Anda di halaman 1dari 11

SATUAN PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin


Sub Pokok Bahasan : Posisi Bersalin
Sasaran : Ibu Hamil Trimester III
Waktu : 40 Menit
Tempat :

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan ibu hamil
trimester III dapat memahami tentang posisi dalam persalinan.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang posisi bersalin
diharapkan ibu hamil trimester III mampu :
A. Menjelaskan pengertian posisi bersalin
B. Menyebutkan macam-macam posisi bersalin
C. Menjelaskan cara-cara posisi bersalin
D. Menjelaskan pengaruh dari posisi bersalin
E. Menjelaskan posisi yang tidak dianjurkan dalam persalinan

III. Materi (Terlampir)


A. Pengertian posisi bersalin
B. Macam-macam posisi bersalin
C. Cara-cara posisi bersalin
D. Pengaruh dari posisi bersalin
E. Posisi yang tidak dianjurkan dalam persalinan
IV. Metode
A. Ceramah
B. Tanya Jawab
C. Demonstrasi

1
V. Media
A. Lembar Balik
B. Leaflet

VI. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)


No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 5 menit
a. Mengucapkan salam Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Melakukan apersepsi Menjawab
d. Menyampaikan tujuan Mendengarkan
penyuluhan
2. Kegiatan Inti 25 menit
a. Menjelaskan materi Mendengarkan
b. Memberi kesempatan audiens Bertanya
untuk bertanya
c. Menjawab pertanyaan Mendengarkan
3. Penutup 10 menit
a. Melakukan evaluasi Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan Menyimpulkan bersama
c. Mengucapkan salam Menjawab salam

VII. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian posisi bersalin
2. Sebutkan macam-macam posisi bersalin
3. Jelaskan cara-cara posisi bersalin
4. Jelaskan pengaruh dari posisi bersalin
5. Jelaskan posisi yang tidak dianjurkan dalam persalinan

VIII. Daftar Pustaka

2
Anonim. 2010. 5 Posisi Melahirkan. http://female.compas.com.
10 November 2012
Anonim. 2008. Posisi Persalinan Normal.
http://www.posisiibubersalin.com. 10 November 2012
Anonim. 2010. Posisi Persalinan Normal.
http://www.posisimelahirkan/posisidalammelahirkan.com. 12
November 2012
Anonim. 2010. Posisi dalam Melahirkan. http://www.drdidispog.com. 12
November 2012
Azwar, Azrul dkk. 2008. Asuhan Persalinan Normal & Inisasi Menyusui
Dini. Jakarta : JNPK : KR
Laksman, Hendra T. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta : Djambatan
M. Achadijat, Crisdiantoro. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC
P2KT. 2007. Asuhan Persalinan Normal edisi 2007. Jakarta. JNPK-KR

MATERI
POSISI BERSALIN

3
A. Pendahuluan
Salah satu faktor yang mempengaruhi persalinan adalah posisi dalam
persalinan. Selama ini banyak ibu hamil yang beranggapan posisi melahirkan
hanya berbaring atau setengah duduk. Padahal orang jaman dahulu mempunyai
kebiasaan melahirkan dengan cara jongkok atau berdiri. Semua posisi dalam
persalinan ada kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada posisi yang lebih baik
ataupun tepat, tapi posisi yang lebih baik ataupun tepat adalah posisi yang
nyaman untuk ibu bersalin (Anonim, 2008)

B. Pengertian Posisi Bersalin

Posisi adalah sikap tubuh atau bagian tubuh untuk memudahkan suatu
tindakan atau pengobatan tertentu (Laksman, Hendra T, 2005)
Bersalin adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus ke dunia luar. (Prawirohardjo, 2002 : 280)
Posisi Bersalin merupakan suatu sikap tubuh untuk memudahkan
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar.
(Anonim, 2010)

C. Macam-macam Posisi Bersalin


Secara umum ada 5 posisi utama dalam proses persalinan yang bisa
dipilih, meliputi :
1. Posisi berdiri
2. Posisi duduk
3. Posisi merangkak
4. Posisi jongkok
5. Posisi Berbaring miring
( Anonim, 2010 )

D. Cara-cara Posisi Bersalin


1. Posisi Berdiri

4
Posisi ini dilakukan dengan berdiri menghadap suami dan lingkarkan
lengan pada leher pasangan dan suami memijat punggung dengan lembut.
Dalam posisi bersalin juga bisa dilakukan dengan berjalan. Berjalan dalam
persalinan adalah cara untuk membantu persalinan berjalan lancar / cepat.
Posisi berdiri ini bisa dilakukan pada tempat tidur yang ditinggikan, sebuah
bola persalinan yang diletakkan di atas tempat tidur atau pada sebuah meja.
2. Posisi Duduk
Variasi posisi duduk antara lain :
a. Duduk posisi biasa / tegak lurus (bisa sambil bergoyang kiri-kanan)

Caranya wanita duduk tegak lurus di atas tempat tidur, kursi atau
kursi pendek

b. Duduk bersandar ke depan


dengan penyangga atau
duduk membelakangi kursi
Caranya wanita duduk
dengan kaki ditempatkan dan
bersandar ke depan, kedua
tangan diistirahatkan pada
paha atau pada suatu benda
didepannya seperti kursi

c. Semi duduk / setengah duduk

5
Caranya wanita duduk
dengan tubuh membentuk
sudut > 45o terhadap
tempat tidur

d. Duduk bersila dilantai

e. Duduk dengan satu kaki diangkat

f. Meletakkan satu kaki di atas kursi

6
3. Posisi Merangkak

Posisi tangan dan lutut (merangkak) juga merupakan posisi netral


gravitasi. Posisi ini juga bagus untuk membantu mendapatkan istirahat
dari intensitas kontraksi, juga berfungsi untuk merubah posisi bayi dari
posisi belakang menjadi depan. Posisi ini juga bisa dipakai saat persalinan
Variasi dari posisi ini adalah :
a. Berlutut bersandar ke depan dengan penyangga
Caranya wanita berlutut di atas tempat tidur atau lantai, bersandar
ke depan punggung tempat tidur, dudukan di kursi bola persalinan
atau penyangga lainnya
b. Posisi Berpijak pada tangan dan lutut
Caranya waanita berlutut (dianjurkan pada permukaan yang
beralas) bersandar ke depan dan menyangga tubuhnya dengan kedua
telapak atau kepalan tangannya, bantalan lutut dapat membuatnya
lebih nyaman
c. Posisi dada lutut terbuka
Caranya wanita berlutut bersandar ke depan untuk menyangga
gaya berat tubuhnya pada kedua tangan lalu dada direndahkan ke arah
lantai, sehingga bokongnya lebih tinggi dibandingkan dengan dada
d. Posisi dada lutut terbuka
Caranya wanita berlutut ke depan menyangga tubuhnya dengan
kedua tangan, kemudian merendahkan dadanya ke arah tempat tidur,
dengan kedua lutut dan pinggul fleksi dan abduksi di bawah perutnya.

7
4. Posisi Jongkok

Posisi ini dapat dilakukan dengan wanita merendahkan tubuhnya


dari posisi berdiri ke jongkok dengan kedua kaki datar di lantai atau
tempat tidur untuk mrnjaga keseimbangan wanita menggunakan
pasangannya, palang untuk berjongkok atau penyangga lainnya jika
diperlukan.
Berjongkok adalah cara yang tepat untuk meningkatkan diameter
dasar panggul ibu. Posisi ini tidak boleh dilakukan digunakan sampai bayi
masuk ke dalam panggul. Posisi ini bagus untuk membantu mendorong
turunnya bayi lebih lanjut ke panggul.
Posisi berjongkok membantu melindungi kerampangan perineum
agar tidak robek atau untuk menghindarkan tindakan episiotomi selama
kelahiran.
Variasi lain dari posisi berjongkok adalah dengan memegang
kursi.

8
5. Posisi Berbaring Miring

Posisi ini dapat dilakukan dengan cara wanita berbaring miring


dengan panggul dan lutut dalam keadaan fleksi dan diantara kakinya
ditempatkan sebuah bantal atau kaki atasnya diangkat dan disokong.
Untuk sims berlebih atau semiprone wanita berbaring miring
dengan lengan bawah di belakang (atau di depan) tubuhnya. Kaki bawah
ekstensi dan kaki atas fleksi lebih dari 90 o dan di sokong dengan satu atau
dua buah bantal.(M. Achadijat, Crisdiantoro, 2005)

E. Pengaruh dari Posisi Bersalin


1. Posisi Berdiri
Pengaruh posisi ini :
a. Memberikan keuntungan gaya gravitasi
b. Memperluas pintu atas panggul
c. Mensejajarkan janin dengan pintu atas panggul
d. Dapat meningkatkan fleksi kepala janin
e. Dapat meningkatkan rotasi bagi janin
f. Mengurangi nyeri panggul
2. Posisi Duduk
a. Duduk posisi biasa / tegak lurus (bisa sambil bergoyang kiri-kanan)
Pengaruh pada posisi ini :
1) Memberikan keuntungan gravitasi
2) Memungkinkan wanita yang lelah untuk beristirahat

9
3) Memungkinkan penempatan kompres panas atau dingin di punggung,
bahu, perut bawah
4) Memungkinkan wanita dapat bergoyang ataupun berayun jika
digunakan kursi goyang atau bola persalinan
b. Duduk bersandar ke depan dengan penyangga atau duduk membelakangi
kursi
Pengaruh pada posisi ini :
1) Memberikan keuntungan gravitasi
2) Mengurangi nyeri punggung
3) Dapat menambah rotasi janin
4) Mensejajarkan janin terhadap panggul
5) Dapat memudahkan akses untuk menggosok punggung
3. Posisi Merangkak
Pengaruhnya :
1) Memberikan keuntungan dari gaya gravitasi
2) Mensejajarkan janin dengan pintu atas panggul
3) Memungkinkan akses yang mudah untuk menggosok punggung
4) Mengurangi ketegangan pada tangan dan pergelangan jika dibandingkan
dengan posisi berpijak pada tangan, lutut
5) Dapat mengurangi kompresi tali pusat
6) Dapat menyebabkan nyeri lutut ( untuk mengurangi ini wanita dapat
memakai bantalan lutut yang khusus untuk olah raga).
4. Posisi Jongkok
Pengaruh pada posisi ini :
a. Memberi keuntungan gaya gravitasi
b. Memperluas pintu bawah panggul
c. Usaha mengejan lebih sedikit dibandingkan posisi horisontal
d. Dapat meningkatkan keinginan untuk mengejan
e. Dapat mendorong penurunan kepala janin
f. Dapat mengurangi nyeri punggung

10
g. Memberikan keuntungan mekanik, tubuh bagian atas lebih menekan
fundus dibandingkan dengan posisi lainnya
h. Jika dilanjutkan dengan waktu yang lama posisi ini menekan pembuluh
darah dan serat-serat syaraf dibelakang sendi lutut. Mengganggu sirkulasi
dan memungkinkan menyebabkan neuropati akibat terjepit untuk
menghindarkan masalah ini setiap kontraksi atau wanita duduk atau
bangun untuk berdiri.
5. Posisi Berbaring Miring
a. Memungkinkan wanita yang lelah untuk beristirahat
b. Gaya gravitasi netral
c. Dapat mengurangi hemorroid
d. Dapat mengatasi masalah detak jantung janin jika berkaitan dengan
terjadinya kompresi tali pusat
e. Menghindarkan tekanan terhadap tulang sacrum
f. Dapat menambah rotasi pada janin
g. Pada kala II memungkinkan gerakan posterior dan tulang sacrum ketika
janin turun
h. Sulit bagi bidan / dokter untuk melakukan episiotomi
i. Dapat meningkatkan rasa ingin mengejan pada kala II
(M. Achadijat, Crisdiantoro, 2005)

F. Posisi yang Tidak Dianjurkan dalam Persalinan


Posisi yang tidak dianjurkan selama proses persalinan adalah lithotomi dan
supine (terlentang). Pada kedua posisi ini klien pasif dan tidak dapat langsung
melihat proses persalinan serta tidak dapat segera menyentuh bayinya pada
posisi terlentang. Berat uterus akan menekan vena cava inferior sehingga aliran
darah ke uterus menurun, juga dapat menyebabkan hipotensi supinasi.
Pada posisi lithotomi terutama dalam jangka waktu yang lama klien dapat
menderita nyeri tungkai dan dapat terjadi kerusakan pada pembuluh darah
ataupun syaraf pada daerah tungkai.(P2KT, 2007)

11

Anda mungkin juga menyukai