Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH LITERASI MEDIA PEMBELAJARAN PAI

“SYARAT SYARAT, DASAR PERTIMBANGAN, DAN


KRITERIA MEDIA PEMBELAJARAN”
Disusun Untuk Memenuuhi Tugas Mata Kuliah Literasi Media Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Dirja Hasibuan M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok II :

Fazria Fitrah Hasanah

Indah Yani

Mei Friska Sihotang

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL WASHLIYAH

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Syarat-syarat Media Pembelajaran PAI, Dasar
Pertimbangan, dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran” ini dengan baik.

Penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai
pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai
dengan harapan, walaupun didalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan,
karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki. Dan
juga kepada teman–teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada
kami. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
butuhkan agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa
yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi temanteman dan pihak
yang berkepentingan.

Medan, 19 oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 2

A. Syarat-syarat Media Pembelajaran PAI...................................... 2


B. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran ................ 4
C. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran .................................... 7

BAB III PENUTUP............................................................................... 12

A. Kesimpulan.................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan IPTEK telah berpengaruh terhadap penggunaan alat-alat bantu
mengajar disekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Bagi
sekolah-sekolah yang sudah maju dan mampu, telah menggunakan alat-alat
tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga pembelajaran menjadi efektif,
efesien dan menyenangkan. Pada perkuliahan yang sebelumnya telah dijelaskan
oleh beberapa pemakalah mengenai pengertian, fungsi, manfaat, urgensi media
pembelajaran, macam-macam, karakteristik media pembelajaran, kelebihan dan
kekurangan jenis-jenis media pembelajaran. Sekiranya sudah sangat jelas
penjelasan dari pemakalah sebelumnya, dan untuk selanjutnya pemakalah akan
menjelaskan mengenai syarat-syarat media pembelajaran PAI, dasar pertimbangan
dan karakteristik pemilihan media.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja syarat-syarat media pembelajaran PAI ?
2. Apa yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran?
3. Apa saja yang menjadi karakteristik pemilihan media pembelajaran?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui syarat-syarat media pembelajaran PAI
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui karakteristik pemilihan media pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syarat-syarat Media Pembelajaran PAI

Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan (KBBI daring) kata
media diartikan alat; perantara; penghubung; atau yang terletak antara dua pihak.
Kata media sendiri berasal dari bahasa latin dari kata medium, yang secara
harfiah memiliki arti “perantara” atau pengantar [1] (Yusufhadi Miarso,
1986:25)Sedangkan menurut Education Association, media merupakan benda
yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar,
dapat memengaruhi efektivitas program instruksional [2] (Ahmad Sabri, 2005:
112).

Media dalam bahasa Arab adalah wasā’il ( ‫( اسو لئ‬merupakan jamak dari kata
wasīlah (‫ (ةليسو‬yang berarti perantara atau pengantar. Kata perantara itu sendiri
berarti berada di antara dua sisi atau yang mengantarai kedua sisi tersebut.
Karena posisinya yang berada di tengah, ia bisa disebut juga sebagai pengantar
atau penghubung, yakni mengatarkan atau menghubungkan atau menyalurkan
sesuatu dari satu sisi ke sisi lainnya. Pendapat yang senada disampaikan Asnawir
dan Basyiruddin Usman bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien
(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya [3]
(Asnawir dan, Basyiruddin Usman, 2002: 11).

Sedangkan Zakiah Daradjat menyatakan bahwa media pendidikan atau


pembelajaran merupakan suatu benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan
dan pendengaran, baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses
interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa [4]
(Zakiah Daradjat, 1995: 226).

2
Oleh karna itu, berdasarkan pemaparan diatas syatat syarat media
pembelajaran PAI ialah sebagai berikut ini :

1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran PAI.

Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran PAI, haruslah


sesuai dengan tujuan pembelajaran PAI sehingga tidak rancuh penjelasan
pembelajaran PAI yang akan di pelajari siswa.

2. Sesuai dengan bahan pembelajaran

Media pembelajaran juga harus sesuai dengan tema atau bab apa yang akan
disampaikan oleh guru pada proses belajar mengajar, sehingga memudahkan
siswa untuk memahami pembelajaran PAI.

3. Sesuai dengan metode yang digunakan guru.

Metode dengan media pembelajaran seharusnya haruslah sama, untuk


memudahkan pemahaman siswa-siswanya.

4. Tersedianya alat / media yang akan digunakan.

Tersedianya alat / media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses


belajar mengajar sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses belajar
mengajar dalam pembelajaran PAI. Jika alat / media pembelajaran yang akan
digunakan belum siap ataupun belum tersedia, hal tersebut akan menyita waktu
dan membuang waktu dalam proses belajar mengajar.

5. Situasi dan kondisi siswa.

Pemilihan media pembelajaran PAI seharusnya menyesuaikan situasi maupun


kondisi siswa, untuk mencuri perhatian siswa sehingga siswa mudah untuk
memahami penjelasan guru dalam menyampaikan pembelajaran PAI
menggunakan media pembelajaran.

3
6. Situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran

Menyesuaikan media pembelajaran PAI yang akan digunakan dengan situasi


dan kondisi lingkungan pembelajaran juga mempengaruhi pemahaman siswa dari
penjelasan yang disampaikan oleh guru.

B. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran

Dasar penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga


dapat kita temukan dalam Al Quran surah An Nahl ayat 44, yaitu :

“Kami turunkan kepadamu Alquran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.

Demikian pula dalam masalah penerapan media pembelajaran, pendidik


harus memerhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak didik, karena faktor
inilah yang justru menjadi sasaran media pembelajaran. Tanpa memerhatikan
serta memahami perkembangan jiwa anak atau tingkat daya pikir anak didik, guru
akan sulit diharapkan untuk dapat mencapai sukses. Firman Allah Swt. dalam
surah al-Naḥl ayat 125 yaitu:

4
Dalam Tafsir Al-Qur’an Hidayatul Insan, disebutkan:

1. Jalan Tuhanmu; Yang lurus; yang di dalamnya mengandung ilmu yang


bermanfaat dan amal yang shaleh.
2. Hikmah; artinya tepat sasaran; yakni dengan memposisikan sesuatu pada
tempatnya. Termasuk ke dalam hikmah adalah berdakwah dengan ilmu,
berdakwah dengan mendahulukan yang terpenting, berdakwah
memperhatikan keadaan mad’u (orang yang didakwahi), berbicara sesuai
tingkat pemahaman dan kemampuan mereka, berdakwah dengan kata-kata
yang mudah dipahami mereka, berdakwah dengan membuat permisalan,
berdakwah dengan lembut dan halus. Adapula yang menafsirkan hikmah
di sini dengan Al Qur’an.
3. Pelajaran yang baik; Yakni nasehat yang baik dan perkataan yang
menyentuh. Termasuk pula memerintah dan melarang dengan targhib
(dorongan) dan tarhib (menakut-nakuti). Misalnya menerangkan maslahat
dan pahala dari mengerjakan perintah dan menerangkan madharrat dan
azab apabila mengerjakan larangan.
4. Bantahlah mereka dengan cara yang baik; Jika orang yang didakwahi
menyangka bahwa yang dipegangnya adalah kebenaran atau sebagai
penyeru kepada kebathilan, maka dibantah dengan cara yang baik; yakni
cara yang dapat membuat orang tersebut mau mengikuti secara akal
maupun dalil. Termasuk di antaranya menggunakan dalil yang
diyakininya, karena hal itu lebih dapat mencapai kepada maksud, dan
jangan sampai perdebatan mengarah kepada pertengkaran dan caci-maki
yang dapat menghilangkan tujuan serta tidak menghasilkan faedah
darinya, bahkan tujuannya adalah untuk menunjukkan manusia kepada
kebenaran, bukan untuk mengalahkan atau semisalnya.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan


tingkatan (dalam) berdakwah sesuai tingkatan manusia; bagi orang yang
menyambut, menerima dan cerdas, di mana dia tidak melawan yang hak (benar)
dan menolaknya, maka didakwahi dengan cara hikmah. Bagi orang yang
menerima namun ada sisi lalai dan suka menunda, maka didakwahi dengan
nasehat yang baik, yaitu dengan diperintahkan dan dilarang disertai targhib
(dorongan) dan tarhib (membuat takut), sedangkan bagi orang yang menolak dan
mengingkari didebat dengan cara yang baik.” (Abu Yahya Marwan bin Musa)

Dari tafsir di atas dapat dinyatakan bahwa penggunaan media dalam


pembelajaran harus mempertimbangkan aspek pesan yang disampaikan adalah
positif, dan bahasa yang santun sebagai sarana penyampai pesan, dan jika
dibantah pun seorang pendidik harus menjelaskannya dengan bahasa yang logis,

5
agar peserta didik dapat menerima dengan baik. Dengan demikian, media dalam
penyampaian pesan di sini adalah bahasa lisan sebagai pengantar pesan. [5] Abdul
Haris Pito, Andragogi Jurnal Diklat Teknis, vol.VI No2 Juli Des 2018 hal.103

Demikian juga dengan Sabda Nabi Muhammad mengenai media


pembelajaran ialah sebagai berikut ini :

‫ َو َخ َّط ُخَطًطا يصَغاًرا إيََل‬,‫َخ َّط الَّنيُِّب َص َّلى ُهللا َع َلْييه َو َس َّلَم َخ َّطا ُمَر بََّع ا َو َخ َّط َخ َّطا يِف اْلَو َس ي طَخ ايرًجا يمْنُه‬
‫ َو َهَذ اَأَج ُلُه ُي ُم ْيًطا بييه‬, ‫ َهَذ ا ْاي إلْنَس اُن‬: ‫ َف َقاَل‬,‫َهَذ ا اَّل يذى يِف اْلَو َس يطيمْن َج انيبييه اَّل يذى يِف ْال ُْْلَو َس يط‬
‫َفيإْن َأْخ َطَأُه َهَذ ا ن ََهَش ُه َهَذ ا‬, ‫َأْو َقْد َأَح اَط بييه َو َهَذ ا اَّل يذي ُه َو َخ ايرٌج َاَم ُلُه َو َه يذيه ا َطُط الي صَغاُر ْاألْع َر اُض‬
‫َو إيْن َأْخ َطَأُه َهَذ ا ن ََهَش ُه َهَذ‬

Nabi saw. membuat gambar persegi panjang, ditengah-tengah ditarik suatu


garis sampai keluar. Kemudian beliau membuat garis pendek-pendek di sebelah
garis yang ditengah-tengah seraya bersabda: “ini adalah manusia, dan persegi
panjang yang mengelilinginya adalah ajal. Garis yang di luar ini adalah cita-
citanya, serta garis yang pendek-pendek adalah hambatan-hambatannya. Apabila
ia dapat menghadapi hambatan yang satu, maka ia akan menghadapi hambatan
yang lain. Dan apabila ia dapat mengatasi hambatan yang lain, maka ia akan
menghadapi hambatan yang lain lagi.” (H.R Bukhari)

Menurut penulis ketiga dalil diatas sudah cukup menjelaskan betapa


pentingnya media pembelajaran dalam proses pendidikan. Hal itu bertujuan agar
peserta didik lebih memahami apa yang di sampaikan oleh pendidik dan
menghasikan pembelajaran yang optimal dan tidak monoton.

Pada proses belajar-mengajar, seorang pengajar membiasakan untuk


memakai media pembelajaran yang telah disediakan oleh suatu sekolah untuk
membantu dan mempermudah penyampaian pesan pembelajaran. Ada beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan media dalam
pembelajaran, seperti halnya yang berkenaan dengan tujuan instruksional yang
ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis rancangan belajar yang
diinginkan apakah bersifat audio, visual, atau audio visual, atau mungkin media
yang bersifat diam atau gerak, dan sebagainya, keadaan latar belakang,
lingkungan kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani[6]
Asnawir dkk, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers,2002),h 125

Menurut Dr. Hujair AH Sanaky menjelaskan, bahwa dasar pertimbangan


pemilihan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus sesuai
dengan : [7] Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif
(Yogyakarta:Kaukaba Dipantara,2013), h 6-7

6
1. Tujuan pembelajaran
2. Bahan pembelajaran
3. Metode mengajar
4. Tersedia alat yang dibutuhkan
5. Pribadi pengajar
6. Kondisi siswa, minat, dan kemampuan siswa
7. Situasi pembelajaran yang sedang berlangsung
Sedangkan menurut Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc, dkk menjelaskan dalam
bukunya Media Pendidikan, bahwasannya ada beberapa hal yang menyebabkan
orang memilih media antara lain [8] Arif S.Sadiman,M.Sc,dkk,Media Pendidikan
(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2010)h.84
1. Bermaksud mendemonstrasikannya
2. Merasa sudah akrab dengan media yang biasa dipakai
3. Ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih konkret
4. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya
Dari beberapa penjelasan diatas, maka dapat pemakalah simpulkan
bahwasannya dasar pertimbangan pemilihan media antara lain :
1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Sesuai dengan bahan pembelajaran
3. Sesuai dengan metode yang digunakan guru
4. Tersedianya alat / media yang akan digunakan
5. Sikon siswa
6. Situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran
Dari beberapa dasar pertimbangan tersebut haruslah diperhatikan oleh
pengajar maupun pendidik dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran
dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efesien untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

C. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria pemilihan media yang perlu diperhatikan menurut Prof. Dr. H.


Asnawir, dkk antara lain: [9] Prof.Dr.H.Asnawir,dkk,Media,h.126

7
Pertama, ketersediaan sumber setempat, artinya bila media yang
bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada maka harus dibeli atau
dibuat sendiri.
Kedua, untuk membeli atau diproduksi sendiri telah tersedia dana, tenaga,
dan fasilitasnya.
Ketiga, Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan
media yang digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Keempat, efektifitas dan efesiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup
panjang.
Sedangkan menurut Nana Sudjana menjelaskan, bahwasannya dalam
memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran.

Artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan


instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan
unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan dugunakannya
media pengajaran.

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.

Artinya bhan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan


generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa

3. Kemudahan memperoleh media

Artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah


dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis pada umumnya dapat dibuat
guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya.

4. Keterampilan guru dalam menggunakannya.

Ada pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru
dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang

8
diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada
saat terjadinya interaksi pelajar siswa dengan lingkungannya. Adanya HP,
proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti
apa-apa, bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk
mempertinggi kualitas pengajaran.

5. Tersedia waktu untuk menggunakannya.

Sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran


berlangsung.

6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai


dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat
dipahami oleh para siswa. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka satu
proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak ada
manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster. Demikian
juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya
bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir yang tinggi.

Dari penjelasan kriteria pemilihan media diatas, guru dapat lebih mudah
menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah
tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pengajaran
jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya yakni
mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu media
bukan keharusan tetapi sebagai perlengkapan jika dipandang perlu untuk
mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.
Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu berlangsungnya
pengajaran setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut.
1. Perhatian siswa terhadap pengajaran sudah berkurang akibat kebosanan
mendengarkan uraian guru. Penjelasan atau penunturan secara verbal oleh
guru mengenai oleh guru mengenai bahan pengajaran biasanya sering

9
membosankan apalagi bila cara guru menjelaskannya tidak menarik.
Dalam situasi ini tampilnya media akan mempunyai makna bagi siswa
dalam menumbuhkan kembali perhatian belajar para siswa.
2. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa. Dalam
situasi ini sangat bijaksana apabila guru menampilkan media untuk
memperjelas pemahaman siswa mengenai bahan pengajaran. Misalnya
menyajikan bahan dalam bentuk visual melalui gambar, grafik, bagan atau
model-model yang berkenaan dengan isi bahan pengajaran.
3. Terbatasnya sumber pengajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku
sumber. Situasi ini menuntut guru untuk menyediakan sumber tersebur
dalam bentuk media. Misalnya peta atau globe dapat dijadikan sumber
bahan belajar bagi siswa, demikian juga model, diorama, media grafis dan
lain-lain.
4. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pengajaran melalui
penuturan kata-kata (verbal) akibat terlalu lelah disebabkan telah mengajar
cukup lama. Dalam situasi ini guru dapat menampilkan media sebagai
sumber belajar bagi siswa. Misalnya guru menampilkan bagan atau grafik
dan siswa diminta memberi analisis atau menjelaskan apa yang tersirat
dari gambar atau grafik tersebut, baik secara individual maupun secara
kelompok.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses
pengajaran dapat ditempatkan sebagai:
1. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat guru menyampaikan
pelajaran. Hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal
mengenai bahan pengajaran.
2. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling
tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau
stimulasi belajar siswa.
3. Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan
yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok.

10
Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan
mengajarnya.
Media sebagai alat dan sumber pengajaran tidak bisa menggantikan guru
sepenuhnya, artinya media tanpa guru suatu hal yang mustahil dapat
meningkatkan kualitas pengajaran. Peranan guru masih tetap diperlukan sekalipun
media telah merangkum semua bahan pengajaran yang diperlukan oleh siswa.
Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada siswa tentang apa yang harus
dipelajarinya, bagaimana siswa mempelajarinya serta hasil-hasil apa yang
diharapkan diperolehnya dari media yang digunakannya. Harus diingat bahwa
media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan pengajaran, serta media
bukanlah tujuan.[10] Nana Sudjana, Media Pengajaran : Sinar Baru
Algensindo,2009) h-3-7

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas pemakalah menyimpulkan sebagai berikut :
1. Syarat-syarat Media Pembelajaran PAI
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Sesuai dengan bahan pembelajaran.
c. Sesuai dengan metode yang digunakan guru.
d. Tersedianya alat / media yang akan digunakan.
e. Situasi dan kondisi siswa.
f. Situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran.
2. Dasar pertimbangan pemilihan media antara lain :
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Sesuai dengan bahan pembelajaran.
c. Sesuai dengan metode yang digunakan guru.
d. Tersedianya alat / media yang akan digunakan.
e. Situasi dan kondisi siswa.
f. Situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran.
3. Kriteria pemilihan media pembelajaran antara lain :
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.
c. Kemudahan memperoleh media.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya.
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya.
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa

B. Saran
Setelah memahami keterangan di atas, diharapkan kepada setiap
mahasiswa untuk dapat memahami apa yang pemakalah uraikan, kritis dan
mampu menyimpulkan pandangan yang benar dan proporsional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, dkk. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers.


Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta :
Kaukaba Dipantara.
Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Drajat, Zakiah 1995: 226

Asnawir dan, Basyiruddin Usman, 2002: 11

13

Anda mungkin juga menyukai