Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF PADA PENGAJARAN

BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Khairul Rizky
e-mail: khairul.rizky1062@student.unri.ac.id
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau

ABSTRAK: Model pembelajaran kolaboratif adalah pendekatan pembelajaran yang


melibatkan interaksi aktif antara siswa untuk saling berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan
membangun pemahaman bersama. Artikel ini membahas tentang penerapan model
pembelajaran kolaboratif dalam pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah
pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah kajian pustaka atau studi literatur. Dalam artikel ini, akan
dijelaskan konsep model pembelajaran kolaboratif, keuntungan penerapannya dalam
pengajaran Bahasa Indonesia, serta beberapa strategi dan metode yang dapat digunakan
untuk menerapkan model pembelajaran kolaboratif di kelas.
Kata Kunci: model pembelajaran kolaboratif, bahasa Indonesia, sekolah menengah
pertama, interaksi siswa, strategi pembelajaran

ABSTRACT: The collaborative learning model is a learning approach that involves active
interaction between students to collaborate with each other, share knowledge, and build
mutual understanding. This article discusses the application of the collaborative learning
model in teaching Indonesian in junior high schools. This research use desciptive qualitative
approach. The data collection technique used was literature review or literature study. In this
article, the concept of the collaborative learning model will be explained, the advantages of
its application in teaching Indonesian, as well as several strategies and methods that can be
used to implement a collaborative learning model in the classroom.
Keywords: collaborative learning model, Indonesian language, junior high school, student
interaction, learning strategy

PENDAHULUAN
Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama memiliki peran yang
penting dalam mengembangkan keterampilan berbahasa dan literasi siswa. Namun, dalam
pengajaran tradisional yang cenderung berpusat pada guru, siswa seringkali menjadi pasif
dalam proses pembelajaran. Mereka lebih sering mendengarkan penjelasan guru daripada
berinteraksi aktif dengan materi pelajaran dan teman sekelas. Tugas-tugas guru dapat
terlaksana secara jelas saat pelaksanaan pembelajaran. Diantara banyak tugas guru adalah
mengajar, yaitu mentransformasi informasi dan pengalaman sehingga siswa memiliki
wawasan dan pengalaman hidup. (Zulhafizh, 2021).
Untuk meningkatkan efektivitas pengajaran Bahasa Indonesia, model pembelajaran
kolaboratif telah menjadi fokus perhatian dalam pendidikan. Model pembelajaran
kolaboratif menekankan interaksi aktif antara siswa, saling berkolaborasi, berbagi
pengetahuan, dan membangun pemahaman bersama. Dalam konteks pengajaran Bahasa
Indonesia, pendekatan ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berkomunikasi, mendiskusikan teks, serta memahami dan menganalisis bahasa secara lebih
mendalam.
Penerapan model pembelajaran kolaboratif pada pengajaran Bahasa Indonesia di
sekolah menengah pertama memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama, serta mendorong
berpikir kritis dan analitis. Melalui kolaborasi dengan teman sekelas, siswa dapat saling
memperkaya pemahaman dan melatih keterampilan berbahasa secara aktif.
Namun, meskipun model pembelajaran kolaboratif menjanjikan banyak manfaat,
penerapannya dalam konteks pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama
masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mendalam untuk menjelaskan
konsep model pembelajaran kolaboratif dan memberikan strategi serta metode yang dapat
digunakan dalam menerapkannya di kelas Bahasa Indonesia.
Dalam artikel ini, peneliti akan mengkaji konsep model pembelajaran kolaboratif dan
menjelaskan keuntungan penerapannya dalam pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah
menengah pertama. Selain itu, peneliti juga akan mengidentifikasi strategi dan metode yang
dapat digunakan untuk mengimplementasikan model pembelajaran kolaboratif secara
efektif di kelas dalam mat pelajaran Bahasa Indonesia. Diharapkan bahwa artikel ini dapat
memberikan panduan praktis bagi para guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
konsep model pembelajaran kolaboratif dan memahami prinsip-prinsip dasar yang terkait
dengan penerapannya pada pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama.
Menjelaskan keuntungan penerapan model pembelajaran kolaboratif dalam pengajaran
Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama, termasuk peningkatan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran, pengembangan keterampilan sosial dan kerjasama, serta
peningkatan pemahaman dan penguasaan Bahasa Indonesia siswa. Mengidentifikasi strategi
dan metode yang dapat digunakan untuk menerapkan model pembelajaran kolaboratif
secara efektif di kelas Bahasa Indonesia, termasuk penggunaan proyek kolaboratif, diskusi
kelompok, kerja kelompok berbasis tugas, dan penugasan berbasis proyek. Menjelaskan
langkah-langkah implementasi model pembelajaran kolaboratif dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, termasuk perencanaan pembelajaran kolaboratif, pelaksanaan pembelajaran
kolaboratif, serta evaluasi dan umpan balik terhadap pembelajaran kolaboratif. Menganalisis
tantangan yang mungkin muncul dalam penerapan model pembelajaran kolaboratif pada
pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama, serta memberikan solusi yang
dapat digunakan untuk mengatasi tantangan tersebut. Menyimpulkan temuan penelitian
yang relevan dan mengidentifikasi implikasi penelitian bagi praktik pengajaran Bahasa
Indonesia di sekolah menengah pertama. Memberikan saran untuk penelitian selanjutnya
dalam bidang penerapan model pembelajaran kolaboratif pada pengajaran Bahasa
Indonesia, dengan fokus pada pengembangan strategi dan metode yang lebih spesifik serta
evaluasi efektivitasnya.

METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang penerapan model pembelajaran
kolaboratif pada pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik kajian pustaka, yakni studi literatur pada artikel, tulisan
ilmiah, jurnal terkait penerapan model pembelajaran kolaboratif pada pengajaran Bahasa
Indonesia di sekolah menengah pertama. Juga dilakukan teknik dokumentasi, yaitu peneliti
akan mengumpulkan dokumen-dokumen terkait, seperti rencana pembelajaran, materi ajar,
dan produk kerja siswa, sebagai sumber data untuk menganalisis implementasi model
pembelajaran kolaboratif. Data yang dikumpulkan melalui studi literatur berupa dokumen
akan dianalisis secara deskriptif. Analisis data dilakukan dengan pengelompokan dan
kategorisasi temuan berdasarkan tema-tema yang muncul. Interpretasi data untuk
mengidentifikasi pola, hubungan, dan kesimpulan yang relevan dengan tujuan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Definisi model pembelajaran kolaboratif adalah pendekatan pembelajaran yang
melibatkan interaksi aktif antara siswa dalam suatu lingkungan belajar. Dalam model ini,
siswa bekerja secara bersama-sama, saling berbagi pengetahuan, dan bekerja menuju tujuan
pembelajaran yang sama. Kolaborasi antara siswa melibatkan diskusi, pemecahan masalah
bersama, dan berbagi tanggung jawab dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Prinsip dasar model pembelajaran kolaboratif terdiri dari interaksi sosial, keterlibatan
aktif, pemahaman bersama, dan pemebelajaran berbasik proyek. Interaksi sosial maksudnya
model pembelajaran kolaboratif menekankan pentingnya interaksi sosial antara siswa.
Siswa diberikan kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan saling membantu
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Keterlibatan aktif maksudnya siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Mereka berperan sebagai konstruktor pengetahuan, membangun pemahaman melalui
diskusi, refleksi, dan pemecahan masalah bersama. Selanjutnya, pemahaman bersama, yaitu
model ini mendorong siswa untuk membangun pemahaman bersama melalui dialog dan
kolaborasi. Mereka berbagi gagasan, mempertimbangkan sudut pandang berbeda, dan
mencapai pemahaman yang lebih mendalam. Pembelajaran berbasis proyek, maksudnya
model pembelajaran kolaboratif sering kali melibatkan pembelajaran berbasis proyek, di
mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek yang relevan
dengan materi pelajaran.
Faktor penting dalam kolaborasi siswa terdiri dari komunikasi efektif, kerjasama tim,
keterampilan problem solving, dan tanggung jawab bersama. Komunikasi efektif
maksudnya siswa perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik agar dapat
berinteraksi dengan baik dalam kolaborasi. Mereka harus mampu mendengarkan dengan
baik, mengungkapkan pendapat secara jelas, dan menghargai sudut pandang orang lain.
Kerjasama tim, yaitu kolaborasi membutuhkan kerjasama tim yang efektif. Siswa perlu
belajar bekerja sama, membagi tugas, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan
bersama. Keterampilan problem solving, maksudnya siswa melibatkan pemecahan masalah
bersama. Siswa perlu mengembangkan keterampilan problem solving untuk mengatasi
tantangan dan menemukan solusi secara kolaboratif. Terakhir, siswa perlu merasakan
tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Mereka harus saling
mendukung, menghormati kontribusi masing-masing, dan bekerja secara adil dalam
kelompok.
Dengan menerapkan konsep model pembelajaran kolaboratif, siswa dapat
mengembangkan keterampilan sosial, berpikir kritis, dan kemampuan berbahasa dalam
konteks Bahasa Indonesia. Kolaborasi siswa juga dapat meningkatkan motivasi dan
keterlibatan dalam pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan
partisipatif. Keuntungan Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif dalam Pengajaran
Bahasa Indonesia adalah dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran.
Dengan menerapkan Model Pembelajaran Kolaboratif, siswa secara aktif terlibat dalam
aktivitas kolaboratif, seperti diskusi kelompok dan proyek bersama. Ini memungkinkan
mereka untuk berpartisipasi secara langsung dalam pembelajaran, memberikan kontribusi
mereka, dan merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
Mendorong pembentukan keterampilan sosial dan kerjasama. Kolaborasi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia melibatkan interaksi sosial antara siswa. Melalui kerja
kelompok dan diskusi kelompok, siswa belajar untuk bekerja sama, mendengarkan pendapat
orang lain, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan sosial yang positif. Ini
membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang esensial dalam kehidupan
sehari-hari dan lingkungan kerja.
Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa: Dalam Model
Pembelajaran Kolaboratif, siswa diajak untuk berpikir secara kritis dan analitis. Melalui
diskusi kelompok dan kerja kelompok berbasis tugas, mereka dapat saling melengkapi,
berdebat, dan menyelidiki berbagai sudut pandang. Proses ini merangsang pemikiran
reflektif, pemecahan masalah, dan evaluasi kritis, yang merupakan keterampilan berpikir
yang penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Meningkatkan pemahaman dan penguasaan Bahasa Indonesia siswa. Dalam konteks
Model Pembelajaran Kolaboratif, siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan
bahasa secara aktif. Melalui diskusi dan kerja kelompok, mereka dapat memperdalam
pemahaman mereka tentang struktur bahasa, kosa kata, tata bahasa, dan kebudayaan yang
terkait. Interaksi dengan sesama siswa juga meningkatkan pemahaman mereka melalui
pemberian umpan balik dan penjelasan dari anggota kelompok lainnya.
Mendorong kreativitas dan inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran: Model
Pembelajaran Kolaboratif memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir kreatif,
menghasilkan ide baru, dan menciptakan solusi yang inovatif. Melalui proyek kolaboratif
dan penugasan berbasis proyek, siswa dapat mengekspresikan pemikiran dan ide mereka
dengan cara yang unik. Hal ini merangsang kreativitas dan inovasi dalam pengajaran dan
pembelajaran Bahasa Indonesia, menjadikannya lebih menarik dan relevan bagi siswa.
Secara keseluruhan, penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif dalam pengajaran
Bahasa Indonesia memberikan keuntungan yang signifikan bagi siswa. Meningkatkan
keterlibatan, keterampilan sosial, pemahaman bahasa, dan kemampuan berpikir kritis siswa.
Selain itu, kolaborasi juga mendorong kreativitas dan inovasi dalam konteks pembelajaran.
Dengan demikian, Model Pembelajaran Kolaboratif merupakan pendekatan yang efektif
dalam meningkatkan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama.
Dalam penerapannya, Model Pembelajaran Kolaboratif dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia memiliki strategi dan metode penerapan. Antara lain sebagai berikut:
1. Proyek Kolaboratif
Dalam proyek kolaboratif, siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan
proyek atau tugas tertentu yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia. Misalnya, siswa
dapat diminta untuk membuat buku cerita bersama atau menghasilkan video
pembelajaran. Proyek ini mendorong siswa untuk bekerja sama, berbagi ide, dan
memecahkan masalah secara kolaboratif.
2. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan strategi yang melibatkan siswa dalam diskusi terfokus
mengenai topik bahasa tertentu. Siswa dapat diberikan topik diskusi atau pertanyaan
terkait bahan pelajaran yang harus mereka diskusikan bersama. Diskusi kelompok
memungkinkan siswa untuk berbagi pemikiran, saling melengkapi, dan membangun
pemahaman bersama tentang materi Bahasa Indonesia.
3. Kerja Kelompok Berbasis Tugas
Strategi ini melibatkan pembagian tugas dalam kelompok di mana setiap anggota
kelompok bertanggung jawab atas bagian tertentu dalam tugas atau proyek. Misalnya,
dalam pembelajaran menulis, setiap anggota kelompok dapat bertanggung jawab untuk
menulis bagian tertentu dari cerita atau artikel. Hal ini mendorong kolaborasi, tanggung
jawab bersama, dan pengembangan keterampilan berbahasa.
4. Penugasan Berbasis Proyek
Dalam penugasan berbasis proyek, siswa diberikan tugas individu yang kemudian
hasilnya dikombinasikan secara kolaboratif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Misalnya, setiap siswa dapat diminta untuk melakukan penelitian individu tentang topik
bahasa tertentu, lalu hasil penelitian tersebut digunakan dalam proyek kelompok yang
lebih besar. Hal ini mendorong kerja kolaboratif dan pemanfaatan pengetahuan individu
untuk mencapai tujuan bersama.
Selain strategi dan metode di atas, penting untuk menciptakan lingkungan kelas yang
mendukung kolaborasi siswa. Guru dapat memberikan pedoman dan aturan yang jelas
mengenai kolaborasi, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan memfasilitasi diskusi
dan interaksi siswa. Pemilihan metode yang sesuai dengan topik pembelajaran, kelas, dan
kebutuhan siswa juga menjadi faktor penting dalam penerapan model pembelajaran
kolaboratif di kelas Bahasa Indonesia.
Model Pembelajaran Kolaboratif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia perlu
diimplementasikan dengan baik. Pertatam, implementasi dilakukan dengan membuat rencana
pembelajaran kolaboratif, antara lain:
a. Identifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui kolaborasi siswa.
b. Rencanakan aktivitas dan tugas kolaboratif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan materi Bahasa Indonesia.
c. Tentukan strategi pembelajaran kolaboratif yang akan digunakan, seperti proyek
kolaboratif, diskusi kelompok, kerja kelompok berbasis tugas, atau penugasan
berbasis proyek.
d. Siapkan sumber daya, materi, dan petunjuk yang diperlukan untuk mendukung
pembelajaran kolaboratif.
Selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran kolaboratif, dengan tindakan sebagai
berikut:
a. Jelaskan tujuan, aturan, dan harapan kepada siswa tentang kolaborasi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Bentuk kelompok kerja yang beragam, dengan memperhatikan kebutuhan dan
kemampuan siswa.
c. Fasilitasi diskusi dan interaksi siswa selama proses pembelajaran kolaboratif. d.
Monitor dan berikan bimbingan kepada siswa saat mereka bekerja secara
kolaboratif.
d. Dorong siswa untuk saling mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, dan
berkontribusi secara aktif dalam kelompok.
Setelah pelaksanaan pembelajaran kolaboratif, dilakukan pula evaluasi dan umpan balik
dengan tahapan antara lain:
a. Gunakan instrumen penilaian yang sesuai untuk mengukur kemajuan siswa dalam
pembelajaran kolaboratif.
b. Berikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik kepada siswa mengenai
kontribusi mereka dalam kolaborasi, pemahaman materi, dan keterampilan
berbahasa.
c. Evaluasi hasil dari proyek atau tugas kolaboratif yang telah diselesaikan oleh siswa.
d. Libatkan siswa dalam refleksi diri terkait proses dan hasil kolaborasi mereka.
Namun, dalam penerapan model pembelajaran kolaboratif terdapat pula tantangan yang
mungkin muncul dan menghambat implementasi tersebut. Tantangan yang ada dalam
penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif ini antara lain:
1. Ketidakseimbangan partisipasi dalam kelompok.
2. Konflik antar siswa dalam kerja kelompok.
3. Kurangnya keterampilan sosial dan kolaboratif siswa.
4. Ketidakmampuan siswa untuk mengorganisir dan membagi tugas secara efektif.
5. Kurangnya dukungan dari lingkungan sekolah atau kurikulum yang lebih tradisional.

Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk mengatasi tantangan tersebut agar penerapan
berjalan baik. Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut,
yaitu:
1. Perencanaan yang baik untuk memastikan partisipasi setiap siswa dalam kolaborasi.
2. Pembelajaran tentang resolusi konflik dan keterampilan komunikasi efektif.
3. Pengajaran dan pemodelan keterampilan sosial dan kolaboratif.
4. Bimbingan dan panduan yang jelas tentang pembagian tugas dan tanggung jawab dalam
kelompok.
5. Kerja sama dengan kolega dan staf sekolah untuk menciptakan budaya pembelajaran
yang mendukung kolaborasi.
6. Mengadaptasi kurikulum dan mengeksplorasi fleksibilitas dalam metode pengajaran
yang memungkinkan penerapan model pembelajaran kolaboratif.
Dengan mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul dan menerapkan solusi yang
tepat, guru dapat meningkatkan efektivitas dan keberhasilan penerapan Model Pembelajaran
Kolaboratif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama.

KESIMPULAN
Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif pada Pengajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Menengah Pertama memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan
pembelajaran dan keterlibatan siswa. Dalam artikel ini, telah dibahas konsep dasar Model
Pembelajaran Kolaboratif, strategi, metodologi, serta implementasi dan tantangan yang
mungkin muncul.
Model Pembelajaran Kolaboratif menggabungkan interaksi sosial, keterlibatan aktif,
pemahaman bersama, dan pembelajaran berbasis proyek. Melalui proyek kolaboratif,
diskusi kelompok, kerja kelompok berbasis tugas, dan penugasan berbasis proyek, siswa
dapat mengembangkan keterampilan sosial, berpikir kritis, dan kemampuan berbahasa
dalam konteks Bahasa Indonesia. Kolaborasi siswa juga dapat meningkatkan motivasi dan
keterlibatan dalam pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan
partisipatif.
Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif membutuhkan rencana yang baik,
pelaksanaan yang terarah, dan evaluasi yang komprehensif. Guru perlu merencanakan
pembelajaran kolaboratif dengan tujuan yang jelas, memfasilitasi interaksi siswa,
memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mengevaluasi hasil kolaborasi siswa. Selain
itu, tantangan seperti ketidakseimbangan partisipasi, konflik dalam kelompok, dan
kurangnya keterampilan sosial siswa dapat diatasi dengan strategi yang tepat, seperti
pembelajaran tentang resolusi konflik, pengajaran keterampilan sosial, dan bimbingan
dalam pembagian tugas.
Dalam keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan penerapan Model Pembelajaran
Kolaboratif pada Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama dapat
menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna, interaktif, dan berpusat pada
siswa. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga
mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif yang penting dalam kehidupan
mereka. Oleh karena itu, pendekatan ini layak untuk diimplementasikan dalam konteks
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama. Dengan penerapan yang baik
dan dukungan yang memadai, Model Pembelajaran Kolaboratif dapat menjadi landasan
yang kuat dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan memperkaya
bagi siswa di sekolah menengah pertama.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, S. N, C Cari, N. S. Aminah. Pembelajaran IPA Abad 21 dengan Literasi Sains
Siswa. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) Volume 9 Nomor 1 2019 ISSN :
2089-6158
Syaparuddin, Meldianus, Elihami. STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PESERTA DIDIK. MAHAGURU: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Ali, Ismun. PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVELEARNING)
DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Pemikiran dan Ilmu Agama
Islam Vol. 7 No. 01 (2021).
HOTIMAH, Husnul. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Dalam
Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi, [S.l.], v.
7, n. 2, p. 5-11, nov. 2020. ISSN 2442-353X.
Gianistika, C. ., Ajeng Arini, D. ., & Azizah, S. . (2021). PEMANFAATAN MODEL
COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA
GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Jurnal Tahsinia, 2(2), 144–157.
Hanik, Nur Rokhimah, Sri Harsono. Implementasi Model Pembelajaran Komparasi
yang Diintegrasikan dengan Pendekatan Kolaboratif Ditinjau dari Kemampuan Analisis
Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2, 2020. P-ISSN 2549-1725 E-ISSN
2549-4163
Haerah, Haerah. 2020. Penerapan Pembelajaran Kolaboratif dalam Meningkatkan
Penguasaan Materi Fiqih Peserta Didik Kelas IX di MTs DDI Lero Kabupaten
Pinrang. Masters thesis, IAIN Parepare.
Nur, Ikasanti. 2021. Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Pada Mata
Pelajaran Fiqih Di Madrasah Aliayah Negeri Bondowoso. Undergraduate thesis, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Dewi, N. K. N. S., Astawan, I. G., & Margunayasa, I. G. (2020). Analisis Pengaruh
Model Pembelajaran Kolaboratif Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah
Dasar. MIMBAR PGSD Undiksha, 8(2), 294–302.
Amiruddin Amiruddin. PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF.
Jurnal of Education Science, Vol 5, No 1. 2019
Pandie, Santhy Givend, Imanuel Yosafat Hadi Manapa. Meningkatkan Prestasi Belajar
Mahasiswa Menggunakan Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Pendekatan Blended
Learning. Susunan Artikel Pendidikan, Vol 6, No 1. 2021.
Zulhafizh, R Syahrul. Kontribusi Sikap Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran, 2013
Ilmudinulloh, Rafiud. Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. VOLUME 2, NO. 2, DESEMBER 2022 JURNAL
RISET JURNALISTIK DAN MEDIA DIGITAL.
Sari, R., Musthafa,B., & Yusuf, F.N. (2021). Persepsi Guru terhadap Pembelajaran
Berbasis Proyek di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 21 (2),
2021. 1-11. doi: https://10.17509/jpp.v21i2.36972.
Nuraini, U. (2023). METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK. Manajemen
Kelas Berbasis Outcome Based Education (OBE).
Zulhafizh. Peran dan Mutu Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru di Satuan Pendidikan
Tingkat Atas. Jurnal Kependidikan : Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran, Vol 7, No 2. 2021. E-ISSN: 2442-7667

Anda mungkin juga menyukai