Anda di halaman 1dari 20

Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)

Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

LAPORAN PENDAHULUAN
ILMU BIOMEDIK
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL (PRASAD LAB)

OLEH

Nama Mahasiswa : Andi Afifiyah Zal-sabila

Stambuk : 14220220013

Kelas : C1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap Praktikum Ilmu Biomedik judul “PEMERIKSAAN TANDA-


TANDA VITAL” yang disusun oleh:

Nama : Andi Afifiyah Zal-sabila

Nim : 14220220013

Kelas : C1

Kelompok : 4

Telah diperiksa oleh Pemimbing dan Koordinator Laboratorium dan dinyatakan diterima.

Makassar, Desember 2022

Koordinator Laboratorium Pembimbing

Ns. Akbar Asfar,S.Kep,M.kes

Mengetahuhi,

Koordinator Mata Kuliah

Ns. Wa Ode Sri Asnaniar, S.Kep,.M.Kes

ii
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................iii

BAB 1 PENDAUHULUAN...................................................................1

A. LATAR BELAKANG................................................................4
B. TUJUAN PRATIKUM..............................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................6

BAB III METODE PRATIKUM..........................................................13

A. ALAT DAN BAHAN...............................................................13


B. CARA KERJA..........................................................................13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN............................................15

A. HASIL PENGAMATAN..........................................................15
B. PEMBAHASAAN....................................................................16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................18

A. KESIMPULAN.........................................................................18
B. SARAN.....................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................20

iii
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan tanda–tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien dalam
memantau kondisi pasien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respons
terhadap intervensi yang diberikan. Data ini juga memberikan sebagian keterangan pokok
yang memungkinkan disusunnya rencana keperawatan. Selanjutnya pengambilan tanda-
tanda vital ini dilakukan dengan jarak waktu pengambilan tergantung pada keadaan
umum pasien.
Disamping itu pemeriksaan tanda vital difungsikan sebagai pemeriksaan
tambahan untuk penegak diagnosis penyakit oleh dokter, sehingga dokter selain
bertanya/anamnesis juga melakukan pemeriksaan fisik berupa pengukuranpengukuran
tersebut. Maka dokter dapat menyingkirkan diagnosis banding atau kemungkinan
penyakit lain dan menetapkan diagnosis pasti.
Menjaga tekanan darah agar tetap stabil memberi berbagai manfaat bagi tubuh, salah
satunya adalah dapat menjaga kemampuan kognitif agar tetap prima. Menurut studi yang
diterbitkan dari 14 Desember 2020 oleh Journal Hypertension, menunjukkan bahwa tekanan
darah tinggi mempercepat penurunan kemampuan kognitif (kemampuan berpikir). Para ahli
dalam penelitian tersebut menganalisis dua penilaian kesehatan yang diambil sekitar empat
tahun lamanya. Dalam penelitian tersebut, peneliti menelisik lebih dari 7.000 orang paruh baya
dan lebih tua di Brazil. 1
Penilaian tersebut mencatat perubahan dalam beberapa keterampilan kognitif, seperti
memori, bahasa, dan konsentrasi. Bagaimana hasil penelitiannya? Terlepas dari usia, orang
dengan tekanan darah tinggi mengalami penurunan kinerja kognitif lebih cepat daripada orang
yang memiliki tekanan darah normal.
Para peneliti mengelompokkan tekanan darah tinggi jika angka tekanan sistolik 130
mmHg atau lebih, dan diastolik 80 mmHg atau lebih tinggi. Namun, beberapa peserta studi yang
memiliki tekanan sistolik 120 dan 130 mmHg, juga mengalami penurunan kognitif lebih cepat
daripada orang dengan tekanan darah normal. Menurut perneliti seperti dilansir dalam Harvard

1
National Institutes of Health - MedlinePlus. High blood pressure - adults WHO. Hypertension -
Key facts.
4
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

Medical School, mengobati tekanan darah tinggi pada usia berapa pun tampaknya dapat
mengurangi atau mencegah penurunan kognitif yang dipercepat.
Para peneliti menganalisis dua penilaian kesehatan, yang dilakukan sekitar empat tahun,
terhadap lebih dari 7.000 orang setengah baya dan lebih tua di Brasil. Penilaian mencatat
perubahan dalam sejumlah keterampilan kognitif, seperti memori, bahasa, dan konsentrasi.
Tanpa memandang usia, orang dengan tekanan darah tinggi mengalami penurunan kinerja
kognitif lebih cepat, dibandingkan dengan orang yang memiliki tekanan darah normal. Para
peneliti mengklasifikasikan tekanan darah tinggi jika angka atas 130 atau lebih tinggi dan angka
bawah 80 atau lebih tinggi. Tetapi bahkan orang dengan angka teratas antara 120 dan 130
mengalami penurunan kognitif lebih cepat daripada orang dengan tekanan darah normal.
Lapisan perak: para peneliti menemukan bahwa mengobati tekanan darah tinggi pada usia
berapa pun tampaknya mengurangi atau mencegah percepatan penurunan kognitif. 2

B. Tujuan Praktikum
1. Mempelajri dan mengamati cara pengukuran tekanan darah pada manusia
2. Mempelajri dan mengetahuhi beberapa factor yang mempengaruhi tekanan darah
arteri pada manusia secara fisiologis
3. Memeriksa frekuensi nadi dengan benar
4. Menguraikan anatomi sistem pernafasan
5. Memeriksa dan menghitung frekuensi pernafasan dengan tepat
6. Memeriksa suhu badan dengan thermometer dengan cara yang tepat dan benar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2
Harvard Health Publishing, 1 Maret 2021. Control high blood pressure to protect memory
and thinking skills

5
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

“PEMERIKSAAN SUHU TUBUH”


PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DENGAN DEMAM THYPOID

Bella jenis kelamin perempuan, tanggal pengkajian 13 mei 2019.


Umur 9 tahun, RM 20-69-90. Pasien datang kerumah sakit dengan
keluhan demam sejak 4 hari yang lalu yang bersifat naik turun demam
mulai dirasakan pasien menjelang sore hari disertai sakit kepala, batuk,
dan nafsu makan berkurang serta mual dan muntah. Sebelumnya ibu
pasien telah memberikan obat paracetamol tetapi demam pasien tidak kunjung
turun. Pada saat dilakukan pengkajian, tanda-tanda vital
tekanan darah 100/70 mmhg, suhu 38,7ºC, nadi 135x/menit,
pernapasan 32x/menit, pasien masih demam disertai kulit terasa
panas, sakit kepala dan nyeri ulu hati danpasien tidak mau makan.

A. DEFINISI

1) Suhu tubuh

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan keluar. Suhu
permukaan berfluktuasi bergantung pada aliran darah ke kulit dan jumlah
panas yang hilang ke lingkungan luar. Karena fluktuasi suhu permukaan
ini suhu yang dapat diterima berkisar dari 36°C sampai 38°C. suhu
normal rata-rata bervariasi bergantung lokasi pengukuran. Keseimbangan
suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. Agar suhu
tubuh tetap konstan dan berada pada batasan normal, hubungan antara
produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertahankan. (Agus
Sulistyowati, 2018).

2) Demam Thypoid

Demam Thypoid adalah adalah penyakit infeksi akut yang biasanya


mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
minggu, gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran (Lolon,
2018).

6
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

Thypoid Abdominalis (Demam Thypoid) merupakan suatu penyakit akut yang


disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonela Typhi. Gangguan infeksi
bakteri ini terjadi pada sistem pencernaan seseorang. Penyakit ini dapat
ditularkan melalui air minum atau makanan yang terkontaminasi bakteri
Salmonela typhi (Prasetyo et al., 2017).

B. TANDA DAN GEJALA


tanda dan gejala yang biasa muncul seperti (Prasetyo et al., 2017) :
1) sakit kepala
2) konstipasi
3) malaise
4) menggigil
5) sakit otot
6) muntah
7) hipertermi dengan masa inkubasi rata-rata 10- 14 hari

C. ETIOLOGI

Etiologi Typhus Abdominalis adalah Salmonella Typhi, Salmonella


paratyphi A, B, dan C. Mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negative
yang motil. Bergerak dengan rambut getar, bersifat Aerob dan tidak
membentuk spora. Kuman ini hidup baik sekali pada tubuh manusia maupun suhu
yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu 70oC maupun oleh anti
septik. Bakteri ini mempunyai beberapa komponen antigen , diantaranya
yaitu:

1) Antigen O (Somotik)
terletak pada lapisan luar dari tubuh bakteri. Bagian ini
mempunyai struktur kimia lipopolisakarida atau disebut juga endotoksin.
Antigen ini tahan terhadap panas dan alkohol tetapi tidak tahan terhadap
formaldehid.
2) Antigen H (Flagel)

7
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

terletak pada flagella, fimbriae atau phili dari bakteri. Antigen


ini mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan terhadap
formaldehid tetapi tidak tahan terhadap panas dan alkohol.
3) Anti Vi (Virulen)
Antigen Vi terletak pada kapsul dari bakteri dan dapat melindungi
bakteri terhadap fagositosis Ketiga antigen tersebut pada tubuh manusia
akan menimbulkan pembentukan 3 macam anti bodi yang lazim disebut
Aglutinin (Inggita, 2019).

D. PATOFISIOLOGI

Patogenesis demam thypoid merupakan proses yang kompleks yang melalui


beberapa tahapan:

1. Setelah kuman Salmonella thypoid tertelan, kuman tersebut dapat


bertahan terhadap asam lambung dan masuk ke dalam tubuh melalui mukosa
usus pada ileum terminalis.
2. Bakteri melekat pada mikrovili di usus, kemudian melalui barier usus
yang melibatkan mekanisme membrane ruffling, actin rearrangement, dan
internalisasi dalam vakuola intraseluler.
3. Kemudian Salmonella typhi menyebar ke sistem limfoid mesenterika dan
masuk ke dalam pembuluh darah melalui sistem limfatik.
4. Bakteremia primer terjadi pada tahap ini dan biasanya tidak didapatkan
gejala dan kultur darah biasanya masih memberikan hasil yang negatif.
5. Periode inkubasi ini terjadi selama 7-14 hari.
6. Bakteri dalam pembuluh darah ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan
berkolonisasi dalam organ-organ sistem retikuloendotelial, yakni di
hati, limpa, dan sumsum tulang.
7. Kuman juga dapat melakukan replikasi dalam makrofag.
8. Setelah periode replikasi, kuman akan disebarkan kembali ke dalam
sistem peredaran darah dan menyebabkan bakteremia sekunder sekaligus
menandai berakhirnya periode inkubasi.

8
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

9. Bakteremia sekunder menimbulkan gejala klinis seperti demam, sakit


kepala, dan nyeri abdomen.
10. Bakteremia dapat menetap selama beberapa minggu bila tidak diobati
dengan antibiotik.
11. Pada tahapan ini, bakteri tersebar luas di hati, limpa, sumsum
tulang, kandung empedu, dan Peyer’s patches di mukosa ileum terminal.
12. Ulserasi pada Peyer’s patches dapat terjadi melalui proses
inflamasi yang mengakibatkan nekrosis dan iskemia.
13. Komplikasi perdarahan dan perforasi usus dapat menyusul ulserasi.
14. Kekambuhan dapat terjadi bila kuman masih menetap dalam organ-
organ system retikuloendotelial dan berkesempatan untuk berproliferasi
kembali.
15. Menetapnya Salmonella dalam tubuh manusia diistilahkan sebagai
pembawa kuman atau carrier (Putra, 2020).

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Gold standard untuk menegakkan diagnosis demam tifoid adalah :

1. pemeriksaan kultur darah (biakan empedu) untuk Salmonella typhi.


Pemeriksaan kultur darah biasanya akan memberikan hasil positif
pada minggu pertama penyakit. Hal ini bahkan dapat ditemukan pada 80%
pasien yang tidak diobati antibiotik. Pemeriksaan lain untuk demam
tifoid adalah uji serologi Widal dan deteksi antibodi IgM Salmonella
typhi dalam serum.

F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Tirah baring dan perawatan untuk mencegah komplikasi.

Tirah baring adalah perawatan ditempat, termasuk makan, minum, mandi,


buang air besar, dan buang air kecil akan membantu proses penyembuhan.
Dalam perawatan perlu dijaga kebersihan perlengkapan yang dipakai
(Yusharmen et al., 2017).

9
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

2. Diet

Diet merupakan hal penting dalam proses penyembuhan penyakit demam


thypoid. Berdasarkan tingkat kesembuhan pasien, awalnya pasien diberi
makan bubur saring, kemudian bubur kasar, dan ditingkatkan menjadi nasi.
Pemberian bubur saring bertujuan untuk menghindari komplikasi dan
pendaraham usus (Yusharmen et al., 2017).

3. Pemberian Antibiotik

Menurut (Yusharmen et al., 2017) Terdapat beberapa jenis antibiotik


diantaranya seperti :

a) Kloramfenikol
Obat pilihan utama untuk mengobati demam thypoid.
b) Tiamfenikol
Tiamfenikol memiliki dosis dan keefektifan yang hampir sama dengan
kloramfenikol
c) Kotrimoksazol

Kotrimoksazol adalah kombinasi dua obat antibiotik, yaitu


trimetroprim dan sulfametoksazol. Dosis untuk pemberian per oral pada
anak adalah trimetroprim 320 mg/hari, sufametoksazol 1600 mg/hari.

d) Ampisilin dan amoksisilin,


Obat ini memiliki kemampuan untuk menurunkan demam lebih rendah
dibandingkan dengan kloramfenikol.

G. PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIAL

Pada studi kasus pada An N yang dilakukan pada tanggal 13 Mei 2019,
dengan melakukan wawancara dengan keluarga pasien, pemeriksaan fisik dan
melihat catatan rekam medik pasien. Hasil pengkajian sebagai
berikut :

1. Data subjektif An N adalah ibu pasien mengatakan anaknya demam,


demamnya naik turun dan An tidak mau makan.

10
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

2. Data objektif yang ditemukan adalah keadaan umum


lemah, suhu 38,7ºC, nadi 135 x/menit, pernapasan 32 x/menit,
tekanan darah 100/70 mmHg, kulit An N teraba panas, pasien
juga tampak murung, gelisah dan pucat. Berat badan pasien 21 kg,
tinggi badan 123 cm, lingkar kepala 50 cm, lingkar lengan atas
16 cm dan lingkar dada 56 cm, pola eliminasi An N BAB 1-2
x/hari dengan konsitensi cair, pada BAK ± 4 x/hari dengan
warna kecoklatan. Pada pemeriksaan diagnostik yaitu pemeriksaan
imunoserologi pada tes widal Salmonella typhi Odi dapatkan hasil 1/320.
Berdasarkan teori dan studi kasus diatas peneliti mendapatkan
kesenjangan pada pemeriksaan fisik yaitu, tidak terdapat distensi
abdomen, tidak terdapat turgor kulit menurun, tidak terdapat
lesi pada kulit, tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terjadi
penurunan bising usus.Sedangkan pada teori terdapat distensi
abdomen, turgor kulit menurun, lesi pada kulit, terdapat nyeri
tekan dan terjadi penurunan bising usus. (Uswah Nurkhasanah, , H.
Taamu, Lena Atoy,2019).

H. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Pada beberapa diagnosa yang mungkin muncul pada pasien demam


thypoid ditegakkanlah diagnosa hipertermi berhubungan dengan
infeksisalmonella thypipada pasien An N karena dari data
yang ditemukan pada saat pengkajian, data mengenai hipertermi lebih
banyak atau dominan sehingga penulis mengangkat diagnose
hipertermi berhubungan infeksisalmonella thypi.

I. TINDAKAN KEPERAWATAN

Untuk tindakan yang dilakukan hanya memfokuskan pada tindakan


keperawatan yaitu penurunan suhu tubuh dimana tujuan ini sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan pada teori yang diambil dari NOC yaitu

11
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

hipertermi tidak ada, peningkatan suhu kulit tidak ada dan tanda-tanda
vital dalam batas normal.

Dalam penelitian ini, Tindakan keperawatan yang diberikan pada An N


adalah :

1. Kaji tanda-tanda vital


2. Kompres hangat pada axilla pasien (40-46ºC)
3. Anjurkan keluarga untuk menutup pasien dengan pakaian ringan
4. Atur diet yang diperlukan (yaitu menyarankan cukup kalori, tinggi
protein dan rendah serat)
5. Kolaborasi pemberian obat atau cairan IV (misalnya antipiretik
dan antibiotic).
Pada intervensi kolaborasi pemberian obat agen anti mengigil
tidak diberikan kepada pasien karena dokter tidak menyarankan dan
tidak meresepkan obat anti menggigil.
Dalam beberapa intervensi yang ada pada teori, penulis
hanya mengambil beberapa intervensi dengan menyesuaikan kondisi
klien, serta ada beberapa intervensi pada teori sudah mencakup
beberapa tindakan sehingga intervensi yang direncanakan untuk
pasien hanya memfokuskan pada penurunan suhu. (Uswah Nurkhasanah, , H.
Taamu, Lena Atoy,2019).

J. EVALUASI

Hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 15 Mei 2019 jam 18.30,
untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermi berhubungan dengan penyakit
dengan memperlihatkan pasien dengan keadaan umum sedang, hipertermi
tidak ada, tanda-tanda vital dalam batas normal dengan suhu
37,0ºC, nadi 100 x/menit, pernapasan 20 x/menit, dan tekanan
darah 110/70 mmHg, dan tidak ada peningkatan suhu kulit. (Uswah
Nurkhasanah, , H. Taamu, Lena Atoy,2019).

12
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Monometer air raksa atau aneroid
2. Stetoskop
3. Thermometer

B. Cara kerja
a. Pengukuran Tekana Darah Arteri
Dalam mencatat tekanan darah secara fisologis, orang coba harus berada dalam
keadaan yang menyenangkan dan lepas dari pengaruh-pengaruh yang dapat
memepengaruhi hasil pencatatan. Pencatatan tekanan darah ini adalah dengan metode
tak langsung.

Cara auskultasi

 Raba arteri brachialis untuk mengetahui tempat untuk meletakan stetoskop.


 Pompa manset sehinggga tekanannya melebihi tekanan sistolis.
 Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sambil meletakan stetoskop di atas
arteri brachialis pada siku.
 Saat terdengar bunyi mengetuk akibat turbelensi saat melewati arteri yang
tertekan oleh manset, bunyi yang terdengar disebut bunyi korotkof yang dapat
dibagi dalam lima fase yang berbeda.

FASE I Timbulnya dengan tiba-tiba seuatu bunyi mengetuk yang jelas dan
makin lama makin keras sewaktu tekanan menurun 10-14 mmHg
berikutnya (sistole).
FASE Bunyi berubah kualitasnya menjadi bising selama penurunan tekanan

13
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

II 15-20 mmHg berikut.


FASE Bunyi sedikit berubah dalam kualitas tetapi menjadi lebih jelas dan
III keras selama penurunan tekanan 5-7 mmHg berikutnya.
FASE Bunyi meredam (melemah) selama penurunan 5-6mmHg berikutnya
IV (diastole). Setelah itu bunyi menghilang.

FASE V Titik dimana bunyi menghilang.

Pengaruh berpikir

a. Catatlah tekanan darah control masing-masing orang coba terlebih dahulu


b. Orang coba diberi soal yang sulit misalnya matematika sehingga orang coba tersebut
berpikir dan sementara berpikir ukurlah tekanan darah masing-masing orang coba

14
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Pada percobaan ini saya melakukan tensi kepada teman saya untuk membuktikan bahwa
apakah ada pengaruh berpikir terhadap tekanan darah pada seseorang. Dengan menggunakan
metode berhitung soal matematika, yang dilakukan dengan cara menghitung ke atas. Dari
percobaan yang telah saya lakukan dapat dilihat hasil sebagai berikut:

o Yang mentensi: Ahmad Bintang MW_14220220020


o Yang ditensi: Sayyid Mutamir Ahmad_14220220017 ~ (orang coba)
o Yang menulis data : Hendri_14220220065

Tahap yang dilakukan Tekanan Darah


1. Catatlah tekanan darah control masing-masing 120/80 mmHg
orang coba terlebih dahulu
2. Orang coba diberi soal yang sulit misalnya soal 130/70 mmHg
matematika sehingga orang coba tersebut
berpikir dan sementara berpikir ukurlah tekanan
darah masing-masing orang coba.

Table 1. pengukuran tekanan darah berdasarkan tahap yang dilakukan

Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg
pada saat menjalani pemeriksaan. Angka yang berada di atas, yaitu 90 dan 120 menggambarkan
tingkat sistolik, yaitu tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara angka
yang di bawah, yaitu 60 dan 80 menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum
kembali memompa disebut sebagai tekanan diastolik. Hal ini dapat dilihat ketika bintang

15
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

mentensi sayyid awal (normal) yaitu: 120/80, namun ketika sayyid selesai mengerjakan soal
matematika, tekanan darah meningkat menjadi 130/70 mmHg.

B. Pembahasaan

Menurut Syaiful Sagala (2011) berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami
seseorang bila mereka dihadapkan pada situasi yang harus dipecahkan. Dari hal tersebut dapat
menunjukkan untuk dapat mengetahui masalah ataupun menyelesaikan masalah maka kita harus
melakukan aktivitas yang dinamakan berpikir.3 Pada percobaan yang dilakukan kepada sayyid,
menggunakan metode soal matematika yang dihitung dari bawah ke atas dengan durasi waktu
hanya dua menit untuk menjawab soal. Pada saat mengerjakan soal matematika sayyid tampak
konsentrasi dalam mengerjakan soal serta terlihat tertekan dengan waktu yang diberikan. Dalam
Ketika durasi pengerjaan habis. Sayyid langsung ditensi dan hasilnya tekanan darahnya naik
yang dari 120/80 menjadi 130/70. Tubuh menghasilkan gelombang hormon ketika kita berada
dalam situasi stres (dalam keadaan tertekan). Hormon-hormon ini untuk sementara
meningkatkan tekanan darah Anda dengan menyebabkan jantung Anda berdetak lebih cepat dan
pembuluh darah Anda menyempit. Tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras
untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan bilik jantung kiri bawah
(ventrikel kiri) menebal. Tidak semua tekanan darah berada dalam batas normal sehingga
menyebabkan munculnya gangguan pada tekanan darah yakni hipertensi dan hipotensi. Di dalam
Al-Qur’an dan hadits juga dijelaskan, bahwa:

Hadits

3
Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Cet.13 (Bandung:Alfabeta:2017), hal. 82

16
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, bila ia baik maka
akan sehatlah seluruh tubuh; dan jika ia rusak maka sakitlah seluruh tubuh. Ketahuilah,
sesungguhnya itu adalah al-qolbu” (H.R. Bukhari Muslim)

Qalb merupakan anugrah Allah swt. yang diberikan kepada manusia yang memiliki


kedudukan dan fungsi yang sangat penting dan utama, karena qalb berfungsi sebagai penggerak
dan pengontrol anggota tubuh lainnya

Makna kedua dalil: Qalb sama dengan jantung, yaitu organ vital manusia yang sangat
penting terutama dalam memompa darah ke seluruh tubuh, jantung pada manusia jika tidak
dijaga dengan baik akan mempengaruhi darah serta fungsi organ lainnya dalam tubuh. Tentu
dalam menjaga kesehatan jantung dapat dilakukan dengan mengontrol pikiran yang baik atau
tidak berpikir terlalu keras (stress) karena ini dapat menyebabkan darah yang masuk ke jantung
tidak bekerja secara optimal pada tubuh.

17
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh berpikir terhadap tekanan
darah seseorang, dapat dibuat kesimpulan bahwa ketika dilakukan pemeriksaan sebelum
mengerjakan soal matematika dan setelah mengerjakan soal matematika. Dari tekanan
darah normal 120/80 menjadi 130/70. Naiknya tekanan darah secara tiba-tiba dan
berlangsung lama akibat stres bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada
pembuluh darah dan penyakit jantung. Pasalnya, hormon stres yang dilepaskan oleh
tubuh bisa merusak pembuluh darah dan memaksa jantung untuk memompa darah lebih
keras. Oleh karena itu, ada baiknya Anda untuk menghindari stres. Bila Anda mengalami
stres, sebaiknya segera mencari cara sehat untuk meredakannya agar tidak menyebabkan
hipertensi, serta mulai menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah hipertensi.

B. Saran
Terkait dengan kesimpulan hasil penelitian diatas, ada beberapa hal yang dapat di
sarankan demi keperluan pengembangan hasil penelitian ini terhadap upaya peningkatan
mutu pelayanan keperawatan yaitu:
1. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini hendaknya menjadi masukan untuk dapat menganjurkan
kepada penderita hipertensi, agar lebih mengotrol tingkat stress, sebagai salah
satu penatalaksanaan untuk menurunkan tekanan darah.
2. Bagi Penderita Hipertensi

18
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi pasien hipertensi
untuk menurunkan tekanan darah secara terapi non farmakologis dengan
mengotrol tingkat berpikir (stress), serta responden tetap harus memeriksakan
tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan secara rutin, selalu berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat setiap harinya.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan,
dan pengalaman serta menambah wawasan peneliti sendiri dalam melakukan
penelitian ilmiah khususnya dalam pemeriksaan tanda-tanda vital pengaruh
bepikir terhadap tekanan darah seseorang.

19
Praktikum Keperawatan (Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital)
Dosen : Sunarti, S.Kep, Ns, M.Kes

DAFTAR PUSTAKA

Nurkhasanah, U., Taamu, T., & Atoy, L. 2019. Manajemen Kasus Penurunan Suhu
Tubuh pada Anak dengan Demam Tifus. Health Information: Jurnal
Penelitian, 11(1), 41-47.

Elfiky, Ibrahim. 2011. Terapi Berpikir Positif Cet.7. Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.

Sagala, Syaiful. 2017. Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk membantu memecahkan
problematika belajar dan mengajar Cet.13. Bandung: Alfabeta.

Harvard Health Publishing, 1 Maret 2021. Control high blood pressure to protect memory
and thinking skills.

National Institutes of Health - MedlinePlus. High blood pressure - adults WHO.


Hypertension - Key facts.

Nurkhasanah, U., Taamu, T., & Atoy, L. (2019). Manajemen Kasus Penurunan
Suhu
Tubuh pada Anak dengan Demam Tifus. Health Information:
Jurnal Penelitian, 11(1), 41-47.

Putra Pratama, F. (2021). Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Hipertermi


Pada Anak Demam Thypoid (Doctoral Dissertation, Stikes Bina
Sehat Ppni).

20

Anda mungkin juga menyukai