Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

TUMBUHAN ECENG GONDOK PADA EKOSISTEM PERAIRAN

NABILA FAUZIANI
857215722

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : NABILA FAUZIANI


: 857215722
NIM/ID Lainnya
Program Studi : BI PGSD / S1
Nama Sekolah : SD NEGERI KASEMEN

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO
Nama(Gelar) : IRVA FAOJI ANWAR., M.Pd
Nip/Id Lainnya : 22002221
Instansi Asal : MTs ARRAHMAN
Nomor Hp : 087708508971
Alamat Email : irva29042018@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : NABILA FAUZIANI
NIM : 857215722
Program Studi : BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota, Serang, 25 Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

NABILA FAUZIANI

Pengaruh Tanaman Eceng Gondok pada Ekosistem Perairan


A. Tujuan percobaan
Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pertumbuhan eceng gondok
2. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman eceng gondok.
3. Untuk melihat dampak positif dan negatif tanaman eceng gondok pada ekosistem
sawah.
4. Mengetahui bentuk tanaman eceng gondok

B. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
4) kamera handphone

C. Landasan Teori
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan salah satu jenis tanaman air yang
pertumbuhannya sangat cepat dan sangat mudah tumbuh di perairan. Namun selain sebagai
tanaman pengganggu perairan, tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) dapat
dimanfaatkan manusia untuk mengatasi pencemaran, baik pencemaran yang disebabkan oleh
limbah industri maupun limbah rumahtangga. Penelitian ini menunjukan bahwa tanaman
eceng gondok (Eichhornia crassipes) dapat menyerap dan mengakumulasi zat-zat polutan
dalam perairan ke dalam struktur tubuh tumbuhan air tersebut. Eceng gondok (Eichhornia
crassipes) dapat menyerap 50% N-organik dalam waktu 3,6 hari pada kolam pembersih
limbah yang berasal dari daerah pertanian yang kotor, dan dapat juga menyerap timbunan
logam yang berbahaya bagi kesehatan manusia seperti Cr, Cu, Cn, Hg dan Cd.
Eceng Gondok bukan merupakan tanaman asli Indonesia, namun sebaran eceng
gondok sudah menguasai hamper seluruh sungai dan danau di Indonesia, termasuk
persawahan. Eceng gondok pertama kali ditemukan oleh Carl Fredrich Philipp Von
Martius, seorang biotanis berkebangsaan Jerman pada tahun 1824. Eceng gondok
pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 1894 dari Brazil untuk koleksi
Kebun Raya Bogor. Karena perkembangan tanaman eceng gondok sangat pesat,
eceng gondok dibuang melalui sungai dan danau, sehingga berubah status menjadi
gulma utama dan gulma air nomor satu di Indonesia.
Pertumbuhan eceng gondok sangat dipengaruhi oleh aktifitas manusia
(anthropogenic) seperti aktifitas pertanian dan peternakan juga aktifitas rumah tangga.
Pengayaan kandungan nitrat dan phospat pada perairan merupakan dampak
meningkatnya pertumbuhan eceng gondok. Menurut Sembel (2015) peledakan eceng
gondok pada daerah perairan akibat pupuk pertanian yang masuk kedalam dasar
sungai atau danau dan mengakibatkan eutrofikasi yaitu meningkatnya kandungan
mineral pada perairan yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada eceng
gondok.
Pemanfaatan eceng gondok (Eichhornia crassipes) untuk memperbaiki kualitas air yang
tercemar telah biasa dilakukan, khususnya terhadap limbah domestik dan industri sebab eceng
gondok (Eichhornia crassipes) memiliki kemampuan menyerap zat pencemar yang tinggi dari
pada jenis tumbuhan lainnya. Kecepatan penyerapan zat pencemar dari dalam air limbah oleh
eceng gondok (Eichhornia crassipes) dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya
komposisi dan kadar zat yang terkandung dalam air limbah, kerapatan eceng gondok
(Eichhornia crassipes), dan waktu tinggal eceng gondok (Eichhornia crassipes) dalam air
limbah
Dampak negative tumbuhan eceng gondok (a) merupakan jenis tumbuhan
invasive (b) mengurangi kadar oksigen (c) pendangkalan (d) mengganggu transportasi
air (e) menurunnya nilai estetika (f) rusaknya habitat perikanan. Selain dampak
negative eceng gondok juga memiliki dampak positive (a) menyerap logam berat
(b)bahan kerajian (c) pengendalian. Eceng gondok memiliki manfaat yang banyak
terutama untuk keseimbangan ekosistem. “Sesungguhnya apa yang diciptakan dibumi
ini memiliki manfaat dan hanya kepunyaan Allah- lah yang Maha Besar sesuai
dengan Surat Al Hijr ayat 20“ kepunyaan Allah-lah apa yang dilangit dan apa yang
ada dibumi, dan adalah (pengetahuan) Allah maha Meliputi segala sesuatu “

D. CARA KERJA
1) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah perairan terdekat
disekitar lingkungan anda
2) Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa tumbuhan, hewan,
keadaan
sekitar area perairan tersebut
4) Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu area
persawahan
5) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
6) Cobalah analisis dampak positif dan negative karena pohon tersebut
7) Jenis keuntungan atau kerugian apa saja yang didapat akinat penyebaran tanaman eceng
gondok

Gambar Eceng Gondok

E. Hasil Pengamatan

Komponen Abiotik ekosistem perairan (sawah)


No Komponen Abiotik Kondisi / keadaan

1 Udara berbau

2 Cahaya matahari panas

3 Air Keruh/ coklat / hitam

Komponen Biotik ekosistem Perairan (sawah)

NO Jenis tumbuhan Jenis hewan pengurai

1 Eceng gondok Belalang Cacing

2 Rumput liar Katak bakteri

3 Ular

F. Pembahasan

Pengamatan kami lakukan disalah satu area persawahan di daerah citerep, ciruas, pada
tanggal 26 oktober 2021. Berdasarkan pengamatan kami bahwa pertumbuhan tanaman
eceng gondok yang begitu pesat disebabkan karena adanya pemupukan yang belebih
dan juga akibat limbah rumah tangga dari area pemukiman penduduk melalui saluran
air yang mengalir ke persawahan.

G. Kesimpulan

Eceng gondok memang termasuk gulma yang berkembang sangat cepat tapi
eceng gondok juga memberikan dampak yang positive bagi mahluk hidup.

Enceng gondok sering dianggap sebagai gulma.Meskipun demikian eceng


gondok juga mampunyai manfaat.Eceng gandok dapat dijadikanpeluang usaha
sebagai bahan dasar kerajinan tangan.

H. Jawaban Pertanyaan

1. komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan
adalah komponen abiotic, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada
ekosistem darat jumlah kompenen air lebih sedikit dibandingkan ekosistem
perairan.

2. ekosistem darat dan perairan yang paling banyak komponen biotiknya adalah
ekosistem darat, karena jenis mahluk hidupnya lebih kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

Aniek.S. 2003. Kerajinan Tangan Enceng Gondok. Balai Pengembangan Pendidikan


Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP), Jawa Tengah.
Baqi, A. 2011. Constructed Wetland Pada Air Limbah Domestik Untuk
Konservasi Air Tanah Tinjauan Sistematik dan Aplikasi Teknologi. Tesis,
Yogyakarta, UGM

Dewi, S. 2012. Efektifitas Jumlah Rumpun Tanaman Eceng Gondok dalam


Pengendalian Limbah Cair Domestik. Jurnal Teknik Lingkungan, Vol.
13(2) : 151-8.

Kementrian Lingkungan Hidup. 2017. Sistem Informasi Lingkungan Hidup Kota


Surabaya. http://kotasurabaya.silh.menlh.go.id/pencemaran-air/. Diakses
pada tanggal 15 November 2018.

Salmin, 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan.
Jurnal Oseana, Vol. 30(3) : 21-26.

Sukmo, P. 2014, Perbedaan Efektifitas Constracted Wetlands Free Water Surface


dan Sub Surface Flow Wetland Sistem Tanaman Eceng Gondok untuk
Menurunkan BOD, COD, dan TSS Air Limbah Tahu, Skripsi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai