Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini membahas
mengenai “Penerapan Model Project Based Learning Berbantuan Media Video
Scribe/Sparkol Materi Logika Matematika”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan Matematika.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Mariani, M.Pd sebagai dosen
pengampu mata kuliah Matodologi Pendidikan Matematika dan pihak-pihak yang telah
mendukung kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan baik
secara struktural penulisan maupun isi materi yang diuraikan di dalamnya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang membangun dari pembaca agar
makalah ini semakin baik dan berguna di kemudian hari.
Demikianlah makalah ini penulis perbuat, atas perhatiannya penulis mengucapkan
terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 GLOSARIUM
Pernyataan adalah kalimat yang hanya benar atau salah saja, tetapi tidak
sekaligus kedua- duanya.
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat di tentukan nilai
kebenarannya karena masih mengandung variabel atau peubah
Konjungsi adalah Gabungan dua pernyataan tunggal yang menggunakan
kata penghubung “dan” sehingga terbentuk pernyataan majemuk
Disjungsi adalah gabungan dua pernyataan yang menggunakan kata
penghubung logika “atau” sehingga membentuk dua pernyataan majemuk.
Implikasi, Gabungan dua pernyataan p dan q sehingga membentuk
pernyataan majemuk dengan menggunakan kata penghubung “Jika...,
maka...”
Biimplikasi atau bikondisional ialah suatu pernyataan majemuk yang
berbentuk ”p jika dan hanya jika q” yang berarti “jika p maka q dan jika q
maka p”.
Negasi dari suatu pernyataan majemuk dapat dibentuk dari negasi
pernyataan-pernyataan tunggal dengan menggunakan ekuivalensi, yaitu
apabila negasi pernyataan-pernyataan majemuk itu mempunyai nilai
kebenaran yang sama dengan pernyataan majemuk negasi dari komponen-
komponennya.
Tautologi adalah Suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya
adalah selalu benar
Kontradiksi adalah Suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya
selalu salah
4
1.3 KOMPOTENSI
KOMPETENSI DASAR
No STANDAR KOMPETENSI
KOGNITI AFEKTIF PSIKOMO KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOT
F TOR OR
1. Mengg Siswa Siswa Menentuk siswa Siswa
unaka n menyadar selalu an nilai dengan selalu
logika i menunj kebenaran senang menunju
matema pentingny uk kan dari suatu menunjuk kka n
tika a kinerja pernyataa kan kemahira
dalam matemati yang n kesiapan nn ya
pemeca ka baik majemuk belajar setiap
han sehingga dalam dan matematik kali
masala selalu setiap pernyataa a secara mengerja
h yang menunjuk kegiata n bertanggu kan tugas-
berkaita ka n n berkuanto ng - jawab tugas
n apresiasi belajar r siswa yang
dengan yang matemat Merumus selalu membutu
pernyat positif ik a kan menunjuk hk an
aan setiap kali khususn pernyataa kan sikap keteramp
majemu belajar y a n yang yang ila n
k dan matemati dalam setara positif dalam
pernyat ka, mempel dengan dalam mempelaj
aan khususny aja ri pernyataa mempelaj ari materi
berkant a dalam materi n ari materi tentang
or mempelaj tentang majemuk tentang logika
ari materi logika atau logika matemati
tentang matemat pernyataa matematik ka
logika ik a n a
matemati berkuanto siswa
ka r yang selalu
diberikan bergaira
Menggun h selama
akan mengiku
prinsip ti
logika pelajara
matemati n
ka yang matemat
berkaitan ika
dengan siswa
pernyataa selalu
n menunjuk
berkuant kan
or dalam apresiasi
penarika yang
n konstruktif
kesimpul dalam
an dan belajar
pemeca logika
han matematik
masalah
a
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam membicarakan sesuatu , orang memerlukan bahasa, salah satu unsur penting
dalam bahasa adalah “ kalimat” , yaitu rangkaian kata yang mempunyai arti dan disusun
menurut aturan tertentu. Dalam matematika dikenal 2 macam kalimat yaitu : kalimat
tertutup dan kalimat terbuka.
Kalimat tertutup : Kalimat deklaratif dan pernyataan
Pernyataan : Kalimat deklaratif yang mempunyai nilai benar atau salah,tetapi
tidak sama-sama benar dan salah
Contoh :
1. Jakarta Ibu kota Indonesia.
2. 3 + 6 = 8
3. Semua bilangan prima adalah ganjil.
4. Ambillah barang itu !
5. Bunga itu sangat indah.
Contoh :
(1) Adalah pernyataan yang bernilai benar
(2) Pernyataan yang bernilai salah
(3) Pernyataan yang bernilai salah
(4) Bukan pernyataan ( bukan kalimat deklaratif)
(5) Bukan pernyataan (Nilai kebenarannya tidak pasti)
6
Kalimat terbuka memuat variabel, yang akan berubah menjadi pernyataan jika
variabelnya diganti oleh salah satu anggota semesta pembicaraan
Contoh:
1. X2 + 5X - 24 = 0
Kalimat tersebut menjadi pernyataan yang benar jika x diganti –8 atau 3 ,
Himpunan {-8 , 3} disebut himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka X 2 + 4X + 4 = 0
Lambang dan Nilai kebenaran suatu pernyataan. Dalam logika matematika
sebuah pernyataan bisa di lambangkan dengan huruf kecil a, b, c.............p,
q,. z. Setiap pernyataan mempunyai nilai kebenaran B (benar), jika
pernyataan bernilai benar atau mempunyai nilai kebenaran S (salah), jika
pernyataan salah. Lambang dari nilai kebenaran adalah ԏ (di baca tau) dari
huruf bahasa Yunani. Sehingga di peroleh :
ԏ (p) : B di baca nilai kebenaran pernyataan p adalah benar
7
2.1.2.2 Disjungsi
Dua pernyataan tunggal p dan q dapat di komposisi dengan menggunakan kata
hubung “atau” untuk membentuk pernyataan majemuk yang di sebut Disjungsi dari
p dan q. Disjungsi dari p dan q dilambangkan dengan “p q “ (dibaca p atau q)
Nilai kebenaran suatu disjungsi di tentukan oleh pernyataan pernyataan penyusunnya.
Jika pernyataan p bernilai benar atau pernyataan q bernilai benar atau kedua-duanya bernilai
benar maka p q benar , jika tidak demikian maka p q bernilai salah.
Dengan kata lain disjungsi dua pernyataan bernilai salah hanya jika kedua pernyataan
penyusunnya bernilai salah. Ketentuan tersebut dapat dinyatakan dalam tabel kebenaran
sebagai berikut:
P q pq
B B B
B S B
S B B
S S S
3. Jika p :2+5 7
maka p : 2 + 5 7
atau p : 2 + 5 7
8
ketentuan tentang nilai kebenaran dari ingkaran , disajikan dalam tabel berikut
P p
B S
S B
Contoh :
1. “Jika 2 + 2 = 5 maka 5 Bilangan prima” (benar)
2. “ Jika 2+3 = 5 maka 5 bukan bilangan prima “ (salah)
3. “Jika 2 + 2 = 5 maka 5 bukan bilangan prima “ (benar)
9
2.2 BiImplikasi atau Ekuivalensi (Implikasi dua arah ).
Kini kita sampai pada pemakaian kata hubung terakhir yang erat kaitannya
dengan implikasi Dari dua pernyataan p dan q yang diketahui dapat dibuat pernyataan
majemuk dalam bentuk “ p jika dan hanya jika q” yang disebut dengan BiImplikasi atau
ekuivalensi (Implikasi dwi arah ). Ekuivalensi “P jika dan hanya jika q” dinyatakan
dengan lambang “ p q “
Ekuivalensi p q dapat juga dibaca :
(i) jika p maka q dan jika q maka p
(ii) p syarat perlu dan cukup bagi q
(iii) q syarat perlu dan cukup bagi p
Ekuivalensi p q menegaskan bahwa :
jika p benar maka q benar dan jika p salah maka q salah Ketentuan tentang nilai kebenaran
suatu BiImplikasi , disajikan dalam tabel berikut :
p Q p q
B B B
B S S
S B S
S S B
Latihan I
10
4. Jika Persamaan kuadrat mempunyai dua akar berbeda maka nilai deskriminannya 0
5. Jika 7 bukan bilangan prima maka 7 bilangan ganjil.
6. 2 + 5 7 jika dan hanya jika 7 bilangan genap
B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
11
S S B B S B B
Pada kolom ke enam dan ke tujuh terlihat bahwa pernyataan majemuk itu untuk
semua nilai kemungkinan p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Contoh pemakaian :
a. Ingkaran dari : “ Hari ini hujan dan angin bertiup kencang “
Adalah : “ Hari ini tidak hujan atau angin bertiup tidak kencang”
b. Ingkaran dari:”2 + 2 = 5 atau 5 bilangan prima “
Adalah : “ 2 + 2 5 dan 5 bukan bilangan prima”
P q q p q (p q) (p q)
B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B S S
12
3. Konvers , Invers dan Kontraposisi
Dari suati Implikasi p q dapat di susun pernyataan baru bentuk
(i) q p yang disebut konvers dari p q
(ii) p q yang disebut Invers dari p q
(iii) q p yang di sebut Kontra posisi dari p q
Hubungan antara konvers invers dan kontra posisi dapat ditunjukkan dengan tabel
berikut ini.
Implikasi Konvers Invers Kontraposisi
P Q p q p q q p p q q p
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
Latihan 2
1. Buatlah pernyataan ingkaran dari pernyataan majemuk berikut ini :
a. Segitiga ABC adalah siku-siku dan sama kaki.
b. Kuda binatang menyusui atau binatang memamah biak.
c. Jika harga minyak naik maka semua harga barang naik.
d. Jika x bilangan real dengan x < 2 maka X2 < 4.
e. Jika Amir naik kelas maka ia dibelikan sepeda.
2. Buatlah konvers . invers dan kontraposisi daritiap implikasi berikut.
13
a. Jika n bilangan ganjil maka n2 bilangan ganjil
b. Jika X =5 maka X2 = 25
c. Jika dua segitiga mempunyai besar sudut-sudut yang sama maka sisi sisi yang
sesuai sebanding.
d. Jika X + 1 = 0 maka X2 = 1
e. X < 1 X2 < 1
3. Tunjukkan dengan tabel kebenaran bahwa pernyataan majemuk berikut ekuivalen
(ekuivalen logis).
a. p q (p q)
b. p (q r) (p q) ( p r)
c. p q (p q) (q p)
2. a. (p q ) r p (q r)
b. (p q ) r p (q r) sifat assosiatif
3. . a. p ( q r) (p q) (p r)
b. p ( q r ) (p q) (p r) sifat distributif
4. a. p q p
b. p q p
5. a. p q (p q)
b. p q (q p)
c. p q (p p )
6. p q (p q) (q p)
p q (p p )
14
7. a. (p q) ( p q )
b. . (p q) ( p q ) Disebut dalil De Morgan
8. (p p)
5. Pernyataan berkuantor
Dalam pembicaraan terdahulu kita dapat mengubah kalimat terbuka menjadi
pernyataan, dengan mengganti variabelnya dengan salah satu anggota semesta pembicaraan.
Cara lain untuk mengubah kalimat terbuka menjadi pernyataan adalah dengan menggunakan
kuantor , suatu ungkapan untuk menyatakan “berapa banyak” Misalkan p (X) suatu kalimat
terbuka pada suatu himpunan semesta S kita dapat membuat pernyataan sebagai berikut :
“Untuk semua x anggota S berlaku p(x)” pernyataan tersebut ditulis dengan lambang
sebagai berikut : “x S . p(x) “ di baca “ Untuk semua X anggota S berlaku p(x)”
lambang “” disebut kuantor Universal , dibaca “ untuk semua” Dengan meletakkan
kuantor di depan kalimat terbuka , diperoleh suatu pernyataan
Contoh :
1. Jika p(x) : adalah “X + 3 = 5” dengan semesta pembicaraan bilangan bulat B , maka
“x B . 2 + X = 5 “ dibaca “ semua x anggota bilangan bulat berlaku 2 + x = 5” ,
merupakan pernyataan yang salah.
Cara lain untuk mengubah kalimat terbuka menjadi pernyataan adalah dengan
menambahkan perkataan ada atau beberapa Misalkan p(X) suatu kalimat terbuka pada
suatu himpunan semesta S kita dapat membuat pernyataan sebagai berikut : “Ada x anggota
S berlaku p(x)” pernyataan tersebut ditulis dengan lambang sebagai berikut : “x S . p(x) “
di baca “ Ada X anggota S berlaku p(x)” lambang “” disebut kuantor eksistensial ,
dibaca “ ada atau beberapa” dengan artian minimalmada satu anggota S yang memenuhi
Contoh:
2. Jika p(x) : adalah “X + 3 = 5” dengan semesta pembicaraan bilangan bulat B , maka
“x B . 2 + X = 5 “ dibaca “ ada x anggota bilangan bulat berlaku 2 + x = 5” ,
15
merupakan pernyataan yang benar.
Latihan 3
1.. Tentukan nilai kebenaran pernyataan pernyataan berikut :
a. x R) . X2 + 2X + 3 = 0
b. x R) . X2 - X = 0
c. (x R) . X2 = 9 X = 3
d. (x B) . “(y B) . x < y
16
a. (x R) . X3 > X
b. (x Q) . 2X2 - X - 1 = 0 (Q Himpunan bilangan rasional)
c. (x R) . “(y R) . Cos x = Sin y
d. (x R). . X2 > 1 dan X < 1
1. Modus Ponens
Modus ponen adalah suatu argumentasi yang bentuknyadapat dinyatakan seperti di
bawah ini:
P q premis
P premis
-------------------------
q Konklusi
sah tidaknya suatu argmntasi ,dapat dikaji menggunakan tabel kebenaran sebagai
berikut
P Q p q (P q) p [(P q) p] q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Suatu argumentasi dianggap sah atau valid jika argumen tersebut benar untuk setiap
kemungkinan premisnya atau merupakan tautologi untuk semua nilai kebenaran premis-
premisnya. Dari tabel dapat kita lihat bahwa pada kolom 5 bernilai benar untuk setiap nilai
kebenaran premisnya.
17
2. Modus Tollens
Modus Tollens adalah suatu argumentasi yang bentuknya dapat dinyatakan sebagai
berikut:
P q premis
q premis
-------------------------
p Konklusi
Dengan menggunakan tabel dapat dibuktikan bahwa :
Bentuk :
[(P q) q ] p merukakan Tautologi
3. Silogisme
Silogisme juga disebut sifat transitif dari implikasi, adalah suatu argumentasi yang
bentuknya dapat dinyatakan sebagai berikut:
P q premis
q r premis
- ------------------
P q konklusi
Latihan 4
A. Dengan menggunakan tabel selidiki keabsahan argumentasi berikut :
1. P q premis
q premis
-------------------------
p Konklusi
2. P q premis
q r premis
---------------
P q konklusi
18
3. p q premis
p premis
---------------------
q konklusi
19
2.2 RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI ( KI )
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR ( KD )
Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk,
negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan)
4.22 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi pernyataan sederhana, pernyataan majemuk ,
negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan )
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan STEAM, dengan model
pembelajaran
problem based learning peserta didik dapat :
1. Melalui tayangan youtube https://youtu.be/sTidsgpxqz8 kegiatan pembelajaran,
peserta didik dapat mendeskripsikan kalimat pernyataan dan bukan pernyataan serta
menentukan nilai kebenarannya.
20
2. Melalui diskusi peserta didik dibimbing oleh guru dapat menjelaskan perbedaan
antara kalimat pernyataan dan bukan pernyataan.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri, disiplin, tanggung jawab, bersahabat/
komunikatif selama proses pembelajaran terhadap peserta didik.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Logika Matematika
Logika berasal dari kata Yunani kuno logos yang berarti basil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Dengan logika
kita dapat membuktikan kebenaran atau keabsahan suatu pernyataan.
Kalimat Berarti dan Kalimat Terbuka
A. Kalimat Berarti
Kalimat yang digunakan harus memiliki arti sehingga maksud yang disampaikan
dapat diterima dengan baik.
Kalimat berarti dalam penggunaannya pada logika matematika terbagi menjadi dua:
1. kalimat deklaratif atau pernyataan atau proposisi
yaitu kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah saja, dan tidak keduanya pada saat
yang sama.
Contoh:
p : Semua bilangan prima adalah ganjil.
q : Jumlah titik sudut dalam suatu balok adalah 8.
s : Jumlah hari pada bulan Mei adalah 31 hari.
t : Jika 2x = 6 maka x = 3.
2. Kalimat non deklaratif.
Yaitu kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya, dan biasanya
berupa kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat harapan atau kalimat
terbuka.
Contoh:
Makanlah jika anda lapar.
Berapakah jumlah SMK di Indonesia?
Makanlah jika anda lapar
3. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya
karena masih mengandung peubah (variabel).
Contoh:
a. 5p - 10 = 15, p є A.
b. x2+ 2x - 15 > 0.
F. PENDEKATAN/MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : STEAM
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, Tanya jawab, penugasan
21
G. Media/alat dan Sumber Belajar
1. Media/alat : Laptop, HP, Jaringan internet, WAG, Google meet,
Sosmed(youtube)
2. Sumber Belajar : https://youtu.be/sTidsgpxqz8
Buku Matematika XI SMA/SMK Kurikulum 2013 Edisi
Revisi 2016,
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
23
pemecahan b. Dengan bimbingan guru mencakup proses
masalah mengidentifikasi data – data kunci dalam
permasalahan, merumuskan apa yang hendak
diselidiki dan dihasilkan, memilih strategi
yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah, melaksanakan strategi dan mengecek
hasil penyelesaian masalah.
c. Peserta didik melakukan refleksi terhadap
proses penyelidikan yang telah dilakukannya
dalam rangka menyelesaikan masalah dengan
mempresentasikan hasil pekerjaannya pada
google meet dengan satu kelas
d. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan
laporan tugas yang telah dikerjakan melalui
WAG.
Penutup 10’ a. Guru bersama peserta didik membuat
kesimpulan dan merefleksikan kegiatan
belajar yang telah dilakukan dan
menyampaikan manfaat apa yang bisa
didapatkan dari pembelajaran hari ini.
b. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
c. Guru bersama peserta didik berdoa (PPK:
Religius)
untuk menutup pembelajaran hari ini.
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja LKPD
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi – Kisi
No. Indikator Instrumen
1. 3.22.1 Mendeskripsikan kalimat pernyataan dan LKPD Kegiatan
bukan pernyataan serta menentukan nilai 1
kebenarannya.
Pedoman Penskoran :
91 – 100 : Peserta didik mengerjakan seluruh LKPD dengan benar.
81 – 90 : Peserta didik mengerjakan seluruh LKPD dengan beberapa
koreksi. 71 – 80 : Peserta didik mengerjakan sebagian LKPD dengan benar
61 – 70 : Peserta didik mengerjakan sebagian LKPD dengan beberapa koreksi
0 : Peserta didik teidak mengerjakan LKPD
2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja berbentuk soal uraian.
24
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi – Kisi
No. Keterampilan Instrumen
1. 4.22.1 Menjelaskan perbedaan kalimat Soal Uraian
pernyataan dan bukan pernyataan Latihan
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan secara online pada WAG melalui
lembar hasil diskusi kelompok.
Penilaian sikap dilakukan secara online pada WAG dengan melihat keaktifan dan
ketepatan peserta didik untuk mengumpulkan tugas.
25
2.3 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
26
3.22 Menganalisa masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika
TUJUAN :
KELOMPOK :
1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
27
PETUNJUK DISKUSI :
1. Bergabunglah sesuai grup kelompok, secara daring pada grup whatsapp masing-
masing
2. Isilah nama dan nis masing-masing anggota kelompok
3. Kerjakan soal dengan teliti
4. Jika ada hal yang kurang jelas, silahkan bertanya pada guru.
https://www.youtube.com/watch?v=LKx5E-M94sc .
28
PERTEMUAN 1
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah pembelajaran siswa dapat menentukan kalimat terbuka dan pernyataan
serta negasinya.
KALIMAT TERBUKA
KALIMAT
SEDERHANA
PERNYATAAN
Kegiatan 1
Setelah kalian mempelajari modul handout dan video pembelajaran, selanjutnya
kalian diskusikan dengan teman kelompok kalian soal – soal berikut ini !
1. Tentukan kalimat berikut termasuk kalimat terbuka atau pernyataan dan tentukan nilai
kebenarannya !
a. Semua bilangan prima adalah ganjil
b. Semoga anda lulus ujian
c. 2x + 5 = 7
d. Setiap bilangan genap habis dibagi 2
e. Jumlah sudut segitiga adalah 900
f. Mudah – mudahan lekas sembuh
g. Beberapa bilangan ganjil habis dibagi tiga
h. Semoga anda beruntung
i. Jika 3x – 2 = 6 maka x = 3
29
LEMBAR JAWABAN :
1. SILAHKAN DI JAWAB :
a. ……………………………………….
b. ………………………………………..
c. ……………………………………….
d. ……………………………………….
e. ……………………………………….
f. ……………………………………….
g. ……………………………………….
h. ……………………………………….
i. ……………………………………….
2. KALIMAT TERBUKA
a. …………………………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………………………………………..
PERNYATAAN
a. …………………………………………………………………………………………………..
b. …………………………………………………………………………………………………..
c. …………………………………………………………………………………………………..
KESIMPULAN
30
Kegiatan 2
Selanjutnya kalian akan mempelajari tentang negasi.
31
SILAHKAN KERJAKAN SOAL DI BAWAH INI SECARA INDIVIDU !
2. 2x – 3 = x + 2
3. 12 ≥ 10
LEMBAR JAWABAN
1. ………………………………………………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………………………………………….
3. ………………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………………………
32
PERTEMUAN 2
KALIMAT MAJEMUK
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah pembelajaran siswa dapat membedakan kalimat majemuk dan menentukan
nilai kebenarannya.
KEGIATAN 3
kalimat majemuk, yaitu gabungan beberapa kalimat sederhana, yang dihubungkan
dengan kata hubung.
KALIMAT MAJEMUK
2. 25 = 32 atau 2
log 32 = 4
4. ABC segitiga sama sisi jika dan hanya jika jumlah ketiga sudutnya 1800
a. 𝑝 𝖠 𝑞 d. 𝑝 ⟷∼ 𝑞
b. 𝑝 ∨ 𝑞 e. ∼ 𝑝 𝖠 𝑞
33
c. 𝑞 → 𝑝 f. ∼ 𝑝 ∨∼ 𝑞
34
LEMBAR JAWABAN :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………..
3. …………………………………………………………………………………………………………………………..
4. …………………………………………………………………………………………………………………………..
5. …………………………………………………………………………………………………………………………..
a. ……………………………………….
b. ………………………………………..
c. ……………………………………….
d. ……………………………………….
e. ……………………………………….
f. ……………………………………….
KESIMPULAN
35
PERTEMUAN 3
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah pembelajaran siswa dapat menentukan negasi dari kalimat majemuk.
KEGIATAN 4
Dengan rumus – rumus di atas dan pembelajaran pada pertemuan pertama, tentu
2. 20 = 0 atau 23 = 8
3. Jika ketiga sudut segitiga besarnya sama maka segitiga tersebut sama sisi
4. Vero tidak memakai jaket jika dan hanya jika udara panas
36
LEMBAR JAWABAN :
1. …………………………………………………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………………………..
3. …………………………………………………………………………………………………………………………..
4. …………………………………………………………………………………………………………………………..
37
BAB III
EVALUASI
10. Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari setiap pernyataan implikasi berikut
:
a) Jika harga BBM naik, maka harga kebutuhan sehari-hari naik
b) Jika Badu siswa SMA, maka ia lulusan SMP
c) Jika Carli siswa yang pandai, maka ia lulus tes
d) Jika harga turun, maka permintaan naik
e) Jika Ali seorang anggota MPR, maka ia seorang anggota DPR
38
KUNCI JAWABAN
1. Untuk x + 2 = x – 2 :
Karena untuk setiap nilai x , x + 2 = x – 2 bernilai salah , maka x + 2 = x – 2
merupakan pernyataan bernilai salah Untuk 2(x + 1)+ 3 = 2x +5 :
Karena untuk setiap nilai x , 2(x + 1)+ 3 = 2x +5 bernilai benar, maka 2(x + 1)+ 3 = 2x
+5 merupakan pernyataan bernilai benar.
2. Jawab
Untuk 2 bilangan prima :
Misalkan p : 2 bilangan prima Maka -p : 2 bukan bilangan prima Untuk 2 + 3
sama dengan 5:
Misalkan q : 2 + 3 sama dengan 5 Maka –q : 2 + 3 tidak sama dengan 5
3. 3 bilangan prima bernilai benar 5 bilangan prima bernilai benar
Karena ada yang bernilai benar, maka pernyataan majemuk “ 3 bilangan prima
atau 5 bilangan genap “bernilai benar
5. Jawab
2+3=5 →4+5=7
B →S
Karena berbentuk B → S maka pernyataan “ jika 2 + 3 = 5 , maka 4 + 5 = 7 “ bernilai
salah
6. 2 + 2 = 4 ↔ 3 + 4 = 8
B↔S
Karena tidak bernilai sama , maka peryataan 2 + 2 = 4 ↔ 3 + 4 = 8 bernilai salah
7. Jawab
P Q -p -q - p → −𝑞
B B S S B
B S S B B
S B B S S
S S B B B
39
8. Jawab
P(x) : x ganjil , berarti P ={ 1,3,5…..,}
Q(x) : 2x genap , berarti Q = {1,2,3,……,}
9. Jawab :
Tabel kebenaran :
10. Jawab :
a) Konvers : Jika harga kebutuhan sehari-hari naik, maka harga BBM naik
Invers : Jika harga BBM tidak naik, maka harga kebutuhan sehari- hari
tidak naik
Kontraposisi : Jika harga kebutuhan sehari-hari tidak naik, maka harga BBM
tidak naik
e) Konvers : Jika Ali seorang anggota DPR , maka ia seorang anggota MPR
Invers : Jika Ali bukan seorang anggota MPR, maka ia bukan seorang
anggota DPR
Kontraposisi : Jika Ali bukan seorang anggota DPR , maka ia bukan seorang
anggota MPR
40
BAB IV
PENUTUP
Sebagai tindak lanjut seluruh kegiatan belajar dalam Modul Logika Matematika ini
adalah:
1. Jika hasil evaluasi terhadap penguasaan kompetensi mencapai 75 % atau lebih,
maka siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya.
2. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya setelah memperoleh rekomendasi dari
guru mata pelajaran matematika.
3. Peserta diktat yang masih belum mencapai penguasaan kompetensi 75
%, maka siswa harus mengulang secara, keseluruhan atau bagian-bagian tahap kegiatan
belajar yang belum dikuasai dengan baik.
4. Tidak tertutup kemungkinan diberikannya pembelajaran remedial bagi yang
memperoleh nilai yang lebih kecil dari 6, terutama terhadap siswa yang memperoleh
nilai terendah.
5. Pengayaan serta akselerasi bagi siswa yang berprestasi juga dimungkinkan sesuai
dengan ketersediaan waktu.
41