Manusia adalah makhluk multi dimensi. Dimensi pertama secara fisik manusia
hampir sama dengan hewan, membutuhkan makan, minum, dan kawin. Dimensi kedua
manusia memiliki sejumlah emosi. Dimensi ketiga, manusia mempunyai perhatian terhadap
keindahan. Dimensi keempat, manusia memliki naluri untuk menyembah kepada tuhannya.
Dimensi kelima manusia dikaruniai akal, pikiran dan kehendak bebas, sehingga mampu
menciptakan keseimbangan dalam kehidupan. Dimensike enam, manusia mampu mengenal
dirinya, sehingga ia menyadarisiapa pencipta dirinya, bagaimana historis penciptaannya,
mengapa ia diciptakan dan untuk apa dia diciptakan.
Beberapa istilah didalam al qur’an Allah sebagai dzat pencipta manusia antara lain :
1. Bani adam (Qs. Al a’raf : 31), manusia disebut bani adam, karena dilihat dan aspek
historis penciptaannya, yaitu makhluk ciptaan Allah yang merupakan keturuna nabi
adam.
2. Basyar ( Qs. Al mukminun : 33 ), penyebutan ini sesuai dengan sifat-sifat biolois
manusia, yaitu makhluk Allah yang memiliki sifat-sifat fisik kimia, biologis dalam
kehidupannya, yang membutuhkan makan dan minum.
3. An Nas( Qs. Al baqarah : 21 ), dari aspek sosiologis, manusia merupakan makhluk
ciptaan Allah yang mempunyai sifat-sifat dan kecenderungan untuk hidup
berkelompok dengan sesamanya sehingga disebut makhluk social.
Jadi, Al Qur’an telahmenjelaskan, bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang
memiliki aspek-aspek biologis, psikologis, dan social.
Konsep Manusia
Kata insan disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak 65 kali, diantaranya (Al Alaq : 5) yang
artinya Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Konsep insane selalu
dihubungksn pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir,
diberi ilmu, dan memikul amanah (Al ahzab : 72). Al qur’an menggunakan kata insane untuk
menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga. Manusia yang berbeda
satu dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental dan kecerdasan.
Dari aspek historis penciptaannya manusiadisebut dengan bani Adam (keturunan Adam),
karena manusia yang pertama diciptakan Allah SWT adalah nabi Adam As.
Allah SWT menciptakan manusia sebagai ciptaan yang terbaik. Manusia memiliki
martabat yang mulia sebagai kelebihan yang manusia miliki jika mereka tetap hidup dengan
ilmu dan ajaran Allah SWT. Tetapi jika manusia meningalkan ajaran Allah, yaitu tidak
beriman dan taqwa manusia pun tidak bermartabat lagi atau bermartabat sangat rendah ( Qs.
At – tin : 4-6 )
Manusian memiliki karakter yang khas, bahkan di bandingkan makhluk lain yang paling
mirip sekalipun. Kekhasan inilah yang menurut al-Quran menyebabkan adanya konsekuensi
kemanusiaan di antaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Diantara karakteristik
manusia adalah:
1. Aspek kreasi
Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah di rakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan
sempurna. Hal ini bisa di bandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin
banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan sinpanse, demikian pula
organ-organ lainnya.
2.Aspek ilmu
Hanya manusia yang punya kesempatan memahami lebih jauh hakekat alam semesta di
sekelilingnya. Pengatahuan hewan hanya berbatas pasa naluri dasar yang tidak bisa di kembangkan
melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus
berkembang.
3. Aspek kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa mengadakan pilihan dalam hidup.
Makhluk lain hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tak akan pernah berubah. Para malaikat
yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
4. Pengarahan akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat di bentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelulmnya baik, tetapi
karena pengaruh lingkungan tertentu dapat menjadi penjahat. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena
itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang.
Jika manusia hidup dengan ilmu selain ilmu Allah, maka manusia tidak bermartabat lagi.
Dalam keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang. Seperti dalam surat al- Araaf, 129 dan
at-Tin, 4.
Peranan manusia
Manusia berperan sebagai penerus ajaran Allah, dan sekaligus sebagai pelopor dalam
membudayakan ajaran Allah. Dimulai dari diri sendiri, keluarga, lalu mengajarkan kepada
orang sekitar. Berikut yang harusdilakukan manusia dalam hal ini antara lain :
Tanggung jawab yang dipikul manusia sebagai hamba Allah, yaitu memelihara iman
dan taqwa, karena ketaatan dan ketundukan itu ada jika ada iman dalam hati. Taqwa
merupakan aplikasi dari iman. Seseorang harus kontunuitas ibadahnya, terutama salat agar
terhindar dari keji dan mungkar. Oleh karna itu amar makruf nahi mungkar harus dilakukan
mulai dari dirisendiri, keluarga, dan selanjutnya kepada orang lain ( Qs. At tahrim : 6 )
Kekuasaan yang di pegang manusia dibatasi oleh hukum Allah, baik yang tertulis
dalam kitab suci (Al Qur’an) maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta (Al Kaun)
oleh karena itu, bertanggung jawab atas mandat yang di emban adalah suatu keharusan. (Qs.
Al A’raf : 56 dan Qs. Fathir : 39 )
Kesimpulan
Pulungan, Syahid Mu’amar, Manusia damam Al qur’an, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1984.