Anda di halaman 1dari 14

SATUAN PENYULUHAN MASYARAKAT

INFLUENZA

DOSEN PEMBIMBING : Dr. NENTIEN DESTRI A.mk, S.Pd, M.Pd

NAMA : DEBBY ERISKA (1811142010033)

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

KELAS A

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik                          : Influenza
Waktu                         : 45 menit
Tempat                        : Rumah Bapak Rizal, Tangah Sawah, Bukittinggi, Sumatera Barat
Sasaran                        : Bapak Rizal RT 13 Tangah Sawah, Bukittinggi, Sumatera Barat

I. LATAR BELAKANG
Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan
akut yang disebabkan oleh virus influenza A, B, dan C. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia
dan menyebabkan penyakit dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus.
Hampir setiap orang pernah mengalami sakit Flu. Bahkan ada orang yang setiap datang ke
wabah influenza selalu terkena. Virus influenza dapat menyebabkan sakit pada semua
golongan umur, namun yang paling sering terkena anak-anak. Tetapi, sekarang sasarannya
adalah keluarga Bapak Rizal yang bertempat tinggal di Desa Tangah Sawah, Bukittinggi,
Sumatera Barat.
Cara penularan virus influenza ini melalui butiran-butiran hawa (cairan yang keluar)
sewaktu penderita bersin/batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup
oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Tiga hari setelah itu, bilamana daya tahan tubuh
menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat meningkat dari 380C sampai 410C).
Terasalah badan panas/demam dan bersin-bersin. Hidung mengeluarkan cairan (ingus), sakit
tenggorokan, batuk-batuk (mula-mula tidak berdahak tapi kemudian berdahak), pusing, serta
badan terasa lemah.
Kebetulan, ciri-ciri tersebut dirasakan pula oleh Bapak Rizal Namun, keluarga Bapak
Rizal tidak mengetahui penyakit apa yang diderita oleh Bapak Rizal. Selain itu, keluarga
Bapak Rizal belum berkonsultasi ke pelayanan kesehatan untuk mengetahui penyakit yang
diderita oleh Bapak Rizal serta dalam perawatan dan pengobatan Bapak Rizal hanya bedrest
(istirahat di tempat tidur) dan hanya minum obat warung, itu pun hanya minum obat sakit
kepala. Hal ini juga berdampak pada kegiatan rutinitas Bapak Rizal yang semestinya harus
bekerja namun karena sedang sakit terpaksa beliau beristirahat di rumah.
Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi keluarga Bapak Rizal
untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai influenza. Maka
dari itu, akan diadakannya promosi kesehatan ataupun pendidikan kesehatan bagi keluarga
Bapak Rizal pada umumnya dan penderita (Bapak Rizal) pada khususnya untuk
mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya mengenai penyakit influenza agar
influenza bisa dicegah ataupun diatasi.

II. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan audiens/keluarga Bapak Rizal dapat
mengerti dan memahami tentang penyakit influenza.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini audiens/keluarga Bapak Rizal dapat :
1. Menjelaskan pengertian penyakit influenza dengan bahasa sederhana.
2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari influenza.
3. Menjelaskan siapa saja yang menjadi faktor risiko terhadap penyakit influenza.
4. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari influenza.
5. Memahami komplikasi dari influenza.
6. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pencegahan dari influenza.
7. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara perawatan dan pengobatan dari influenza.

III. KEGIATAN PENYULUHAN


a. Materi
1. Pengertian influenza.
2. Faktor penyebab dari influenza.
3. Faktor risiko terhadap influenza.
4. Tanda dan gejala dari influenza.
5. Komplikasi dari influenza.
6. Cara pencegahan terhadap influenza.
7. Cara perawatan dan pengobatan terhadap influenza.

b. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan :
a. Survey karakter dan lokasi sasaran.
b. Koordinasi dengan pihak keluarga Bapak Rizal
c. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Pelaksanaan :
No
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audiens
Waktu
1. Tahap Pembukaan
1.1 Moderator membuka acara dan memberi salam.
1.2 Perkenalan.
-Menjawab salam dan mendengarkan.
-Mendengar dan memperhatikan.
-2 menit
2. Tahap Apersepsi
2.1 Menanyakan pengetahuan audiens/keluarga tentang influenza meliputi pengertian,
penyebab, serta tanda dan gejala.
-Memperhatikan dan menjawab pertanyaan.
-5 menit
3. Tahap Informasi
3.1 Memberikan informasi tentang topik yang akan disampaikan.
3.2 Menjelaskan tujuan penyuluhan.
-Mendengar dan memperhatikan.
-Mendengar dan memperhatikan.
-3 menit
4. Tahap Penyuluhan
4.1 Menjelaskan :
- Definisi dari influenza.
- Faktor-faktor penyebab dari influenza.
- Faktor risiko terhadap penyakit influenza.
- Tanda dan gejala dari influenza.
- Komplikasi dari influenza.
- Cara pencegahan terhadap influenza.
- Cara perawatan dan pengobatan terhadap influenza.
4.2 Memperagakan cara batuk efektif.
4.3 Memberi kesempatan kepada Bapak Rizal untuk memperagakan cara batuk efektif.
4.4 Memperagakan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional).
4.5 Memberi kesempatan kepada Bapak Rizal untuk memperagakan cara inhalasi
uap/penguapan sederhana (tradisional).
4.6 Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan air garam dan pembuatan sirup batuk
alami.
4.7 Memberikan kesempatan kepada audiens untuk melakukan redemonstrasi cara
pembuatan larutan air garam dan pembuatan sirup batuk alami.
4.8 Memberikan reinforsement positif.
4.9 Memberikan kesempatan bertanya.
-Mendengar dan memperhatikan.
-Mendengar dan memperhatikan.
-Mendemonstrasikan
-Mendengar dan memperhatikan.
-Mendemonstrasikan
-Mendengar dan memperhatikan.
-Mendemonstrasikan
-Mendengar dan memperhatikan.
-Bertanya, mendengar dan memperhatikan.
-30 menit
5. Tahap Penutup
5.1 Penyaji mengajukan beberapa   pertanyaan secara tertulis  untuk mengevaluasi tingkat
pemahaman masyarakat tentang materi yang telah diberikan.
5.2 Penyaji menyimpulkan materi tentang influenza.
5.3 Penyaji mengarahkan tindak lanjut.
5.4 Moderator menutup acara dan mengucapkan salam.
-Menjawab pertanyaan.
-Mendengar dan memperhatikan.
-Mendengar dan memperhatikan.
-Mendengar dan menjawab salam.
-5 menit

IV. SARANA PENUNJANG


a. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
a). Ceramah
b). Tanya jawab
c). Demonstrasi.

b. Media
Alat dan bahan peraga :
a). Laporan Pendahuluan.
b). Satuan Acara Penyuluhan.
c). Leaflet.
d). Lembar Balik.
e). Alat peraga batuk efektif : sputum pot atau jika tidak ada diganti dengan
botol/kaleng/wadah berisi pasir.
f). Alat peraga inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional) : baskom ukuran
sedang, minyak kayu putih (sebagai obat aromaterapi), kain/handuk kering, dan air
panas.
g). Bahan pembuatan larutan air garam : air hangat dalam gelas, sendok, dan garam
(secukupnya).
h). Bahan pembuatan sirup batuk alami : air hangat dalam gelas, sendok, jeruk nipis,
dan madu.
i). Lembar Quesioner (Post Test).

V. EVALUASI
1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan.
b. Peralatan memadai dan berfungsi.
c. Media dan materi tersedia dan memadai.
d. SDM memadai.

2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan.
b. Peran serta aktif audiens/keluarga Bapak Rizal
c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3. Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
a). Tes lisan
a. Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada audiens
tentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.
b. Bila audiens dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan, maka
dikategorikan pengetahuan baik.
b). Tes tertulis
Penyuluh menyebarkan Quesioner sebanyak 7 pertanyaan, jawaban benar ≥ 4
atau dengan nilai/score 57% penyuluhan dinyatakan berhasil.

LAMPIRAN : MATERI

INFLUENZA

I. Pengertian
Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan
akut yang disebabkan oleh virus influenza A, B, dan C. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia
dan menyebabkan penyakit dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama
influenza pertama kali digunakan oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang
mengatakan penyakit ini sebagai the influence of heavenly bodies.

II. Penyebab
Virus influenza merupakan virus yang kompleks dan terus-menerus berubah. Struktur
fisik virus ini cenderung mengalami perubahan-perubahan kecil pada antigen permukaan
selama fase replikasi yang dapat meyebabkan virus menginvasi sistem kekebalan pejamu. Hal
ini menjelaskan bahwa seseorang yang terinfeksi dapat mengalami reinfeksi pada tahun
berikutnya meskipun sudah punya antibodi terhadap virus pertama. Virus influenza
digolongkan dalam kelompok virus RNA (Ribose Nucleic Acid) dan dibagi atas tiga tipe,
yaitu A, B, dan C. Virus dengan tipe A dan B bisa menyebabkan epidemik, khususnya saat
musim salju di negara dengan empat musim. Sedangkan virus influenza tipe C hanya
menyebabkan masalah pernafasan yang ringan, dan diduga bukan penyebab dari epidemik.
III. Faktor Risiko
Siapa saja bisa, terutama jika itu terjadi dalam suatu komunitas (kantor, asrama, dan
sekolahan). Ini bisa terjadi karena penyebaran virus melalui cairan yang keluar sewaktu
penderita bersin, berbicara, dll. Apalagi jika kita berada dengan penderita dalam ruangan
yang ber-AC (tertutup) dan tidak mendapat sinar matahari.
Namun demikian ada kelompok orang yang disebut berisiko tinggi, yaitu mereka yang
menderita :
a). Penyakit paru menahun, seperti asma, emfisema, bronkitis kronik, bronkiektasi,
tuberkulosis, atau fibrosis kistik.
b). Penyakit jantung.
c). Penyakit ginjal kronik.
d). Penyakit kencing manis maupun gangguan metabolik menahun lainnya.
e). Anemia berat.
f). Mempunyai penyakit atau sedang menjalani terapi untuk menekan kekebalan
tubuh.
g). Berusia lebih dari 50 tahun.

IV. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala dapat berupa:
a). Demam mendadak disertai menggigil.
b). Sakit kepala.
c). Badan lemah.
d). Nyeri otot dan sendi.
Gejala ini bertahan selama 3-7 hari. Bila penyakit bertambah berat, gejala tersebut
diatas akan berganti dengan gejala penyakit saluran pernafasan seperti batuk, pilek dan sakit
tenggorokan. Kadang-kadang juga disertai gejala sakit perut, mual dan muntah. Pada
pemeriksaan fisik terlihat muka kemerahan, mata kemerahan dan berair serta kelenjar getah
bening leher dapat teraba.

V. Komplikasi
Untuk anak-anak dan orang dewasa, influenza adalah penyakit yang bisa sembuh
sendiri dalam satu minggu. Namun untuk orang yang tidak sehat atau daya tahannya
menurun, influenza bisa berakibat fatal. Tanda-tanda yang disebutkan di atas bisa menjadi
sangat parah, dan mungkin terjadi komplikasi seperti pneumonia, sinusitis, dan radang dalam
telinga. Kebanyakan komplikasinya adalah infeksi kuman karena daya tahan tubuh menjadi
menurun untuk melawan kuman-kuman yang masuk.

VI. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Minta vaksin flu
Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama
musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu. Dari
waktu ke waktu vaksin flu disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe
virus flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe virusnya, bukan
kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari upaya penangkalan, saking beragamnya
jenis dan strain virus flu yang ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat (mutasi),
sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya.

2. Jauhi diri dari paparan dingin


Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang, semakin
lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan berpendingin,
minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang
terserang virus (apa saja). Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa dilawan dengan
mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan tubuh akan jebol,
dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan
tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa ditumpas dan orang
batal jatuh sakit flu. Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian
obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak bisa ditumpas
oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak
perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping antibiotikanya.

3. Perkuat tubuh
Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat
ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur
obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu, daging),
tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).
4. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian
Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian ke
tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak
mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu
puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus flu,
termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup udaranya.

5. Kurangi rokok dan alkohol


Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ” melukai ”
selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus.
Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang
menghirupnya juga (passive smoker)
6. Rajin mencuci tangan dengan sabun
Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari
lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di
tempat-tempat umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu.
Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol lift,
gagang telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala yang
disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh
pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita.

7. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian


Selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada
udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti
udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada
yang sedang sakit flu.
Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera membersihkan liang hidung
dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-
kuatnya mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian
sekurang-kurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan
terpelanting keluar dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak.
8. Berkumur-kumur dan tidak kurang tidur
Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran
hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya.
berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga mulut yang kotor
juga memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel
(kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga rongga mulutnya
dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi,
dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.

9. Lakukan olah napas


Daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah
napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita
mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru dan
ajarkan juga batuk efektif.

10. Cukup tidur dan tidak begadang


Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata terasa panas, mulai
bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal flu. Itulah saatnya langsung minum
obat flu merek apa saja, dan tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan
cara itu flu batal muncul. Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju perjalanan penyakit
flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus mengonsumsi obat flu saja bila flu sudah lebih
dari seminggu, dan gejalanya bertambah berat. Lendir yang semula bening encer sudah
berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah ditunggangi oleh bibit penyakit lain. Inilah
saatnya obat flu perlu didampingi oleh antibiotika.

VII. Perawatan dan Pengobatan


Selain itu, ada beberapa cara alami/ramuan yang mudah dibuat dan lebih aman sebagai
cara perawatan/jika sudah terkena flu, meliputi:

1. Air garam
Efek dehidrasi dari garam dapat mengeluarkan cairan berlebih yang membuat
tenggorokan bengkak sekaligus mematikan kuman. Saat merasa tenggorokan tidak enak atau
berdahak, buat larutan garam dengan air hangat, dan kumur tiga kali sehari. Rasanya memang
tidak terlalu enak, tapi efeknya cepat dan sangat membantu mengobati gejala flu.
2. Penguapan
Pilek biasanya terjadi saat cuaca dingin. Karena itu menguapkan saluran pernapasan
dapat membantu angin dingin keluar dari tubuh. Buat ramuan uap Anda sesuai selera. Cukup
rebus daun mint, atau rosemary, dan hirup uapnya segera. Cara lain Anda dapat mandi uap
yang juga membantu meringankan sakit kepala dan dada sesak. Untuk cara instan, menghisap
permen mint dapat meredakan pilek Anda sementara. Atau bisa juga dengan cara inhalasi
sederhana yaitu menghirup uap  dari air panas yang terlebih dahulu dicampur dengan minyak
kayu putih.

Carannya :
- Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu putih,
kain/handuk kering).
- Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan
perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat.
- Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidak
tercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi dengan kain/handuk kering).
- Hirup uap dari campuran tersebut selama ± 5-10 menit atau penderita sudah
merasa lega dengan pernafasannya.

Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat terlalu kuat serta risiko
kecelakaan terkena tumpahan air panas.

3. Air cayenne
Cayenne adalah sejenis rempah yang rasanya pedas dan tajam. Khasiatnya
meningkatkan aliran darah sehingga sel darah yang diperlukan untuk memerangi infeksi
dapat tersalur lebih cepat. Karena itu saat Anda merasa flu, segera minum larutan cayenne
yang dicampur air hangat. Secara instan mengobati sakit tenggorokan parah dan
meningkatkan sistem imun tubuh.

4. Bawang putih mentah


Bawang putih kaya antioksidan yang mendukung sistem imun. Sehingga
mengkonsumsi bawang putih mentah dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Begitu Anda
bersin, segera konsumsi bawang putih mentah yang sudah diiris tipis bersama biskuit tawar.
Napas Anda sedikit berbau tajam, tetapi tubuh Anda akan membaik.

5. Sirup batuk alami


Cukup tiga bahan alami untuk memerangi batuk, perasan jeruk lemon/nipis sebagai
sumber vitamin C dan anti bakteri, madu sebagai peningkat stamina yang memerangi
kelelahan, dan air hangat.
Caranya : Masukkan air perasan jeruk nipis ditambah madu ke dalam air hangat,
lalu aduk rata. Segera diminum.
Takaran minum/dosis :
- Bayi antara usia 6 bulan-1 tahun : 2 kali 1/2 sdt.
- Anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt.
- Anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt.
- Dewasa : 3 kali 1 sdm.

6. Campuran alkohol
Alkohol dalam dosis tepat membantu Anda untuk istirahat. Campurkan dengan madu
membantu Anda melawan rasa pegal dan mengeluarkan keringat yang membuat demam.
Campurkan sedikit whiskey, rum, atau brandy dengan satu sendok teh madu, tiga sendok teh
perasan lemon, dan teh favorit Anda (chamomile, teh mint).

7. Sup Ayam
Resep orang tua zaman dulu terbukti benar. Sup ayam dapat mengurangi inflamasi
dan mempercepat jalannya lendir. Untuk hasil terbaik, buat sendiri sup ayam yang terdiri dari
rebusan ayam, wortel, bawang merah, dan seledri. Rebus minimal 12 jam. Semakin lama
direbus, semakin banyak kebaikan protein ayam yang terlepas dari tulangnya.
VI. SUMBER PUSTAKA
Husodo, Sosro., Sugiyo, Teha. 1985. Penyakit Menular, Cara Pencegahan dan Cara
Pengobatannya. Bandung : Alumni
Noegroho, Iman Santosa. 1989. Perawatan Pasien yang Merupakan Kasus-kasus
Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen
Kesehatan RI
Ronald. 2006. Obat-obatan Ramuan Tradisional. Bandung : Yrama Widya
Soeparman. 1981. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi Kedua. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
[diakses 26 Juni
2011]
[diakses 6 Juni 2011]
[diakses 6 Juni
2011]
<http://lovingmom.blogspot.com/2006/05/obat-tradisional-untuk-bayi.html> [diakses
26 Juni 2011]
<http://story-of-nurse.blogspot.com/2011/03/terapi-inhalasi-sederhana.html> [diakses
26 Juni 2011]
<http://www.blogdokter.net/2007/03/12/influenza/> [diakses 7 Juni 2011]
[diakses 6 Juni 2011]

Anda mungkin juga menyukai