Anda di halaman 1dari 34

TUGAS 5

Salah satu tugas Makalah busana anak tentang teknik menjahit

Dosen; Dr. Yenni Idrus, M. Pd

Oleh :

SYARA NADIAH

NIM: 20075036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAN KELUARGA

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
A.Teknik menjahit

1.Menjahit bisban kerung leher

contoh kerung leher menggunakan jahitan bisban

sebagai langkah yang pertama sekali, adalah membuat bisban tersebut dari kain serong, mengapa harus
dari kain serong, apakah tidak bisa dari kain yang lurus? jika bisban di buat dari kain lurus tidak akan
bisa mengikuti bentuk lengkungan kerung leher, dan akan lebih sulit untuk di pasang, ini berbeda jika
bisban tersebut di buat dari kain serong yang mampu mengikuti bentuk lengkungan dari kerung leher
baju atau lingkar ketiak.

untuk yang keuda yaitu pada saat membuat bisban maka usahakan terbuat dari kain yang sama dengan
kain baju yang sedang di jahit, ini agar nantinya menjadi serasi. bentuklah kain agar menyerong,
kemudian gunting dengan lebar 2,5 cm kemudian lipat 2 dan jahit pinggirannya. pada saat menjahit lihat
bentuknya jangan sampai melintir tapi harus rata agar memudahkan saat pemasangannya nanti.

jika sudah di jahit pinggirannya maka selanjutnya kita akan memasangnya pada kerung leher, caranya
tempel bisban tersebut ke bagian leher baju di bagian dalam,yaitu bagian buruk dari kain, lalu jahitlah di
mulai dari ujung satu sampai ke ujung lainnya, lalu gunting pinggirannya agar rapih dan sama rata.

setelah itu tinggal kita lipat kain bisban tersebut hingga menutupi ujung kain leher baju kemudian jahit
tindas atasnya dari ujung ke ujung kembali hingga selesai. perhatikan bentuk dari pemasangannya
haruslah sama rata dan bagus juga tidak ada bagian yang berkerut, jika masih ada bagian yang kurang
bagus maka perbaikilah kembali.
untuk langkah pengerjaan akhir, agar tampak lebih rapih, maka anda bisa menyetrika sekeliling kerung
leher yang sudah di pasang bisban tersebut.

untuk baju yang menggunakan bisban sebagai lapisan pada kerung leher ini biasanya baju-baju wanita
baik dewasa maupun anak-anak seperti gamis, blouse dan dress juga baju muslim, dengan
menggunakan bisban maka proses pengerjaan lebih mudah dan lebih hemat waktu jika di bandingkan
dengan memakai kerah.

2.. PEMASANGAN KARET PINGGANG CELANA

Celana berkaret atau biasa di sebut celana kolor buatan garment atau konveksi setelah di pakai sekian
lama biasanya karetnya akan berkurang kelenturan atau tingkat elastisitas nya sehingga mengakibatkan
pinggang celana akan semakin melar dan kendur, hal ini tentu saja berdampak pada saat celana tersebut
di pakai yaitu mudah merosot.

Elastisitas sebuah karet di tentukan juga oleh jenis karet yang di gunakan untuk pembuatan celana kolor
tersebut, jika karetnya kurang bagus, pasti akan mudah melar, berbeda jika menggunakan karet dengan
kualitas bagus, pada pemakaian normal karet dengan kualitas bagus akan memiliki tingkat elastis yang
sama setelah lama di gunakan.

 Jahit kembali bagian bawah celana, jika kita akan menggunakan karet dengan lebar 2.5 cm
maka jahitlah pinggang celana ini dengan lebar 3 cm atau berikan lebih setengah cm agar
memudahkan saat karet akan di masukan.
 Jangan di jahit semua tapi sisakan lubang sekitar 4 cm untuk memasukan karet kolor
Gunakanlah karet kolor dengan kualitas bagus dan berikan peniti pada salah satu ujungnya, agar
celana tersebut tidak mudah kembali menjadi kendur, sebagai patokan panjang karet adalah 20
cm sampai 25 cm lebih pendek dari lingkaran pinggang celana, waktu kursus saya di beri tahu
untuk menggunakan panjang karet hanya 10 cm lebih pendek dari lingkar pinggang, tapi
ternyata masih terlalu kendur dan kurang berkerut sehingga bentuknya tidak bagus.
 Masukan karet kedalam lubang pada pinggang dan geser-geser peniti sampai karet mengelilingi
lingkar pinggang,Setelah itu jahit dan satukan kedua ujung karet berikan jarak jahitan 1 cm dari
ujung agar tidak mudah lepas.Tutup lubang bekas memasukan karet dengan cara di jahiT.Jahit
tindas bagian tengah karet, tariklah karet dengan kain celana sampai batas maksimal, agar
jahitan tidak mudah putus dan bentuk kerutan terlihat bagus. jahitan pada karet cukup satu kali
saja, beberapa penjahit ada yang menjahit karet ini sebanyak 2 kali, ini memang boleh tapi
tingkat kelenturan karet akan berkurang karena nya.Hasil dari pemasangan karet kolor ini jika di
lakukan dengan benar akan terlihat seperti gambar di bawah i

3. MENJAHIT KERAH

Kerah rebah disebut juga kerah baby karena kerah ini banyak dipakai untuk busana bayi, busana anak-
anak, dan busana wanita. Teknik menjahit kerah rebah adalah sama untuk semua jenis, tetapi
bentuknya saja yang berbeda antara kerah rebah, kerah palerin dan kerah matros.

Teknik menjahitnya :

Kerah digunting sesuai pola ditambah kampuh 1 cm

Agar bentuknya bagus diberi pelapis vislin dengan ukuran sama dengan pola.

Dijahit dengan setikan mesin selebar kampuh kecuali pada bagian leher

Tirasnya digunting kecil-kecil sampai pada batas setikan dengan jarak 1 – 2 cm, tujuannya agar bentuk
kerah tidak kaku (menurut bentuk) lalu di press. Ketika menggunting tiras jangan sampai tergunting
benang setikan

Pasangkan pada leher dengan depun (kumai serong) dengan posisi badan atau (leher) bagian baik, kerah
dan depun.

Lalu dijahit dengan mesin pada sekeliling lingkar leher sesuai dengan tanda pola.

Gunting kecil-kecil sekeliling leher dan ditindas seperti memasang depun

Depun atau kumai serong di somkan ke badan

4. MENJAHIT LENGAN
 Pertama jahitlah bagian pinggir dari kain lengan baju
 dan juga jahitlah bagian pinggir dari kain baju, setelah itu obras bagian ujungnya
 Tempatkan kain tangan dengan posisi bagian bagus yang berada atas, lalu masukan ke kain baju
dengan posisi bagian dalam yang berada di luar (di balik)
 dari kerung tangan dan kain lengan dan berikan jarum pentul, demikian pula bagian bawah tangan
dan kerung lengan haruslah menempel satu sama lain
 Setelah itu jahitlah sekelilingnya dengan cara mengatur posisi kain lengan agar sama pas dengan
kerung tangan, dengan cara kerung tangan di tarik dan kain lengan di kendurkan.
 Hasil dari jahitan tersebut haruslah seperti gambar berikut yaitu kain lengan sedikit menggembung
di bagian atasnya dan tidak ada yang mengkerut baik kain lengan maupun kain kerung lengan, jika
salah satu ada yang mengkerut maka bongkarlah kembali dan jahit lagi.
 Posisi ujung kampuh haruslah menghadap ke arah belakang baju, jika masing –masing kampuh di
obras maka harus di belah, ini agar terlihat lebih bagus
 Cara yang pertama biasa di gunakan untuk pakain pria dengan model sederhana, semacam kemeja,
blus duster dan jenis pakaian lainnya yang tidak menggunakan vuring, sementara cara yang kedua
biasanya di gunakan untuk pakaian wanita dengan model yang rumit dan menggunakan vuring,
seperti kebaya.

4. MENJAHIT UJUANG LENGAN

belahan manset lengan kemeja pria - Di tutorial kali ini saya memfokuskan ke cara membuat dan
memasang manset lengan, Insya Allah lebih detail. Sudah menjadi kebiasaan saya kain yang telah
dipotong tidak langsung diobras, pasti saya menjadikannya baju dulu baru diobras, pasti adalah dari
pembaca yang seperti ini....biasanya saya ga sabar untuk segera melihat hasil jadinya. Ayo...kalau ingin
lihat apa yang yang mesti saya lakukan pada pembuatan baju ini...yuk...lanjut...

Ini adalah potongan kain bagian lengan, lipat dua, buat ukuran di tiras pinggiran kurang lebih 7 cm dari
bawah ke atas, tandai dengan kapur jahit

Ukuran ini untuk belahan bukaan lengan


Gunting sekaligus 2 lembar kain sedikit sekitar 1 cm ke arah dalam tepat di atas tanda yang dibuat tadi

Buka kain lengan, posisikan bagian dalam kain berada di atas (berhadapan dengan saya), lipat tiras
belahan sekali dulu ke arah dalam
Lalu lipat sekali lagi tetap ke arah dalam dan semat dengan jarum
Jahit lipatan belahan ini..
Lakukan proses ini untuk belahan sebelahnya, jadi di kain lengan ada 2 buah.

Siapkan kain manset lengan, polos...saya tak menempelkan vliselin atau kain keras lainnya....karena
selain untuk menghindari 'ribet' juga memang saya tak suka...
Lipat dua manset...
Beri tanda kapur  di pinggiran untuk garis jahit, kanan dan kiri

Jahit dari atas hingga ke batas tanda...


Gunting sudut tiras dan sebagian yang lainnya
Balikkan manset, rapihkan sudut atasnya dengan bantuan jarum

Tusukkan jarum ke sudut manset sambil digoyangkan hingga mencolek/mengungkit lipatan ke arah
luar...
Sudut yang sempurna.....karena bantuan jarum ini...
Buat 2 jahitan jarang sejajar di ujung bawah lengan
Seperti ini....jahitan pertama 1 cm dari pinggiran kain, jahitan keduanya 0.5 cm dari jahitan pertama

Perhatikan, ada 2 baris jahitan sejajar, pisahkan benang atas dan bawah (sejajar di atas dan sejajar di
bawah)
Tarik 2 benang atas yang sejajar bersamaan hingga terbentuk kerutan, tarik terus benang dengan tangan
kanan sementara tangan kiri menarik kerutan sampai ke tengah (lakukan perlahan)

Hingga terkumpul kerutan hingga tengah...


Setelah itu penarikan pindah ke 2 benang atas sebelahnya (jangan benang bawah, nanti macet dan
gagal!) hingga membuat kerutan ke arah tengah

Sehingga kerutan kanan dan kiri bertemu di tengah dan membaur sama rata
Lalukan pula untuk lengan sebelahnya
Siapkan manset yang akan dipasang pada lengan, Panjang kerutan/lebar lubang lengan bawah harus
sama dengan panjang manset.

Lihat tanda tengah ini, pertemukan keduanya untuk memulai pemasangan


Semat kain manset luar ke kain lengan dengan jarum mulai di tengah ini merambat hingga ke pinggir
kanan dan kiri, sedangkan manset bagian dalam tidak di semat.
Untuk bagian ujung-ujungnya harus pas pertemuannya

Semat dengan jarum...


Jadi hanya satu sisi kain manset yang disemat pada pemasangan awal

Jahit dari satu ujung ke ujung lainnya dan tepat pada ujung-ujungnya dijahit atret (jahit bolak-balik)
untuk mematikan jahitan
Setelah itu tiras lengan dan manset luar berbarengan dimasukkan ke arah dalam manset dan ditutup
oleh tiras dari kain manset dalam, pertahankan posisi ini..

Lalu ujung tiras manset dalam dilipat sedikit ke dalam


Kira-kira penampakan tiras yang dilipat seperti ini

Tahan dengan sematan...


Kemudian sematan dilanjutkan namun poisi jarum berada diluar, bila penyematan jarum sudah selesai
maka jarum semat yang di dalam tadi dicabut. Bila kita khawatir dengan jarum cobalah diganti dengan
jahit jelujur.

Saatnya penjahitan, jahitlah di bawah garis sambung (ditunjuki alat dedel)


Begtiu juga benang kerutannya
Gunting benang kerutan dengan pendedel

Setelah benang bagian dalam di dedel, tariklah benang luarnya hingga lepas
Sudah terlihat bersih dari benang....

Setelah manset selesai dipasang, lakukan penyetrikaan.


Saya akan menggabung sisi bawah lengan, pertemukan belahan kiri dan kanan dan jahitlah mulai dari
sudut yang ditunjukki.

Ini hasil jahitannya...


Tiras manset dalam ini harus diobras nanti...

Juga tirs sisi lengan ini...


Lengan sudah jadi lengkap dengan mansetnya

Buat lubang kancing di tengah pinggir manset. Untuk lubang kancing, posisinya di bagian depam dan
kancingnya di manset bagian belakang
B KELIM

lKelim adalah salah satu teknik penyelesaian tiras tepian kain supaya lebih rapi dan serat kain tidak
terurai. Di dalam menjahit sebuah busana lebar kelim ditentukan dari penempatannya. Adapun macam-
macam kelim busana yang biasa digunakan para penjahit dalam menyelesaikan desainnya.

macam-macam kelim busana

Jenis-jenis Kelim yang ada pada busana

Daftar isi :

1. Kelim Belah Kangkung

2. Kelim Betawi

3. Kelim Lipat Tindih

4. Kelim Sumsang

5. Kelim Tusuk Flanel

6. Kelim Rompok

7. Kelim Palsu

8. Kelim Konveksi

9. Kelim Roll

10. Kelim Som Mesin

1. Kelim Belah Kangkung

Kelim belah kangkung adalah tekik menjahit tepi busana yang paling mudah dan bisa digunakan untuk
semua tipe kain yang tebal. Jenis kelim ini memiliki jahitan yang tidak terlihat dari luar. Jahitan kelim ini
biasanya digunakan untuk menggabungkan dua bagian busana seperti pada bahu, rusuk, lengan.

2. Kelim Betawi
Hampir sama seperti kelim belah kangkung, hanya saja pada kelim betawi biasanya digunakan pada jenis
kain yang tipis dan mudah terurai. Jenis kelim ini harus dijahit dengan dua baris jahitan.

3. Kelim Lipat Tindih

Kelim lipit tindih merupakan kelim yang sangat berguna dalam menguatkan jahitan luar maupun dalam.
Jenis kelim ini biasanya terlihat dari luar. Biasaya digunakan pada jahitan garis bahu, garis leher, lengan,
pinggang.

4. Kelim Sumsang

Kelim Sumsang biasa disebut juga dengan keim obras merupakan salah satu teknik penyelesaian tepian
dengan menggunakan mesin obras dan benang obras. Dengan menggunakan kelim ini akan dihasilkan
jahitan yang lebih rapi dan berkualitas. Jenis kelim ini biasanya digunakan pada busana atasan, blus, rok,
yang berbahan tebal maupun tipis.

5. Kelim Tusuk Flanel

Jenis kelim ini biasanya dikerjakan dengan bahan pinggiran diobras tanpa melipat ke dalam. Dengan
menggunakan teknik kelim ini hasil jahitan akan lebih rapi dan berkualitas.

6. Kelim Rompok

Kelim rompok biasanya digunakan pada jenis kain yang tebal seperti jasm mantel. Teknik pengerjaannya
kelim ini sama dengan sum, namun pinggiran kain tidak dilipat tapi dirompok dengan kain yang lebih
tipis.

7. Kelim Palsu

Kelim palsu adalah teknik kelim untuk mengatasi masalah jika kain kurang panjang untuk dibuat keliman
ataupun kain yang terlalu tebal sehingga tidak bisa dikelim. Jenis kelim ini bisa dibuat dengan
menggunakan kain tambahan yang berwarna sama.

8. Kelim Konveksi
Kelim konveksi adalah kelim yang sering digunakan pada jahitan konveksi. Cara membuatnya sama
seperti kelim tindas hanya saja pada kelim ini terdiri dari dua baris tusukan.

9. Kelim Roll

Kelim roll digunakan untuk kain yang tipis ataupun pinggiran kerut. Cara membuat kelim ini bisa
menggunakan sepatu tambahan. Biasanya bentuk dari kelim ini menggulung kecil.

10. Kelim Som Mesin

Kelim som mesin merupakan jenis kelim som yang cara pembuatannya menggunakan mesin.

Anda mungkin juga menyukai