Abstract
Brushing with toothpaste containing fluorine can reduce the prevalence of caries in children. According to the 2018
Basic Health Research in Indonesia the prevalence of caries was 88.8% and in terms of nationally correct brushing
behavior, Jambi Province was the lowest at 1% of the national average of 2.8% with the lowest age group <10 years
ie 1.4%. This community service aims to increase the independence of brushing teeth with patterns of parenting,
caring and caring for children in kindergarten age. Caliph 2 Jambi. This activity is in partnership with TK Khalifah
2
Jambi. This activity involved all kindergartens of Khalifah 2 Jambi, especially early childhood, as a target to
increase their independence in brushing their teeth. Activities are carried out from compiling activity plans to
monitoring and evaluating activities. There has been an increase in the independence of brushing teeth in early
childhood in TK Khalifah 2 Jambi from the pre (40%) and post test (92%) results that have been carried out.
Posters have been installed on how to brush teeth properly and giving phantoom jaw teeth and toothbrushes in TK
Khalifah 2 Jambi as a medium for health promotion. Other outcomes are journal articles for public service
activities.
Perawatan gigi dan mulut anak atau yakni 1% dari rata-rata nasional 2,8%
gigi susu sangat berpengaruh pada dengan kelompok umur paling rendah < 10
pertumbuhan gigi tetap. Hal ini dikarenakan tahun yakni 1,4%.6
gigi susu merupakan gigi pertama saat usia
bayi sekitar 6-8 bulan yang mengalami Menyikat gigi dengan pasta gigi
pertumbuhan secara lengkap mencapai 20 mengandung fluor harus diupayakan sejak
buah dan berhenti pada tahun ketiga usia usia dini. Memasyarakatkan sikat gigi
bayi. Memasuki usia 6 tahun gigi secara dengan pasta gigi berfluor dalam bentuk
perlahan akan tanggal dan digantikan dengan sikat gigi bersama dapat dilaksanakan pada
gigi tetap sebanyak 32 buah.2 Namun kegiatan UKGM (Usaha Kesahatan Gigi
kenyataan yang ada, 76% orang tua kurang Masyarakat) misalnya di Posyandu, PAUD
memperhatikan kesehatan gigi anak terutama (Pendidikan anak usia Dini) dan UKGS.7
gigi susu, terutama mencegah karies dengan Kemandirian merupakan salah satu
mengajurkan dan memantau anak untuk aspek yang harus dimiliki setiap individu
menyikat gigi di rumah. Hal tersebut dan anak, karena selain dapat mempengaruhi
kebanyakan disebabkan masih adanya kinerja, juga berfungsi untuk membantu
paradigma bahwa “Nanti juga akan mencapai tujuan hidupnya, prestasi,
digantikan oleh gigi permanen”. Berdasarkan kesuksesan serta memperoleh penghargaan.
hasil penelitian menunjukan pola asah, asih Anak akan sulit untuk mencapai sesuatu
dan asuh sangat efektif untuk meningkatkan secara maksimal dan akan sulit untuk meraih
kemandirian anak usia dini dalam kesuksesan, tanpa didukung sifat mandiri.8
memelihara kesehatan gigi dan mulut.3
LANDASAN TEORI
Karies gigi merupakan suatu
Salah satu kemandirian anak dapat
penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dilihat melalui kegiatan sehari-hari yaitu
dentin dan sementum yang disebabkan oleh
menanamkan kemandirian pada anak usia
aktivitas suatu jasad renik dalam suatu
dini dilakukan melalui kebersihan diri.
karbohidrat yang dapat diragikan.4.
Kemandirian kebersihan diri anak usia dini
Sedangkan menyikat gigi merupakan suatu
dapat dilakukan seperti menyikat gigi
tindakan yang bertujuan untuk mencegah
sendiri. Menanamkan kemandirian anak
karies. Menyikat gigi dapat dilakukan dua
dalam menyikat gigi dapat diajarkan melalui
kali sehari pada pagi hari dan malam
pola asah, asih dan asuh yakni mengenalkan
sebelum tidur, dan lebih baik dua kali
dan memberikan contoh langsung alat yang
setahun kontrol ke dokter gigi supaya gigi
digunakan untuk kebersihan diri seperti sikat
lebih sehat.5
gigi (asah). Kegiatan tersebut dilakukan
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
dengan bersikap yang lemah lembut, selalu
(RISKESDAS) Tahun 2018, diketahui
memberi perhatian kasih sayang dalam
bahwa proporsi bebas karies di Indonesia
mengajarkan (asih), selain itu harus
sebesar
memberikan kesempatan kepada anak untuk
16% dengan indeks DM-T sebesar 7,1 dan
mengulangi kegiatannya sampai bisa dan
prevalensi karies 88,8%. Proporsi masalah
melakukan latihan-latihan dengan suasana
gigi dan mulut di Provinsi Jambi sebesar
yang menyenangkan (asuh).
45% dengan yang menerima perawatan oleh Upaya peningkatan kemandirian
tenaga medis gigi hanya 9,5%. Dari segi menyikat gigi pada anak usia dini dapat
perilaku menyikat gigi yang benar secara
nasional, provinsi Jambi yang paling rendah
METODE PENDEKATAN
Adapun metode pendekatan
pengabdian masyarakat ini adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan Survei awal ke TK Khalifah 2
Jambi.
2. Melakukan pertemuan dengan
Kepala TK Khalifah 2 Jambi dalam
hal kesepakatan
keterampilan menyikat gigi disebabkan oleh metode one way methode yang meliputi
adanya promosi kesehatan gigi pada anak metode ceramah, siaran melalui radio,
tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan pemutaran film/video/slide, penyebaran
mulut yang baik dan benar. Sesuai dengan selebaran, dan pameran. Metode kedua yaitu
hasil penelitian Razi (2017) menunjukkan metode two way methode (didaktik) meliputi
pola asah, asih dan asuh sangat efektif untuk wawancara, demontrasi, sandiwara dengan
meningkatkan kemandirian anak usia dini boneka, stimulasi, curah pendapat, permainan
dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. peran (bermain), dan tanya jawab. Efek
Stimulasi untuk tumbuh kembang anak dapat edukasi dan rangsangan dini pada anak-anak
dilakukan dengan memberikan permainan semakin mendapat pengakuan dan penting.
atau bermain dengan anak. Bermain adalah Metode edukasi dengan bermain peran dan
kegiatan anak untuk mempraktikkan alat edukasi yang lain dapat dijadikan sebagai
keterampilan, berekspresi atas pemikirannya, alat peraga dalam pendidikan kesehatan gigi
anak menjadi kreatif, dan persiapan untuk untuk anak. Hal ini bertujuan agar anak tidak
anak menjadi berperilaku dewasa. Bermain merasa bosan terhadap cerita dan anak dapat
memberikan stimulasi pada kemampuan menangkap pesan yang disampaikan dalam
kognitif dan afektif yang merupakan sebuah cerita dengan baik Penyampaian materi
kebutuhan bagi anak sebagaimana kebutuhan pendidikan kesehatan dengan media edukasi
fisik lainnya. Bermain dapat membuat anak seperti boneka, video dan bermain peran
tumbuh dengan kematangan fisik, emosional, dapat dilakukan dengan bercerita. Bercerita
mental, dan anak berkembang menjadi anak dapat membuat materi pendidikan kesehatan
yang kreatif, cerdas, dan penuh inovasi.10 menjadi lebih mengesankan dan juga dapat
Masa anak usia dini merupakan mengurangi ketegangan dan membangun
masa yang sangat tepat untuk meletakkan hubungan antara pemberi materi dan
dasar- dasar pengembangan kemampuan pendengar.11
anak, karena pada masa ini anak mudah
sekali meniru apa yang mereka lihat, KESIMPULAN DAN SARAN
dengar dan akan melekat di memori anak. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat
Dunia kognitif anak anak usia dini yang telah terlaksana dengan baik, dimana Adanya
bersifat kreatif dan penuh imajinasi membuat peningkatan kemandirian menyikat gigi kriteria
anak suka menemukan hal-hal baru, sehingga mandiri dari sebelum hanya 40% menjadi 92%
informasi yang diberikan kepada anak secara sesudah intervensi promosi kesehatan gigi
berulang- ulang akan tersimpan dalam waktu tentang cara menyikat gigi dengan pola asah,
yang lama. Metode dan media edukasi asih dan asuh pada anak usia dini di TK
kesehatan yang tepat diperlukan untuk Khalifah 2 Jambi Tahun 2019. Saran bagi TK
meningkatkan motivasi anak usia prasekolah Khalifah 2 Jambi, perlu dilakukan pelayanan
dalam mencegah terjadinya penyakit. asuhan kesehatan gigi dan mulut secara
terencana dan berkesinambungan dengan cara
Edukasi kesehatan gigi ada dua jenis
bekerja sama dengan Jurusan Keperawatan
metode yang dapat digunakan yang pertama
Gigi Poltekkes Kemenkes Jambi.
DAFTAR PUSTAKA