Anda di halaman 1dari 11

CARA PEMBUATAN MAKALAH

A. PENGERTIAN MAKALAH
Makalah merupakan bentuk karya tulis ilmiah sederhana. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makalah diartikan karya tulis pelajar atau
mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
Sederhananya makalah itu karya tulis bersifat ilmiah yang pembahasannya
difokuskan pada suatu masalah tertentu, melalui proses penelitian, Kajian pustaka,
observasi dan riset lapangan secara benar dan aktual.
B. STANDAR PENULISAN MAKALAH
1) Font Size (Ukuran Tulisan) = 12
2) Font = Times New Roman
3) Ukuran Kertas = A4
4) Line Spacing (Ukuran jarak spasi) = 1.5
5) Rata Kanan dan Kiri
6) Ukuran Margin
(Batas Atas) Top 4/1,58 inch
(Batas Kiri) Left 4/1,58 inch
(Batas Bawah) Bottom 3/1,58 inch
(Batas Kanan) Right 3/1,58 inch
7) Posisi Makalah Potrait
8) Penomoran i, ii, iii untuk bagian awal makalah
9) Penomoran 1,2,3 .... Untuk bagian pendahuluan dan seterusnya.
10) Berat kertas yang digunakan 70 – 80 Gram
11) Bahasa Asing ditulis Miring/Italic
12) Nama orang, Nama Tempat atau Hal yang menunjukkan kata nama maka
ditulis huruf depan atau awal dengan kapital.
C. STRUKTUR MAKALAH
1) COVER
 Judul Makalah
 Keterangan Makalah Dibuat untuk diajukan sebagai....
 Nama Dosen
 Logo Kampus
 Keterangan Kelompok
 Nama Pembuat Makalah Dan Nomer Induk Mahasiswa (Nim)
 Semester Dan Kelas
 Jurusan
 Fakultas
 Institusi/Lembaga Pendidikan
 Tahun
2) KATA PENGANTAR
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pengatar adalah kata
pendahuluan atau pandangan umum secara singkat dan jelas sebagai pendahuluan
suatu karya tulis. Kata pengatar biasanya berisikan rasa syukur atau terimakasih
dari penulis kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan suatu karya.
3) DAFTAR ISI
Daftar isi dibuat secara berurutan menurut nomor halaman yang memuat
bagian awal (yang dituangkan dalam judul bab serta subbab), serta bagian akhir,
daftar pustaka. “Daftar Isi” sebagai tajuk ditulis dengan huruf kapital semua,
ditempatkan ditengah, dan tidak diberi garis bawah.
4) BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan dimaksudkan untuk mengantarkan pembaca ke dalam
pembahasan suatu masalah. Dengan membaca bagian pendahuluan, pembaca
sudah mendapat gambaran umum tentang pokok pembahasan dan penyajiannya.
A. Latar Belakang
Kalimat yang disusun oleh penulis yang secara garis besar memberikan
pemahaman bagi pembaca terkait tujuan dari ditulis nya makalah tersebut.
Dalam penulisan latar belakang ini ditulis jelas sesuai dengan fakta atau data
yang ada. Dalam menulis latar belakang biasanya berbentuk visi/misi/tujuan
penulis melakukan penelitian tersebut, kemudian latar belakang ditulis secara
factual (alasan kenapa penulis mengambil permasalahan tersebut), memberikan
sedikit solusi dalam permasalahan yang ada untuk dibahas lebih lanjut di bab
selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Kalimat pertanyaan yang dibuat mengenai masalah-masalah atau kejadian
yang akan dibahas pada bab II.
C. Tujuan
Hal yang ingin dicapai dari rumusan masalah yang dibuat.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dibuatnya makalah tersebut baik bagi pembaca maupun bagi
penulis

5) BAB II PEMBAHASAN
Bagian yang berisi uraian pokok dari permasalahan yang akan dibahas.
Bagian pembahasan harus sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan
tujuan membuat makalah. Biasanya pembahasan mencakup tentang landasan teori
uraian materi, solusi dan penyelesaian dari suatu permasalahan.
1) FOOTNOTE
Pengertian footnote  yang disebut juga dengan istilah catatan kaki. Jadi,
catatan kaki ini sendiri merupakan keterangan yang ditambahkan penulis suatu
karya tulis di bagian margin bawah. Catatan kaki akan berisi referensi atau
sumber dimana kutipan yang dicantumkan dalam naskah diambil atau
didapatkan oleh penulis.
 Catatan kaki ditulis dengan huruf yang ukurannya lebih kecil dibanding
dengan huruf pada teks naskah. Biasanya memakai ukuran 10 sedangkan
pada teks naskah menggunakan huruf dengan ukuran standar, yakni 12. 
 Catatan kaki kemudian ditulis dengan pengaturan satu spasi. 
 Nomor dari catatan kaki ditulis sedikit naik ke atas mirip dengan
pangkat pada suatu bilangan, dan ukurannya juga dibuat lebih kecil dari
ukuran huruf catatan kaki itu sendiri. 

 Setiap menulis catatan kaki, maka dibuat menjorok ke dalam sedikit.


 Penulisan nama penulis yang menjadi sumber kutipan ditulis dengan
nama asli dan apa adanya tanpa perlu dibalik, sekaligus tidak
mencantumkan gelar penulis. 
 Jika sumber kutipan ditulis oleh tiga penulis maka semua nama penulis
dicantumkan tanpa memakai gelar dan tidak dibalik. 
 Jika sumber kutipan ditulis oleh lebih dari tiga penulis, maka catatan
kaki hanya menyebutkan penulis pertama dan penulis selanjutnya
diganti dengan kata “dkk” yang memiliki kepanjangan “dan kawan-
kawan”. 
 Penulisan judul sumber kutipan ditulis dengan huruf tercetak miring
atau Italic dan wajib ditulis lengkap dan apa adanya. 
 Jika sumber kutipan adalah sama sampai dua baris maka di baris catatan
kaki terakhir ditambahkan keterangan “ibid”. 
 Jika sumber kutipan adalah sama dan ditulis tidak berurutan maka pada
catatan kaki terakhir ditambahkan keterangan “cit”. 1

Ctrl+alt+f
Buku 

Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-
undang Pokok Agraria, (Jakarta : Djambatan, 2003), hlm. 24.

Jurnal Ilmiah 

Ni’matul Huda, 2014, Perkembangan Hukum Tata Negara (Perdebatan dan
gagasan penyempurnaan), UII Press, Yogyakarta, Hlm. 299

1
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-undang
Pokok Agraria, (Jakarta : Djambatan, 2003), hlm. 24 .
Internet
Robert McChesney, “Rich Media Poor
Democracy,” www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html
(akses 16 Agustus 2006).

2) BODYNOTE

Bodynote  yang dikenal juga dengan istilah catatan tubuh merupakan


sumber kutipan juga sama seperti footnote. Hanya saja catatan tubuh ditulis
langsung di akhir kutipan, sehingga tidak diletakan di bagian margin bawah
naskah. Sedangkan untuk tata cara dari penulisan catatan tubuh sendiri adalah
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 

 Catatan tubuh ditulis menyatu dengan naskah yang kemudian dipisahkan


oleh tanda kurung, sehingga pembaca bisa langsung mengetahui bahwa
yang dibaca adalah kutipan. 
 Nama penulis dalam catatan tubuh akan ditulis nama belakangnya saja,
jadi semial sama penulis adalah Hardy Sanjaya, maka hanya ditulis
Sanjaya saja diikuti komponen berikutnya. 
 Isi dari catatan tubuh lebih ringkas, yakni hanya mencantumkan nama
belakang penulis, tahun terbit, dan diakhiri dengan halaman dimana
kutipan diambil. 
 Catatan tubuh juga berfungsi sebagai akhir kalimat kutipan, sehingga
setelah tanda kurung tutup diketik maka diikuti tanda titik. 
 Jika sumber kutipan diletakan di awal, atau catatan tubuh diletakan
sebelum kutipan ditulis maka penulisannya dimulai dengan menuliskan
nama belakang pengarang. Dilanjutkan dengan tanda kurung buka yang
berisi tahun dan halaman dimana kutipan diambil, baru diakhiri dengan
kurung tutup. 
 Catatan tubuh di awal setelah kurung tutup diikuti kata hubung seperti
bahwa, yakni, dan sejenisnya baru kemudian kutipan ditulis oleh
penulisnya. 
Dari Buku
Suparno, dkk. (2010: 105) menerangkan kutipan yang berisi 40 kata atau
lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului,
ditulis.

Dari Jurnal
Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni: hubungan
di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi
ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat

atau bisa juga ditulis seperti ini. 

Pada titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen utama


yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang berinteraksi,
kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull, 1995: 31-38)

3) JENIS-JENIS PENGUTIPAN
a. Pengutipan Langsung (Kutipan hasil penelitian, hasil karya atau pendapat
orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya). Jika jumlah
kata kutipan tidak lebih dari tiga baris, ktupkan diteik dengan jarak dua
spasi dan diberi tanda petik. Ditulis sebagai berikut :
- Nama Pengarang
- Tahun Penerbitan
- Nomor halamannya.
Contoh :
Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu
2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten
Bantul”.

Jika jumlah kata kutipan lebih dari tiga baris, kutipan diketik garis baru,
sejajar dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi dan tanpa tanda petik.
Contoh :
Menurut Saifuddin (2019:2), keragaman dan keberagaman agama :
Bagi bangsa Indonesia, keragaman diyakini sebagai takdir. Ia tidak
diminta, melainkan pemberian Tuhan Yang Mencipta, bukan untuk
ditawar tapi untuk diterima (taken for granted). Indonesia adalah negara
dengan keragaman etnis, suku, budaya, bahasa, dan agama yang nyaris
tiada tandingannya di dunia.
Jika kutipan berbahasa asing maka ditulis dalam bentuk miring.
Contoh :
Berkenaan dengan peradaban, Hungtington (1999:303) mengatakan sebagai
berikut :
The overriding lesson of the history of civilization, however, is that
many things are probable but nothing is inevitable. Civilization can
and have reformed and renewed themselves. The central issue for
the Wset is whether, quite apart from any external challenges, it is
capable of stopping and reversing the internal processed of decay.

Jika mengutip bukan dari buku/sumber aslinya melainkan dari pengarang


lain maka tambahkan kata “dalam” ketika menyebut referensinya.
Contoh :
Mohammad Hashim Kamali (dalam Lukman Hakim Saifuddin 2019:20) :
menjelaskan bahwa prinsip keseimbangan (balance) dan adil (justice)
dalam konsep moderasi (wasathiyah) berarti bahwa dalam beragama,
seseorang tidak boleh ekstrem pada pandangannya, melainkan harus
selalu mencari titik temu. Bagi Kamali, wasathiyah merupakan aspek
penting dalam Islam yang acapkali dilupakan oleh umatnya, padahal,
wasathiyah merupakan esensi ajaran Islam.

Menjelaskan bahwa prinsip keseimbangan (balance) dan adil (justice)


dalam konsep moderasi (wasathiyah) berarti bahwa dalam beragama,
seseorang tidak boleh ekstrem pada pandangannya, melainkan harus selalu
mencari titik temu. Bagi Kamali, wasathiyah merupakan aspek penting
dalam Islam yang acapkali dilupakan oleh umatnya, padahal, wasathiyah
merupakan esensi ajaran Islam. (Mohammad Hashim Kamali, dalam
Lukman Hakim Saifuddin 2019:20)

b. Pengutipan tidak langsung


Pengutipan hasil penelitian, hasil karya atau pendapat orang lain yang
penyajiannya tidak sama dengan teks aslinta, melainkan menggunakan
bahasa aatau kalimat penulis/penelitian sendiri. Meringkas, menyimpulkan
atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain.
Contoh :
Gelombang demokratisasi yang ada di dunia bisa dibagi menjadi tiga
periode, yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara
1828-1926, dekomratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1926,
dan demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai
tahun 1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih banyak
rejim-rejim otoriter, apakah akan ada gelombang keempat ?

6) BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Kesimpulan ialah pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan
hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam sebuah
penelitian. Kesimpulan maksimal 1 paragraf permusuan masalah, bukan
lagi menjabarkan dari pembahasan.
B. Saran
Saran ialah usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan
pemecahan rumusan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun
kemungkinan penelitian lanjutan.
7) DAFTAR PUSTAKA
Fungsi Daftar Pustaka : Menunjukkan bahwa informasi yang diambil
bukan dari pemikiran pribadi, memberikan sumber informasi pada pembaca dari
penulisan yang dibuat, menghargai penulis dari sumber informasi yang diambil.
Aturan Umum daftar pustaka sebagai berikut :
a) Gelar Penulis tidak dicantumkan.
b) Daftar pustaka disusun sesuai abjad.
c) Barisan pertama rata kiri, dan baris selanjutnya menjorok kedalam.

Unsur-unsur dalam sebuah daftar pustaka:


 Nama pengarang (ditulis secara terbalik).
 Judul buku (termasuk judul tambahannya).
 Data publikasi (tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit).
 Nama pengarang artikel dan judul artikel (untuk artikel).
 Data publikasi media, untuk artikel di media (nama media, tanggal terbit).
 Alamat lengkap internet dan waktu akses (untuk bahan dari internet).

1) Penulisan Daftar Pustaka dari Buku


Nama
Tahun
Judul Buku (Ditulis Miring)
Kota
Penerbit
CONTOH :
 Untuk satu penulis dan satu suku kata nama

Soedjono. 1977. Ilmu Jiwa Kejahatan,Amalan, Ilmu Jiwa Dalam Studi


Kejahatan. Bandung : Karya Nusantara.

 Untuk Satu penulis dan dua suku kata nama


Nama : Abdul Aziz
Kota : Pontianak
Judul Buku : Filsafat Pendidikan
Tahun : 2020
Penerbit : Asari Press

Aziz, Abdul. 2020. Filsafat Pendidikan. Pontianak : Asari Press

 Untuk dua atau tiga penulis


Nama : Abdul Aziz dan Dimas Prayoga
Kota : Pontianak
Judul Buku : Filsafat Pendidikan
Tahun : 2020
Penerbit : Asari Press
Contoh :
Dua Pengarang :
Aziz, Abdul., dan Dimas Prayoga. 2020. Filsafat Pendidikan. Pontianak :
Asari Press

Tiga Pengarang :
Aziz, Abdul., Dimas Prayoga, Bambang Santoso. 2020. Filsafat
Pendidikan. Pontianak : Asari Press

 Untuk empat penulis atau selebihnya


Rozi, Syaifuan. dkk. 2006. Kekerasan Komunal : Anatomi dan Resolusi
Konflik di Indonesia. Jakarta : Pustaka Pelajar

2) Daftar Pustaka dari Jurnal


Nama Penulis
Tahun
Judul Artikel
Judul Jurnal dan Halaman
Kota
Penerbitan
Contoh :

Rehalat, Aminah. 2014. “Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi.”


Dalam Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 23, No.2. (halaman 3-4 ).
Ambon : Prodi IPS FKIP Unpatti.

3) Daftar pustaka dari Internet


Nama Penulis
Tahun Penayangan
Judul
URL
Waktu Pengambilan/Pengaksesan
Contoh :
Keyra Decequeen. 2021. Makalah Kerusakan Lingkungan Akibat Ulah
Manusia. https://doc.lalacomputer.com/makalah-kerusakan-
lingkungan-akibat-ulah-manusia/ diakses pada 28/09/2021 22:33
WIB

Anda mungkin juga menyukai