-
up adalah meningkatkan pengetahuan and future. International journal of clinical
kesehatan gigi dan mulut bagi siswa di preventive dentistry 2014; 10: 123-124.
Sekolah Dasar No. 19 Limboro, Majene, 6. Maharani, DA., Adiatman, M., dan
Sulawesi Barat. Selain itu aspek lainnya Rahardjo, A. An Assessment of the
yaitu sikap dan perilaku pun meningkat impacts of child oral health in Indonesia
yang terlihat pada saat melaksanakan and associations with self-esteem, school
praktik sikat gigi bersama dengan
performance and perceived employability.
mempraktikkan yang baik dan benar.
Program penyuluhan kesehatan Journal of biomed central 2017;17: 5-5.
gigi dan mulut menggunakan media pop- 7. Namora, L., Bahar, A., dan Andreas, P.
up sangatlah efektif untuk meningkatkan Status keparahan karies gigi pada murid
derajat kesehatan gigi dan mulut serta sekolah dasardidaerah tertinggal dan
menurunkan prevalensi caries pada anak. daerah perkotaan. FKG UI 2013: 3-2.
Program ini sangatlah penting untuk
8. Setyawati, S., dan Dermawan, AC. Proses
diterapkan pada daerah-daerah terpencil
diseluruh Indonesia dengan menggunakan pembelajaran dalam pendidikan
media visualisasi pop-up, kesehatan. Jakarta: Trans info media
Serta penulis memberikan saran 2008: 75-76.
untuk menggunakan media penyuluhan 9. Dian, IR., dan Rukiyanti. Developing pop-
tiga dimensi dapat dilakukan pada up book learning media to improve
penelitian lain yang lebih luas untuk cognitive ability of children age 4-5 years.
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan
Journal of education and humanitis
mulut di Indonesia kedepannya dan
menggunakan metode kuantitatif secara research 2018; 249: 65.
mendalam. 10. Isrofah., dan Eka, N. Pengaruh pendidikan
kesehatan gigi terhadap pengetahuan dan
DAFTAR PUSTAKA sikap anak usia sekolah SD boto kembang
1. Shirzad, M., dan Taghdisi MH. kulonprogo, Jogjakarta. Majalah
Oral health education program among pre- Kedokteran Gigi 2010;1(1): 5
school children: an application of health-
11. Taylor, RH., dan Bluemel, NI. Pop-up
promoting schools approach. Journal of
health promotion perspective 2016; 3: 164- books: an introductory guide. Emerarld
165. 2013; 22: 22-31.
2. Ilyas, M., dan Putri IN. Effect of
demonstration method counselin on
brushing teeth to the decreasing of plaque
value of elementary school students.
Journal dentomaxxillofacial science
2012;2: 91.

108

Anda mungkin juga menyukai