Anda di halaman 1dari 73

PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107

MEKANIKA
(GERAS LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN)

OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERCOBAAN 1 : GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang dibutuhkan benda bergerak lurus
beraturan.
2) Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.
B. ALAT DAN BAHAN
1.Katrol gantung tunggal
2.Stop watch
3.Penggaris
4.Beban gantung 100gr (2 buah)
5.Statif dan klem
6.Benang kasur
7.Plastisin8.Beban tambahan
C. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garislurus
dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besarmaupun arah.
Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baikbesar maupun arah.
Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurusberaturan tak tergantung ada interval
(jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada geraklurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti
pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan seperti tambah pada Gambar 4.8

2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik.
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4) Ukur panjang BC.
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C.
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap,
C berubah).
7) Catat datanya pada tabel di bawah in.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.5 Pengamatan GLB
No. Jarak Bc S (cm) Waktu t (Sek) Kecepatan benda
1. 0,14 0,70 0,2 m/s²
2. 0,12 0,50 0,24 m/s²
3. 0,9 0,40 2,25 m/s²
4. 0,7 0,30 2,3 m/s²
5. 0,5 0,20 2,5 m/s²

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaanGLB (S
sumbu vertical dan sumbu horizontal).
Jawab :Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).

2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas

3) Buatlah kesimpulannya?
Jawab :Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan
GLB
5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
6) Buatlah kesimpulannya
7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).
G. PEMBAHASAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan yang konstan (tetap). Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita temui pada
gerak kereta api di lintasan lurus yang melaju dengan kecepatan konstan. Benda yang melakukan
gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akanberubah kecepatannya karena
ada percepatan. Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat
diketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak.
H. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Sebuah benda yang bergerak GLB yang berubah hanyalah
kecepatannya, Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan. Karena terjadi perubahan kecepatan secara beraturan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.Semoga postingan
Laporan Praktikum Gerak (Praktikum IPA di SD)
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang mekanika tentang gerak lurus
beraturan (GLB) diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis
akan memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta
kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan gerak lurus beraturan

PERCOBAAN 2 : GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
B. ALAT DAN BAHAN
1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan
C. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut
dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya
semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB
diperlamabat.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1) Susun alat seperti pada gambar 4.9

2) Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)


3) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B.
4) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C
(tBC).
5) Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat
datanya pada tabel.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.6 Pengamatan GLBB

Beba
tAB(se SBC tBC
No. n SAB(cm) v A
k) (cm) (cm)
(gr)
100 0,16 4,80 0.00 0.625 0,13 5,32
1.
3
100 0,18 3,80 0.04 0.012 0,10 4,26
2.
7
100 0,21 2,70 0.07 0.028 0,08 3,73
3.
7
100 0,23 1,90 0.12 0.063 0,07 2,42
4.
1
100 0,26 1,72 0.22 0.128 0,05 1,92
5.
1
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S
sumbu vertical dan sumbu horizontal).

Jawab :Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan
GLBB.

GLBB :

2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!

Jawaban: Jawab :Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.


3) Buatlah Kesimpulan?
Jawaban:
gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
Jawaban:
Kecepatan benda tergantung oleh jarak dan waktu yang ditempuh suatu benda untuk
melakukan gerak lurus berubah beraturan.
Yaitu : V = Vo + a.t , a = knstan

Maka : V = +v
5) Buatlah kesimpulannya.
Jawaban:
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan
kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin
cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan
mengalami percepatan.
6) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).
Jawaban:
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah
tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB
berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang
tetap/konstan.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel pengamatan di atas jika suatu benda bergerak lurus berubah beraturan,
antara jarak AB dan BC sama, tetapi waktu yang diperlukan benda untuk bergerak berbeda.
Sehingga kecepatan yang digunakan benda untuk bergerak tidak sama atau tidak konstan.Benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan. Pada hasil pengamatan di atas tabel 4.6 yang telah
diketahui bahwa Beban (gr) adalah 100 gr , SAB(cm) 16, 18, 21, 23, 26 sedangkan tAB(sek)
4,80, 3,80, 2,70, 1,90, 1,72 dan SBC (cm) 13, 10, 8, 7, 5, tBC (cm) 5,32, 4,26, 3,73, 2,42, 1,92
dan Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya hingga , 0,16 m/s² , 0,20 m/s², 0,19 m/s², 0,32 m/s², 0,46 m/s².
H. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.Semoga postingan
Laporan Praktikum Gerak (Praktikum IPA di SD)
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang mekanika tentang gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN TERBIMBING VII
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
GELOMBANG (JENIS DAN BENTUK GELOMBANG)

OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERCOBAAN 1 : JENIS-JENIS GELOMBANG
A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
B. ALAT DAN BAHAN
a) Slinki.
b) Kabel listrik, panjang 5 m, ¢= 0,5cmc.
c) Benang kasur panjang m.
d) Karet gelang.
C. LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan berdasarkan
arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,gelombangdi bedakan
menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.Sedangkan medium perambatannya
gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombangelektromagnetik.Selain itu
sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di
pantulkan, dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat dikutubkan.sedangkan karakteristik
gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karenagetaran,merambat dan dapat di
nyatakan dalam bentuk persamaan.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Mengambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujing slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri.
b) Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan
cepat ke kiri dan ke kanan seperti gambar berikut.
Mengamati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki ? Apa
gelombang itu?
c) Mengusikan lagi ujung slinki berulan-ulang seperti langkah b. Mengamati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanaarahusikan' dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang tranversal. bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
itu?
d) Mengikatkan karet gelang ditenga-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang
anda pegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalaui pegas? Jika ada, dari manakah asalnya?
e) Melakukan percobaan dari langkah a' sampai dengan d' sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaan, sebutkan!
f) Mengambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang
cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung
slinki yanga anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan
cepat kebelakang lain kedepan seperti gambar berikut.
Amati arah getar (arah usikan) dan arahrambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut
gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longituninal
tersebut?
g) Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
E. HASIL PENGAMATAN

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan arah
getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar gelombang
adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva
satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.
G. PEMBAHASAN
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung
yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat
gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian
disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah
rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang
diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan
diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak
berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau
dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat
kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan
dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
6. Saat slinki diberi karet gelang dan di usik lagi ternyata karet gelang tetap.dan masih ada energi
yang merambat melalui slinki tersebut. Pada saat slinki di ganti dengan kabel listrik hasilnya
tetap sama yaitu membentuk lembah dan gunung. Arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal adalah membentuk regangan dan rapatan.
7. Gelombang transversal adalah membentuk lembah dan gunung,sedangkan gelombang
longitudinal adalah membentuk regangan dan rapatan.ujung slinki yang tetap fase gelombang
asal lebih lambat dari pada gelombang pantul.pada slinki yang bebas gelombang asal lebih
cepat dari pada gelombang pantul.
H. KESIMPULAN
Kalau gelombang transversal membentuk lembah dan gunung,sedangkan gelombang
longitudinal membentuk regangan dan rapatan.
Dari pembahasan dan percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa slinki yang tetap fase
gelombang asal lebih lambat dari pada gelombang pantul.sedangkan slinki yang bebas fase
gelombang asal lebih cepat dari pada gelombang pantul.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Laporan Praktikum Jenis-jenis Gelombang (Praktikum IPA di SD)


J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang gelombang tentang jenis-jenis
gelombang diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik
yang membangun dari para pembaca.

K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan Bahan Jenis-jenis gelombang

PERCOBAAN 2 : SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG


A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati sifat Pemantulan gelombang.
B. ALAT DAN BAHAN
a) Slinki
b) Benang
c) Kerikil
C. LANDASAN TEORI
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang
tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan
bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata terjadi
gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika diperhatikan
gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya gelombang
b) Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap dan
tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk
gelombang. Slinki membentuk setengah panjang gelombang.
c) Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum
dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang tersebut
dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.
d) Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya + 1,5 m. Ikatkan
ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki dapat
bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Jika kerikil dijatuhkan keatas permukaan air yang akan terjadi diatas permukaan air kelihatan
gelombang tranversal tetapi didalam air terlihat gelombang longitudinal.

b. Pada saat slinki diusik membentuk setengah panjang gelombang ternyata gelombang pantul
sedangkan yang dipegang disebut gelombang asal.
Fase gelombang pantul lebih cepat dari fase gelombang asal.
c. Ujung slinki dapat bergerak bebas disebut slinki ujung bebas.
d. Pada slinki yang bebas gelombang cepat datang dan lambat kembali. Gelombang pantul lama
disbanding gelombang asal.
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang berjalan di
permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti yang Anda lihat?
Jelaskan!
Jawaban:
Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang di permukaan air.
Gelombang ini merupakan gelombang transversal, karena arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya yang membentuk seperti bukit dan lembah.
2. Cahayajuga merupakan gelombang; dari jenis gelombang elektromagnet. Berdasarkan
sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya?
Jawaban:
Cahaya merupakan gelombang elektromagnet yang merambatkan partikel-partikel
bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang yang pendek dan dalam
perambatannya tidak memerlukan medium maka akan bergerak lurus ke segala arah
gelombangnya.
G. PEMBAHASAN
1) Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap dan
tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk
gelombang. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut
menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi
adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan
gelombang asalnya.
2) Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5 m. Ikatkan
ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki dapat
bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar.
H. KESIMPULAN
a) Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
b) Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
c) Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
d) Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gombang
berlawanan arah.
e) Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Jenis-jenis Gelombang (Praktikum IPA di SD).
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang gelombang tentang Sifat
pemantulan gelombang diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat dan bahan sifat pemantulan gelombang


LAPORAN MANDIRI III
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT (PERUBAHAN WUJUD ZAT)

OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERCOBAAN : 1 TITIK LEBUR ES
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 oC
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 oC
B. ALAT DAN BAHAN
1. Es batu 1 kg 2-3 buah.
2. Thermometer 2 buah.
3. Bejana Kaca 2 buah.
4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
6. Kasa 2 buah.
7. Tripot 2 buah.
8. Static 2 buah.
C. LANDASAN TEORI
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu
dimana zat padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang
berbeda, titik didih air 100 oC sedangkan alkohol 78 oC, sedangakan tembaga mendidih di suhu
1.187 oC. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan
ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan
ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan
mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg
es akan melebur di bawah suhu 0oC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik
lebur zat akan menurun.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus menerus sampai
mencapai suhu 100oC.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang
tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.1. Kenaikan Suhu
2 Menit Kenaikan Suhu Pada
No. Keterangan
Ke- Suhu Termometer
1. 1 0oC 0oC Es mencair (dari benda padat ke cair)
Suhu mulai naik, proses pencairan
2. 2 33oC 40oC
perlahan memanas
3. 3 43oC 83oC Suhu air meningkat, menghasilkan
4. 4 14oC 97oC Suara air mendidih mulai muncul
Titik didih air mencapai batas
5. 5 3oC 100oC
maksimum

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan ? Berikan jawaban
singkat dan jelas!
Jawaban :
Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini
terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke
cair dengan kata lain jika suhu semakin naik, es akan semakin cetap mencair.
2. Saat thermometer menunjukkan skala 00C,pemanasan masih berlangsung,
Jawaban :
Maka yang terjadi adalah peristiwa dimana es mulai mengalami perubahan atau peleburan
dari bentuk es menjadi cair.
3. Mengapa Bongkahan es dan air suhunya tetap 0oC walau terjadi pemanasan terus menerus.
Jawaban :
Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 oC?
Jawaban :
Terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah pemanasan.
G. PEMBAHASAN
Bejana kaca diisi dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut
dipanaskan dengan api yang bersumber dari Bunsen. Kemudian diamati setiap perubahan suhu
pada bongkahan es yang terdapat pada bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Kemudian
pengamatan tertuang pada Tabel 5.1.
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7oC
2. Tabel 5.1 Perubahan suhu es.
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik lebur es pada suhu 0 oC
2. Titik didih air maksimum 100 oC, namun terkadang sebelum suhu mencapai 100 oC sudah
bisa mendidih. Hal tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila
cuaca panas semakin tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Titik Lebur Es (Praktikum IPA di SD).
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang Kalor perubahan wujud zat
tentang titik lebur es diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
PERCOBAAN 2: PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas.
2. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Yodium Kristal secukupnya
2. Kapur barus secukupnya
3. Parafin secukupnya
4. Tabung reaksi 1 buah
5. Penjepit tabung 1 buah
6. Bunsen/lampu spirtus 1 buah
C. LANDASAN TEORI
Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu.Misalkan es
yang langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanannormal, kebanyakan benda
dan zat memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini transisi
dari wujud padat ke gas membutuhkan wujudantara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya
bisa langsung berubah ke gas tanpaharus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat
tersebut terlalu rendahuntuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri dari wujud padat.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah ini.
1. Masukan beberapa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan bursen atau lampu spirtus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Seperti gambar di dalam lampiran.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.2
Mencari dulu Langsung menguap
No. Kristal Keterangan
Ya atau tidak Ya atau Tidak
1. Yodium Tidak Tidak Menguap mencair
2. Kapur barus Ya Tidak Mencair menguap
3. Naftalin
4. Lilin Ya Tidak Setelah dingin kembali
membentuk kristal
5. Parafin Tidak Ya Mengkrital menguap
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan?
Jawaban:
Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku.
2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmofer?
Jawaban:
Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang mencapai titik
jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran – butiran es / bunga salju).
G. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan, tidak semua benda jika dipanasi akan berubah menjadi
gas atau sebaliknya. Ada beberapa benda yang akan berubah menjadi gas, tapi ada juga yang
berubah menjadi cair dan bahkan tidak berubah bentuknya.
Ada juga beberapa benda jika panasi akan berubah bentuknya dan jika didinginkan akan
kembali ke bentuk semula. Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di
masukkan kedalam tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu msing – masing tabung reaksi
dipanaskan diatas Bunsen. Hasilnya ditulis pada tabel 5.2.
H. KESIMPULAN
1) Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.
2) Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
3) Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
4) Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.
5) Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui proses mencair
dulu.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dan Sebaliknya (Praktikum IPA di
SD).
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang Kalor perubahan wujud zat
tentang perubahan wujud padat menjadi gas dan sebaliknya diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan praktikum tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
PERCOBAAN 3: PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Tabung reaksi 2 buah.
2. Gabus penutup 2 buah.
3. Pipa plastik kecil (1/2 inci) 1 meter.
4. Termometer 1 buah
5. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
6. Bejana 1 buah.
7. Ketel uap 1 buah.
8. Tripot 1 buah.
C. LANDASAN TEORI
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih. Sebaliknya,
gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan wujud cair menjadi gas
dan sebaliknya daps dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1.Ambil air secukupya kedalam ketel uap atau teko,kemudian tutup rapat dengan gabus yang
telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2.Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3.Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4.Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5.Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6.Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Setelah air dipanaskan beberapa menit kemudian Nampak uap air yang dapat dilihat dalam
selang. Uap tersebut semakin memenuhi selang sampai ke ujung yang lainnya (mengalir).
2. Apa kesimpulan dalam percobaan ini? Berikan pembahasan yang singkat dan jelas!
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Pada suhu berapa ditunjukkan oleh thermometer air dalam ketel mengeluarkan uap?

Jawaban : Pada suhu lebih kurang 40 ketel mulai mengeluarkan uap air.

2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi berubah menjadi gas?
Jawaban :
Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah menjadi air karena
terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas dibanding suhu pipa plastik (terjadi proses
pengembunan).
G. PEMBAHASAN
Air yang dididihkan lama kelamaan mendidih dan uap airnya mengalir melalui selang/pipa kecil.
Terdapat kenaikan suhu air sebelum munculnya uap air yang mengalir. Uap air yang mengalir
tersebut berubah menjadi air kembali setelah dingin. Ini dapat dilihat pada tabung yang dibawah.
H. KESIMPULAN
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih dan benda
akan berubah menjadi cair jika didinginkan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dan Sebaliknya (Praktikum IPA di
SD).
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Penulis tentunya masih menyadari jika laporan praktikum tentang Kalor perubahan wujud zat
tentang Perubahan wujud cair menjadi gas diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan praktikum tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN TERBIMBING VIII
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
OPTIK
(SIFAT CAHAYA)

OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERCOBAAN 1 : PEMANTULAN CAHAYA

A.TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan focus cermin cekung.
5. Menentukan foku dlensa cembung.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
C. LANDASAN TEORI
Pemantulan ada 2 yaitu :
1. Pemantulan Baur : jika suatu berkas cahaya sejajar datang dari permukaan yang kasar dan
tidak rata, sehingga cahaya dipantulkan ke berbagai arah yang tak menentu.
2. Pemantulan Teratur : jika suatu berkas cahaya sejajar mengenai permukaan halus dan rata,
sehingga cahaya di pantul akan ke arah tertentu. Hukum Pemantulan yang menyatakan bahwa
:
 Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik yang terlertak pada
satu bidang datar.
 Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (i’). Sudut datang dan sudut pantul diukur dari
garis normal.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
 Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar.

Cermin Datar Celah Cahaya

Lampu senter
 Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantul.
 Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
 Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
 Menyusun semua alat.

Lilin
Layar

Cermin
Cembun
g

 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung.
 Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang dan
sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut.
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
 Menyusun alat dan bahan.

Layar Lilin

Cermin Cekung

 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cekung.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut.
 Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang jelas dan
tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
 Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan cermin
cekung pada keadaan tersebut (s).
E. HASIL PENGAMATAN
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

Besar sudut datang (i) dan sudut (r)


Tabel 7.1
No. i (derajat) r (derajat)
1 30° 30°
2 45° 45°
3 55° 55°
4 60° 60°
5 75° 75°

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


- adalah maya, tegak, dan sama besar. Contoh penggunaan cermin datar seperti cermin rias
2.. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
Gambar jalannya berkas sinar pada cermim cembung

Besar sudut datang (i) dan sudut (r)


No Sudut datang (i) Sudut bias
1 30 19,47
2 53 30
3 60 35,26
4 77,1 40,53

Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung nyata, terbalik, diperkecil
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 3 cm 8 cm
2 2 cm 2 cm
3 2 cm 3 cm
4 1,5 cm 2 cm

 Sifat bayang yang dibentuk lensa cembung : nyata, terbalik, diperbesar


 Sifat bayang yang dibentuk lensa cembung : nyata,tegak, diperbesar
 Sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung : nyata,terbalik , diperbesar.
3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
A. Benda di ruang I

B. Benda di ruang II

C. Benda di ruang III


Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
A. Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar
B. Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar
C. Benda di ruang III : nyata, terbalik, sama besar
D. Benda di M : nyata, terbalik, diperkecil
E. Benda di F : tidak terjadi bayangan karena berkas sinar
pantul merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak terhingg
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung, berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada dijauh tak berhingga (s’ = ~ )
dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak fokus cermin
cekung tersebut !
Jawaban :
jaratk fokus = jarak benda dari cermin cekung tersebut, atau s = f, sehingga 1/s’ = 0, dan
s’=∞
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk bayangan pada jarak
dua kali jarak bendanya. Dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung tersebut?
Jawaban :
Jadi, benda tersebut harus diletakan 15 cm dari cermin cekung. Atau bisa dikatakan
diletakkan pada ruang II.
Dik : S' = 10 cm
S' = 2 kali S Dit : S = …..?
Penyelesaian
1= 1 + 1 1 = 2+1
FS S' 10 25
1=1+11=3
10 S 25 10 25
25 = 30
S = 15 cm
G. PEMBAHASAN
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul pada cermin.
Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan sinar pantul. Sehingga, sinar datang dan
sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin datar, bayangan yang dihasilkan sama
dengan bendanya, baik itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya
Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari
pada bendanya.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi 2 kali
lebih besar daripada bendanya.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan
2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya
3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada bendanya
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada bendanya
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Respirasi Pada Makhluk Hidup (Praktikum IPA di SD) ini bisa memberi
manfaat. Amiin YRA.
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam pratikum ini kesulitan yang dialami adalah kurangnya waktu, alat dan bahan pratikum.
Saran dan Masukan:
Untuk selanjutnya, pratikum ini ada baiknya prosedur percobaan tidak begitu banyak, karena
mahasiswa banyak kekurangan waktu serta alat dan bahan yang susah untuk didapatkan,
ditambah lagi tidak hanya menyelesaikan satu judul laporan.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan pemantulan cahaya
PERCOBAAN 2 : PEMBIASAN CAHAYA

A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung
B. ALAT DAN BAHAN
1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas putih
5. Busur derajat
6. Lensa cekung
7. Lensa cembung
8. Layar ( tabir kertas )
9. Lilin
10. Penggari panjang ( 100 cm )
C. LANDASAN TEORI
Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang berubah, tetapi frekuensi tetap.
Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c’) dengan kecepatan cahaya dalam suatu
medium ( c ) disebut indeks bias absolute (n) medium tersebut.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti gambar 7.4.

Balok Kaca
Lampu Senter
Celah Cahaya

b. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum dan
sesudah menembus balok kaca.
c. Gambarkanah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datng dan sudut biasnya.
Kemudian ukur besar sudut dating dan sudut bias tersebut.
d. No. Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 3 cm 8 cm
2 2 cm 2 cm
3 2 cm 3 cm
4 1,5 cm 2 cm

Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak yang
relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan lahan menjauhi heruf
tersebut samapai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur
jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cembung tersebut.
e. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang seperti gambar7.5 berikut.

Lilin Layar

Lensa cembung

f. Atur letak lilin dan lens cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam pada tabir.
Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) , dan catat sifat-sifat bayangan yang dibentuk
lensa cembung tersebut.
g. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku anda, dengan jarak
yang relative dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan menjauhi huruf tersebut.
Catat bagaimana sifat-sifat baaayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No Sudut datang (i) Sudut bias


1 30 19,47

2 53 30

3 60 35,26

4 77,1 40,53

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1 3 cm 8 cm

2 2 cm 2 cm

3 2 cm 3 cm

4 1,5 cm 2 cm
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk bayangan nyata pada
jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakan terhadap lensa cembung
tersebut?
Jawab : Jadi, benda tersebut harus diletakan 60 cm dari lensa cembung.
Dik : S' = 20 cm
S' = 2 kali S Dit : S = …..?
Penyelesaian
1/ f = 1 / s + 1 / s' s = 3f
1 / f = 1 / s + 1 ( ½ s2 ) = 3(20 cm) = 60 cm
1 / f = 3 / 2 s ( ½ s2 )
1/f=3/s
G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan di atas kita dapat melihat jalanya berkas sinar pada balok kaca, dan
sebelum itu kita telah melakukantinjauan sebelumnya dikatakan bahwa salah satu sifat cahaya
merambat lurus. Apa yang terjadi apabila cahaya bergerak melewati zat atau benda lain yang
berbeda indeks biasnya, seperti dari udara ke kaca, atau dari udara ke air? Ternyata kecepatan
gelombang cahaya berubah dan arah rambatnya mengalami pembelokkan. Peristiwa ini
dinamakan pembiasan cahaya. Pembiasan cahaya merupakan pembelokkan gelombang cahaya
yang disebabkan adanya perubahan kelajuan gelombang cahaya ketika cahaya merambat melalui
dua zat yang indeks biasnya berbeda. Dengan demikian, pembiasan cahaya ini sangat ditentukan
oleh indeks bias bahannya. Indeks bias suatu zat merupakan perbandingan cepat rambat cahaya
pada udara dengan cepat rambat cahaya pada medium atau zat lain. Semakin besar indeks bias
suatu benda, semakin besar cahaya dibelokkan oleh zat tersebut. Besarnya pembiasan juga
bergantung pada panjang gelombang cahaya. Dalam spektrum cahaya tampak, panjang
gelombang cahaya beragam dari gelombang merah dengan panjang gelombang merah yang
terpanjang sampai panjang gelombang ungu yang paling pendek.
H. KESIMPULAN
Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang berubah, tetapi frekuensi
tetap. Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c’) dengan kecepatan cahaya dalam
suatu medium ( c ) disebut indeks bias absolute (n) medium tersebut. Cahaya dapat pula
mengalami pembiasan. Pembiasan terjadi manakala sebuah berkas sinar merambat melewati
suatu zat atau benda yang memiliki indeks bias berbeda (misalnya dari udara ke kaca atau dari
udara ke air). Pembiasan juga terjadi pada lensa, baik itu lensa cembung dan lensa cekung.
Seperti halnya pada cermin, pembiasan pada lensa juga membentuk suatu bayangan yang
sifatnya berbeda-beda, bergantung pada posisi dimana benda terletak di depan lensa. Melalui
suatu perhitungan matematis, kita dapat menentukan letak bayangan pada pemantulan oleh
cermin dan pembiasan oleh lensa, serta menentukan seberapa besar pembesaran bayangan yang
dihasilkan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Kimbal JW. (1983). Biology 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ.Co. Mackean, DG.
(1988). Experimental Work In Biology. London : Combined Ed. John Murray Ltd.
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam pratikum ini kesulitan yang dialami adalah kurangnya waktu, alat dan bahan pratikum.
Saran dan Masukan:
Untuk selanjutnya, pratikum ini ada baiknya prosedur percobaan tidak begitu banyak, karena
mahasiswa banyak kekurangan waktu serta alat dan bahan yang susah untuk didapatkan,
ditambah lagi tidak hanya menyelesaikan satu judul laporan.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
ALAT DAN BAHAN PEMBIASAN CAHAYA
PERCOBAAN 3 : DIFRAKSI, INTERFERENSI DAN DISPERSI
A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan sifat-sifat cahaya.
B. ALAT DAN BAHAN
1) Lampu TL
2) Kisi disfraksi.
C. LANDASAN TEORI
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya monokromatik menjadi cahaya polikromatik
(merah, jingga, kuning,hijau,biru,nila, dan ungu) yang disebabkan oleh perbedaan indeks bias
dari komponen-komponen warna. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun dari
bermacam-macam warna cahaya.Cahaya ungu memiliki indeks bias terbesar dan cahaya merah
memiliki indeks bias terkecil.
Disfraksi adalah peristiwa lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika gelombang
cahaya melewati celah sempit. Difraksi cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui celah tunggal.
Difraksi pada celah tunggal dapat mengakibatkan pola difraksi Franhoufer. Menurut prinsip
Huygens tiap bagian celah berlaku sebagai sumber gelombang. Cahaya dari satu bagian celah
dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya.
Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikromatik (cahaya putih atau
banyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi,
hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, akan dibelokkan dengan sudut belok θ. Pada layar
akan terlihat pola gelap dan terang.Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa
interferensia.
Interferensi merupakan perpaduan dua gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang
cahaya baru. Interferensi cahaya terjadi ketika dua gelombang cahaya datang bersamaan pada
suatu tempat. Dua gelombang tersebut dapat berinterferensi jika :
a. Kedua sumber cahaya koheren, yaitu keduanya harus memiliki beda fase selalu tetap dan
memiliki frekuensi yang sama.
b. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama
Macam-macam interferensi cahaya :
1. Interferensi pada celah ganda
2. Interferensi minimum
3. Interferensi maksimum
4. Interferensi pada lapisan tipis
Seberkas cahaya sejajar yang mengenai celah sempit yang berada di depan layar, maka
pada layar tidak terdapat bagian yang terang dengan luas yang sama dengan luas celahnya,
melainkan terdapat terang utama yang kanan kirinya dikelilingi garis atau pita gelap dan terang
secara berselang-seling. Peristiwa ini disebut difraksi. Suatu alat optik yang terdiri dari banyak
sekali celah sempit pada jarak yang sama disebut kisi.
Apabila sebuah sinar tegak lurus mengenai sebuah kisi maka akan timbul difraksi. Difraksi
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhoffer. Disebut
difraksi Fresnel jika jarak layar kisi relatif dekat dan disebut difraksi Fraunhoffer jika jarak layar
kisi relatif jauh. Difraksi Fraunhoffer dapat juga terjadi walaupun layar tidak jauh letaknya,
dengan cara meletakkan sebuah lensa positif dibelakang kisi dan layar diletakkan pada titik api
lensa tersebut.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi.
2) Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000 celah atau
d=1/300 cm, jika yang dipilih warna ,ungu, ukurlah jarak warna ungu yang dilihat di lampu
TL, catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang anda amati tersebut. Ukur jarak
kisi ke lampu TL.

E. HASIL PENGAMATAN

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL?
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?
Jawaban :
1) Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning dan
violet atau ungu.
2) Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah peristiwa
penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku,
hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna
dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
G. PEMBAHASAN
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetikyang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat matamaupun yang tidak. Cahaya adalah
paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal
dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.

Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:


• Intensitas
• Frekuensi atau panjang gelombang
• Polarisasi
• Fasa
dan sifat optik fisis:
• Interferensi
• Difraksi
• Dispersi
• Polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa
penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi,
ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna
dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam
suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut.
H. KESIMPULAN
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa
penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi,
ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna
dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam
suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase
kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Difraksi, Intreferensi, dan Dispersi (Praktikum IPA di SD)ini bisa memberi
manfaat. Amiin YRA.
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Tidak banyak kesulitan yang dialami dalam percobaan muatan listrik ini.
Saran dan Masukan:
Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih Teliti dalam
melakukan percobaan, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN TERBIMBING IX
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
OPTIK
(LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG)

OLEH:
NAMA : LARA NOVITA
NIM : 835965567
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung
B. ALAT DAN BAHAN
1. Meja Optik Lengkap.
2. Lensa Cembung
3. Cermin Cekung
4. Layar
5. Sumber Cahaya ( Lilin atau Lampu )
C. LANDASAN TEORI
Sifat-sifat Cahaya
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin
cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan
cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda
yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Lensa cembung
a. Susunlah lensa pada kedudukannya dan letakkan diantara layar dan sumber cahaya
(Gambar 7.7).

Layar
Lensa
Cembung
Sum
ber
Cah
b. Menyalakan sumber cahaya, dan aturlah kedudukan benda dan layer agar pada layer
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Cermin cekung
a. Menyusun alat seperti gambar

Sumber
Layar Caha

Cermin
Cekung

b. Menyalakan sumber cahaya, dan aturlah kedudukan benda dan layer agar pada layer
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung
No. Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm) Fokus (F) P
1. 3 cm 2 cm 1,2 0.83
2. 2 cm 2 cm 1 1
3. 2 cm 3 cm 2 0,5
4. 1 cm 2 cm 1,5 0,66
5. 5 cm 4 cm 2,2 0,45
2. Cermin Cekung
No. Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s’ (cm) Fokus
1. 15 cm 13 cm 4,82 cm
2. 17 cm 12 cm 22,66 cm
3. 20 cm 13 cm 8,66 cm
4. 24 cm 15 cm 9,23 cm
5. 4,5 cm 516 cm 6,51 cm

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak ( f ) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan ?
2. Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
3. Tentukan jarak fokus ( f ) cermin cekung yang anda digunakan!
4. Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
JAWABAN:
1. FOKUS LENSA CEMBUNG (F)

2. KEKUATAN LENSA (P)

3. JARAK FOKUS CERMIN CEKUNG

G. PEMBAHASAN
Lensa cembung disebut juga lensa positif.lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan
cahaya atau konvergen.
Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama mengenai permukaan lensa,maka berkas cahaya
tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu ;
a.) sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.
b) sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama.
c) sinar melalui pusat optic tidak dibiaskan.
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya seperti bagian bola sebelah dalam,atau
melengkung ke dalam.
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pada percobaan lensa cembung, jarak benda ( S ) dan jarak bayangan benda S’
dihubung-kan dengan jarak fokus (f) berlaku rumus = 1/s’ + 1/s = 1/f
2. Jari-jari kelengkungan cermin mempunyai harga negatif, dan bayangannya maya,
lebih kecil dan sama tegak. Sifat menyebar cahaya.
3. Pada percobaan cerminh cekung, jarak benda ( S) dengan jarak bayangan benda ( S’ )
dihubungkan dengan jarak fokus ( f ) berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/ s’ .
4. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung akan sama tegak dengan bendanya jika
jarak benda lebih kecil dari jarak fokus. Bayangannya nyata selalu terbalik terhadap
bendanya. Bila suatu benda ditempatkan pada jarak lebih kecil dai jarak fokus
didepan cermin cekung bayangan maya. Bayangan nampak dibelakang cermin
dengan jarak bayangan ( S’ ) negatif.
5. Cermin cekung, jari-jari kelengkungan dan jarak fokusnya positif , sedangkan jarak
bayangan bisa positif bisa negatif , bergantung letak bendanya. Bentuknya bayangan
lebih kecil sifat cermin mengumpulkan cahaya.
I. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. (2013). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Athaanakcerdas,diaksesdari: http://athaanakcerdas.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-
ipa-modul-7pemantulan.html (diunduh pada tanggal 26 Nopember 2014)
Junior, diakses dari: http://junior-oxi.blogspot.com/2012/11/praktikum-ipa-ut.html (diunduh
pada tanggal 26 Nopember 2014)
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam pratikum ini kesulitan yang dialami adalah kurangnya waktu, alat dan bahan pratikum.
Saran dan Masukan:
Untuk selanjutnya, pratikum ini ada baiknya prosedur percobaan tidak begitu banyak, karena
mahasiswa banyak kekurangan waktu serta alat dan bahan yang susah untuk didapatkan,
ditambah lagi tidak hanya menyelesaikan satu judul laporan.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan Lensa cekung dan cermin cembung
LAPORAN TERBIMBING X
LISTRIK
(KELISTRIKAN)
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107

OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERCOBAAN 1 : MUATAN LISTRIK

A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

B. ALAT DAN BAHAN

1) Bola pingpong 2 buah.


2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastic.
5) Isolasi.
6) Sisir plastic.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

C. LANDASAN TEORI

Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua jenis
muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh proton,
sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak,
muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.

Sifat Muatan Listrik

Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan
elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu benda
diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.

Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada potongan
kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang plastik gambar
diabawah.

Fenomena elektrostatis

Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang plastik bermuatan
positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang muatannya berbeda
akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.
Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan bulu
binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar diabwah. Yang terjadi kedua batang
benda saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan saling
tolak menolak.

Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang berbeda
saling tarik menarik

Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan kain sutra dan
dekatkan ke batang plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua batang benda saling
tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang berbeda dan saling
tarik menarik.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Gantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan
isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola
pingpong. Amatilah apa yang terjadi.

2. Gosokkan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian dekatkan pada potonga-potongan kertas
yang terletak di atas meja. Amati apa yang terjadi.

3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) di biarkan dalam waktu yang cukup lama.

4. Ikat kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke pinggir meja (tempelkan
dengan isolasi). Amati apa yang terjadi.

5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amatilah apa yang
terjadi

6. Lengkapi tabel dengan hasil pengamatan, apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarik-
menarik”.

E. HASIL PENGAMATAN

1. Terjadi gaya tarik-menarik antara tas plastic dengan bola pingpong

2. Ada muatan listrik

3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis

4. Tidak terjadi reaksi sama sekali antara kedua bola pingpong


5. Saling tolak menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan
dengan kain wool

Bola pingpong Bola pingpong kanan di gosok dengan


kiri di gosok
Wool Plastik Nilon
dengan
Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastic Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawaban :
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan
Jawaban :
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling tolak-menolak
3. Jika Terdapat 4 benda yaitu: A,B,C dan D. jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Jawaban :
Di ketahui A bermuatan negatif maka: B bermuatan positif, C bermuatan negatif, D
bermuatan positif
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari Interaksi muatan sejenis Maupun muatan yang
berlawanan
?
Jawaban :
Tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama bila pingpong di gantung kemudian tas plastic di gesek pada baju
berapa kali kemudian di dekatkan pada bola pingpong yang terjadi adalah tarik menarik antara
tas plastik dengan bola pingpong ini karena adanya muatan listrik.
Pada percobaan ke dua sisir di gesekkan pada rambut kemudian di dekatkan pada
potongan- potongan kertas di atas meja hasilnya adalah tarik-menarik di karenakan adanya
muatan listrik.
Kemudian percobaan ketiga, jika di biarkan dengan waktu yang cukup lama yang terjadi
adalah tidak ada gaya tarik-menarik lagi. karena, potongan kertas sudah tidak tertarik lagi oleh
sisir, di sebabkan gaya listrik pada sisir sudah habis.
Pada percobaan ke empat,kedua bola pingpong di ikatkan dengan benang kemudian di
gantung pada bagian pinggir meja, dekatkan kedua bola jangan sampai bersentuhan yang terjadi
adalah tidak terjadi reaksi sama sekali di antara kedua bola pingpong. Ini di karenakan tidak ada
muatan listrik.
Pada percobaan ke lima, bola kiri dan bola kanan di gosokkan pada kain wool yang terjadi
adalah saling tolak menolak karena kedua bola pingpong sejenis akibat gesekan dengan kain
wool.
H. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Besar daya listrik sebanding
dengan beda potensial karena kuat arus listriknya. Energy listrik tergantung pada besarnya daya
listrik dan waktu yang di butuhkan

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Laporan Praktikum Muatan Listrik (Praktikum IPA di SD).

J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Tidak banyak kesulitan yang dialami dalam percobaan muatan listrik ini.
Saran dan Masukan:
Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih Teliti dalam
melakukan percobaan, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
ALAT DAN BAHAN MUATAN LISTRIK
PERCOBAAN 2 : ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Baterai 1,5 volt 3 buah.

2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)

3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.

4. AVO meter 1 buah.

5. Dudukan baterai 3 buah.

C. LANDASAN TEORI

Arus listrik yaitu muatan lisrik yang diakibatkan suatu pergerakan elektron-elektron, dan
kemudian mengalir melewati media konduktor tiap satuan waktu.Arus listrik sendiri bisa diukur
dalam satuan coulumb/ detik atau biasa dikenal dengan istilah Ampere.

Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri oleh arus
listrik yang diukur dalam satuan Volt. Jadi jika arus itu mengalir, tapi tegangan itu tidak
mengalir. Tegangan itu timbul akibat adanya arus yang mengalir yang ditahan oleh suatu
Resistansi dalam suatu rangkaian.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Pecobaan 1 : Arus Listrik

1. Susunlah 3 Buah baterai secara seri

2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)

3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu ( dipilih salah satu
dari bola lampu 2,5 volt-5,6 volt ). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari
kutub (+) menuju kutub (-) . tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan amperemeter yang
dipasang secara seri, catat besarnya. tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah
cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.

5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi hasil
pengamatan anda pada tabel berikut ini.
E. HASIL PENGAMATAN

a. Percobaan Arus Listrik

Rangkaian listrik sklar terbuka sklar tertutup Karet penghapus

Kayu Grafit (mata pensil) Ujung sendok plastik

Gunting besi Kertas Air garam

Air kran Plastik Tembaga


Tabel 8.1.
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat Besi √ √
2. Kawat Tembaga √ √
3. Sendok Perak √ √
4. Kayu √ √
5. Karet Penghapus √ √
6. Grafik (mata pensil) √ √
7. Kertas √ √
8. Tas Plastik √ √
9. Air Keran √ √
10. Air Garam √ √

a. Percobaan 2 : TeganganListrik
a). Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik

b). Membuat rangkaian listrik

Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar.
c). Membuat rangkaian listrik:
Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir lebih
besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.

d) Menggunakan 3 buah baterai yang dirangkai secara seri yang sama pada langkah a, b, dan c

Pada gambar keempat ini, setelah saklar ditutup lampu menyala sangat terang karena jumlah
baterainnya banyak. Sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Dari hasil Pengamatn Anda, Jelaskan Pengertian Arus listrik dan Tegangan Listrik
Jawaban: -Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi kepotensial rendah.
- Tegangan listrik adalah selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.
2. Mengapa Pada percobaan I, baterai disusun seri
Jawaban: agar nyala lampu bersinar terang
3. Jelaskan Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:

Jawaban: -I = V
R

-R= V
I
- V = I.R
- I = aruslistrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang disusun
secara seri atau pararel? Mengapa Demikian?
Jawaban: baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih Sedikit
sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
H. PEMBAHASAN
a) Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri:
b) Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
c) Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu menyala. Hal
ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub negative.
d) Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.
I. KESIMPULAN
1. Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat
diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir
dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
2. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju
tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu
konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan.
Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik
J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Laporan Praktikum Arus dan Tegangan Listrik (Praktikum IPA di SD).

K. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Tidak banyak kesulitan yang dialami dalam percobaan muatan listrik ini.
Saran dan Masukan:
Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih Teliti dalam
melakukan percobaan, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan Arus dan Tegangan listrik

PERCOBAAN 3 : ENERGI LISTRIK

A. TUJUAN PERCOBAAN

Menjelaskan rangakaian energi listrik.


B. ALAT DAN BAHAN
1. Baterai 1, 5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2, 5 volt -3,6 volt/0,007A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah

C. LANDASAN TEORI

Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang
tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt.

(V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk
menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan
kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak, batu bara,
angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Satuan dasar energi listrik adalah Joule, satuan
lain adalah KWh (Kilowattjam).

Biasanya listrik berasal dari pembangkit listrik, misalnya: PLTA, PLTB, PLTD (diesel),
PLTM, PLTS (surya), PLTU, dan lainnya

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri).

2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat

a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.

b. Setelah ±2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi?

3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat, catat skala yang ditunjukan
thermometer (. °C)

4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan thermometer (…
°C)

5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup? Mengapa
demikian?

E. HASIL PENGAMATAN

• Dari hasil percobaan, setelah saklar (S) ditutup yang terjadi pada lilitan kawat adalah adanya
arus listrik diantara kawat tersebut setelah dua menit. Pantul korek api diletakkan pada lilitan
kawat yang terjadi adalah pantul korek api menjadi berubah dari energi panas dan terdapat
cahaya.

• Setelah itu saklar (S) dibuka. Saklar yang ditunjukkan termometer pada ujung lilitan kawat
adalah (75°C). Kemudian saklar (S) ditutup kembali setelah 2 menit termometer menunjukkan
(90°C).

• Jika ditanya apakah suhu pada saklar naik setelah saklar termometer ditutup jawabannya iya,
karena jika ditutup arus listrik yang dihantarkan lebih besar lagi.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Perubahan Energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik.
Jawaban : energi listrik menjadi energi kalor.

2. Dua buah baterai masing-masing biasanya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri kemudian
dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah : a. Besarnya
Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.

b.Daya Listriknya

c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit.

G. PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel di atas saya melakukan percobaan tentang gejala medan magnet. Dalam
keadaan saklar S terbuka, kami letakkan penghatar diatas kompas pada posisi sejajar kemudian
kami alirkan arus listrik ke dalam penghatar dengan menutup saklar S. ternyata jarum kompas
menyimpang ke kanan. Lalu kami membuka saklar dan membalik polaritas baterai, kemudian
mengalirkan arus listrik melalui penghatar dengan menutup saklar dan ternyata jarum kompas
menyamping. Karena ada arus listrik yang mengalir. Langkah terakhir 4 buah dan ternyata jarum
kompas mengalami penyimpangan yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa makin besar
aliran listrik, makin besar pula gaya magnet yang terjadi.

H. KESIMPULAN

Daya Listrik yaitu tingkat penggunaan energi listrik dalam rangkaian listrik. Lampu luar
menyerap daya listrik kemudian mengubahnya menjadi cahaya. Sedangkan setrika mengubah
daya listrik menjadi panas. Jadi semakin tinggi nilai Watt yang terjadi semakin tinggi pula daya
listrik atau energi yang digunakan.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Energi Listrik (Praktikum IPA di SD) .
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam percobaan tidak mengalami kesulitan, tapi didalam modul pada percobaan energi listrik
ini tujuan percobaan, alat dan bahan yang terperinci seperti percobaan lain tidak ada sehingga
mahasiswa perlu kreatif dan teliti dalam menentukannya.
Saran dan Masukan:
Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih Teliti dan kreatif
dalam melakukan percobaan, untuk pencetakkan modul selanjutnya lebih diperinci dengan jelas
semuannya seperti pada percobaan yang lain.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan Bahan Energi Listrik
LAPORAN MANDIRI IV
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107
KEMAGNETAN

OLEH:
NAMA : VIRA MEIRIZQY
NIM : 835965922
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
POKJAR : ARGA MAKMUR

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERCOBAAN 1: BENTUK MEDAN MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Karton putih 1 lembar / kertas putih.
2. Magnet batang 1 buah.
3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
C. LANDASAN TEORI
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatumedanmagnet. Kata magnet
(magnit) berasal dari bahasa Yunanimagnítis líthos yang berarti batuMagnesian. Magnesiaadalah
nama sebuah wilayah di Yunani padamasa lalu yang kini bernamaManisa(sekarang berada di
wilayah Turki) di manaterkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatumateriyang mempunyai suatumedan magnet.
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnettidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan(south/ S). Walaupun magnet
itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebutakan tetap memiliki dua kutub.Magnet dapat
menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebihkuat dari yang lain, yaitu bahanlogam.
Namun tidak semua logam mempunyaidaya tarik yang sama terhadap magnet.Besidan
bajaadalah dua contoh materiyang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
Sedangkanoksigencairadalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara
perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.
E. HASIL PENGAMATAN

Sebuah magnet batang kami letakkan di atas meja, kemudian selembar karton putih kami
pegang di atas magnrt tersebut lalu kami taburkan serbuk-serbuk besi secara merata di atas
kertas. Selanjutnya kami mengetuk karton itu secara perlahan beberapa kali. Ternyata
sserbukserbuk besi tersebut bergerak kea rah ujung-ujung magnet batang itu.
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan magnet?
Jawab:
a) Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
b) Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet
mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya.
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan!
Jawab:
Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung
magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua hujung akan menarik di antara
satu dengan yang lain sekiranya hujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan.
Sebaliknya akan berlaku sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama.
3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!
Jawab:
a. Garis-garis gaya magnetic tidak pernah saling berpotongan
b. Garis-garis gaya magnetic selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub sealatan
magnet.
c. Tempat garis-garis gaya magnetiknya. Rapat menunjukkan medan magnetiknya kuat.
Sebaliknya tempat yang garis-garis gaya magnetiknya renggang menunjukkan medan
magnetiknya lemah.
4. Garis-garis medan magnet dari pasangan magnet berikut:

G. PEMBAHASAN
Pola garis-garis gaya magnetic yang dibentuk oleh serbuk besi untuk sepasang magnet
batang diletakkan segaris dengan kutub-kutub tidak sejenis saling berhadapan. Jadi untuk dua
kutub tidak sejenis saling berhadapan. Garis-garis gaya magnetiknya saling berhubungan
sebaliknya, bila kutub magnet yang sejenis saling berhadapan maka garis-garis gaya magnetnya
saling berhadapan.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila
didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan akan tarik
menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Laporan Praktikum Bentuk Medan Magnet (Praktikum IPA di SD).
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kurangnya Waktu dalam melaksanakan percobaan, karena terlalu banyak percobaan yang harus
dilakukan.
Saran dan Masukan:
Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih mengatur waktu
dengan baik, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan bentuk dan medan magnet.

PERCOBAAN 2: MENGAMATI GEJALA MEDAN MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk menejelaskan pengaruh arus lstrik terhadap medan magnet.

B. ALAT DAN BAHAN

1) Kabel secukupnya.
2) Batrei 1,5 volt 4 buah
3) Bola lampu 2,5 volt -3,6 volt/0,007A
4) Kompas.
5) Kumparan tipis.
C. LANDASAN TEORI
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatanyang
bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat,namun dapat
dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk
besi.Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk kekutub selatan
magnet.
Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis
gayamagnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.Daerah yang garis-garis gaya
magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetikyang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis
gaya magnetiknya kurang rapatmenunjukkan medan magnetik yang lemah.
Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukandengan
menggunakan kaidah tangan kanan Oersted. Arah arus listrik ditunjukkan denganibu jari dan
garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan. Medan magnetikyang dihasilkan
oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkanmedan magnetik yang cukup
kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini
disebut sebagai elektromagnet.
Elektromagnetmemiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat
kemagnetannyasegera hilang.Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik
yang kuat karenasetiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan
diperkuat olehlilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik
yangdihasilkannya semakin besar.
Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparanyang .dialiri arus listrik.Untuk
menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturangenggaman tangan
kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus padakumparan sama dengan arah
genggaman keempat jari.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah peralatan seperti seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan saklar S terbuka,
letakan penghantar atas kompas pada posisi sejajar.

2. Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus mengalir jika lampu
menyala).
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang? (ke kiri atau ke kanan)? Jelaskan!
3. Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik melalui
penghantar dengan menutup saklar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang?
4. Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!
5. Lakukan langkah (1), (2), (3) tetapi dengan memakai 4 baterai yang dirangkai seri. Dan
berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan dibawah ini.

E. HASIL PENGAMATAN

Jarum kompas Arah sipang


Keadaan saklar
No. Jeis rangkaian menyimpang kompas
Terbuka Tertutup Ya Tidak Kanan Kiri
1. Seri 2 baterei √ √
2. Seri 2 baterei √ √ √
3. Seri 2 baterei
√ √
(polaritas baterei
4. Seri 4 baterei √ √
5. Seri 4 baterei √ √ √

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih besar/lebih kecil?
Jelaskan!

2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, apakah induksi
magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.

4. a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, bagaimana penyimpangan
jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!

b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, bagaimana penyimpangan
jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!

5. Dari jawaban perntanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B) dengan jarak
antara kompas ke penghantar.
Jawaban :

1.Jika baterai dirangkai 4 buah, maka jarum kompas menyimpang lebih besar, karena arus listrik
yang mengalir juga cukup besar. Sehingga gaya magnetic yang ditimbulkan makin besar pula.

2.Jika arus (1) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka induksi magnet (B) titik besar
karena arus listrik menghasilkan medan magnetik dan medan magnetik melakukan gaya pada
arus listrik. Makin cepat medan magnetic berubah, makin besar juga induksinya.

3.Hubungan antara arus listrik dengan magnet adalah :

a. Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat medan
magnetiknya.

b. Gaya pada arus listrik dalam medan magnetik sama dengan besar gaya pada elemen arus (I)
sepanjang A1 ketika berada dalam medan magnetik.

4.a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, maka penyimpangan
jarum lebih besar kaena makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya yang
ditimbulkan oleh magnet.

b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarumj kompas, maka penyimpangan
jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin lemah gaya yang
ditimbulkan.

5. Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke penghantar makin dekat jarak
benda ke magnet, maka makin kuat gaya induksi magnet dan makin jauh jarak benda ke
magnet, maka makin lemah induksi magnetnya.

G. PEMBAHASAN

Arus listrik dialirkan ke dalam penghantar dengan menutup saklar maka jarum kompas akan
menyimpang ke kanan karena akibat dari adanya arus listrik yang mengalir maka akan
menimbulkan medan magnetik.

H. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan pada praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
menghasilkan medan magnet dan medan magnetik melakukan gaya pada arus listrik.perubahan
medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.

I. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Kurangnya Waktu dalam melaksanakan percobaan, karena terlalu banyak percobaan yang harus
dilakukan. Saran dan Masukan: Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa
hendaknya lebih mengatur waktu dengan baik, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat
tercapai dengan maksimal

K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan bahan mengamati gejala medan magnet

PERCOBAAN 3: MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan tentang sifat-sifat magnet.
B. ALAT DAN BAHAN
1) Magnet batang 2 buah.
2) Statis.
3) Benang secukupnya.
4) Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, aluminium, kaca, dan seng).
C. LANDASAN TEORI
Kata magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani magnesia yang memiliki artis
batuMagenisia. Umumnya Magnesia adalah nama sebuah wilayah yang ada du Yunani yang
pada saat ini bernama Manisa. Di mana di wilayah tersebut batu magnet pertama kaliditemukan.
Batu magnet pertama yang ditemukan merupakan magnet tetap atau magnetalam. Dan saat ini
magnet yang ada di pasaran kebanyakan adalah magnet buatan.
Magnet sendiri merupakan sebuah benda yang dapat menarik benda di sekitarnya dansetiap
magnet pastinya memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan bendauntuk
menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.
1. Magnet dapat menarik benda
Sifat magnet yang pertama adalah magnet dapat menarik benda lain yang berasal dari bahan
logam. Akan tetapi tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet. Bahan logamyang memiliki
daya tarik yang tinggi oleh magnet dalah besi dan juga baja.
2. Medan magnet membentuk gaya magnetTahukah Anda bahwa gaya magnet tidak hanya berada
di kutub-kutubnya. Akan tetapigaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah yang di
sekitar magnet yangmemiliki gaya magnet disebut juga medan magnet.
3. Magnet memiliki dua kutubSifat-sifat magnet selanjutnya adalah magnet memiliki dua kutub,
yaitu kutub utara dankutub selatan.
4. Kutub magnet tidak sesama tarik menarik dan sesama akan menolakSama halnya dengan gaya
listrik, gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan. Jikakutub yang sama didekatkan maka akan
saling tolak-menolak dan jika kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan di didekatkan maka
akan saling tarik menarik.
5. Sifat magnet dapat hilangSifat-sifat magnet juga akan menghilang atau melemah karena
beberapa penyebab,seperti terbakar, jatuh secara terus menerus dan lainnya.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang yang
tersedia.
2. Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.

3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang
di gantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet batang yang
digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Amati
apa yang terjadi.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang
dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang
digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadimagnet batang yang digantung menjadi
magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub
utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung,
maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan sifat-sifat magnet!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!
3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,mungkinkah bagian
kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub? Jelaskan!
4. Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat magnet.
Jawaban :
1. Sifat-sifat magnet
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang merupakan bagian-bagian
magnet yang mempunyai kemagnetan paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
- Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan sejenis (kutub
utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan kutub selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan berlawanan
jenis (kutub utara dengan kutub selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian kecil
magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan asas piranti
(kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan
kutub selatan.
4. Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut akansaling
menjauhi (tolak-menolak)
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak sejenis) didekatkan
maka magnet tersebut akan tarik-menarik (mendekat).
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar diatas kami melakukan pengamatan mengenai sifat-sifat magnet.
Kami memberi tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang.
Kemudian kami gantung salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu kami dekatkan kutub
selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung. Secara
perlahan-lahan dan terjadi adalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang
dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung. Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang
dipegang.Jika dengan cara lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup
utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami dekatkan
kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet
yang digantung mendekati magnet yang dipegang.
H. KESIMPULAN
Sebuah magnet selalu mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang sejenis akan
saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-menarik.
I. DAFTAR PUSTAKA
Grourd, Kiry. (1991). (1993). Longman A-level physics. Essex : Longman Group UK Limited.
Roger, M. (1991) A- Level physics Chestenham : Stanley Thornes Publisher Limited.
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kurangnya Waktu dalam melaksanakan percobaan, karena terlalu banyak percobaan yang harus
dilakukan. Saran dan Masukan: Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa
hendaknya lebih mengatur waktu dengan baik, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat
tercapai dengan maksimal.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan proses mengamati sifat-sifat magnet
PERCOBAAN 4: CARA MEMBUAT MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet induksi.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Klip kertas 3-4 buah
2. Magnet batang 1 buah
3. Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah
4. Baterai 1,5 volt 4 buah
5. Paku besi 4 buah
6. Isolasi secukupnya
C. LANDASAN TEORI
Magnet ada yang alami dan ada yang buatan. Magnet alam adalah magnet yang terdapat di
alam yang dengan sendirinya telah memiliki kekuatan daya tarik, sedangkan magnet buatan
adalah magnet yang dibuat oleh manusia. Cara membuat magnet ada tiga yaitu dengan cara
menggosok, menggunakan arus listrik dan induksi.
Cara paling sederhana dalam membuat magnet adalah dengan menggosokkan magnet
permanen ke benda feromagnetik. Dilasir dari Encyclopedia Britannica, bahan feromagnetik
adalah bahan yang memiliki momen magnet permanen sehingga dapat ditarik oleh magnet.
Contoh bahan feromagnetik adalah besi, kobalt, nikel, dan baja. Kita hanya perlu menggosokkan
magnet permanen pada bahan feromagnetik. Medan magnet permanen akan menyelaraskan
momen magnet dalam bahan feromagnetik sehingga menjadi terkumpul di kutub-kutub yang
berlawanan. Sehingga bahan feromagnetik tersebut berubah menjadi magnet. Kamu bisa
menggosok paku baja dengan magnet untuk mencobanya. Setelah digosok dengan magnet, paku
baja bisa menarik benda logam lainnya.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Anda dpat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara gesekan,
elektromagnetik, dan cara magnet induksi.
1. Membuat magnet melalui gesekan
a. Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung pakutersebut pada klip
kertas. Amati apakah paku tersebut dapat menrik klip kertas?
b. Geseklah sebuah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan batang paku besi yang telah digosok
pada beberapa klip. Amati apa yang terjadi pada klip !
c. Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2, tetapi dalam waktu yang lebih lama,
misalnya 40 detk. Amati apa yang terjadi pada klip!
2. Membuat magnet elektromagnetik
a. Rangkailah alat seperti gambar berikut ini.

Amatilah, apakah paku menjadi magnet atau tidak? Mengapa demikian ?


b. Tutuplah saklar S, laludekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililitikumparan.
Amatilah apakah paku tersebut sudah menjadi magnet? Jelaskan !
c. Lakukanlah hal yang sama pada nomor a dan nomorb, tetapi dengan cara mengurangi
jumlah lilitan kumparan pada paku. Amatilah apakah kemagnetan yang terjadi pada paku
makin besar atau makin kecil? Beri penjelasan!
d. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah lilitan kumparan pada
paku!
3. Membuat magnet dengan cara induksi
a. Peganglah sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain
menjadi pusat bumi.
b. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang. Amati apa yang
terjadi ?
c. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat diujung klip yang pertama. Amati apa yang terjadi ?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip sebanyak 4
buah. Amatilah apa yang terjadi!
E. HASIL PENGAMATAN
1. Dengan cara digosokan
No. Jumlah Gosokkan Jumlah Paku Besi
yang Menempel
1. 6 kali gosokan 1 paku
2. 17 kali gosokan 4 paku
3. 30 kali gosokan 6 paku
2. Dengan cara elektromagnetik
No. Jumlah lilitan Jumlah Paku Besi
yang Menempel
1. 5 kali gosokan 1paku
2. 15 kali gosokan 3paku
3. 20 kali gosokan 6 paku
3. Dengan cara Induksi
Jumlah paku besar dan Jumlah Paku Besi
No.
magnet yang Menempel
1. 6 cm 1 paku
2. 5 cm 4 paku
3. 3 cm 4 paku
4. 1 cm 5 paku

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jelaskan cara membuat magnet!
2) Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!
3) Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik!
Jawaban:
1. Cara membuat magnet yaitu :
- Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara
menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat
sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
- Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), arus listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat
krmagnetannya akan hilang.
- Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi sifat
sepert magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika benda
dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.
2. Faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet sebagai berikut:
- Jarak magnet terhadap benda magnetik
- Besar kecilnya arus listrik
- Ketebalan yang menjadi penghalang antara magnet dan benda magnetis
- Waktu, lama tidaknya gesekan
- Jumlah lilitan kumparan
3. Hubungannya yaitu semakin banyak jumlah lilitan kumparan, maka semakin besar arus listrik
yang mengalir sehingga kekuatan magnet semakin besar juga. Jadi, banyaknya jumlah lilitan
kumparan sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.
G. PEMBAHASAN
1. Paku yang tidak bermuatan magnet berubah menjadi bermuatan magnet setelah digosokkan
pada magnet dengan satu arah sehingga dapat menarik anak klip.
2. Paku yang telah dililitkan tembaga dan ujungnya dihubungkan pada kutub-kutub baterai,
berubah menjadi magnet sehingga dapat menarik anak klip.
3. Setelah paku didekatkan dengan magnet ladam paku akan terinduksi dengan dalam yang
menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Paku akan menjadi magnet dan
dapat menarik anak klip yang ada di bawahnya.
Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok sebuah benda magnetis dengan magnet.
Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok-gosokkan kutub sebuah magnet pada besi atau
baja. Semakin banyak gosokan yang dilakukan, semakin kuat sifat kemagnetan besi atau baja
tersebut.
H. KESIMPULAN
Magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu :
1) Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet
2) Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
3) Dengan cara induksi.
I. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
J. KESULITAN YAN DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kurangnya Waktu dalam melaksanakan percobaan, karena terlalu banyak percobaan yang harus
dilakukan. Saran dan Masukan: Untuk pembaca yang ingin melaksanakan pratikum serupa
hendaknya lebih mengatur waktu dengan baik, agar hasil pratikum yang diinginkan dapat
tercapai dengan maksimal.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Alat dan proses cara membuat magnet

Anda mungkin juga menyukai