No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SUNGAI Hj. Rohana
BESAR NIP.198670313 198811 2002
1. Pengertian Filariasis adalah Penyakit menular menahun yang disebabkan infeksi cacing Filaria
dan ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
POPM Filariasis adalah Pemnberian Obat Massal Pencegahan Filariasis.
2. Tujuan Terselenggaranya kegiatan POPM Filariasis terhadap seluruh penduduk sasaran
dengan cakupan lebih dr 85% jumlah penduduk sasaran pengobatan atau 65% dari
jumlah total sehingga dapat memutus rantai penularan Filariasis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
4. Referensi Buku Pedoman Program Eliminasi Filariasis di Indonesia Depkes RI
Dirjen PP & PL 2015
Buku Pelatihan pemasangan dan pencabutan IUD
5. Prosedur Alat dan Bahan:
1. Obat pencegahan Filaria terdiri dari
a. DEC/ Diethylcarbamazine 100mg
b. Albendazol 400mg
2. Blanko pencatatan dan pelaporan
3. Alat tulis
4. Sebelum Pelaksanaan POPM Petugas bersama kader filaria memastikan
bahwa masyarakat diwilayah Pos Pembagian Obat sudah mendapatkan
informasi dan kesiapan ttg pelaksanaan POPM Filariasis.
5. Petugas dan Kader Filaria Membawa Surat Tugas dan blangko pencatatan
dn laporan.
6. Sesampainya di Pos POPM, petugas dan kader meletakkan semua logistik
ditempat yg aman.
7. Kader mencatat identitas penduduk sasaran sesuai klasifikasi usia 2-5 th,
6-14 th dan > 14 th dan
8. Petugas dan kader memanggil nama penduduk sasaran dan membrikan
obat pencegahan Filariasis sesuai dosis
a. Umur 2-5 th : DEC 1 tab Albendazole 1 tab
b. Umur 6-14 th : DEC 2 tab Albendazole 1 tab
c. >14 1h : DEC 3 tab Albendazole 1 tab
9. Petugas dan kader menjelaskan kepada penduduk sasaran POPM tentang
cara dan dosis minum obat pencegahan Filariasis
10. Petugas memastikan bahwa penduduk sasaran sudah mngerti ttg cara
minum obat pencegahan Filariasis dengan kembali mengevaluasi dan
kembali menanyakan kepada penduduk sasaran.
11. Setelah selesai semua petugas dan kader membuat pencatatan dan
pelaporan.
a. Hitung jumlah sasaran POPM Filariasis yg hadir dan mengambil obat
di Pos POPM .
b. Bandingkan dgn jumlah target sasaran di wilayah Pos POPM tersebut.
c. Susun rencana tindak lanjut bagi penduduk sasaran Pos POPM yang
tdk hadir dan mengambil obat pencegahan Filaria.
12. Petugas kembali ke puskesmas
Tahap Pelaksanaan
1. PMT diberikan dalam waktu 90 hari, dan didistribusikan kepada sasaran
dalam 6 tahap yang dilakukan setiap 15 hari sekali
2. Ibu hamil sasaran yang hadir pada hari pertama distribusi kepada PMT,
diberi perlakuan sebagai berikut :
a. Ibu hamil diukur berat badan, tinggi badan, LILA (ibu hamil) dan
cek hemoglobin (IIB) di laboratorium
b. Ibu hamil mengambil PMT di ruangan yang telah disediakan
TINDIK TELINGA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman :
1.Pengertian Tindik telinga adalah menindik atau melubangi telinga (kamus besar Bahasa Indonesia)
2.Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan tindik telinga di unit KIA
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas no_ _ _ _ tentang Penyelenggaraan Pelayanan KIA-KB
4.Referensi Buku Kerja Mahasiswa Praktik Klinik Kebidanan Program Studi DIV Reguler Pendidik
Tahun Ajaran 2012/2013
5.Prosedur 1. Petugas mengucapkan salam, menyambut pasien, memperkenalkan diri dan
berjabat tangan dengan ramah.
2. Petugas menjelasakan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan, petugas
meminta persetujuan dan kontak waktu
3. Petugas melakukan komunikasi dengan ibu/pasien selama melakukan tindakan
4. Petugas melakukan
Persiapan tempat:
a.aman
b.nyaman
Persiapan alat :
a.handscoon
b.kapas alkohol 70%
c.betadine
d.needle no 20
Persiapan pasien :
a.bayi dalam keadaan sehat
b.anting/giwan
5. Petugas mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
6. Petugas menyiapkan bayi dalam posisi dibedong
7. Petugas menentukan daerah yang akan ditindik (pada daun telinga yang tidak
terdapat tulang rawan)
8. Petugas mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan tindik dengan kapas alkohol
9. Petugas menusukkan needle pada daerah yang sudah di disenfeksi
10. Petugas memasukkan ujung anting ke dalam lubang ujung jarum, kemudian jarum
ditarik secara perlahan sampai anting masuk ke dalam daun telinga.
11. Petugas melepaskan jarum atau needle
12. Petugas mengancingkan anting
13. Petugas melakukan desinfeksi daun telinga dengan betadine
14. Petugas membereskan alat dan mendekontaminasikan alat pada larutan klorin
0.5%
15. Petugas melepaskan sarung tangan dalam larutan klorin 0.5%
16. Petugas mencuci tangan
17. Petugas memberitahu kepada keluarga bahwa tindakan sudah selesai
18. Petugas mendokumentasikan
19. Petugas melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
20. Petugas menjaga privasi pasien
6.Unit Terkait 1. Unit KIA
2. Unit BPU