Anda di halaman 1dari 3

SOP MTBM

(MANAJEMEN TERPADU BAYI


MUDA)
No. Dokumen : 440/ /UKP
No.Revisi : 01
Tanggal Terbit : 25 Januari 2017
Halaman : 1/3
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
PUSKESMAS dr. Lydia Tampubolon
CILENGKRANG NIP 197009302009042001

1. Pengertian Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan


bayi baru lahir sampai umur 2 bulan dengan metode manajemen
terpadu yang diikuti oleh upaya intervensi terhadap penyimpangan
atau penyakit yang ditemukan.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan MTBM di Puskesmas atau
Posyandu.
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cilengkrang No.
440/062/PKM/I/2017 Tentang Pelayanan Kesehatan Anak.
4. Referensi a. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
b. Permenkes No. 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
c. Kemenkes RI. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS). Jakarta : 2015.
5. Prosedur a. Alat :
1. Termometer
2. Timbangan bayi
3. Timbangan injak
4. Pengukur panjang badan
5. Alat ukur tinggi badan
6. Timer ISPA
7. Stetoscope
8. Tongspatel
9. Gelas, sendok, berisi air matang
10. Kasa atau kapas
11. Senter
12. ATK
b. Bahan:
1. Formulir MTBS
1
2. Kartu bayi
6.Langkah- a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pendaftaran.
langkah b. Petugas melakukan anamnesa kepada ibu .
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
1. Memeriksa berat badan,
2. Memeriksa panjang badan,
3. Memeriksa suhu bayi,
d. Petugas memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau
infeksi bakteri :
1. Memeriksa frekuensi nafas bayi
2. Memeriksa tarikan dinding dada ke dalam
3. Memeriksa apakah mata bernanah
4. Memeriksa tanda infeksi pada talipusat/ pusar
5. Memeriksa adanya pustul di kulit,
e. Petugas memeriksa apakah bayi diare :
1. Menanyakan kepada ibu diare sudah berapa hari,
2. Memeriksa keadaan umum bayi
3. Memeriksa mata bayi cekung atau tidak
4. Memeriksa cubitan kulit perut.
f. Petugas memeriksa apakah bayi mengalami ikterus :
1. Menanyakan bayi kuning, timbul kapan,
2. Memeriksa kuning sampai telapak tangan atau kaki,
3. Memeriksa apakah tinja berwarna pucat.
g. Petugas memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau
masalah pemberian ASI :
1. Menanyakan apakah bayi dilakukan IMD,
2. Mengamati apakah bayi bisa menyusu,
3. Menentukan indeks BB/U,
4. Menanyakan apakah ibu kesulitasn memberi ASI,
5. Menanyakan apakah bayi diberi ASI, frekuensi dalam 24
jam berapa kali?
6. Menanyakan apakah bayi mendapat makanan/ minuman
lain selain ASI?
7. Memeriksa bercak putih (thrush) pada mulut,
8. Memeriksa celah bibir/ langit-langit.
h. Petugas melakukan penilaian tentang cara menyusui.
i. Petugas memeriksa status pemberian vitamin K1.
j. Petugas memeriksa status pemberian imunisasi HB0.
k. Petugas memeriksa keluhan yang lain.

2
l. Petugas melakukan penapisan resiko tinggi.
m.Petugas membuat diagnosa.
n. Petugas melakukan rujukan internal ke BP Umum bila terdapat
hasil pemeriksaan menunjukkan diagnosa kegawatdaruratan.
o. Petugas memberikan konseling sesuai kebutuhan dan resep
obat kepada pasien untuk diambil di ruang obat.
p. Petugas memberitahu ibu kapan waktu kunjungan ulang.
q. Petugas memberikan konseling penanganan awal dan resep
obat kepada pasien untuk diambil di ruang obat.
r. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pasien dalam rekam
medis dan buku register KIA dan kohort.
7. Hal-hal yang a. Apabila pasien didiagnosa menderita kegawatdaruratan yang
perlu memerlukan rujukan, petugas berkoordinasi dengan dokter
diperhatikan umum untuk tindakan lebih lanjut.
8. Unit Terkait BP Umum, Gizi, KIA, Farmasi, Laboratorium
9. Dokumen a. Dokumen Rekam Medis
Terkait b. Formulir MTBS
c. Buku Register KIA
d. Kohort
e. Kartu Bayi
10. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai
Hostoris . diubah diberlakukan
Perubahan 1. Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes 14 Januari
Kecamatan Cilengkrang 2017
No.800/129/SK/UPTD/2016
tentang kebijakan
perencanaan, akses, dan
evaluasi di Puskesmas
Cilengkrang menjadi
Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Cilengkrang No.
440/062/PKM/I/2017
Tentang Pelayanan
Kesehatan Anak.

Anda mungkin juga menyukai