DISUSUN OLEH :
C180112005
TAHUN 2023/2024
1. KONSEP DASAR MEDIS
A. Definisi
Sepsis adalah suatu keadaan ketika mikroorganisme menginvasi tubuh dan
menyebabkan respon inflamasi sitemik. Respon yang ditimbulkan sering
menyebabkan penurunan perfusi organ dan disfungsi organ. Jika disertai dengan
hipotensi maka dinamakan Syok sepsis. ( Linda D.U, 2006)
Syok septic adalah suatu bentuk syok yang menyebar dan vasogenik yang
dicirikan oleh adanya penurunan daya tahan vaskuler sistemik serta adanya
penyebaran yang tidak normal dari volume vaskuler (Hudak & Gallo, 1996).
B. Etiologi
Microorganisme dari syok septic adalah bakteri gram-negatif. Namun
demikian, agen infeksius lain seperti bakteri gram positif dan virus juga dapat
menyebab syok septic. (Brunner & Suddarth vol. 1 edisi 8, 2002).
1. Infeksi bakteri aerobik dan anaerobik
a. Gram negatif seperti : Echerichia coli, Kebsiella sp, Pseudomonas sp,
Bacteroides sp, dan Proteus sp.
b. Gram positif seperti : Stafilokokus, Streptokokus dan Pneumokokus.
2. Infeksi viral, fungal,dan riketsia
3. Kerusakan jaringan , yang dapat menyababkan kegagalan penggunaan oksigen
sehingga menyebabkan MOSF.
4. Pertolongan persalinan yang tidak heginis pada partus lama.
F. Komplikasi
1. Meningitis
2. Hipoglikemi
3. Aasidosis
4. Gagal ginjal
5. Disfungsi miokard
6. Perdarahan intra cranial
7. Icterus
8. Gagal hati
9. Disfungsi system saraf pusat
10. Kematian
11. Sindrom distress pernapasan dewasa (ARDS)
G. Pemeriksaan Penunjang
Pengobatan terbaru syok sepsis mencakup mengidentifikasi dan
mengeliminasi penyebab infeksi yaitu dengan cara pemeriksaan- pemeriksaan yang
antara lain:
1. Kultur (luka, sputum, urin, darah) yaitu untuk mengidentifikasi organisme
penyebab sepsis. Sensitifitas menentukan pilihan obat yang paling efektif.
2. SDP : Ht Mungkin meningkat pada status hipovolemik karena hemokonsentrasi.
Leucopenia (penurunan SDB) terjadi sebalumnya, diikuti oleh pengulangan
leukositosis (1500-30000) dengan peningkatan pita (berpindah kekiri) yang
mengindikasikan produksi SDP tak matur dalam jumlah besar.
3. Elektrolit serum: Berbagai ketidakseimbangan mungkin terjadi dan
menyebabkan asidosis, perpindahan cairan dan perubahan fungsi ginjal.
4. Trombosit : penurunan kadar dapat terjadi karena agegrasi trombosit
5. PT/PTT : mungkin memanjang mengindikasikan koagulopati yang
diasosiasikan dengan hati/ sirkulasi toksin/ status syok.
6. Laktat serum : Meningkat dalam asidosis metabolik, disfungsi hati, syok
7. Glukosa Serum : hiperglikenmio yang terjadi menunjukkan glikoneogenesis dan
glikonolisis di dalam hati sebagai respon dari puasa/ perubahan seluler dalam
metabolisme
8. BUN/Kreatinin : peningkatan kadar diasosiasikan dengan dehidrasi,
ketidakseimbangan atau kegagalan ginjal, dan disfungsi atau kegagalan hati.
9. GDA : Alkalosis respiratosi dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya. Dalam
tahap lanjut hipoksemia, asidosis respiratorik dan asidosis metabolik terjadi
karena kegagalan mekanisme kompensasi
10. EKG : dapat menunjukkan segmen ST dan gelombang T dan distritmia
menyerupai infark miokard.
2) Keperawatan
a. Perawat harus sangat mengingat resiko sepsis dan tingginya mortalitas yang
berkaitan dengan syok septic.
b. Semua prosedur invasive harus dilakukan dengan teknik aseptic yang tepat,
c. Selain itu jalur intravena, insisi bedah, luka trauma, kateter urin dan luka
dekubitus dipantau terhadap tanda-tanda infeksi.
d. Perawat berkolaborasi dengan anggota tim perawat lain.
e. Perawat memantau pasien dengan ketat terhadap reaksi menggigil yang lebih
lanjut.
f. Perawat memberikan cairan intravena dan obat-obatan yang diresepkan
termasuk antibiotic untuk memulihkan volume vascular.
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Pengkajian Primer
Selalu menggunakan pendekatan ABCDE.
Airway
- yakinkan kepatenan jalan napas
- berikan alat bantu napas jika perlu (guedel atau nasopharyngeal)
- jika terjadi penurunan fungsi pernapasan segera kontak ahli anestesi dan bawa
segera mungkin ke ICU
Breathing
- kaji jumlah pernasan lebih dari 24 kali per menit merupakan gejala yang
signifikan
- kaji saturasi oksigen
- periksa gas darah arteri untuk mengkaji status oksigenasi dan kemungkinan
asidosis
- berikan 100% oksigen melalui non re-breath mask
- auskulasi dada, untuk mengetahui adanya infeksi di dada
- periksa foto thorak
Circulation
- kaji denyut jantung, >100 kali per menit merupakan tanda signifikan
- monitoring tekanan darah, tekanan darah <>
- periksa waktu pengisian kapiler
- pasang infuse dengan menggunakan canul yang besar
- berikan cairan koloid – gelofusin atau haemaccel
- pasang kateter
- lakukan pemeriksaan darah lengkap
- siapkan untuk pemeriksaan kultur
- catat temperature, kemungkinan pasien pyreksia atau temperature kurang dari
36oC
- siapkan pemeriksaan urin dan sputum
- berikan antibiotic spectrum luas sesuai kebijakan setempat.
Disability
Bingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien sepsis padahal
sebelumnya tidak ada masalah (sehat dan baik). Kaji tingkat kesadaran dengan
menggunakan AVPU.
Exposure
Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka dan tempat
suntikan dan tempat sumber infeksi lainnya.
B. Pola Gordon:
1) Pola persepsi dan pemeliharan kesehatan
Menggambarkan persepsi klien atas kondisi kesehatan yang di alami dan
bagaiman klien memelihara dan menangananinya
2) Pola nutrisi dan metabolic
Perlu di kaji frekuensi makan dan minum, jenis, porsi dan status
antropometri seperti : makanan yang disukai yang dapat mencakup
makanan tinggi garam, lemak dan kolesterol
3) Pola eliminasi
Perlu dikaji baik BAK dan BAB terkait : frekuensi, konsistensi, bau warna
dan keluhan
4) Pola aktifitas dan latihan
Perlu dikaji kemapuan klien dalam melakukan perawatan diri
5) Pola istirahat dan tidur
Perlu dikaji tentang jumlah jam tidur siang, jumlah jam tidur malam,
gangguan tidur dan perasaan waktu bangun
6) Pola kognitif-perseptual
Nyeri atau sakit kepala dan tengkuk
7) Pola persepsi konsep diri
Perlu dikaji terkait citra tubuh, harga diri, ideal diri dan identitas diri
8) Pola hubungan dan peran
Perlu dikaji hubungan klien, perawat, dan lingkungan
9) Pola seksualitas reproduksi
Menggambarkan kepausan atau masalah yang actual atau dirasakan dengan
seksualitas , dampak sakit terhadap seksualitas
10) Pola mekanisme koping
Kemampuan klien dalam mengatasi masalah terkait dengan penyakit yang
dialaminya
11) Pola nilai dan keyakinan
Perlu di kaji nilai-nilai spiritual klien
C. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : lemah
TTV, BB/TB :
b. Mata
Pasien umumnya mengeluh pandangan kabur.
c. Telinga
Pasien umumnya tidak mengeluhkan gangguan pendengaran yang berkaitan
dengan hipertensi.
f. Leher
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
g. Payudara
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
h. Pernafasan
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
i. Kardiovaskular
nadi teraba cukup kuat, Lansia biasanya mengeluh dadanya berdebar – debar.
Terkadang terasa nyeri dada.
j. Gastrointestinal
Mual dan muntah.
k. Perkemihan
Pada umumnya pasien mengalami proteinuria.
l. Urinaria
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan.
m. Sistem endokrin
Pada umumnya pasien tidak mengeluhkan gangguan
D. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan O2, edema paru
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan cardiac output
yang tidak mencukupi
4. Intoleransi aktivitas berhubungan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
E. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan O2 edema paru
Tujuan & Kriteria hasil Intervensi
( NOC) (NIC)
Setelah dilakukan tindakan Airway Managemen :
keperawatan selama ... x 24 jam . - Buka jalan nafas
pasien akan : - Posisikan pasien untuk memaksimalkan
- TTV dalam rentang normal ventilasi ( fowler/semifowler)
- Menunjukkan jalan napas yang - Auskultasi suara nafas , catat adanya suara
paten tambahan
- Mendemostrasikan suara napas - Identifikasi pasien perlunya pemasangan
yang bersih, tidak ada sianosis alat jalan nafas buatan
dan dypsneu. - Monitor respirasi dan status O2
- Monitor TTV.
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Selama tahap implementasi, perawat melaksanakan rencana asuhan keperawatan.
Instruksi keperawatan diimplementasikan untuk membantu klien memenuhi kebutuhan
yang telah direncanakan.
G. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk mencapai
kemampuan klien dan tujuan dengan melihat perkembangan klien.
DAFTAR PUSTAKA