Anda di halaman 1dari 8

Dosen Pengampu : Dra. Tri Umari, M.

Si
Munawir, M. Pd

Pola pelayanan bimbingan dan


konseling (Pola 17 +)
» Nama : Cewang Yuliantini
» NIM : 2005112648
» Kelas : 3B
Pengertian Pola Bimbingan dan Konseling 17+

» Pola bimbingan dan konseling pola 17+ adalah


progam bimbingan dan konseling/pemberian
bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang
bimbingan, 9 layanan, dan 6 layanan pendukung
yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Tujuan

» Secara umum tujuan pola bimbingan dan


konseling 17C adalah 0emberikan arah kerja 6
sebagai acuan dan e8aluasi kerja bagi guru BK
6 konselor" membantu peserta didik mengenal
bakat " minat " dan kemampuannya" serta
memilih dan menyesuaikan diridengan
kesempatan" pendidikan" dan merencanakan
karier yang sesuai dengan tuntutankerja.
 Fungsi pemahaman
 Fungsi pencegahan
 Fungsi perbaikan
 Fungsi pemeliharaan
 Fungsi pengembangan
 Fungsi penyaluran
 Fungsi penyaluran
 Fungsi adaptasi

Fungsi
Layanan dan Strategi
» Layanan orientasi, layanan yang di tujukan untuk peserta didik
atau siswa baru untuk memberikan pemahaman dan penyesuaian
diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki.
» Layanan informasi, layanan yang bertujuan untuk membekali
peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman
tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri,
merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai
pelajar, anggota keluarga, dan anggota masyarakat.
Layanan dan Strategi
» Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian
kegiatan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik agar dapat menyalurkan/ menempatkan dirinya dalam
berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan,
kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll
» Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik
Bentuk Bimbingan
» Sebelum lahirnya Pola 17 Plus, pelaksanaan Bimbingan dan
Penyuluhan di sekolah diselenggarakan dengan pola yang tidak
jelas, ketidakjelasan pola yang harus diterapkan berdampak pada
buruknya citra bimbingan dan konseling, sehingga melahirkan
miskonsepsi terhadap pelaksanaan BK, munculnya persepsi negatif
terhadap pelaksanaan BK, berbagai kritikan muncul sebagai wujud
kekecewaan atas kinerja Guru Pembimbing sehingga terjadi
kesalah pahaman, persepsi negatif dan miskonsepsi berlarut.
Referensi
https://www.academia.edu/10738531/BK_POLA_17
https://www.scribd.com/doc/92866717/Pola-17-Plus
https://osf.io/jh98s/download/?format=pdf

Anda mungkin juga menyukai