Reaksi hospitalisasi dipengaruhi oleh beberapa hal dan pada masing-masing tingkat usia
mempunyai reaksi/respon yang berbeda. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada klien usia
toddler, karena pada usia ini terjadi reaksi/respon yang unik terhadap stressor hospitalisasi, yaitu
fase protes, despair, dan denial.
Tujuan dalam penelitian ini adalah penulis mengetahui gambaran pengetahuan dalam proses
hospitalisassi, komprehensi, dan aplikasi nyang meliputi konsep umum hospitalisasi,
reaksi/respon anak toddler dan peran atau tindakan perawat serta sejauh mana sikap perawat
tentang hospitalisasi pada toddler.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode diskriptif yang bersifat eksploratif. Untuk
pengumpulan data menggunakan metode angket/kuisioner model tertutup.
Dari hasil interpretasi, analisadata dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
rata-rata pengetahuan responden dalam kategori cukup dan responden mempunyai sikap yang
favorable dan separuh lagi mempunyai sifat unfavorable.
Sehubungan dengan hasil penelitian diatas perlu adanya penyegaran melalui pelatihan atau
seminar tentang konsep hospitalisasi pada tpddler yng bias diselenggarakan oleh pihak RS demi
peningkatan kualitas tenaga kesehatan terutama perawat dan bias dilaksanakan penelitian
lanjutan tentang psikomotor perawat terhadap toddler yang hospitalisasi.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penelitian dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KONSEP
HOSPITALISASI PADA ANAK TODDLER Di R.7 IKA RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Tahun 2017”.
Dalam proses penyusunan penelitian ini, kami banyak mendapat bimbingan baik moril maupun
materiil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala rasa hormat, penulis menyampaikan rasa
terimakasih kepada: Ibu/Bapak dosen pembimbing dan semua pihak yang membantu dalam
penyusunan penelitian ini.
Dalam penyusunan Makalah ini, kami mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan makalah ini, dengan sebaik-baiknya. Namun
demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, demi
kesempurnaan penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak untuk
menyempurnakannya.
Peneliti
2
DAFTAR ISI
Abstrak............................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................2
Daftar isi...................................................................................................…..3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................4
1.5 Identifikasi………………………………………………………….6
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
saat ini mengalami masalah yang lebih serius dan kompleks dibandingkan kejadian hospitalisasi
pada tahun-tahun sebelumnya (Wong, 2009).
1.2 Perumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah tersebut diatas maka merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
“Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Perawat Tentang Hospitalisasi Pada Anak Toddler di
Rumah Sakit ?
5
1.6 Identifikasi Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada usia toodler peningkatan usia tubuh terjadi secara bertahap bukan secara linier yang
menunjukkan karakteristik, percepatan atau perlambatan pertumbuhan.
Diantaranya:
1.6.1 Tinggi badan
A. Rata-rata bertambah tinggi 7,5/tahun
B. Rata-rata tinggi toddler usia 2 tahun sekitar 86,6 cm
1.6.2 Berat badan
A. Rata-rata pertumbuhan berat badan toddler adalah 1,8-2,7kg/tahun.
B. Pada usia 2 tahun sekitar 12,3 kgPada usia 2,5 tahun berat toddler mencapai 4 x berat
lahir
1.6.3 Lingkar kepala
A. Pada usia 1-2 tahun lingkar kepala = lingkar dada
B. Total laju peningkatan lingkar kepala pada tahun kedua adalah 2,5 cm, kemudian
berkurang menjadi 1,25 cm/tahun sampai usia 5 tahun
1.6.4 Lingkar Lengan Atas (LLA)
LLA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh
banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan, laju tumbuh
lambat.Tumbuh menjadi lambat dari 11 cm waktu lahir menjadi 16cm pada 1 tahun,
selanjutnya pada usia 1-3 tahun tidak banyak berubah.
1.6.5 Lipatan kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi tumbuh
jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi pada keadaan
defisiensi lipatan kulit akan menipis dan sebaliknya menebal jika masukan energi
berlebih.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2. Pelindung (Advokat) Dalam hal ini perawat mampu sebagai advokat keluarga, pembela
keluarga dalam beberapa hal seperti dalam menentukan haknya sebagai klien serta melindungi
hak-hak klien melalui penolakan terhadap aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan
kesehatan klien (Hidayat, 2012). Selain itu perawat menjadi pembela bagi anak/keluarga saat
mereka membutuhkan pertolongan, tidak dapat mengambil keputusan/pilihan, meyakinkan
keluarga untuk menyadari pelayanan yang tersedia, pengobatan dan prosedur yang dilakukan
dengan cara melibatkan keluarga (Supartini, 2004).
3. Pendidik ( Educator) Perawat harus mampu sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan cara
mengubah perilaku pada anak dan keluarga harus selalu dilakukan dengan pendidikan
kesehatan/penyuluhan khususnya dalam keperawatan. Melalui pendidikan/penyuluhan ini
diupayakan anak tidak lagi mengalami gangguan yang sama dan dapat mengubah perilaku
yang tidak sehat (Hidayat, 2012). Tiga domain yang dapat diubah oleh perawat melalui
pendidikan kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan serta sikap keluarga dalam kesehatan
khususnya perawatan anak sakit (Supartini, 2004).
8
g). Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan.
h). Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat.
i). Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek
lainnya.
j). Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan.
Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi individu karena stressoryang dihadapi
dapat menimbulkan perasaan tidak aman, seperti:
3. Kurang informasi
9
1. Perubahan konsep diri.Akibat penyakit yang di derita atau tindakan seperti pembedahan, pengaruh
citra
tubuh, perubahan citra tubuh dapat menyebabkan perubahan peran , idial diri, harga diri identitasnya
4. DipersonalisasiPeran sakit yang dialami klien menyebabkan perubahan kepribadian, tidak realistis,
tidakdapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, perubahan identitas dan sulit bekerjasamamengatasi
masalahnya.
5. Takut dan Ansietas Perasaan takut dan ansietas timbul karena persepsi yang salah terhadap
penyakitnya.
6. Kehilangan dan perpisahanKehilangan dan perpisahan selama klien dirawat muncul karena lingkungan
yang asingdan jauh dari suasana kekeluargaan, kehilangan kebebasan, berpisah dengan pasangan
danterasing dari orang yang dicintai.
Dampak perpisahan
Pembentukan rasa P.D dan kasih sayingUsia anak > 6 bln terjadi stanger anxiety /cemas- Menangis
keras- Pergerakan tubuh yang banyak- Ekspresi wajah yang tak menyenangkan
> Putus asa menangis berkurang,anak tak aktif,kurang menunjukkan minat bermain, sedih,apatis
10
- Anak mulai menyukai lingkungannya
- Menolak makan
- Sering bertanya
- Menangis perlahan
- Kehilangan kontrol- Pembatasan aktivitasSering kali dipersepsikan anak sekolah sebagai hukuman.
Sehingga ada perasaanmalu, takut sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak,tidak mau
bekerja samadengan perawat.
Perawatan di rumah sakit memaksakan meninggalkan lingkungan yang dicintai ,keluarga, kelompok
sosial sehingga menimbulkan kecemasan. Kehilangan kontrol
berdampak pada perubahan peran dlm keluarga, kehilangan kelompok sosial,perasaan takut mati,kelem
ahan fisik. Reaksi nyeri bisa digambarkan dgn verbal dan non verbal.
> Menolak perawatan / tindakan yang dilakukan> Tidak kooperatif dengan petugas
- bertanya-tanya
- menarik diri-
11
2.8 Intevensi Keperawatan Dalam Mengatasi Dampak Hospitalisasi
Fokus intervensi keperawatan adalah
- meminimalkan stressor
- memaksimalkan manfaat hospitalisasi memberikan dukungan psikologis pada anggotakeluarga
- mempersiapkan anak sebelum masuk rumah sakit
Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stress dapat dilakukan dengan cara :
- Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan
- Mencegah perasaan kehilangan control
- Mengurangi / meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan rasa nyeri
Upaya mencegah / meminimalkan dampak perpisahan :
> Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk tindakan prosedur yang menimbulkanrasa nyeri>
Lakukan permainan sebelum melakukan persiapan fisik anak
> Menghadirkan orang tua bila memungkinkan
> Tunjukkan sikap empati
> Pada tindakan elektif bila memungkinkan menceritakan tindakan yang dilakukan melaluicerita,
gambar. Perlu dilakukan pengkajian tentang kemampuan psikologis anak menerimainformasi ini dengan
terbuka.
12
> Memberi support kepada anggota keluarga.Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan
di rumah sakit
> Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan usia anak.
> Mengorientasikan situasi rumah sakit.
Pada hari pertama lakukan tindakan :
- Kenalkan perawat dan dokter yang merawatnya- Kenalkan pada pasien yang lain.
- Berikan identitas pada anak
.- Jelaskan aturan rumah sakit.
- laksanakan pengkajian
- Lakukan pemeriksaan fisik.
13
2.9 Kerangka Konsep Pemikiran
Stressor
Peran Perawat
Lingkungan -meminimalkan stressor Pengetahuan
n
Orang Tua -membantu mekanisme koping -
Orang Tua
-support pada anggota keluarga berpengetahuan/cer
das
Toddler
-komprehensi
sikap
-aplikasi
Keterangan:
Area yang tidak diteliti =
Area yang diteliti =
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
penelitian ini sebagai berikut: Peran merupakan suatu rangkaian perilaku yang diharapkan
kepada seseorang sesuai posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal
(Supartini, 2004).Maksud dari peneliti tentang peran orang tua merupakan perilaku atau
tindakan orang tua yang dilakukan secara berkala dalam memberikan pendidikan, dorongan,
dan panutan atau role model kepada anak untuk BAB dan BAK secara benar.Orang tua yang
dimaksudkan oleh peneliti adalah Ibu.Peran pendidik yang dimaksudkan yaitu peran orang tua
dalam memberikan pendidikan dan pengarahan tentang toilet leraning. Peran pendorong yang
dimaksud yaitu memberikan motivasi kepada anak dalam toilet leraning. Peran sebagai panutan
yang dimaksud peneliti yaitu orang tua memberikan contoh kepada anak tentang toilet
leraning.Peneliti dalam hal ini mengambil data peran tentang toilet learning dengan lembar
kuisioner dan lembar observasi untuk masing-masing responden dengan frekuensi satu kali
pengambilan data sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dan lima kali dilakukan
pengambilan data setelah diberikan pendidikan kesehatan. Toilet learning merupakan latihan
pada anak untuk berkemih dan defekasi yang sesuai tugas perkembangan anak toodler
(Supartini, 2004).Sedangkan toilet learning yang dimaksud peneliti yaitu usaha melatih anak
dalam mengontrol BAB dan BAK dengan tujuan akhir anak dapat mengontrol dan melakukan
BAB dan BAK secara benar dan mandiri. Toddler merupakan anak anak usia 1-3 tahun yang
dapat dilihat peningkatan ukuran tubuh terjadi secara bertahap bukan secara linier yang
menunjukan karakteristik percepatan atau perlambatan dalam tumbuh kembang (Muscari,
2005). Sedangkan toddler yang dimaksud peneliti yaitu anak usia 1-3 tahun di Wilayah kerja
RSUD Saiful Anwar, mengalami masalah pada sistem perkemihan atau masih mengompol, dan
tidak mengalami gangguan fisik, mental, atau berkebutuhan khusus. Health education atau
pendidikan kesehatan merupakan ssuatu upaya atau kegiatan untuk mempengaruhi orang lain
agar dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan (Notoadmodjo, 2012). Sedangkan
pendidikan kesehatan menurut peneliti yaitu upaya atau tindakan yang dilakukan peneliti
kepada subjek penelitian dengan memberikan informasi dan edukasi tentang toilet learning dan
peran orang tua dalam toilet learning kepada anak dengan tujuan akhir orang tua dapat
mengerti peran orang tua dalam dalam toilet learning dan mengubah peran orang tua yang
lebih baik dalam toilet learning pada anaknya. Efektifitas merupakan hubungan antara output
dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan,
maka semakin efektif program atau kegiatan yang telah dilakukan (Mahmudi, 2005). Sedangkan
efektifitas menurut peneliti merupakan perbandingan antara sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan, dengan kata lain terjadi perubahan peran orang tua yang lebih baik
dalam toilet learning.Apabila responden mengalami perubahan peran yang lebih baik setelah
diberikan pendidikan kesehatan, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan
kesehatan tentang toilet learning efektif.
16
Contoh definisi operasional :
1. Variabel Dependen Definisi Operasional
Penerapan hospitalisasi pada anak toddler Penerapan peran perawat pada anak usia
toddler terlihat dari hasil jawaban benar
yang diajukan
17
3.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisa data, dan pembahasan yang telah dilakukan tampak
bahwa rata rata pengetahuan responden termasuk dalam kategori cukup dan responden
mempunyai sikap yang favorable dan separuh lagi mempunyai sifat unfavorable.
3.7 Saran
Melihat tingkat pengetahuan dan sikap yang cukup serta kemungkinan factor
penyebabnya bias diperbaiki dengan peningkatam pengetahuan yang sudah ada dengan cara
menggalinya kembali melalaui pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar yang bias
diselenggarakan oleh RS atau bekerja sama dengan institusi pendidikan dalam pemberian materi
seminar ata pelatihan tentang hal-hal yang berhubungan dengan reaksi atau respon toddler
terhadap hospitalisasi. Jika pengetahuan responden sudah baik maka akan mendukung
pembentukan sikap.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/12437/2/BAB%20I.pdf kamis,12 Oktober Pukul 2017
20:00 WIB
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=9903 kamis,12 Oktober 2017 Pukul
20:12 WIB
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52046/Chapter%20II.pdf;js
essionid=A343CB8FE47641E31A9436C178227303?sequence=4 minggu, 15
Oktober 2017 Pukul 09:00 WIB
https://www.kompasiana.com/detra18/keperawatan-anak-i-konsep-tumbuh-
kembang-anak-usia-18-24-bulan_55285523f17e61f13a8b4584 Selasa,17 Oktober
2017 Pukul 21:00 WIB
https://books.google.co.id/books?
id=2GNUDgAAQBAJ&pg=PA24&lpg=PA24&dq=definisi+operasional+pada+an
ak+toddler&source=bl&ots=Se5tbk6FAf&sig=uJOwh33Rc6M_N_kMJKkV2PQK
0zw&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi87v20xvzWAhXLv48KHdRXATgQ6AEIWj
AH#v=onepage&q=definisi%20operasional%20pada%20anak%20toddler&f=false
Kamis, 19 Oktober 2017 Pukul 18:31 WIB
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1401100021/BAB_III.pdf Minggu, 22
Oktober 2017 pukul 09:00 WIB
http://www.academia.edu/5859020/202275161-Hospitalisasi-Pada-Anak Minggu, 22 Oktober
2017 pukul 10:00 WIB
https://www.scribd.com/document/345483435/Identifikasi-Pertumbuhan-Dan-Perkembangan
Minggu, 22 Oktober 2017 pukul 10:30 WIB
19