Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH

BAHASA INDONESIA EKONOMI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. Ayu Wulandari 6. Ferri


2. Tiara
7. Agung
3. Ayu anila
8. Amin
4. Miftahul Jannah
9. Vinasti
5. Edi supratman
10. Astania
11. Eno

KELAS : 1 RSC MANAJEMEN

DOSENPEMBIMBING : WARDA, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAHMANIYAH


SEKAYU

TAHUN PELAJARAN 2022-2023


II
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada kehadiran Allah SWTyang telah memberikan nikmat ,rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas tentang Bahasa Indonesia Ekonomi ini
dengan tepat waktu.

Kami sebagai penulis danmanusia yang tidak sempurna menyadari makalah ini
masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi,oleh karena itu kami memohon kesadaran
parapembaca dan selalu memberikan kritikan dan saran demi kesempurnaan makalah
yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Sekayu, November
2022

Penulis,
Kelompok 2

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................I

DAFTAR ISI.....................................................................................................................II

Pembahasan.........................................................................................................................1

Penelitian.............................................................................................................................1

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.............................................................3

B. Perbedaan Jenis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif....................................................4

C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif................................................6

D. Tujuan Penelitian............................................................................................................6

E. Tujuan Umum Penelitian................................................................................................6

F. Macam-Macam Penelitian...............................................................................................6
1. Penelitian Eksplorasi................................................................................................7
2. Penelitian Deskriptif.................................................................................................7
3. Penelitian Explanatopris...........................................................................................7

G. Penelitian yang Dibedakan Atas Dasar Kegunaanya.....................................................7

H. Perbedaan Antara Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif.....................................8

I. Bagian-Bagian Usulan Penelitian.....................................................................................8


1. Bagian-Bagian Awal Usulan Penelitian...................................................................9
2. Bagian Utama Usulan Penelitian...........................................................................10
3. Pendahuluan...........................................................................................................10
4. Tinjauan Pustaka....................................................................................................15
5. Landasan Teori.......................................................................................................16
6. Kerangka Pemikiran...............................................................................................17
7. Hipotesis.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................21

I
PEMBAHASAN

PENELITIAN

Penelitian dilakukan atas dasar rasa ingin tahu Hasilnya pun harus bias
dipertanggungjawabkan keabsahan dan keakuratannya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisis serta penyajian data secara sistematis dan obyektif, untuk memecahkan masalah
atau menguji hipotesis Beberapa definisi penelitian menurut para ahli :

 Suhardjono, dkk Mengutip dari Buku Metodologi Penelitian Pendekatan


Kuantitatif (2021) karya Abd Mukhid, dituliskan pengertian penelitian ialah
upaya pencarian informasi untuk memcahkan suatu masalah dengan metode
ilmiah.
 Kerlinger, penelitian merupakan proses penemuan informasi secara sistematis dan
terkontrol yang didasarkan pada hipotesis dan teori.
 McMillan dan Schumacher, penelitian adalah proses penemuan dan analisis data
secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu.
 Soerjono Soekanto, penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berpusat pada analisis,
dilakukan dengan sistematis dan konsisten, bertujuan untuk mengungkapkan
kebenaran.

Penelitian memiliki empat ciri dasar, yakni:

1. Bersifat Sistematis dan Logis


Penelitian dilaksanakan melalui prosedur atau langkah-langkah yang berurutan.
Selain itu penelitian juga harus dibuat secara logis dan tidak memanipulasi hal
apapun di dalamnya.
2. Bersifat Ilmiah
Penelitian harus biasa dipertanggungjawabkan serta biasa dibuktikan
kebenarannya. Maka penelitian harus menyajikan berbagai data atau temuan fakta
Efisien dan bermanfaat artinya penelitian harus disusun seefisiensi mungkin dan
bias dipahami oleh banyak kalangan.
3. Selain itu penelitian juga harus memiliki kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
4. Analitis

1
Penelitian harus dilakukan, dibuktikan serta dijelaskan melalui proses metode
ilmiah. Hubungan sebab akibat antar variable juga harus diuraikan dengan jelas
dalam penelitian.

Sikap peneliti menurut Sandu Siyoto dan Ali Sodik dalam Buku Dasar Metodologi
Penelitian (2015), seorang peneliti harus memiliki tiga sikap

1. Obyektif peneliti harus bersikap obyektif. Peneliti harus bisa membedakan mana
fakta atau temuan data serta opini atau pendapatnya Dalam analisis hasil
penelitian, peneliti harus menguraikan dengan jelas temuan fakta tanpa
menggunakan pendapat pribadi.
2. Kompeten peneliti harus bersikap kompeten. Peneliti memiliki keterampilan
untuk melakukan penelitian dengan metode ilmiah serta teknik tertentu.
3. Factual peneliti harus bersikap faktual. Peneliti harus mengumpulkan,
menjelaskan dan menganalisis temuan datanya berdasarkan fakta yang diperoleh,
tanpa menggunakan anggapan atau harapan yang bersifat abstrak Jenis penelitian
dalam Buku Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan (2018) karya
Syamsunie Carsel, ada enam jenis penelitian, yaitu:
1. Penelitian dasar atau penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan
secara mendalam terhadap suatu fenomena. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengembangkan teori.
2. Penelitian terapan atau penelitian operasional merupakan penelitian yang
dilakukan untuk mendapat informasi dan menggunakannya sebagai langkah
pemecahan masalah. Biasanya penelitian ini digunakan untuk kepentingan
masyarakat.
3. Penelitian tindakan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mencari
informasi dan memperbaiki situasi. Biasanya penelitian ini diterapkan pada obyek
yang membutuhkan pemecahan masalah.
4. Penelitian evaluasi merupakan penelitian yang dilakukan denganmengumpulkan,
merencanakan dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat
alternatif keputusan.
5. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengembangkan sebuah produk yang biasanya berkaitan dengan pendidikan
ataupun pengajaran.

2
6. Penelitian historis merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan
informasi di masa lalu atau yang berhubungan dengan sejarah Tujuannya untuk
penggambaran ulang kejadian atau peristiwa bersejarah di masa lampau.

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Secara umum jenis penelitian didasarkan pada cara pandang etika penelitian dan
pola pikir yang melandaskan suatu model konseptual. Penelitian sendiri suatu cara untuk
mendapatkan kebenaran data atas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan dengan
tujuan melalui sebuah cara tersebut dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan.

Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki karakteristik masing-masing.


Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan paradigma positivisme, menggunakan
metode kuantitatif dan analisis kuantitatif, serta hasil akhirnya berupa generalisasi. Jenis
penelitian ini bersifat sistematis dan menggunakan model-model yang bersifat matematis.
Jenis penelitian kuantitatif dapat bersifat deskriptif, korelasi, dan asosiatif berdasarkan
hubungan antar variabelnya.

 Penelitian kuantitatif deskriptif biasanya hanya mengukur tingkat suatu variable


pada populasi atau sampel.
 Penelitian korelasi dan asosiatif melihat hubungan antar dua variable atau lebih.
Jika kuantitatif korelasi hanya menunjukkan hubungan asosiatif berusaha mencari
hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel terkait.

Menurut Sugiyono, jenis penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang


berlandaskan terhadap filsafat positivisme. Metode ini digunakan dalam meneliti
terhadap sampel dan populasi penelitian, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan
dengan acak atau ramdom sampling Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara
memanfaatkan instrument penelitian yang dipakai. Analisis data yang digunakan bersifat
kuantitatif atau bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan
sebelumnya.

Berbeda dengan jenis penelitian kuantitatif, jenis penelitian kualitatif dilakukan


berdasarkan paradigm fenomenologi/natural inquiry, menggunakan metode kualitatif dan
analisis kualitatif, dengan hasil akhir berupa deskripsi/penjelasan Metode penelitian ini
berfokus pada pemahaman terhadap fenomena social yang terjadi di masyarakat Peneliti
menggunakan perspektif dari partisipasi sebagai gambaran dalam memperoleh hasil

3
penelitian Contoh penelitian kualitatif antara lain metode naratif, fenomenologi,
grounded, etnografi, serta studi kasus.

Menurut Sugiyono, jenis penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat post positivisme Metode ini digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan arti dari pada
generalisasi.

Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

B. Perbedaan Jenis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Perbedaan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dilihat dari beberapa
segi. Kedua metode atau pendekatan penelitian tersebut tidak selamanya saling
bertentangan satu sama lain. Ada juga beberapa hal memiliki kesamaan: atau kemiripan.

 Desain Penelitian, jenis penelitian kuantitatif memiliki sifat yang khusus,


terperinci dan statis. Alur dari penelitian kuantitatif sudah direncanakan sejak
awal dan tidak dapat diubah lagi. Sedangkan jenis penelitian kualitatif bersifat
umum, fleksibel dan dinamis, Penelitian kuantitatif dapat berkembang selama
proses penelitian berlangsung.
 Analisis Data, jenis penelitian kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir
sebelum laporan. Sedangkan penelitian kualitatif dapat dianalisis selama proses
penelitian berlangsung.
 Istilah Subjek Penelitian, kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa
disebut dengan responden. Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa
disebut dengan narasumber.
 Cara Memandang Fakta, penelitian kuantitatif memandang "fakta/kebenaran"
berada pada objek penelitian diluar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak.
Apapun yang ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuanlitatif berangkat
dari teori menuju data. Sedangkan penelitian kualitatif memandang

4
"fakta/kebenaran" tergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini
dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka,
seperti perasaan manusia. Penelitian kualitatif berangkat dari data yang kemudian
dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, utnuk menghasilkan suatu teori
yang menguatkan teori yang sudah ada.
 Pengumpulan Data, penelitian kuantitatif pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang
terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan penelitian kualitatif lebih berfokus pada
sesuatu yang tidak bisa diukur olch hitam putih kebenaran, sehingga pada
penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal
tertentu. Sehingga kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh
banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali
informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
 Representasi Data, hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah
terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas
dan reliabilitas instrument yang digunakan. Hasil penelitian kualitatif berupa
interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih
banyak mengandung dekripsi.
 Implikasi Hasil Riset, hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku
secara umum (generalized). Kapanpun dan dimanapun, fakta itu berlaku. Hasil
penelitian kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-situasi tertentu.
Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam setting
herbeda.
 Macam Metode, kuantitatif memiliki macam metode seperti eksperimen, survey,
korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto. Sedangkan kualitatif memiliki
metode fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
 Tujuan Penelitian, kuantitatif menjelaskan antar variable, menguji teori,
melakukan generalisasi fenomena social yang diteliti. Sedangkan kualitatif
memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan
realitas dan kompleksitas social.

5
C. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Metode Penelitian adalah metode yang akan digunakan pada saat penelitian.
Metode penelitian ini sering dikaitkan dengan prosedur penelitian atau penelitian teknis.
Itu karena ketiga hal ini saling berhubungan. Metode Penelitian menjelaskan cara
melakukan penelitian, sementara prosedur penelitianmenggambarkan alat yang
digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data penelitian Saat ini, sebuah
penelitian mencakup prosedur dan teknik penelitian Kesimpulannya, metode penelitian
adalah teknik untuk memecahkan masalah atau mengembangkan ilmu pengetahuan
menggunakan metode penelitian

D. Tujuan Penelitian

Objek penelitian adalah kalimat yang menggambarkan hasil yang diperoleh atau
diperoleh setelah pencarian. Sasaran penelitian dipisahkan secara eksplisit dan jelas dari
sasaran pada saat penelitian. Beberapa sifat yang perlu dipenuhi agar tujuan penelitian
dianggap baik adalah spesifik, terukur, terbatas dan dapat diperiksa dengan memeriksa
hasil akhir suatu penelitian.

E. Tujuan umum dari penelitian

 Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cabang ilmu baru di bidang tertentu.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan cabang ilmu pengetahuan yang
ada sebelumnya.
 Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran sains yang ada.

F. Macam-Macam Penelitian

Ada beberapa jenis penelitian yang harus Anda ketahui. Berikut ini adalah
penjelasan tentang jenis-jenis penelitian

1. Penelitian Eksplorasi

Penelitian eksplorasi dilakukan jika studi tidak relevan dengan masalah yang
sedang dipelajari. Subjek yang diteliti masih relatif baru dan hasil studi sintesis masih
jarang dan dibahas sebelumnya.

2. Penelitian Deskriptif

6
Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah sosial
yang akan diteliti kemudian. Penelitian ini biasanya menggambarkan masalah
berdasarkan indikator yang membentuk dasar ada tidaknya gejala atau masalah yang
sedang diteliti.

3. Penelitian Explanatopris

Penelitian explanatopris adalah penelitian yang menentukan apakah suatu


masalah sosial memiliki hubungan dengan masalah sosial lainnya atau apakah suatu
variabel memiliki hubungan dengan variabel lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menemukan hipotesis yang diajukan oleh para peneliti.

G. Penelitian yang Dibedakan Atas Dasar Kegunaannya

1. Penelitian Murni

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep, teori, untuk menguji dan
mempelajari hipotesis, atau untuk menguji teori kebenaran.

2. Penelitian Terapan

Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk memecahkan atau menemukan solusi


untuk masalah dalam masyarakat tertentu. Kegunaan penelitian ini bermanfaat, terutama
untuk menyelesaikan masalah yang harus segera diselesaikan.

3. Penelitian Aksi

Kegiatan penelitian tindakan ini bertujuan untuk memecahkan masalah dengan


mengusulkan tindakan nyata untuk menciptakan solusi yang jelas untuk masalah yang
dihadapi.

4. Penelitian Kebijakan

Penelitian kebijakan didasarkan pada data yang ada dan dapat dirumuskan dengan
kebijakan tertentu. Kebijakan ini dapat berbentuk peraturan, undang- undang, keputusan
dan unsur-unsur lain yang terkait dengan hukum.

7
5. Penelitian Evaluasi

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi program, kegiatan atau bahkan


kebijakan untuk campur tangan dalam masyarakat

H. Perbedaan Antara Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berfokus pada aspek pemahaman
yang lebih dalam dari suatu masalah daripada pada itu. Penelitian kualitatif adalah
penelitian deskriptif yang cenderung menggunakan analisis dan lebih jauh
mengungkapkan proses maknanya.

Tujuan dari metode ini adalah untuk memahami secara luas dan mendalam
masalah secara rinci tentang masalah yang diteliti.

 Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang lebih sistematis,


spesifik, terstruktur, dan terencana sejak awal hingga mencapai kesimpulan. Penelitian
kuantitatif menekankan pada penggunaan angka yang membuatnya lebih rinci dan lebih
jelas. Selain menggunakan tabel, grafik dan diagram juga sangat mudah dibaca Metode
kuantitatif ini mendukung beberapa metode, yaitu metode deskriptif, survei,
perbandingan, penelitian tindakan, paparan dan korelasi.

 Metode Penelitian Kualitatif

Metode yang berfokus pada aspek pemahaman mendalam tentang suatu masalah
daripada melihat masalah untuk penelitian generalisasi. Metode: penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam, yang melibatkan memeriksa kasus dalam satu
kasus karena metodologi kualitatif berpikir bahwa sifat masalah akan berbeda dari sifat
masalah lainnya. Tujuan metodologi ini bukanlah generalisasi tetapi pemahaman
mendalam tentang suatu masalah Fungsi penelitian kualitatif memberikan kategori
substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

I. Bagian- Bagian Usulan Penelitian

Usulan penelitian untuk skripsi umumnya terdiri atas bagian awal, bagian utama
dan bagian akhir dengan jumlah halam tidak lebih dari 20 halaman, bagian awal usulan
penelitian berisi halaman judul penelitian dan halaman pengesahan. Bagian utama usulan

8
penelitian berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah penelitian, perumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, keaslian penelitian, manfaat atau kegunaan
penelitian, ruang lingkup penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, kerangka pemikiran
dan hipotesis, metode penelitian. Bagian akhir usulan penelitian berisi daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.

1. Bagian Awal Usulan Penelitian

Bagian awal usulan penelitian mencakup judul dan halaman persetujuan. Halaman
judul memuat judul, maksud usulan penelitian, lambing universitas (contoh: Universitas
Udayana), nama mahasiswa dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), nama instansi dan
waktu (tahun) pengajuan usulan penelitian, halaman judul harus dicetak pada halaman
baru dan dihitung sebagai halaman pertama untuk bagian awal usulan penelitian.

Ada beberapa pedoman pembuatan judul usulan penelitian, seperti dicantumkan


di bawah ini:

a. Judul Usulan penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan


menunjukkan dengan tepat masalah atau topic masalah yang hendak
diteliti sehingga tidak membuka peluang salah penafsiran. Di samping itu,
bahasa yang dipergunakan hendaknya bahasa ilmiah yang baku dan
memenuhi standar keilmuan bersangkutan sehingga mudah dipahami oleh
orang lain. Bila judul cukup panjang sehingga tidak mungkin ditulis dalam
satu baris, tidak dibenarkan adanya pemotongan kata. Juga, tidak
diharuskan untuk menggarisbawahi atau menulis judul di dalam tanda
petik. Penempatan judul pada halaman judul haruslah terputus (di tengah-
tengah) dengan kedudukan seimbang dari tepi kini dan kanan kertas. Judul
usulan penelitian seluruhnya ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
b. Setelah judul, bagian bawah diketikkan maksud usulan penelitian, yaitu
untuk menyusun skripsi SI dalam program studi dan minat studi yang ada
di jurusan (contoh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Udayana, Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis,
Minat Studi Agribisnis).
c. Halaman ini juga mencantumkan lambing universitas (Universitas
Udayana) dengan diameter 4 cm atau berukuran (4 cm x 4 cm).

9
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh di singkat. Di bawah
nama dicantumkan NIM.
e. Nama instansi contoh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Udayana.
f. Waktu pengajuan usulan penelitian, ditujukan dengan menuliskan tahun di
bawah nama kota tempat perguruan tinggi itu berada (contoh. Denpasar)
Contoh halaman judul usulan penelitian terdapat pada contoh Usulan
Penelitian pada lampiran 3.
Setelah halaman judul, buatlah halaman persetujuan dari pembimbing I dan
pembimbing II (jumlah pembimbing tergantung pada kebijakan masing- masing jurusan
atau fakultas), lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan serta disahkan oleh
ketus jurusan, Halaman persetujuan dipakai untuk membubuhkan tanda tangan dosen
pembimbing bahwa ia telah menyetujui isi dan bentuk usulan penelitian Lampiran 3.

2. Ragian Utama Usulan Penelitian

Bagian utama usulan penelitian berisikan pendahuluan, yang memuat latar belakang
masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, keaslian penelitian,
manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian, kemudian juga tinjauan pustaka,
landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis, serta metode penelitian.

3. Pendahuluan

Pendahuluan memuat gambaran secara singkat dan jelas tentang penelitian yang akan
dilakukan. Pendahuluan memuat suatu gambaran yang jelas dan latar belakang mengapa
penelitian itu perlu dilaksanakan. Selain itu, pendahuluan berisi uraian tentang kedudukan
masalah yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas, tujuan serta
manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi kehidupan
masyarakat. Uraian dalam bab pendahuluan dapat dibagi menjadi beberapa sebab untuk
memenuhi fungsi da nisi bab pendahuluan sebagai berikut.

a. Latar Belakang Masalah Penelitan

Setiap penelitian yang diajukan harus menyampaikan latar belakang masalah yang
nyata-nyata memrlukan pemecahan. Latar belakang masalah yang jelas akan
memudahkan perumusan masalah. Di sini, secara garis besar di uraikan masalah yang
akan di teliti, bagaimana cara menetinya dan untuk apa masalah itu di teliti Dalam uraian

1
latar belakang masalah, peneliti mengekspresikan secara sistematis gejala dan peristiwa
yang tersinyalir menimbulkan permasalahan untuk diteliti. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah penelitian adalah:

1. Tidak perlu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.


2. Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi dan jurusan si penyusun
usulan penelitian.
3. Berorientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan.
4. Disusun atau disajikan secara sistematis, ringkas dan terarah pada suatu
permasalahan yang di teliti.

Pembahasan dalam latar belakang im bermaksud membeberkan tentang mengapa


masalah yang diteliti itu timbul atau penting dilihat dari segi profesi peneliti,
pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan kemasyarakatan. Di samping itu perlu,
pula diuraikan secara jelas tentang kedudukan masalah yang hendak diteliti itu dalam
wilayah bidang studi yang ditekuni oleh peneliti (mahasiswa). Untuk merumuskan latar
belakang masalah secara runtut jelas dan tajam, peneliti di tuntut mampu membaca dan
memaknai gejala-gejala yang muncul dalam bidang keilmuannya. Untuk itu, pengetahuan
peneliti yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu
yang terkait merupakan syarat mutlak. Ini merupakan alasan lain, mengapa penelaaban
terhadap jurnal-jurnal hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait harus dilakukan sejak
awal.

b. Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah penelitian berisi uraian yang merupakan abstrak dari latar
belakang masalah penelitian dan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan baik
masalah mayor maupun masalah minor.

Perumusan masalah penelitian memuat penjelasan mengenai alasan-alasan


mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang menarik,
penting dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan kedudukan masalah yang akan
diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas yang disajikan dari uraian dalam latar
belakang masalah penelitian.

1
Masalah yang diteliti dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang yang
tegas dan jelas. Pada prinsipnya, ruang lingkup masalah yang akan dipecahkan harus
dibatasi untuk mengambil konklusi (kesimpulan) yang depinitif (pasti) Rumusan masalah
mayor dapat diikuti oleh masalah-masalah minor Pengertian, "terbatas" itu hendaknya
ditetapkan dengan berorientasi pada kegunaannya secara operasional. Bila kegunaan
operasional hanya dapat dicapai melalui perumusan- perumusan masalah yang agak luas
(tidak terlalu terbatas) maka orientasi rumusannya diarahkan kepada "bias tidaknya
penelitian dengan masalah seluas itu dilaksanakan".

Ciri-ciri rumusan masalah yang baik adalah :

1. Ringkas jelas dan sederhana.


2. Memungkinkan untuk dijawab atau diuji secara ilmiah.
3. Dalam bentuk kalimat pertanyaan.
4. Menjelaskan hubungan antar dua variable atau lebih.

Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi setiap peneliti Yang
dapat menolong peneliti dari kesulitan merumuskan masalah adalah pengetahuan yang
luas dan terpadu mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu dalam bidang yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam perumusan dan analisis masalah, sekaligus
juga dilakukan identifikasi variabel-variabel Untuk mempermudahkan perumusan
masalah maka rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
Namun, apabila mampu merumuskan dalam bentuk uraian yang komprehensif dari
analisis maka hal itu lebih utama.

Definisi operasional yang dirumuskan untuk setoap variable harus mampu


melahirkan bangun (contruct)serta indikator dari setiap variabel yang diteliti. Dengan
kata lain, definisi operasional memberikan petunjuk tentang informasi.

c. Tujuan Penelitian

Apa yang ingin dicapai dalam penelitian harus dikemukakan dengan jelas dan
tegas Juga, diusahakan sinkronisasi antara masalah penelitian, tujuan penelitian dan
kesimpulan yang kelak diperoleh Jika masalah penelitian dirinci menjadi empat hal maka
tujuan penelitian, pengujian hipotesis (jika ada) dan kesimpulan harus meliputi keempat
hal tersebut.

1
Tujuan penelitian menguraikan masalah dan tujuan atau hal-hal yang ingin
dicapai sesuai urutan masalah yang diidentifikasikan Hal ini merupakan tindak lanjut
terhadap masalah yang telah dirumuskan Oleh karena itu, urutannyapun mengikuti
konsistensi seperti yang berlaku dalam perumusan masalah.

Tujuan penelitian merupakan bentuk lain hasil perumusan masalah penelitian


selain judul penelitian. Bentuk perumusan tujuan penelitian ini penting karena dapat
menjadi penentu langkah-langkah berikutnya. Tidak ada aturan yang baku mengenai cara
merumuskan tujuan penelitian, tetapi dari rumusan tersebut diharapkan dapat memberi
petunjuk tentang data apa yang diperlukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terkandung dalam tujuan penelitian itu.

Rumusan tujuan penelitian selamanya mengacu pada masalah penelitian yang


telah dirumuskan. Apabila rumusan masalah menyangkut hubungan antara variabel maka
ruumusan tujuan penelitian hendaknya berupaya mencari hubungan tersebut. Jadi, tujuan
penelitian adalah apa yang akan dicapai penelitian secara langsung dan spesifik dengan
bertolak dari masalahnya. Sejalan rumusan permasalahannya maka tujuan penelitian
dapat terdiri atas :

1. Tujuan umum yakni tujuan penelitian yang berupaya menjawab masalah pokok
(masalah mayor).
2. Tujuan khusus yakni tujuan penelitian yang secara spesifik akan menjawab
masalah-masalah khusus (masalah minor).

Dapat juga dikatakan bahwa dalam merumuskan tujuan penelitian, peneliti tinggal
mengubah redaksi kalimat masalah (kalimat pertanyaan) menjadi kalimat pertanyaan
supaya menemukan jawaban atas masalah itu, tentu saja penyesuaian redaksi sepertinya.

Rumusan tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian
selesai dilakukan Oleh sebab itu, rumusan tujuan ini harus konsisten dengan rumusan
masalah dan mencerminkan proses penelitiannya.

Rumusan tujuan penelitian tidak boleh sama dengan rumusan maksud penulisan
skripsi yang ditulis pada halaman sampul luar dan halaman sampul dalam.

d. Keaslian Penelitian

1
Penelitian yang akan dilakukan hendaknya asli, dalam artian bahwa masalah yang
dipilih belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Keasliaan penelitian dikemukakan
dengan menunjukkan bahwa masalah yang diteliti belum pernah dipecahkan oleh peneliti
terdahulu. Atau, jika penelitian tersebut sudah pernah dilakukan, nyatakan dengan tegas
perbedaannya.

e. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian menyatakan sampai seberapa jauh penelitian ini. bermanfaat


bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi kegunaan praktis (guna laksana) Di sini,
ada pendapat yang menyatakan bahwa imbangan kegunaan hasil penelitian untuk aspek
pengembangan ilmu pengetahuan dan kegunaan praktis berbeda-beda. Manfaat skripsi
lebih condong ke aspek praktis, untuk tesis adalah seimbang dan untuk disertai lebih
condong pada pengembangan ilmu pengetahuan Pendapat ini tentu tidak benar
seluruhnya Manfaat penelitian tergantung pada maksud dan tujuannya.

f. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menjelaskan pembatasan penelitian dalam aspek


metodologi penelitian, variabel yang dipergunakan dan keadaan yang tidak menjadi
cakupan penelitian. Penyajian ruang lingkup penelitian dari aspek metodologi penelitian
di dalam usulan penelitian dimulai dengan mengemukakan sifat dan jenis pendekatan
penelitian yang akan dipergunakan. Misalnya, penelitian ini adalah penelitian social yang
bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey.

Jika mungkin, sampaikan juga alasan pemilihan pendekatan penelitian tersebut


untuk meyakinkan para pembaca bahwa pilihan tersebut adalah yang paling tepat Alasan
tersebut disertai pembuktian. Adapun jenis penelitian (pendekatan penelitian) yang
dipilih disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Untuk menghidari penyimpangan atau perluasan yang tidak perlu dalam


penelitian maka ruang lingkup setiap penelitian harus dibatasi Tanpa pembatasan ruang
lingkup, peneliti semakin sulit melaksanakan dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam
rangka pembatasan ruang lingkup penelitian, penyusun usulan penelitian hendaknya
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1
1. Pembatasan dalam konteks bidang keilmuan (misalnya filsafat ilmu pengetahuan
alam, ilmu social, psikologi, manajemen, ilmu pendidikan dan lain-lain).
2. Pembatasan dalam konteks permasalahan (menurut batas permasalahan
sebagaimana yang telah dirumuskan dan jika perlu mengeliminir hal-hal di luar
masalah penelitian).

Pembatasan dalam konteks materi pembahasan teoretis (berupa butir-butir


persoalan atau bahasan teoretis yang akan disajikan di dalam skripsi).

4. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hasil- hasil
penelitian yang didapatkan oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan
permasalahan dan tujuan penelitian Kejujuran akademik mengharuskan penelitian
menunjukkan sumber-sumber pustaka yang merupakan sumber perolehan keterangan itu
Isi tinjauan pustaka dapat dibagi-bagi menjadi beberapa subbab sesuai jumlah item
permasalahan dan tujuan penelitian. Seperti disinggung di bagian atas, sumber pustaka
haruslah bacaan yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian Selain itu,
diusahakan membaca pustaka baru Teori-teori dan pendapat-pendapat yang dikutip
hendaknya bersumber dari pustaka aslinya Artinya, pendapat tersebut tidak dikutip dari
sumber lain (misalnya dalam skripsi, tesis, disertasi dan sumber pustaka lainnya).

Contoh yang diberikan di bawah ini harus dihindari dalam penyusunan usulan
penelitian deskripsi.

Contoh :

Faktor pengalaman, proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan


struktur terhadap apa yang dilihat, sedangkan pengetahuan dan cakrawala
memberikan arti terhadap objek tersbeut (Mar'at 1984 dikutip dalam Windayani
2000.7). Menurut Soediyanto (1978 dalam Sudarta 1991 dalam Windayani
2000.8) bahwa pembentukan sikap melalui lima tahapan.....

Tinjauan pustaka berisi teori-teori yang biasanya diperoleh dari buku-buku teks
atau dari laporan hasil penelitian sebelumnya yang diperoleh dari bulletin, jurnal, skripsi,
tesis, disertasi dan bentuk laporan lainnya Diktat kuliah dan bahan kuliah, penuntun
praktikum dan semua bahan yang diberikan selama perkuliahan, tidak termasuk pustaka

1
Isi tinjauan pustaka harus relevan dengan masalah yang diteliti dan diusahakan dari
pustaka terbaru. Yang lebih penting, isi tinjauan pustaka dapat memberikan landasan
ilmiah tentang (a) masalah penelitian, (b) metode yang dipilih dan. (c) posisi penelitian di
antara penelitian-penelitian sejenis yang telah dilaksanakan. Landasan ilmiah itu penting
agar penelitian tidak bersifat mencoba-coba (trial and error).

Buku teks pustaka yang baik untuk keperluan penyusunan tinjauan pustaka untuk
penelitian ilmiah Buku teks ditulis berdasarkan pendapat dari sejumlah penelitian yang
diolah, dirangkaikan dan dikemukakan kembali oleh penulis Dengan demikian, pendapat-
pendapat itu sudah tidak asli lagi Selain itu, di dalam buku teks tidak dapat di temukan
metode penelitian. Oleh karena lamanya proses penyusunan dan pencetakan maka buku
teks yang paling barupun tidak akan memuat penemuan-penemuan selama tahun-tahun
terakhir. Peneliti (mahasiswa) tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta, tetapi juga
menelaah fakta- fakta itu secara kritis, logis dan menghubungkannya dengan masalah
yang diteliti.

5. Landasan Teori

Seluruh kegiatan penelitian, sejak perencanaan pelaksanaan penyelesaiannya


harus merupakan satu kesatuan kerangka yang utuh, menuju satu tujuan yang tunggal,
yakni memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan
masalah penelitian Kerangka pemikiran ini dinyatakan dalam bentuk skema sederhana,
tetapi utuh memuat pokok-pokok unsur penelitian dan tata hubungan antara pokok-pokok
unsur penelitian tersebut. Dnegan kerangka pemikiran yang dinyatakan dalam bentuk
skema maka gambaran isi penelitian secara keseluruhan dapat diketahui secara jelas,
variabel dan data dapat diidentifikasikan sehingga sumber data, pengumpulan data dan
pengolahannya menjadi terarh.

Landasan teori, dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh
mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan
hipotesis Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis atau
persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.

Landasan teori menguraikan jalan pikrian menurut kerangka yang logis. Artinya,
mendudukan masalah penelitian yang telah dirumuskan didalam kerangka teoritis relevan
yang mampu menerangkan masalah tersebut Upaya ini ditujukan untuk dapat menjawab

1
atau menerangkan masalah yang telah dirumuskan. Dalam membuat landasan teori,
pertama peneliti harus memahami masalah penelitian yang telah dirumuskan, kemudian
melangkah pada pencarian teori-teori yang bias memayungi masalah penelitian yang
telah dirumuskan. Untuk memperoleh teori, peneliti harus bekerja keras membaca sumber
pustaka (literatur) sehingga menemukan teori yang bisa menjawab masalah penelitian
yang dirumuskan Terakhir, apa bila teori yang dibutuhkan telah ditemukan maka masalah
yang telah dirumuskan bisa terjawab dengan berpedoman pada teori yang telah dipilih
sebelumnya.

Setiap penelitian ilmiah akan banyak bersandar dan bergantung pada kepustakaan.
Selain itu, hasil penelitian yang sudah ada belum bersifat final. Artinya, masih terbuka
kesempatan bagi orang lain untuk mengoreksi dan bila perlu menguji kembali hasilnya
sehingga mencapai kesempurnaan. Untuk kembali menguaknya, peneliti harus betul-betul
mendalami materi tersebut melalui kepustakaan.

Jadi, fungsi pemeriksaan tulisan (kepustkaan) ini adalah

1. Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang akan diteliti sehingga dapat


melakukan control.
2. Menegaskan kerangka teoriter yang menjadi landasan jalan pemikiran peneliti.
3. Mempertajam konsep-konsep yang dipergunakan sehingga memudahkan
perumusan hipotesisnya.
4. Menghindari terjadinya pengulangan penelitian demi pengehematan waktu,
tenaga dan biaya.

6. Kerangka Pemikiran

Untuk memperjelas jalannya penelitian yang akan dilaksanakan, para calon


peneliti perlu menyusun kerangka pemikiran menyangkut konsepsi tahap-tahap
penelitiannya secara teoritis Kerangka pemikiran dibuat berupa skema sederhana yang
menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam
penelitian. Skema tersebut menjelaskan mekanisme kerja faktor-faktor yang timbul
secara singkat Dengan demikian, gambaran jalannya penelitian secara keseluruhan dapat
diketahui secara jelas dan terarah. Di samping sebagai pedoman arah tujuan penelitian,
kerangkan pemikiran juga akan membantu pemilihan konsep-konsep yang diperlukan
guna pembentukan hipotesisnya.

1
7. Hipotesis

Hipotesis dirumuskan berdasarkan landasan teori atau tinjauan pustaka Gjika


landasan teori tidak ada) Hipotesis berbentuk penyataan singkat yang disimpulkan
(disarikan) dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan dugaan atau pendapat
sementara terhadap masalah yang di hadapi. Kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian.

Dalam suatu penelitian, hipotesis berperan menetapkan tujuan yang tegas bagi
penelitian dan membantu pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-
fakta pokok dan relevan. Hipotesis dapat digali dari tiga sumber yang berhubungan
dengan sifat penelitian, yaitu:

1. Teori-teori yang telah ada.


2. Hasil dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
3. Pengalaman, pengalaman dan pikiran si peneliti sendiri.

Hipotesis bukan syarat bagi setiap macam penelitian Artinya, ada penelitian yang
tidak memerlukan hipotesis (misalnya grounded research).Keilmiahan suatu peneliti
bukan karena adanya hipotesis, melainkan ditentukan oleh banyak hal.

a. Pengertian Hipotesis

Hipotesis merupakan tesis (kesimpulan) yang hipo(tarafnya rendah) Jadi,


hipotesis merupakan kesimpulan yang tarafnya rendah Disebut demikian karena belum
diuji oleh kenyataan impirik. Oleh sebab itu pula maka hipotesis juga di sebut kesimpulan
teoritik Kesimpulan teoritik tidak selalu memiliki arti berdasarkan kajian terhadap teori-
teori seperti telah kita bicarakan dalam uraian mengenai tinjauan kepustakaan melainkan
juga "hasil pemikiran atau perenungan" dari data-data impirik yang belum lengkap Jadi,
hipotesis bisa bersumber dari kesimpulan kajian terhadap teori, hasil perenungan
berdasarkan informasi terbatas, atau "murni" hasil perenungan Jika telah teruji oleh data
impirik dan ternyata benar maka hipotesis itu menjadi tesis.

b. Fungsi Hipotesis

Hipotesisi berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang


sedang dihadapi. Oleh karenanya, hipotesis merupakan pengarah dalam penelitian. Jika
penelitian berpijak dari hipotesis maka tujuan penelitian jelas akan menguji hipotesis

1
Data digali untuk menguji (bukan membuktikan, membuktikan bisa menimbulkan
"keracunan" mencari data yang mendukung saja). Kesimpulan akan menyatakan apakah
hipotesis itu benar atau salah.

c. Rumusan Hipotesis

Ada beberapa persyaratan untuk merumuskan hipotesis, diantaranya adalah:

a) Hipotesis dirumuskan dalam kalimat berita, bukan dalam kalimat Tanya (ini
akan berbeda dengan rumusan masalah/pertanyaan penelitian yang
dituliskan dalam kalimat Tanya).
b) Hipotesis harus jelas tidak bermakna ganda.
c) Hipotesis dirumuskan secara operasional sehingga memudahkan
pengujiannya (hipotesis yang berbunyi: "Laku penampilan guru baik
berpengaruh terhadap prestasi belajar murid kurang operasional
dibandingkan misalnya "Sikap guru yang demokratik akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar murid").

d. Jenis atau Macam Hipotesis

Kita dapat membedakan Hipotesis dari berbagai sudut pandangan, diantaranya (tanpa
menyebut sudut tinjauannya):

1. Hipotesis mayor. Cakupan hipotesis luas dan menyeluruh. Keluasan cakupan


tergantung pada topic penelitian. Contohnya: Tingkat peran serta para guru dalam
rapat sekolah dipengaruhi oleh sikap demokratik kepala sekolah dan penguasaan
mereka akan masalah yang dibicarakan.
Dalam rumusan kalimat yang lain, hipotesis ini berbunyi:

"Ada hubungan antara peran serta guru dalam rapat sekolah dengan sikap
demokratik kepala sekolah dan penguasaan mereka akan masalah yang
dibicarakan".

2. Hipotesis minor. Hipotesis minor pada dasarnya merupakan penjabaran hipotesis


mayor Oleh karena itu, cakupannya tidak boleh keluar dari hipotesis mayornya.
Dari hipotesis mayor di atas maka hipotesis minornya adalah:

1
Semakin demokratik sikap kepala sekolah, semakin besar peran serta guru dalam
sapat sekolah.
Ada hubungan positif antara penguasaan masalah yang dirapatkan dengan peran
serta guru dalam rapat sekolah.
Atau:
Semakin guru menguasai masalah yang dirapatkan, semakin besar peran sertanya
dalam rapat sekolah.
Jika ada sub-subvariabel tertentu, hipotesis minor mengenai subvariabel tersebut
dapat disusun.
3. Hipotesis Relasional. Hipotesis ini menyatakan hubungan antara dua atau lebih
variabel dan biasanya diikuti arah hubungan: Contoh:
Positif : Semakin demokratik sikap kepala sekolah, semakin besar peran serta
guru dalam kegiatan sekolah.
Negatif Semakin otoriter sikap pemimpin, semakin sedikit kreativitas bawahan..
4. Hipotesis Deskriptif. Hipotesis ini menggambarkan karakteristik suatu
sampel menurut variabel tertentu. Contoh:
Propersi mahasiswa yang kaya hasrat untuk maju yang menyusun tesis bermutuh
lebih banyak dari pada yang miskin hasrat untuk maju.
5. Hipotesis Kerja. Hipotesis kerja adalah hipotesis asli yang menyusun tesis
kesimpulan teoritik. Contoh-contoh diatas merupakan hipotesis kerja.

6. Hipotesis Nola tau Statistic. Hipotesis nol merupakan kebalikan hipotesis kerja.
Hipotesis nol dipergunakan pada saat menganalisis data penelitian untuk
mengujinya. Jadi, hipotesis ini tidak perlu dicantumkan dalam usulan penelitian
Contoh hipotesis nol adalah:
Proporsi mahasiswa yang kaya hasrat untuk maju yang menyusun tesis yang
bermutu sama saja dengan yang miskin hasrat untuk maju.
Atau :
Kreativitas bawahan tidak berkaitan dengan sikap otoriter atasan.

2
DAFTAR PUSTAKA

 Prof. Dr. H. Fuad Abdurraman, M.Pd, Warda, M.P. 2022 Bahasa Indonesia Ekonomi:
Semester 1 Manajemen

Anda mungkin juga menyukai