Risa La Olu
Puspita A Hanafi
Kurnia Umagapi
Lismiranti Rais
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Meskipun penyusunan makalah ini belum sempurna tetapi penulis
berusaha untuk menghasilkan yang terbaik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Inovasi Pendidikan” dengan materi pembahasan yang telah diberikan adalah
tentang “KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN”
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas guna membantu dosen
menyiapkan perangkat alat penilaian, baik yang digunakan sebagai penilaian proses belajar,
maupun untuk penilaian hasil belajar. Selain itu makalah ini diharapkan ikut membantu pembaca
untuk lebih memahami dan mendalami kajian teoritis pada buku sumber dan penunjang yang
digunakan sehingga dapat terlatih serta mampu berpikir kritis, analitis dan sistematis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT membalas dengan limpahan karunia dan inayah-
Nya dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inovasi pendidikan sendiri terdiri dari dua kata yaitu inovasi dan pendidikan, pengertian
inovasi sendiri berasal dari Bahasa inggris “innovation” yang sering diterjemahkan “segala hal
yang baru atau pembaharuan” tetapi ada yang menjadikan kata indonesia yaitu “inovasi”. Inovasi
kadang-kadang juga dipakai untk menyatakan penemuan. Karena hal yang baru itu hasil
penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menerjemahkan kata dari bahasa inggris
“discovery” dan “invention”. Sedangkan pendidikan itu sendiri adalah ‘education’ yang
diterjemahkan dari bahasa inggris, kata education (mendidik) memiliki makna memberi
peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dari penjelasan mengenai inovasi pendidikan yang telah dibahas pada latar belakang
diatas maka pemakalah dapat membuat rumusan masalah diantaranya:
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kata inovasi pendidikan terdiri dari dua kata yaitu inovasi dan pendidikan, Inovasi
sendiri berasal dari kata latin “innovation” yang berarti pembaharuan dan perubahan. Kata
kerjanya inovo yang artinya memperbaharui dan mengubah. Inovasi adalah salah satu perubahan
yang baru yang menuju kearah perbaikan; yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya,
yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan). Sedangkan
kata innovation yang berasal dari Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan, tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata Indonesia yaitu
“inovasi”. Kata inovasi kadang-kadang juga dipakai untuk menyatakan penemuan, karena hal
yang baru itu hasil penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menerjemahkan kata
dari Bahasa Inggris “discovery” dan “invention”. Ada juga yang mengaitkan antara pengertian
inovasi dan moderenisasi, karena keduanya membicarakan usaha pembaharuan.
Discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu
sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan benua Amerika.Sebenarnya benua
Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka
dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya Columbus adalah orang Eropa yang
pertama menjumpai benua Amerika.
Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia,
benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan
hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang
dari plastik, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas
berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang
ditemukannya benar-benarbaru.
Innovation ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai
suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa
hasil invention maupun discovery.
5
Sedangkan kata pendidikan yang berasal dari Bahasa Inggris yakni “education” yang
berasal dari kata “educate” (mendidik) artinya memberi peningkatan (to elicte, to give rise to),
dan mengembangkan (to elvove, to develop) (Mc. Leod, 1989).
Adapun pendidikan yang berasal dari kata didik dalam Bahasa Indonesia juga hasil dari
transeletasi peng-Indonesia-an dari bahasa Yunani yaitu “Peadagogie”. Etimologi
kata Peadagogie adalah “pais” yang artinya “anak”, dan “again” yang terjemahannya adalah
“bimbing”. Jadi terjemahan bebas kata peadagogie berarti “bimbingan yang diberikan kepada
anak”. Menurut termonologi yang lebih luas maka pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh
seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tujuan hidup dan
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Pendidikan ini sendiri menurut UNESCO (1996: 2) pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan manusia dewasa untuk mengebangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik
dan latihan untuk peranannya di masa depan.
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penegertian inovasi pendidikan
adalah upaya dalam memperbaiki aspek-aspek pendidikan dalam praktinya. Untuk lebih jelasnya
inovasi pendidikan ini dapat diartikan suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal
yang ada sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam suatu pendidikan.
a. Mengejar berbagai ketinggalan dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
sehingga pada akhirnya pendidikan di Indonesia semakin berjalan sejajar dengan
berbagai kemajuan tersebut.
6
b. Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan di setiap jenis, jalur, dan jenjang yang
dapat melayani setiap warga Negara secara merata dan adil.
c. Mereformasi sistem pendidikan Indonesia yang lebih: efisien dan efektif, menghargai
kebudayaan nasional, lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan, mengokohkan
identitas dan kesadaran nasional, menumbuhkan masyarakat gemar belajar, menarik
minat peserta didik, dan banyak menghasilkan lulusan yang benar-benar diperlukan untuk
berbagai bidang pekerjaan yang ada di kehidupan masyarakat.
Jenis inovasi pendidikan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Dilihat dari pelaku
adopsinya, Hause (1974) membagi inovasi pendidikan ke dalam dua jenis, yakni inovasi rumah
tangga (Household Innovation) dan inovasi entrepreneur (Entrepreneur Innovation).
1. Inovasi Rumah Tangga
Merupakan inovasi individu, seperti inovasi guru di kelas dan biasanya tersebar dari
individu ke individu.
2. Inovasi Entrepreneur (Entrepreneur Innovation),
Jika dilihat dari arah otoritasnya, inovasi pendidikan dibagi menjadi dua, yakni inovasi
dari atas ke bawah (top down innovation) dan inovasi dari bawah ke atas (bottom-up
innovation), diantaranya:
Depdiknas selama beberapa dekade terakhir ini, seperti Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
Yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan
sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Jenis inovasi yang
diciptakan berdasarkan ide, pikiran, kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau masyarakat.
7
Sedangkan menurut Chin dan Benne (1970) menyarankan tiga jenis
strategi inovasi, yaitu:Power Coercive (strategi pemaksaan), Rational
Empirical (empiric rasional),dan Normative-Re-Educative (Pendidikan yang berulang
secara normatif), yaitu:
1. Invention (penemuan)
8
2. Development (pengembangan)
3. Diffusion (penyebaran)
4. Adopsion (penyerapan)
Menurut Katz dan Hamilton (Cece Wijaya, 1992: 12), definisi proses pembaharuan dan
difusi dalam butir-butir berikut ini: penerimaan, melebihi waktu biasanya, dari beberapa item
yang spesifik, idea tau praktek/kebiasaan, oleh individu-individu, group, atau unit-unit yang
dapat mengadopsi lainnya berkaitan, saluran komunikasi yang spesifik, terhadap struktur sosial,
dan terhadap sistem nilai atau kultur tertentu.
E. Strategi Inovasi Pendidikan
Strategi fasilitatif merupakan pelaksanaan program perubahan sosial yang didalam nya
lebih mengutamakan penyediaan fasilitas.
a. Strategi fasilitatif dapat digunakan dengan tepat jika sasaran perubahan (klien):
Mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari target perubahan
(tujuan).
Merasa perlu adanya perubahan atau perbaikan.
Bersedia menerima bantuan dari luar dirinya.
Memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau memperbaiki dirinya.
c. Strategi fasilitas tepat juga digunakan sebagai kenpensasi motivasi yang rendah terhadap usaha
perubahan sosial.
9
d. Menyediakan berbagai fasilitas akan sangat bermanfaat bagi usaha perbaikan sosial jika klien
menghendaki berbagai macam kebutuhan untuk memenuhi tuntutan perubahan sesuai yang
diharapkan.
e. Penggunaan strategi fasilitatif dapat juga dengan cara menciptakan peran yang baru dalam
masyarakat jika ternyata peran yang sudah ada di masyarakat tidak sesuai dengan penggunaan
sumber atau fasilitas yang diperlukan.
f. Usaha perubahan dengan menyediakan berbagai fasilitas akan lebih lancer pelaksanaanya jika
pusat kegiatan organisasi pelaksana perubahan sosial, berada di lokasi tempat tinggal sasaran
(klien).
g. Strategi fasilitatif dengan menyediakan dana serta tenaga akan sangat diperlukan jika klien
tidak dapat melanjutkan usaha perubahan soaial karena kekurangan sumber dana dan tenaga.
Digunakan pada kondisi sasaran perubahan yang sangat kurang untuk menentang adanya
perubahan sosial.
Perubahan diharapkan berjalan dengan cepat, serta tidak sikap terbuka dari klien untuk
menerima kebutuhan.
Sebagai suatu gambaran agar dapat membantu kita untuk memahami dasar-dasar atau
penggunaan strategi fasilitatif tersebut, seandainya strategi fasilitatif itu akan digunakan untuk
memperbaharui bidang pendidikan. Adanya suatu kurukulum baru dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses perlu dibutuhkan perubahan dan pembaharuan kegiatan belajar
mengajar. Jika keperluan tersebut dibutuhkan pendekatan fasilitatif yang mengutamakan
program pembaharuan dengan menyediakan berbagai macam fasilitas.dan sarana yang
diperlukan. tetapi fasilitas dan sarana itu tidak akan memberikan banyak manfaat dan menunjang
perubahan jika para guru atau pelaksana pendidikan sebagai sasaran pendidikan tidak dapat
memahami masalah pendidikan yang dihadapi, mereka tidak merasa perluadanya suatu
perubahan pada dirinya, tidak perlu dan tidak bersedia menerima bantuan baik dari luar atau dari
yang lain, tidak memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha pembaharuan. Dengan
demikian maka sarana dan fasilitas yang ada jadi sia-sia. Oleh sebab itu sebaiknya penggunaan
strategi fasilitatif diringi program yang dapat menumbuhkan perubahan pada klien (sasaran
perubahan) akan perlunya perubahan dan memanfaatkannya semaksimal mungkin.
10
perubahan sosial. Dengan demikian jika pendidikan menggunakan strategi pendidikan itu sama
saja mengadakan suatu perubahan sosial dengan cara menyampaikan fakta, dengan begitu orang
yang menggunakan fakta atau informasi itu dapat menentukan dan mengambil tindakan yang
akan dilakukanya. Setiap manusia memiliki dasar pemikiran yang berbeda-beda untuk
dapat membedakan fakta serta memilih untuk mengatur sikap atau tingkah lakunya apabila fakta
itu ditujukan kepadanya.
Penggunaan strategi pendidikan dalam suatu pendidikan sangat perlu karena untuk
mempermudah proses pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi
yang jelas, proses pendidikan tidak akan terarah sehingga tujuan pendidikan yang telah efektif
dan efisien semuanya sia-sia.
a. Strategi pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalam kondisi dan situasi sebagai
berikut:
Apabila perubahan sosial yang diinginkan, tidak terjadi dalam waktu yang singkat.
Apabila sasaran perubahan ( klien ) belum memiliki keterampilan atau pengetahuan
tertentu yang dibutuhkan untuk melaksanakan program perubahan sosial.
Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan yang kuat oleh klien terhadap
perubahan yang diharapkan.
Starategi bujukan merupakan strategi yang digunakan dengan cara membujuk para
sasaran perubahan agar mau mengikuti perubahan sosial. Strategi bujukan ini akan berhasil jika
alasan yang diberikan rasional, fakta yang akurat. Biasanya strategi ini digunakan pada saat
kampanye atau sebuah reklame pemasaran dari hasil perusahaan. Namun terkadang strategi
bujukan ini muncul ketika saling berkomunikasi tanpa disadari.
11
b. Strategi bujukan tepat digunakan jika:
a. Strategi paksaan dapat digunakan apabila pertisipasi klien terhadap proses perubahan
sosial rendah dan tidak meu meningkatkan partisipasinya.
b. Strategi paksaan juga tepat digunakan apabila klien tidak merasa perlu untuk berubah
atau tidak menyadari perlunya perubahan sosial.
c. Strategi paksaan tidak efektif jika klien tidak memiliki sarana penunjang untuk
mengusahakan perubahan dan pelaksanaan perubahan juga tidak mampu mengakannya.
d. Strategi paksaan tepat digunakan jika perubahan sosial yang diharapkan harus terwujud
dalam waktu singkat. Artinya tujuan perubahan harus segera tercapai.
e. Strategi paksaan juga tepat dipakai untuk menghadapi usaha penolakan terhadap
perubahan sosial atau untuk cepat mengadakan perubahan sosial sebelum usaha
penolakan terhadapnya bergerak.
f. Strategi paksaan dapat digunakan jika klien sukar untuk mau menerima perubahan sosial
artinya sukar dipengaruhi.
g. Strategi paksaan dapat juga digunakan untuk menjamin keamanan percobaan perubahan
sosial yang telah direncanakan.
Pada saat pelaksanaan perubahan sosial sering digunakan kombinasi antara berbagai
macam strategi. Hal ini disesuaikan dengan tahap serta kondisi dan situasi klien pada saat
berlangsungnya proses pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya, serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam suatu
pendidikan.
Adapun Jenis- Jenis Inovasi Penidikan Jika dilihat dari arah otoritasnya, inovasi
pendidikan dibagi menjadi dua, yakni inovasi dari atas ke bawah (top down innovation) dan
inovasi dari bawah ke atas (bottom-up innovation).
B. Saran
Dari makalah di atas sangat jauh dari sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran. Yang dimana sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah. Dan penulis menyadari
bahwa masih sangat banyak kesalahan dari segi bahasa utamanya dari segi sastra bahasa, dan
susunan kata. Demikian. Maka itu penulis demi kesempurnaan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Syafaruddin dan Nugraha Pasha. 2016. Mahariah, Ilmu Pendidikan Islam: Melejit Potensi
Budaya Umat. Jakarta: Hijri Pustaka Utama
14