Puji syukur pada kehadiran Allah SWTyang telah memberikan nikmat ,rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas tentang Bahasa Indonesia Ekonomi ini
dengan tepat waktu.
Kami sebagai penulis danmanusia yang tidak sempurna menyadari makalah ini
masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi,oleh karena itu kami memohon kesadaran
parapembaca dan selalu memberikan kritikan dan saran demi kesempurnaan makalah
yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Sekayu, November
2022
Penulis,
Kelompok 2
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................I
DAFTAR ISI.....................................................................................................................II
Pembahasan.........................................................................................................................1
Penelitian.............................................................................................................................1
D. Tujuan Penelitian............................................................................................................6
F. Macam-Macam Penelitian...............................................................................................6
1. Penelitian Eksplorasi................................................................................................7
2. Penelitian Deskriptif.................................................................................................7
3. Penelitian Explanatopris...........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................21
I
PEMBAHASAN
PENELITIAN
Penelitian dilakukan atas dasar rasa ingin tahu Hasilnya pun harus bias
dipertanggungjawabkan keabsahan dan keakuratannya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis serta penyajian data secara sistematis dan obyektif, untuk memecahkan masalah
atau menguji hipotesis Beberapa definisi penelitian menurut para ahli :
1
Penelitian harus dilakukan, dibuktikan serta dijelaskan melalui proses metode
ilmiah. Hubungan sebab akibat antar variable juga harus diuraikan dengan jelas
dalam penelitian.
Sikap peneliti menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam Buku Dasar Metodologi
Penelitian (2015), seorang peneliti harus memiliki tiga sikap
1. Obyektif peneliti harus bersikap obyektif. Peneliti harus bisa membedakan mana
fakta atau temuan data serta opini atau pendapatnya Dalam analisis hasil
penelitian, peneliti harus menguraikan dengan jelas temuan fakta tanpa
menggunakan pendapat pribadi.
2. Kompeten peneliti harus bersikap kompeten. Peneliti memiliki keterampilan
untuk melakukan penelitian dengan metode ilmiah serta teknik tertentu.
3. Factual peneliti harus bersikap faktual. Peneliti harus mengumpulkan,
menjelaskan dan menganalisis temuan datanya berdasarkan fakta yang diperoleh,
tanpa menggunakan anggapan atau harapan yang bersifat abstrak Jenis penelitian
dalam Buku Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan (2018) karya
Syamsunie Carsel, ada enam jenis penelitian, yaitu:
1. Penelitian dasar atau penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan
secara mendalam terhadap suatu fenomena. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengembangkan teori.
2. Penelitian terapan atau penelitian operasional merupakan penelitian yang
dilakukan untuk mendapat informasi dan menggunakannya sebagai langkah
pemecahan masalah. Biasanya penelitian ini digunakan untuk kepentingan
masyarakat.
3. Penelitian tindakan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari
informasi dan memperbaiki situasi. Biasanya penelitian ini diterapkan pada obyek
yang membutuhkan pemecahan masalah.
4. Penelitian evaluasi merupakan penelitian yang dilakukan denganmengumpulkan,
merencanakan dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat
alternatif keputusan.
5. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengembangkan sebuah produk yang biasanya berkaitan dengan pendidikan
ataupun pengajaran.
2
6. Penelitian historis merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan
informasi di masa lalu atau yang berhubungan dengan sejarah Tujuannya untuk
penggambaran ulang kejadian atau peristiwa bersejarah di masa lampau.
Secara umum jenis penelitian didasarkan pada cara pandang etika penelitian dan
pola pikir yang melandaskan suatu model konseptual. Penelitian sendiri suatu cara untuk
mendapatkan kebenaran data atas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan dengan
tujuan melalui sebuah cara tersebut dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan.
3
penelitian Contoh penelitian kualitatif antara lain metode naratif, fenomenologi,
grounded, etnografi, serta studi kasus.
Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Perbedaan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dilihat dari beberapa
segi. Kedua metode atau pendekatan penelitian tersebut tidak selamanya saling
bertentangan satu sama lain. Ada juga beberapa hal memiliki kesamaan: atau kemiripan.
4
"fakta/kebenaran" tergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini
dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka,
seperti perasaan manusia. Penelitian kualitatif berangkat dari data yang kemudian
dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, utnuk menghasilkan suatu teori
yang menguatkan teori yang sudah ada.
Pengumpulan Data, penelitian kuantitatif pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang
terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan penelitian kualitatif lebih berfokus pada
sesuatu yang tidak bisa diukur olch hitam putih kebenaran, sehingga pada
penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal
tertentu. Sehingga kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh
banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali
informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
Representasi Data, hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah
terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas
dan reliabilitas instrument yang digunakan. Hasil penelitian kualitatif berupa
interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih
banyak mengandung dekripsi.
Implikasi Hasil Riset, hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku
secara umum (generalized). Kapanpun dan dimanapun, fakta itu berlaku. Hasil
penelitian kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-situasi tertentu.
Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam setting
herbeda.
Macam Metode, kuantitatif memiliki macam metode seperti eksperimen, survey,
korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto. Sedangkan kualitatif memiliki
metode fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
Tujuan Penelitian, kuantitatif menjelaskan antar variable, menguji teori,
melakukan generalisasi fenomena social yang diteliti. Sedangkan kualitatif
memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan
realitas dan kompleksitas social.
5
C. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Metode Penelitian adalah metode yang akan digunakan pada saat penelitian.
Metode penelitian ini sering dikaitkan dengan prosedur penelitian atau penelitian teknis.
Itu karena ketiga hal ini saling berhubungan. Metode Penelitian menjelaskan cara
melakukan penelitian, sementara prosedur penelitianmenggambarkan alat yang
digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data penelitian Saat ini, sebuah
penelitian mencakup prosedur dan teknik penelitian Kesimpulannya, metode penelitian
adalah teknik untuk memecahkan masalah atau mengembangkan ilmu pengetahuan
menggunakan metode penelitian
D. Tujuan Penelitian
Objek penelitian adalah kalimat yang menggambarkan hasil yang diperoleh atau
diperoleh setelah pencarian. Sasaran penelitian dipisahkan secara eksplisit dan jelas dari
sasaran pada saat penelitian. Beberapa sifat yang perlu dipenuhi agar tujuan penelitian
dianggap baik adalah spesifik, terukur, terbatas dan dapat diperiksa dengan memeriksa
hasil akhir suatu penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cabang ilmu baru di bidang tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan cabang ilmu pengetahuan yang
ada sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran sains yang ada.
F. Macam-Macam Penelitian
Ada beberapa jenis penelitian yang harus Anda ketahui. Berikut ini adalah
penjelasan tentang jenis-jenis penelitian
1. Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi dilakukan jika studi tidak relevan dengan masalah yang
sedang dipelajari. Subjek yang diteliti masih relatif baru dan hasil studi sintesis masih
jarang dan dibahas sebelumnya.
2. Penelitian Deskriptif
6
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah sosial
yang akan diteliti kemudian. Penelitian ini biasanya menggambarkan masalah
berdasarkan indikator yang membentuk dasar ada tidaknya gejala atau masalah yang
sedang diteliti.
3. Penelitian Explanatopris
1. Penelitian Murni
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep, teori, untuk menguji dan
mempelajari hipotesis, atau untuk menguji teori kebenaran.
2. Penelitian Terapan
3. Penelitian Aksi
4. Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan didasarkan pada data yang ada dan dapat dirumuskan dengan
kebijakan tertentu. Kebijakan ini dapat berbentuk peraturan, undang- undang, keputusan
dan unsur-unsur lain yang terkait dengan hukum.
7
5. Penelitian Evaluasi
Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berfokus pada aspek pemahaman
yang lebih dalam dari suatu masalah daripada pada itu. Penelitian kualitatif adalah
penelitian deskriptif yang cenderung menggunakan analisis dan lebih jauh
mengungkapkan proses maknanya.
Tujuan dari metode ini adalah untuk memahami secara luas dan mendalam
masalah secara rinci tentang masalah yang diteliti.
Metode yang berfokus pada aspek pemahaman mendalam tentang suatu masalah
daripada melihat masalah untuk penelitian generalisasi. Metode: penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam, yang melibatkan memeriksa kasus dalam satu
kasus karena metodologi kualitatif berpikir bahwa sifat masalah akan berbeda dari sifat
masalah lainnya. Tujuan metodologi ini bukanlah generalisasi tetapi pemahaman
mendalam tentang suatu masalah Fungsi penelitian kualitatif memberikan kategori
substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
Usulan penelitian untuk skripsi umumnya terdiri atas bagian awal, bagian utama
dan bagian akhir dengan jumlah halam tidak lebih dari 20 halaman, bagian awal usulan
penelitian berisi halaman judul penelitian dan halaman pengesahan. Bagian utama usulan
8
penelitian berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah penelitian, perumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, keaslian penelitian, manfaat atau kegunaan
penelitian, ruang lingkup penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, kerangka pemikiran
dan hipotesis, metode penelitian. Bagian akhir usulan penelitian berisi daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
Bagian awal usulan penelitian mencakup judul dan halaman persetujuan. Halaman
judul memuat judul, maksud usulan penelitian, lambing universitas (contoh: Universitas
Udayana), nama mahasiswa dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), nama instansi dan
waktu (tahun) pengajuan usulan penelitian, halaman judul harus dicetak pada halaman
baru dan dihitung sebagai halaman pertama untuk bagian awal usulan penelitian.
9
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh di singkat. Di bawah
nama dicantumkan NIM.
e. Nama instansi contoh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Udayana.
f. Waktu pengajuan usulan penelitian, ditujukan dengan menuliskan tahun di
bawah nama kota tempat perguruan tinggi itu berada (contoh. Denpasar)
Contoh halaman judul usulan penelitian terdapat pada contoh Usulan
Penelitian pada lampiran 3.
Setelah halaman judul, buatlah halaman persetujuan dari pembimbing I dan
pembimbing II (jumlah pembimbing tergantung pada kebijakan masing- masing jurusan
atau fakultas), lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan serta disahkan oleh
ketus jurusan, Halaman persetujuan dipakai untuk membubuhkan tanda tangan dosen
pembimbing bahwa ia telah menyetujui isi dan bentuk usulan penelitian Lampiran 3.
Bagian utama usulan penelitian berisikan pendahuluan, yang memuat latar belakang
masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, keaslian penelitian,
manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian, kemudian juga tinjauan pustaka,
landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis, serta metode penelitian.
3. Pendahuluan
Pendahuluan memuat gambaran secara singkat dan jelas tentang penelitian yang akan
dilakukan. Pendahuluan memuat suatu gambaran yang jelas dan latar belakang mengapa
penelitian itu perlu dilaksanakan. Selain itu, pendahuluan berisi uraian tentang kedudukan
masalah yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas, tujuan serta
manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi kehidupan
masyarakat. Uraian dalam bab pendahuluan dapat dibagi menjadi beberapa sebab untuk
memenuhi fungsi da nisi bab pendahuluan sebagai berikut.
Setiap penelitian yang diajukan harus menyampaikan latar belakang masalah yang
nyata-nyata memrlukan pemecahan. Latar belakang masalah yang jelas akan
memudahkan perumusan masalah. Di sini, secara garis besar di uraikan masalah yang
akan di teliti, bagaimana cara menetinya dan untuk apa masalah itu di teliti Dalam uraian
1
latar belakang masalah, peneliti mengekspresikan secara sistematis gejala dan peristiwa
yang tersinyalir menimbulkan permasalahan untuk diteliti. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah penelitian adalah:
Perumusan masalah penelitian berisi uraian yang merupakan abstrak dari latar
belakang masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan baik
masalah mayor maupun masalah minor.
1
Masalah yang diteliti dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang yang
tegas dan jelas. Pada prinsipnya, ruang lingkup masalah yang akan dipecahkan harus
dibatasi untuk mengambil konklusi (kesimpulan) yang depinitif (pasti) Rumusan masalah
mayor dapat diikuti oleh masalah-masalah minor Pengertian, "terbatas" itu hendaknya
ditetapkan dengan berorientasi pada kegunaannya secara operasional. Bila kegunaan
operasional hanya dapat dicapai melalui perumusan- perumusan masalah yang agak luas
(tidak terlalu terbatas) maka orientasi rumusannya diarahkan kepada "bias tidaknya
penelitian dengan masalah seluas itu dilaksanakan".
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti Yang
dapat menolong peneliti dari kesulitan merumuskan masalah adalah pengetahuan yang
luas dan terpadu mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu dalam bidang yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam perumusan dan analisis masalah, sekaligus
juga dilakukan identifikasi variabel-variabel Untuk mempermudahkan perumusan
masalah maka rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
Namun, apabila mampu merumuskan dalam bentuk uraian yang komprehensif dari
analisis maka hal itu lebih utama.
c. Tujuan Penelitian
Apa yang ingin dicapai dalam penelitian harus dikemukakan dengan jelas dan
tegas Juga, diusahakan sinkronisasi antara masalah penelitian, tujuan penelitian dan
kesimpulan yang kelak diperoleh Jika masalah penelitian dirinci menjadi empat hal maka
tujuan penelitian, pengujian hipotesis (jika ada) dan kesimpulan harus meliputi keempat
hal tersebut.
1
Tujuan penelitian menguraikan masalah dan tujuan atau hal-hal yang ingin
dicapai sesuai urutan masalah yang diidentifikasikan Hal ini merupakan tindak lanjut
terhadap masalah yang telah dirumuskan Oleh karena itu, urutannyapun mengikuti
konsistensi seperti yang berlaku dalam perumusan masalah.
1. Tujuan umum yakni tujuan penelitian yang berupaya menjawab masalah pokok
(masalah mayor).
2. Tujuan khusus yakni tujuan penelitian yang secara spesifik akan menjawab
masalah-masalah khusus (masalah minor).
Dapat juga dikatakan bahwa dalam merumuskan tujuan penelitian, peneliti tinggal
mengubah redaksi kalimat masalah (kalimat pertanyaan) menjadi kalimat pertanyaan
supaya menemukan jawaban atas masalah itu, tentu saja penyesuaian redaksi sepertinya.
Rumusan tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian
selesai dilakukan Oleh sebab itu, rumusan tujuan ini harus konsisten dengan rumusan
masalah dan mencerminkan proses penelitiannya.
Rumusan tujuan penelitian tidak boleh sama dengan rumusan maksud penulisan
skripsi yang ditulis pada halaman sampul luar dan halaman sampul dalam.
d. Keaslian Penelitian
1
Penelitian yang akan dilakukan hendaknya asli, dalam artian bahwa masalah yang
dipilih belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Keasliaan penelitian dikemukakan
dengan menunjukkan bahwa masalah yang diteliti belum pernah dipecahkan oleh peneliti
terdahulu. Atau, jika penelitian tersebut sudah pernah dilakukan, nyatakan dengan tegas
perbedaannya.
e. Manfaat Penelitian
1
1. Pembatasan dalam konteks bidang keilmuan (misalnya filsafat ilmu pengetahuan
alam, ilmu social, psikologi, manajemen, ilmu pendidikan dan lain-lain).
2. Pembatasan dalam konteks permasalahan (menurut batas permasalahan
sebagaimana yang telah dirumuskan dan jika perlu mengeliminir hal-hal di luar
masalah penelitian).
4. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hasil- hasil
penelitian yang didapatkan oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan
permasalahan dan tujuan penelitian Kejujuran akademik mengharuskan penelitian
menunjukkan sumber-sumber pustaka yang merupakan sumber perolehan keterangan itu
Isi tinjauan pustaka dapat dibagi-bagi menjadi beberapa subbab sesuai jumlah item
permasalahan dan tujuan penelitian. Seperti disinggung di bagian atas, sumber pustaka
haruslah bacaan yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian Selain itu,
diusahakan membaca pustaka baru Teori-teori dan pendapat-pendapat yang dikutip
hendaknya bersumber dari pustaka aslinya Artinya, pendapat tersebut tidak dikutip dari
sumber lain (misalnya dalam skripsi, tesis, disertasi dan sumber pustaka lainnya).
Contoh yang diberikan di bawah ini harus dihindari dalam penyusunan usulan
penelitian deskripsi.
Contoh :
Tinjauan pustaka berisi teori-teori yang biasanya diperoleh dari buku-buku teks
atau dari laporan hasil penelitian sebelumnya yang diperoleh dari bulletin, jurnal, skripsi,
tesis, disertasi dan bentuk laporan lainnya Diktat kuliah dan bahan kuliah, penuntun
praktikum dan semua bahan yang diberikan selama perkuliahan, tidak termasuk pustaka
1
Isi tinjauan pustaka harus relevan dengan masalah yang diteliti dan diusahakan dari
pustaka terbaru. Yang lebih penting, isi tinjauan pustaka dapat memberikan landasan
ilmiah tentang (a) masalah penelitian, (b) metode yang dipilih dan. (c) posisi penelitian di
antara penelitian-penelitian sejenis yang telah dilaksanakan. Landasan ilmiah itu penting
agar penelitian tidak bersifat mencoba-coba (trial and error).
Buku teks pustaka yang baik untuk keperluan penyusunan tinjauan pustaka untuk
penelitian ilmiah Buku teks ditulis berdasarkan pendapat dari sejumlah penelitian yang
diolah, dirangkaikan dan dikemukakan kembali oleh penulis Dengan demikian, pendapat-
pendapat itu sudah tidak asli lagi Selain itu, di dalam buku teks tidak dapat di temukan
metode penelitian. Oleh karena lamanya proses penyusunan dan pencetakan maka buku
teks yang paling barupun tidak akan memuat penemuan-penemuan selama tahun-tahun
terakhir. Peneliti (mahasiswa) tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta, tetapi juga
menelaah fakta- fakta itu secara kritis, logis dan menghubungkannya dengan masalah
yang diteliti.
5. Landasan Teori
Landasan teori, dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh
mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan
hipotesis Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis atau
persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
Landasan teori menguraikan jalan pikrian menurut kerangka yang logis. Artinya,
mendudukan masalah penelitian yang telah dirumuskan didalam kerangka teoritis relevan
yang mampu menerangkan masalah tersebut Upaya ini ditujukan untuk dapat menjawab
1
atau menerangkan masalah yang telah dirumuskan. Dalam membuat landasan teori,
pertama peneliti harus memahami masalah penelitian yang telah dirumuskan, kemudian
melangkah pada pencarian teori-teori yang bias memayungi masalah penelitian yang
telah dirumuskan. Untuk memperoleh teori, peneliti harus bekerja keras membaca sumber
pustaka (literatur) sehingga menemukan teori yang bisa menjawab masalah penelitian
yang dirumuskan Terakhir, apa bila teori yang dibutuhkan telah ditemukan maka masalah
yang telah dirumuskan bisa terjawab dengan berpedoman pada teori yang telah dipilih
sebelumnya.
Setiap penelitian ilmiah akan banyak bersandar dan bergantung pada kepustakaan.
Selain itu, hasil penelitian yang sudah ada belum bersifat final. Artinya, masih terbuka
kesempatan bagi orang lain untuk mengoreksi dan bila perlu menguji kembali hasilnya
sehingga mencapai kesempurnaan. Untuk kembali menguaknya, peneliti harus betul-betul
mendalami materi tersebut melalui kepustakaan.
6. Kerangka Pemikiran
1
7. Hipotesis
Dalam suatu penelitian, hipotesis berperan menetapkan tujuan yang tegas bagi
penelitian dan membantu pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-
fakta pokok dan relevan. Hipotesis dapat digali dari tiga sumber yang berhubungan
dengan sifat penelitian, yaitu:
Hipotesis bukan syarat bagi setiap macam penelitian Artinya, ada penelitian yang
tidak memerlukan hipotesis (misalnya grounded research).Keilmiahan suatu peneliti
bukan karena adanya hipotesis, melainkan ditentukan oleh banyak hal.
a. Pengertian Hipotesis
b. Fungsi Hipotesis
1
Data digali untuk menguji (bukan membuktikan, membuktikan bisa menimbulkan
"keracunan" mencari data yang mendukung saja). Kesimpulan akan menyatakan apakah
hipotesis itu benar atau salah.
c. Rumusan Hipotesis
a) Hipotesis dirumuskan dalam kalimat berita, bukan dalam kalimat Tanya (ini
akan berbeda dengan rumusan masalah/pertanyaan penelitian yang
dituliskan dalam kalimat Tanya).
b) Hipotesis harus jelas tidak bermakna ganda.
c) Hipotesis dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan
pengujiannya (hipotesis yang berbunyi: "Laku penampilan guru baik
berpengaruh terhadap prestasi belajar murid kurang operasional
dibandingkan misalnya "Sikap guru yang demokratik akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar murid").
Kita dapat membedakan Hipotesis dari berbagai sudut pandangan, diantaranya (tanpa
menyebut sudut tinjauannya):
"Ada hubungan antara peran serta guru dalam rapat sekolah dengan sikap
demokratik kepala sekolah dan penguasaan mereka akan masalah yang
dibicarakan".
1
Semakin demokratik sikap kepala sekolah, semakin besar peran serta guru dalam
sapat sekolah.
Ada hubungan positif antara penguasaan masalah yang dirapatkan dengan peran
serta guru dalam rapat sekolah.
Atau:
Semakin guru menguasai masalah yang dirapatkan, semakin besar peran sertanya
dalam rapat sekolah.
Jika ada sub-subvariabel tertentu, hipotesis minor mengenai subvariabel tersebut
dapat disusun.
3. Hipotesis Relasional. Hipotesis ini menyatakan hubungan antara dua atau lebih
variabel dan biasanya diikuti arah hubungan: Contoh:
Positif : Semakin demokratik sikap kepala sekolah, semakin besar peran serta
guru dalam kegiatan sekolah.
Negatif Semakin otoriter sikap pemimpin, semakin sedikit kreativitas bawahan..
4. Hipotesis Deskriptif. Hipotesis ini menggambarkan karakteristik suatu
sampel menurut variabel tertentu. Contoh:
Propersi mahasiswa yang kaya hasrat untuk maju yang menyusun tesis bermutuh
lebih banyak dari pada yang miskin hasrat untuk maju.
5. Hipotesis Kerja. Hipotesis kerja adalah hipotesis asli yang menyusun tesis
kesimpulan teoritik. Contoh-contoh diatas merupakan hipotesis kerja.
6. Hipotesis Nola tau Statistic. Hipotesis nol merupakan kebalikan hipotesis kerja.
Hipotesis nol dipergunakan pada saat menganalisis data penelitian untuk
mengujinya. Jadi, hipotesis ini tidak perlu dicantumkan dalam usulan penelitian
Contoh hipotesis nol adalah:
Proporsi mahasiswa yang kaya hasrat untuk maju yang menyusun tesis yang
bermutu sama saja dengan yang miskin hasrat untuk maju.
Atau :
Kreativitas bawahan tidak berkaitan dengan sikap otoriter atasan.
2
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Fuad Abdurraman, M.Pd, Warda, M.P. 2022 Bahasa Indonesia Ekonomi:
Semester 1 Manajemen