Anda di halaman 1dari 5

KONTROL IUD

No. Dokumen :

No. Revisi :

Tanggal Terbit :

SPO

Halaman :

PUSKESMAS Heni Supenti, S.Keb, SIP, M.Si


BOJONGPICUNG NIP 19680302.199003.2.005

1. Pengertian Kontrol IUD adalah suatuk egiatan yang dilakukan untuk melihat apakah IUD
terpasang denganbenar dan melihat apakah ada kelainan yang timbul setelah
pemasangan IUD

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan kontrol IUD di unit KIA

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas

4. Referensi  Buku Panduan Pelayanan KB BKKBN, 1993


 Buku Pelatihan pemasangan dan pencabutan IUD
5. Prosedur Alat dan Bahan

Baksteril berisi :

 Spekulum kecil, sedang dan besar


 Korentang
 Waskom kecil untuk desinfektan
 Larutan klorin 0.5%
 Deterjen
 Lampu tindakan
 Sarung tangan steril
 Kasa
 Cairan desinfektan
 Albotil
 Tempat sampah medis

6. Langkah - Langkah 1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan


2. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kencing
3. Petugas mengatur posisi pasien yaitu litotomi
4. Petugas memberitahu pasien tentang prosedur tindakan
5. Petugas mendekatkan peralatan
6. Petugas menyalakan lampu dan mengarahkan pada bagian yanga kan diperiksa
7. Petugas memakai sarung tangan
8. Petugas memasang speculum
9. Petugas melihat dan memastikan portio ditengah antara speculum
10. Petuga smelihat keadaan portiodan sekitarnya ( adanya cairan, lendir, darah )
11. Petugas membersihkan daerah portio dan sekitarnya dengan desinfektan
12. Petugas melihat benang IUD
13. Petugas melepas speculum dan diletakan dibaskom larutanklorin 0.5%
14. Petugas memberitahu pasien bahwa tindaka nsudah selesai
15. Petugas melepas sarung tangan dan meletakkan dalam larutan klorin 0.5%
16. Petugas membereskan peralatan
17. Petugas memberitahu hasil pemeriksaan, jika benang terlihat maka posisi IUD
baik, jika benang tak tampak atau menemukan kondisi non fisiologis petugas
melakukan tatalaksana rujukan
18. Petugas mencatat dalam kartu status hasi lpemeriksaan dan rekam medis

Unit Terkait 1. Unit KIA/KB

9. Rekaman historis
perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN PEMULIHAN(PMT P)
BAGI IBU HAMIL
KEK DAN/ATAU ANEMIA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS MULIA Heni Supenti, S.Keb, SIP, M.Si


BOJONGPICUNG NIP 19680302.199003.2.005

1.Pengertian  PMT P (Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan) adalah makanan


tambahan yang diberikan kepada bayi/balita gizi buruk, gizi kurang, dan
ibu hamil KEK/Anemia yang penatalaksanaannya dilakukan di tingkat
Puskesmas
 Ibu hamil yang menjadi sasaran PMT adalah ibu hamil yang beresiko
Kurang Energi Kronis (KEK) dengan pita LILA < 23,5 cm dan/atau
dengan anemia (kadar hemoglobin, <11 gr/dl)
2.Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pelaksanaan PMT Pemulihan ibu hamil KEK
dan atau anemia

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bojongpicung Nomor 018. K Tahun 2015 tentang


Penyelenggaraan Program Gizi

4.Referensi  Panduan Penyelenggaraan PMT Pemulihan bagi Balita Gizi Kurang dan
Ibu Hamil KEK, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementrian
Kesehatan RI 2012
 Pedoman Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita, Seksi Gizi Dinas
Kesehatan Provinsi DIY tahun 2011
5.Prosedur Tahap Persiapan :

1. Petugas melaksanakan sosialisasi PMT P kepada tenaga Puskesmas dan


kader Posyandu
2. Petugas Gizi bersama dengan Kepala Puskesmas, Kepala TU, bendahara,
bidan dan petugas terkait melakukan koordinasi pelaksanaan PMT untuk
menentukan waktu, jenis PMT Pemulihan, teknis pelaksanaan, PMT
Pemulihan
3. Petugas menentukan data sasaran dengan melihat data LILA dan IIB Ibu
hamil (LILA < 23,5 cm dan/atau Hb < 11 gr/dl) berdasarkan buku register
ibu hamil atau kohort ibu hamil
4. Petugas merencanakan menu PMT
5. Petugas melakukan pembelian bahan PMT

Tahap Pelaksanaan

1. PMT diberikan dalam waktu 90 hari, dan didistribusikan kepada sasaran


dalam 6 tahap yang dilakukan setiap 15 hari sekali
2. Ibu hamil sasaran yang hadir pada hari pertama distribusi kepada PMT,
diberi perlakuan sebagai berikut :
a. Ibu hamil diukur berat badan, tinggi badan, LILA (ibu hamil) dan
cek hemoglobin (IIB) di laboratorium
b. Ibu hamil mengambil PMT di ruangan yang telah disediakan
TINDIK TELINGA
No. Dokumen :

No. Revisi :

SPO Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS Heni Supenti, S.Keb, SIP, M.Si


BOJONGPICUNG NIP 19680302.199003.2.005

1.Pengertian Tindik telinga adalah menindik atau melubangi telinga (kamus besar Bahasa Indonesia)

2.Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan tindik telinga di unit KIA

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas no_ _ _ _ tentang Penyelenggaraan Pelayanan KIA-KB

4.Referensi Buku Kerja Mahasiswa Praktik Klinik Kebidanan Program Studi DIV Reguler Pendidik
Tahun Ajaran 2012/2013

5.Prosedur 1. Petugas mengucapkan salam, menyambut pasien, memperkenalkan diri dan


berjabat tangan dengan ramah.
2. Petugas menjelasakan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan, petugas
meminta persetujuan dan kontak waktu
3. Petugas melakukan komunikasi dengan ibu/pasien selama melakukan tindakan
4. Petugas melakukan
Persiapan tempat:
a.aman
b.nyaman
Persiapan alat :
a.handscoon
b.kapas alkohol 70%
c.betadine
d.needle no 20
Persiapan pasien :
a.bayi dalam keadaan sehat
b.anting/giwan
5. Petugas mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
6. Petugas menyiapkan bayi dalam posisi dibedong
7. Petugas menentukan daerah yang akan ditindik (pada daun telinga yang tidak
terdapat tulang rawan)
8. Petugas mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan tindik dengan kapas alkohol
9. Petugas menusukkan needle pada daerah yang sudah di disenfeksi
10. Petugas memasukkan ujung anting ke dalam lubang ujung jarum, kemudian
jarum ditarik secara perlahan sampai anting masuk ke dalam daun telinga.
11. Petugas melepaskan jarum atau needle
12. Petugas mengancingkan anting
13. Petugas melakukan desinfeksi daun telinga dengan betadine
14. Petugas membereskan alat dan mendekontaminasikan alat pada larutan klorin
0.5%
15. Petugas melepaskan sarung tangan dalam larutan klorin 0.5%
16. Petugas mencuci tangan
17. Petugas memberitahu kepada keluarga bahwa tindakan sudah selesai
18. Petugas mendokumentasikan
19. Petugas melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
20. Petugas menjaga privasi pasien
6.Unit Terkait 1. Unit KIA
2. Unit BPU

Rekaman historis perubahan

Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


No.

Anda mungkin juga menyukai