Anda di halaman 1dari 8

Proses dan Tenik Supervisi Pendidikan

Eventia Anne Grasia

Universitas Negeri Padang

Email : eventiaeven@gmail.com

Abstrak istilah pendidikan sudah tidak memahami metode dan teknik dalam
asing lagi diperkenalkan dalam dunia supervisi. Seorang supervisor adalah orang
pendidikan. Kemudian istilah supervisi yang profesional ketika menjalankan
adalah sebuah kegiatan yang mengacu
tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-
kepada sebuah perbaikan dalam sebuah
institusi. Banyak para pegawai yang kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu
berkecimpung dalam sebuah institusi pendidikan.
merasa ketakutan ketika mendengar Guru adalah salah satu komponen
bahwa institusi yang bersangkutan akan sumber daya pendidikan memerlukan
dikunjungi oleh supervisor. Anggapan pelayanan supervisi. Pentingnya bantuan
masyarakat institusi supervisor adalah supervisi pendidikan terhadap guru berakar
yang diperintahkan oleh atasannya
mendalam dalam kehidupan masyarakat.
untuk membentak dan memarahi para
pegawai-pegawai yang sedang aktif di Untuk menjalankan supervisi diperlukan
institusi. kelebihan yang dapat melihat dengan
tajam terhadap permasalahan dalam
Kata “Supervisi” diadopsi dari bahasa peningkatan mutu pendidikan,
inggris “supervision” yang berarti menggunakan kepekaan untuk
memahaminya dan tidak hanya sekedar
pengawasan/ kepengawasan. Orang yang
menggunakan penglihatan mata biasa,
melaksanakan pekerjaan supervisi disebut sebab yang diamatinya bukan masalah
supervisor. Supervisi adalah sebagai kongkrit yang tampak, melainkan
memerlukan kepekaan batin.
bantuan dan bimbingan kepada guru dalam
bidanga instruksional, belajar, dan PEMBAHASAN
kurikulum dalam usahanya untuk A.Proses supervisi
mencapai tujuan sekolah.1. Supervisi menurut Rifai (1982)
merupakan suatu proses, yaitu
PENDAHULUAN serangkaian kegiatan yang teratur dan
Dalam perkembangannya, pengawas beraturan serta berhubungan satu sama
satuan pendidikan lebih diarahkan untuk lain dan diarahkan pada satu tujaun.
Secara garis besar kegiatan dalam
memiliki serta memahami bahkan dituntut
proses supervisi dapat di bagi atas 3
untuk dapat mengamalkan apa yang yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan
tertuang dalam peraturan menteri tentang evaluasi
kepengawasan. Tuntutan tersebut salah 1.      Perencanaan supervisi pendidikan
satunya tentang kompetensi dalam
Perencanaan supervisi perlu disusun menunjang dan menghambat dalam
oleh supervisor agar pelaksanaan proses belajar mengajar
supervisi dapat terarah. Pelaksanaan c.       Deteksi kelemahan
supervisi tanpa di awali dengan Pada tahap ini supervisor mendekati
perencanaan diduga dapat kelemahan atau kekurangan guru
mengecewakan banyak pihak, seperti dalam mengajar. Dalam rangka
guru, supervisor dan bahkan siswa mendeteksi kelemahan, supervisor
yang secara tidak langsung, memperhatikan beberpa hal yang
memerlukan peningkatan kemampuan berkaitan dengan pelksanaan tugas
mengjar gurunya. guru yaitu; penampilan guru didepan
Mengingat perencanaan merupakan kelas, penguasaan materi, penggunaan
pedoman dan arah dalam pelaksanaan, metode, hubungan antara personel dan
maka ada beberapa hal yang harus administrasi kelas. Selanjutnya
dicantumkan dalam perencanaan supervisor dan guru secara bersama-
dalam supervisi yaitu; 1)tujuan sama memperkirakan kelemahan atau
supervisi, 2) alasan mengapa kegiatan kekurangan yang ada pada guru.
tersebut perlu dilakukan, 3) bagaiman( d.      Memperbaiki kelemahan
metode atau teknik) mencapai tujuan Jika melalui deteksi temukan
yang telah dirumuskan, 4) siapa yang kelemahan dan kekurangan, maka
akan dilibatkan atau diikutsertakan pada tahap ini dilakukan perbaikan
dalam kegiatan-kegiatan yang akan atau peningkatan kemampuan.
dilakukan, 5)waktu pelaksanaannya, Memperbaiki kelemahan dan
dan 6) hal yang diperlukan dalam kekurangan tersebutdapat dilakukan
pelaksanaannya serta secara dengan cara memberikan informasi
memperoleh hal-hal tersebut langsung atau tidak langsung
demonstarsi mengajar, kunjungan
2.      Pelaksanaan supervisi pendidikan kelas /kunjungan sekolah,
Rifai (1982) mengemukakan memberikan tugas bacaan,
pelaksanaan supervisi pendidikan memberikan kesempatan mengikuti
mengikuti beberapa kegiatan, sebagai penataran dalam berbagai bentuk dan
berikut : sebagainya.
a.       Mengumpulkan data e.       Bimbingan dan pengembangan
Proses supervisi di awali denga n Dalam pelaksaan supervisi , supervisor
pengumpulan data untuk menemukan perlu memberikan bimbingan kepada
berbagai kekurangan dan kelemahan guru agar apa yang diperolehnya
guru. Data yang dikumpulkan adalah diterapkan atau di aplikasikan dalam
mengenai keseluruhan situasi belajar proses belajr mengajar yang
mengajar, meliputi: data murid, guru, dilakukannya. Bimbingan dan
program pengajaran, alat atau fasilitas, pengembangan ini antara lain
dan situasi kondisi yang ada. dilakukan dengan cara kunjungan
Pengumpulan data ini dapat dilakukan kelas, pertemuan pribadi, observasi
denga berbagai cara seperti observasi, dan diskusi dalam rangka penggunaan
kunjungan kelas, menggunakan teknik servise , supervisor dapat
koesioner dan sebagai nya. mempedomani beberapa pendekatan.
b.      Penilaian Sutjipto, dkk (1992 /1993)
Data yang sudah dikumpulkan diolah, menemukan 4 pendekatan supervisi
kemudian di nilai. Penilaian ini yaitu; pendekatan humanistik,
dilakukan terhadap keberhasilan pendekatan kompetensii , pendekatan
murid, guru, serta faktor –faktor klinis, dan pendekatan profesional.
1)      Pendekatan humanistik didasarkan tespsikologik; observasi reaksi murid
atas asumsi bahwa guru mengalami dan orantua/masyarakat.
pertumbuhan secara terus-menerus, Proses supervisi berkaitan dengan
karena itu tugas supervisor dalam usaha supervisor membantu
pendekatan ini adalah bimbingan guru meningkatkan kemampuan guru,
agar lama kelamaan guru dapat berdiri karena itu yang menjadi sasaran dalam
sendiri. Teknik yang dugunakan evaluasi proses adalah guru. hal-hal
tergantung kepada kebutuhan guru. yang perlu dievaluasi adalah kelebihan
2)      Pendekatan kompetensi didasarkan dan kelemahan guru; kemampuan
atas asumsi bahwa supervisi bertujuan dalam kegiatan belajar mengajar dan
membentuk kompetensi minimal yang kemajuan/peningkatan; perkembangan
harus dikuasai guru. Tugas supervisor kreativitas, semangat kerja, serta
dalam hal ini adalah menciptakan situasi dan suasana sekolah.Terakhir
lingkungan sedemikian rupa sehinnga evaluasi pelaksanaan supervise,
guru dapat dapat menguasai sasarannya adalah supervisor . dalam
kompetensi tersebut secara bertahap. hal ini supervisor perlu menilai apa
3)      Pendekatan klinis dilakukan yang dilakukannya, mulai dari tujuan
dengan asumsi bahwa guru akan yang dirumuskan , metode dan teknik
tumbuh dan berkembang dalam yang digunakan, sikap kepemimpinan
jabatannya melalui proses belajar . dan kemampuan berkomunikasi .
karena itu supervisor perlu membantu
guru secara tatap muka dan individua. B.     Teknik-teknik supervisi
4)      Pendekatan profesional pendidikan
dilaksanakan dengan asumsi bahwa Secara umum teknik supervisi
tugas utama guru adalah mengajar, terbagi atas 2 kelompok , menurut
karena itu kegiatan supervisi selalu Rifai (1982) dapat dilakukan
diarahkan pada hal-hal yang berdasarkan dua aspek yaitu;
menyangkut tugas mengajar tersebut. dilihat dari jumlah orang yang di
supervisi, teknik supervisi dapat
3.      Evaluasi dibedakan atas dua, yaitu:
Pada akhir supervisi dilakukan evaluasi a.       Teknik individual
, ini dilakukan untuk mengetahui Ada beberapa teknik
tujuan yang sudah dicapai , hal-hal supervisi yang tegolong ke dalam
yang sudah dilakukan dan hal yang teknik individual:
belum dilaksanakan. 1        Kunjungan
Evaluasi suprevise dilakukan untuk kelas
semua aspek, meliputi evaluasi Supervisor datang ke kelas dan
hasilnya, prosesnya dan memperhatikan guru yang
pelaksanaannya. Hasil yang ingin sedang mengajar, melalui
dicapai supervisi adalah peningkatan kunjungan kelas, supervisor
situasi belajar-mengajar, karena itu akan memperoleh banayak
sasaran evaluasi hasil supervisi adalah informasi mengenai pelaksanaan
siswa. Segi-segi yang dievaluasi dari proses belajar mengajar di kelas.
segi siswa adalah hasil belajar, Supervisor dapat mengetahui
kebiasaan dan cara belajar, minat dan kelebihan dan kekurangan guru
minat dan motivasi belajar, dan dengan mengamati penampilan
penyesuaian anak dengan guru dalam kelas . supervisi juga
lingkungannya. Teknik evaluasi yang dapat mengetahui keberhasilan
dapat digunakan adalah tes belajar, guru dalam mengaktifkan siswa
dalam PBM. Secara garis besar
kunjungan kelas dapat bentuk bantuan yang diberikan
dikelompokkan menjadi dua lebih mempertimbangkan
yaitu: individual guru
         Kunjungan kelas yang 4        Saling mengunjungi kelas
direncanakan/dipersiapkan Guru-guru saling mengunjungi
terlebih dahulu kunjungan kelas antara satu dengan yang lain
yang dipersiapkan ini dapat yang sedang megajar. Saling
dibedakan atas 3 yaitu: a) mengunjungi kelas ini dapat
kunjungan kelas yang dilakukan disekolah sendiri atau
direncanakan oleh kepala mengunjungi guru di sekolah
sekolah dan diberitahukan lain. Guru yang berkunjung
kepada guru, b) kunjungan dapat belajar melaui penampilan
kelasyang direncanakan oleh teman yang diamatinya.
kepala sekolah tetapi tidak
dibertahukan kepada guru, 5        Menilai diri sendiri
c)direncanakan oleh guru dan Dalam hal ini guru menilai
mengundang kepala sekolah dirinya sendiri dengan harapan
untuk mengunjungi kelasnya. dapat membantu guru dalam
         Kunjungan kelas tanpa memperbaiki kemampuannya.
perancanaan/persiapan. Tujuan
kunjungan kelas seperti ini b.      Teknik kelompok
mungkin bermacam-macam. Teknik kelompok menurut
Misalnya hanaya sekedar Sahertian (1981)adalah teknik-
membina hubungan baik antara teknik yang digunakan atau
kepala sekolah dengan guru, dilaksanakan oleh supervisor
atau juga merupakan salah dengan sejumlah guru dalam satu
bentuk inspeksi mendadak yang kelompok. Berarti permasalahan
dilakukan oleh kepala sekolah. yang dialami oleh guru-guru yang
adadalam kelompok tersebut
2        Observasi kelas relative sama. Teknik-teknik yang
Supervisor mengamati suasana bersifat kelompok anatara lain : a)
kelas selama pelajaran pertemuan orienatsi bagi guru
berlangsung. Menurut sebartian baru , b) rapat guru , c) studi antar
(1981) observasi kelas dapat kelompok guru, d) seminar , e)
dibedakan atas dua yaitu: diskisi panel, f) buletin supervisi,
observasi langsung dan tidak g) demonstrsi mengajar , h)
langsung. Bservasi langsung perpustakaan jabatan , i) perjalanan
dapat dilakukan dengan cara sekolah untuk anggota staff (Field
supervisor masuk kelas dan Trip)
mengamati suasana kelas secara
keseluruhan terutama perilaku
guru yang sedang mengajar.
C.     Pendekatan supervisi pendidikan
3        Percakapan pribadi Pendekatan berasal dari kata
Adam dan dickey approad adalah cara mendekatkan
(sahertian,1981) mengatakan diri kepada objek atau langkah-
bahwa salah satu alat yang langkah menuju objek. Sudjana
penting dalam supervisi adaah (2004) membagi pendekatan
percakapan pribadi, melalui supervisi menjadi 2 yaitu:
percakapan pribadi, sehingga
1.      Pendekatan dihadapi guru. Perilaku supervisor
langsung(direktif) dalam pendekatan ini adalah sebagai
Adalah cara pendekatan 1)      Mendengarkan
terhadap masalah yang bersifat 2)      Memberi penguatan
langsung. Supervisor memberikan 3)      Menjelaskan
arahan langsung, dimana disini 4)      Menyajikan
pengaruh supervisor lebih 5)      Memecahkan masalah
dominan. Pendekatan langsung ini
berdasarkan pada pemahaman
terhadap psikologis behavioristis, 3.      Pendekatan kolaboaratif
dimana prinsip behaviorime ialah Adalah cara pendekatan yang
bahwa segala perbuatan berasal memadukan cara pendekatan langsung
dari refleks , yaitu respons terhadap dan tidak langsung menjadi suatu
rangsangan atau stimulus , oleh carapendekatan yang baru. Pada
karena itu guru memiliki pendekatan ini baik supervisor
kekurangan, maka diperlukan maupun guru bersama-sama
rangsangan agar ia bisa bereaksi bersepakat untuk menetapkan struktur
lebih baik, supervisor dapat prosesdan kriteria dalam
menggunakan penguatan atau melaksanakan proses percakapan
reinforcement atau hukuman terhadap masalah yang dihadapi guru.
(punishment). Pendekatan langsung
ini dapat dilakukan dengan perilaku
supervisor sebagai berikut:
1)      Menjelaskan
2)      Menyajikan
3)      Mengarahkan
4)      Memberi contoh
5)      Menerapkan tolak ukur
6)      Menguatkan

2.      Pendekatan tidak langsung


Yang dimaksud dengan
pendekatan tidak langsung adalah
cara pendekatan terhadap
permasalahan yang sifatnya tidak
langsung. Perilaku supervisor tidak
secara langsung menunjukkkan
permasalahan, tapi ia lebih dulu
mendengarkan secara aktif apa
yang di kemukakan oleh guru, ia
memberi kesempatan sebanyak
mungkin kepada guru.
Pada pendekatan tidak langsung ini
berdasarkan pada pemahaman
psikologis humanistik, psikologi
humanistik sanagat menghargai orang
yang akan dibantu. Oleh karena
pribadi guru yang dibina begitu
dihormati, maka ia lebih banyal
mendenagarkan permasalahan yang
DAFTAR PUSTAKA
[1] Syafaruddin, dkk, Administras
Pendidikan, Medan: Perdana Publishing,
2017, h.74-75
[2] Ibid, h.77-78
[3]Moh Rifai, Supervisi Pendidikan,
Bandung: Jemmars, 1982, h.39-46
[4]Maryono, Dasar-dasar dan Teknik
Menajadi Supervisor Pendidikan,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011,h. 21-
23
[5]Suryo Subroto, Dimensi-dimensi
Administrasi Pendidikan di Sekolah,
Jakarta: Bina Aksara, 1988, h.134
[6] Ibid, 25

[7]Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2002, h. 89-91
[8] Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung, 1994, h. 113-115
[9] Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,
2000, h. 27

Anda mungkin juga menyukai