Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara

umum dan kualitas hidup. Apabila seseorang sakit gigi akan mengganggu

kemampuan seseorang untuk makan dan minum. Bila asupan makan dan minum

terganggu, kesehatan tubuh pun akan terganggu pula. Bukan itu saja, kesehatan

gigi dan mulut pun berpengaruh terhadap kemampuan berbicara. Bila

kemampuan berbicara terganggu, maka aktivitas pun juga ikut terganggu.

Sehingga menjaga kesehatan gigi dan mulut penting agar terbebas dari infeksi

dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit

lainnya, sehingga tidak terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit,

mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial.

Kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia masih menjadi masalah. Hal

ini dapat dilihat dari terus meningkatnya masalah gigi dan mulut di Indonesia.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 dan 2013,

persentase penduduk Indonesia yang mempunyai masalah gigi dan mulut

meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%, untuk kelompok umur 5-9 tahun dari

21,6% menjadi 28,9% dan untuk kelompok umur 10-14 tahun dari 20,6% menjadi

25,2%. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut adalah rendahnya menyikat

gigi dengan benar. Berdasarkan data dari Riskesdas Tahun 2018, persentase

1
2

perilaku penduduk umur ≥ 3 tahun yang menyikat gigi dengan benar hanya 2,8%.

Hal ini menjadi masalah, karena salah satu cara pencegahan yang efektif terhadap

terjadinya penyakit gigi dan mulut yakni melalui tindakan menyikat gigi.

Menyikat gigi merupakan hal penting untuk memelihara kesehatan gigi dan

mulut. Khususnya pada anak-anak, menyikat gigi harus diterapkan sejak dini

karena kondisi gigi susu (gigi decidui) akan menentukan keadaan gigi-gigi

permanen penggantinya. Pengetahuan menyikat gigi dapat diperoleh dari

pendidikan, yaitu melalui penyuluhan menyikat gigi. Penyuluhan adalah kegiatan

pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan

keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga

mau dan bisa melakukan suatu anjuran. Pemberian penyuluhan akan lebih efektif

dan mudah diterima oleh sasaran jika menggunakan media sebagai alat peraga.

Penggunaan media dapat mempermudah penyerapan materi penyuluhan yang

diberikan. Untuk anak usia 10-12 tahun (kelas 5-6 SD) lebih efektif menggunakan

media alat bantu lihat – dengar (audio visual). Berdasarkan informasi yang

didapat dari Kepala SDN 2 Cempaka Nuban, di sekolah tersebut tidak memiliki

UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), di sekolah tersebut tidak pernah

dilakukan sikat gigi massal (SGM) secara rutin kepada siswa – siswi dan tidak

pernah mendapatkan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena

itu, peneliti berminat melakukan penyuluhan menggunakan phantom dan video,

karena kedua media tersebut sesuai untuk sasaran penyuluhan. Selain itu peniliti

ingin mengetahui perbandingan penyuluhan media phantom dengan video


3

terhadap menyikat gigi pada siswa – siswi kelas 5 SDN 2 Cempaka Nuban

Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dapat diambil adalah “Adakah

Perbandingan Penyuluhan Media Phantom dengan Video terhadap Pengetahuan

Menyikat Gigi pada Siswa - Siswi 5 SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung

Timur Tahun 2019?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan

penyuluhan media phantom dengan video terhadap pengetahuan menyikat

gigi pada siswa- siswi kelas 5 di SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten

Lampung Timur Tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pengetahuan menyikat gigi dengan media phantom pada

siswa – siswi kelas 5 di SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung

Timur Tahun 2019.

b. Diketahuinya pengetahuan menyikat gigi dengan media video pada

siswa – siswi kelas 5 di SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung

Timur Tahun 2019.


4

c. Diketahuinya perbandingan penyuluhan media phantom dengan video

terhadap pengetahuan menyikat gigi pada siswa – siswi kelas 5 di SDN

2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019.

D. Manfaat

1. Bagi siswa - siswi SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung Timur

Dapat menambah pengetahuan siswa siswi tentang pengetahuan menyikat

gigi.

2. Bagi institusi SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung Timur

Untuk menambah pengetahuan sekolah tentang pengetahuan menyikat gigi.

3. Bagi peneliti

Sebagai ilmu terapan yang telah didapatkan di bangku perkuliahan di

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Tanjung Karang. Selain itu manfaat

bagi peneliti adalah untuk mengetahui perbandingan penyuluhan media

phantom dengan video terhadap pengetahuan menyikat gigi pada siswa -

siswi kelas 5 SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun

2019

4. Bagi institusi Poltekkes Tanjung Karang

Menambah perbendaharaan Karya Tulis Ilmiah yang sudah ada, serta

diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi

untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang Kesehatan Gigi.


5

E. Ruang Lingkup

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian komparatif. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui perbandingan penyuluhan media phantom dengan

video terhadap pengetahuan menyikat gigi pada siswa - siswi kelas 5 SDN 2

Cempaka Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019. Penelitian ini

dilakukan pada bulan April 2019. Sasaran pada penelitian ini adalah siswa siswi

kelas 5 SDN 2 Cempaka Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai