Disusun Oleh :
Kelompok 1
A. PENGERTIAN SAINS
1. Karakteristik Sains
Sejarah membuktikan bahwa dengan metode sains telah
membawa manusia pada kemajuan dalam pengetahuan. Beberapa
ilmuan mengemukakan ciri-ciri sains sebagai berikut .
1. Randall dan Buchker
1) Hasil sains bersifat akumulatif dan merupakan milik
bersama,artinya hasil sains yang lalu dapat digunakan
untuk penyelidikan hal yang baru, dan tidak memonopoli.
Setiap orang dapat memanfaatkan hasil penemuan orang
lain.
2) Hasil sains kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi
kekeliruan karena yang menyeidikinya adalah manusia.
3) Sains bersifat objektif ,artinya prosedur kerja atau cara
penggunaan metode sains tidak tergantung kepada siapa
yang menggunakan, tidak tekrgantung pada pemahaman
secara pribadi.
Selain itu sains juga bisa berarti suatu penemuan baru atau hal
baru yang dapat digunakan setelah kita menyelesaikan permasalahan
teknisnya, yang biasa disebut sebagai teknologi. Teknologi
merupakan suatu sifat nyata dari aplikasi sains, suatu konsekuensi
logis dari sains yang mempunyai kekuatan untuk melakukan sesuatu.
Sehingga biasanya salah satu definisi popular tentang sains termasuk
juga teknologi di dalamnya.
Sejarah perkembangan sains menunjukkan bahwa sains
berasal dari penggabungan dua tradisi tua, yaitu tradisi pemikiran
filsafat yang dimulai oleh bangsa Yunani kuno serta tradisi keahlian
atau keterampilan tangan yang berkembang di awal peradaban
manusia yang telah ada jauh sebelum tradisi pertama lahir. Filsafat
memberikan sumbangan berbagai konsep dan ide terhadap sains
sedangkan keahlian tangan memberinya berbagai alat untuk
pengamatan alam. Sains modern bisa lahir dari perumusan metode
ilmiah yang disumbangkan Rene Descartes yang menyodorkan logika
rasional dan deduksi serta oleh Francis Bacon yang menekankan
pentingnya eksperimen dan observasi.
B. FILSAFAT SAINS
Filsafat didefinisikan sebagai "kebijaksanaan" . Kata filsafat
atau philosophy, berasal dari bahasa Yunani yaitu Sophia yang berarti
kebijaksanaan dan Philein yang berarti mencintai. Jadi, filsafat adalah
semata-mata mencintai kebijaksanaan.
5. Kegunaan Filsafat
1) Pedoman dalam kenyataan kehidupan sehari-hari.
2) Melalui filsafat (salah satunya) tingkah lakunya akan lebih bernilai
3) Kehidupan dan penghidupan ke arah yang negatif akan dapat
dihindari dan dikurangi.
Dalam tradisi Islam, Filsafat adalah induk dari semua ilmu yang
menelaah ilmu rasional (aqliyyah) seperti metafisika, fisika dan
matematika. Adapun sains dalam tradisi ilmiah Islam adalah termasuk
kedalam kelompok ilmu rasional dibawah ilmu-ilmu fisik, sehingga
mau tidak mau sains harus tetap menginduk kepada filsafat, khususnya
kepada metafisika filsafat. Alih-alih sains dikatakan terlepas dari
filsafat sebagaimana yang disinyalir oleh August Comte, filsafat justru
dipandang sebagai induk dari sains.
c. Sains mengawali kerjanya dengan bertolak dan suatu asumsi yang tidak
perlu diuji, sudah diakui dan diyakini kebenarannya. Filsafat bisa
merenungkan kembali asumsi-asumsi yang telah ada untuk diuji ulang
kebenarannya. Jadi, filsafat dapat meragukan setiap asumsi yang ada,
dimana oleh sains telah diakui kebenarannya.