Anda di halaman 1dari 9

PROSES DAN TEKNIK SUPERVISI

Putri Asifa Hade Afriansyah


Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang
Indonesia Indonesia
E-mail : putriasifa2312@gmail.com E-mail : hadeafriansyah@fip.unp.ac.id

Abstrak — The supervision process is a series kompetensi dalam memahami proses dan teknik dalam
of activities carried out in the supervision of education. supervisi.
This process is important in seeing the extent of the success             Proses supervisi merupakan rangkaian kegiatan yang
of a goal in the teaching and learning process. Supervision dilakukan dalam supervisi pendidikan. Proses ini penting
techniques are ways to achieve certain goals, both related dalam melihat sejauh mana keberhasilan suatu tujuan dalam
to solving the problem of teachers in teaching, the problem proses belajar mengajar. Teknik supervisi merupakan cara-
of principals in developing institutions and other problems cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan tertentu, baik yang
related to and oriented to improving the quality of berhubungan dengan penyelesaian masalah guru-guru dalam
education. mengajar, masalah kepala sekolah dalam mengembangkan
       Educational supervision processes and techniques are kelembagaan serta masalah-masalah lain yang berhubungan
necessary and important to be learned and applied serta berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.
properly and correctly in an educational institution.        Proses dan teknik supervisi pendidikan perlu dan penting
Because both of these things will also necessarily concern untuk dipelajari dan diterapkan secara baik dan benar dalam
the quality of the school. suatu lembaga pendidikan. Karen akedua hal ini juga nentinya
akan menyangkut tentang kualitas sekolah.
Tugas utama supervisor adalah memantau dan membina
Keywords— proses dan teknik supervisi pendidik dalam melaksanakan kegiatan mengajar. Dalam
melaksanakan tugasnya tersebut supervisor membutuhkan
Pendahuluan teknik-teknik supervisi yang tepat dan sesuai dengan
A. Tujuan permasalahan. Berbagai teknik dapat digunakan supervisor
Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk dalam membantu meningkatkan situasi belajar mengajar, baik
memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi secara kelompok maupun individual. Berdasarkan pemikiran
Pendidikan, serta menambah wawasan tentang Proses dan tersebut, maka fokus bagian ini adalah membahas teknik-
Teknik Supervisi Pendidikan, yang meliputi proses teknik supervisi yang bersifat kelompok.
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut) dan Kepala sekolah sebagai supervisor dalam usaha
teknik (individu & kelompok, langsung, dan tidak langsung) meningkatkan program sekolah, dapat menggunakan berbagai
teknik atau metode supervisi pendidikan. Supervisi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang
B. Latar Belakang Masalah diharapkan bersama dapat tercapai. Teknik supervisi
Istilah supervisi pendidikan sudah cukup lama pendidikan berarti suatu cara atau jalan yang digunakan
dikenal dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pengertian supervisor pendidikan dalam memberikan pelayanan atau
supervisi pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha bantuan kepada para guru. Setiap pelaksanaan program
perbaikan situasi belajar mengajar. Akan tetapi nampaknya pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi
masih terdapat banyak keragaman pendapat dalam dan supervisor bertanggung jawab dalam munculnya suatu
menafsirkan istilah tersebut. Dan hal ini akan membawa yang efektif dan efisien dalam program tersebut.
implikasi yang berbeda pula dalam pelaksanaannya.
       Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan Metode Penelitian
lebih diarahkan untuk memiliki serta memahi bahkan dituntut Penelitian ini menggunakan metode studi literatur,
untuk dapat mengamalkan apa yang tertuang dalam permen dimana penulis mengumpulkan data dan materi dari berbagai
tentang kepengawasan. Hal ini salah satunya tentang sumber yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam

1
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
artikel ini, yaitu Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan, dilaksanakan secara komprehensif. Sasaran evaluasi supervisi
yang meliputi proses (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan ditujukan kepada semua orang yang terlibat dalam proses
tindak lanjut) dan teknik (individu & kelompok, langsung, dan pelaksanaan supervisi. Hasil dari evaluasi supervisi akan
tidak langsung) dijadikan pedoman untuk menyusun program perencanan
Tujuan dari artikel ini untuk membuat deskripsi berikutnya. Soetopo dan Soemanto (1984: 84-85)
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengemukakan evaluasi berpedoman pada tujuan yang telah
mengenai fakta–fakta, sifat-sifat serta hubungan antar ditetapkan dan tujuan supervisi dirumuskan sesuai dengan
fenomena yang diselidiki. corak dan tujuan sekolah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
content analysis atau dikenal juga dengan meta analisis, yaitu Prosedur pelaksanaan supervisi menempuh tiga tahapan, yaitu
dengan cara analisis isi dan penggabungan beberapa jenis pertemuan pendahuluan, observasi pendidik yang sedang
penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. mengajar, dan pertemuan balikan (Burhanuddin dkk,
2007:36).
II. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
4. Tindak Lanjut
A.  Proses
Adapun bentuk tindak lanjut supervisi akademik dapat
dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:
Proses supervisi merupakan rangkaian kagiatan yang
dilaksanakan ketika melakukan supervisi. Menurut Tim Pakar
Manajemen Pendidikan (2004:53) secara umum proses 1. Pembinaan
pelaksanaan supervisi dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu:
1)   Pembinaan Langsung
1. Perencanaan
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya
Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi khusus, yangperlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis
permasalahan. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam supervisi. Menurut Sahertian (2000) pembinaan dengan
perencanaan supervisi adalah : pendekatan langsung berarti supervisor memberikan arahan
langsung. Dengan demikian pengaruh supervisor lebih
dominan. Kegiatan pembinaan langsung yang dilakukan
1. Mengumpulkan data melalui kunjungan kelas,
setelah kepala sekolah selesai melakukan observasi
pertemuan pribadi atau rapat staf,
pembelajaran adalah pertemuan pasca observasi. Pada
2. Mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran
pertemuan ini kepala sekolah memberi balikanuntuk
terhadap data yang dikumpulkan,
membantu mengembangkan perilaku guru dalam
3. Mengklasifikasi data sesuai dengan bidang
melaksanakan proses pembelajaran.
permasalahan,
4. Menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi
5. Menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk yang tidak menimbulkan ketegangan, tidak menonjolkan
memperbaiki atau meningkatkan profesionalisme otoritas, memberi kesempatan untuk mendorong guru
Pendidik. memperbaiki penampilan dan kinerjanya.

2. Pelaksanaan Pada kegiatan ini kepala sekolah dapat melakukan lima


langkah pembinaan kemampuan guru yaitu:
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang
dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan  Menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis
Pendidik. Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan  Analisis kebutuhan,
pemberian bantuan dari supervisor kepada Pendidik, agar  Mengembangkan strategi dan media
dapat terlaksana dengan efetif pelaksanaannya harus sesuai  Menilai, dan
dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan ada follow up  Revisi
untuk melihat keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan
supervisi. 2)   Pembinaan Tidak Langsung

3. Evaluasi Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya umum


yangperlu perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah analisis supervisi. Sahertian 
keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi. Evaluasi

2
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
(2000) menyatakan bahwa: perilaku supervisor dalam Agar pelaksanaan tindak lanjut supervisi akademik dapat
pendekatan tidak langsung adalah mendengarkan, memberi berlangsung secara.efektif perlu membuat program rencana
penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan tindak lanjut.  Modul ini diharapkan membekali peserta
masalah. Beberapa jenis komponen yang dapat dipilihkepala menyusun program tindak lanjut hasil supervisi akademik.
sekolah dalam membinaguru untuk meningkatkan proses
pembelajaran adalah sebagai berikut: Penyusunan program tindak lanjut diawali dengan melakukan
analisis kebutuhan peserta berdasarkan analisis hasil supervisi
1. Menggunakan buku pedoman/petunjuk bagi guru dan akademik.Analisis kebutuhan merupakan upaya menentukan
bahanpembantu guru lainnya secara efektif. perbedaan antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang
2. Menggunakan buku teks secara efektif. dipersyaratkan dan yang secara nyata dimiliki. Analisis
3. Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif kebutuhan ini dapat dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:
yang dapatmereka pelajari selama bimbingan teknis
profesional/inservicetraining. 1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan terkait
4. Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah masalah-masalah pembelajaran dan perbedaan (gap)
mereka miliki apa saja yang ada antara pengetahuan,ketrampilan
5. Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel). dan sikap yang nyata dimiliki guru dan yang
6. Merespon kebutuhan dan kemampuan individual seharusnya dimiliki guru?Perbedaan tersebut
peserta didik. kemudian dikelompokkan, disintesiskan dan
7. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu diklasifikasikan untuk menentukan jenis kegiatan
pembelajaran. tindak lanjut.
8. Mengelompokkan peserta didik secara lebih efektif. 2. Mencatat prosedur-prosedur untuk mengumpulkan
9. Mengevaluasi peserta didik dengan lebih informasi tambahan tentang pengetahuan,
akurat/teliti/seksama. ketrampilan dan sikap yang dimiliki guru.
10. Bekerjasama/berkolaborasi dengan guru lain agar 3. Mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan-kebutuhan
lebih berhasil. khusus pembinaan ketrampilan pembelajaran guru.
11. Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola 4. Menetapkan jenis  pembinaan ketrampilan
kelas. pembelajaran guru.
12. Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk 5. Menetapkan tujuan pemilihan jenis pembinaan.
inovasi dankreatifitas layanan pembelajaran. 6. Mengidentifikasi dukungan lingkungan dan
13. Membantu peserta didik dalam meningkatkan hambatan-hambatannya.
keterampilan berpikirkritis, menyelesaikan masalah 7. Mengidentifikasi tugas-tugas manajemen yang
dan pengambilan keputusan. dibutuhkan untuk pelaksanaan tindak lanjutseperti
14. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. keuangan,sumber-sumber belajar, sarana prasarana.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 B. Teknik Teknik Supervisi  Pendidikan
mengatur tentang pengawasan proses pembelajaran yang
meliputi pemantauan dan supervisi. Berdasarkan peraturan Supervisi pendidikan yang telah dibahas sebelumnya
tersebut kegiatan tindak lanjut supervisi akademik dapat merupakan konsep dan barulah dapat dikonkritkan apabila
dilakukan kepala sekolah dengan pemberian contoh, diskusi, dilaksanakan lewat teknik-teknik supervisi berikut ini. Dalam
pelatihan, dan konsultasi. Kepala sekolah dapat memilih situasi sekarang ini mungkin tidak semua teknik supervisi
alternatif kegiatan tindak lanjut tersebut di atas sesuai dengan yang dibeberkan di bawah ini dapat dilaksanakan oleh
analisis hasilsupervisi akademik terhadap komponen- supervisor, akan tetapi sebagai bahan bacaan perlu disodorkan
komponen tersebut di atas. sebagai rasep dapat dipilih oleh masing-masing supervisor
untuk dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang
Kepala sekolah menentukan kelompok guru dengan ada. Model pendekatan dalam supervisi pendidikan seperti
permasalahan yang seperti apa, pada komponen yang mana, telah dijelaskan sebelumnya yakni pendekatan berdasarkan
dapat diberikan tindak lanjut denganpemberian contoh, atas banyaknya guru 
diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Pada setiap kegiatan 
yang dibimbing dapat di bedakan atas (a) teknik supervisi
tindak lanjut yang dipilih kepala sekolah harus merumuskan yang bersifat individual, dan (b) teknik supervisi yang bersifat
latar belakangdan tujuan pemilihan kegiatan, serta target yang kelompok.
harus dicapai. Hal-hal tersebut di atas harus dicantumkan pada
program tindak lanjut. (Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru, 1982 45 dst.)
menjelaskan teknik-teknik supervisi pendidikan tersebut sbb :
1. Program  Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik

3
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
1. Teknik  Supervisi yang  bersifat individual disampaikan kepada guru-guru atau sekolah yang, akan
(Individual Technique) dikunjunginya.

Teknik supervisi yang, bersifat individual dipergunakan Keuntungannya: Guru-guru telah siap menunggu waktu
apabila orang yang disupervisi dihadapi secara perorangan pelaksanaan supervisi, adanya pembagian waktu yang merata
biasanya dilakukan terhadap individu-individu yang yang bagi semua guru-guru yang memerlukan bantuan supervisor,
mempunyai masalah khusus dan bersifat pribadi. Teknik tercapainya efisiensi kerja dan meningkatkan PBM.
supervisi yang bersifat individu ini dapat dijelaskan atas
beberapa macam, yakni sebagai berikut: Kelemahannya: Guru-guru merasa tertekan menunggu
gilirannya disupervisi, kemungkinan adanya guru yang
a.    Kunjungan kelas (Glassroom Visitation) disupervisi terlalu lama sehingga  guru lainnya kurang
mendapat kesempatan yang cukup, kemungkinan lainnya
Untuk mengetahui lebih dekat/nyata tentang belajar mengajar kurang mendapat kesempatan yang cukup, sebagian guru akan
guru di kelas, seorang kepala sekolah, penilik pengawas membuat persiapan yang memungkinkan supervisor sulit
biasanya mengadakan kunjungan pada setiap kelas dimana menemukan kelemahan mereka yang tentunya akan
guru-guru sedang mengajar. Tujuannya untuk menolong guru- merugikan guru itu sendiri.
guru memecahkan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dan
mempelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan 3) Kunjungan atas dasar undangan guru
bagaimana guru membimbing murid-muridnya. Tujuan lain
adalah untuk memperoleh data/informasi tentang situasi Kebanyakan guru-guru merasa enggan mengundang
belajar mengajar yang berfungsi membantu pertumbuhan supervisor untuk mengamatinya pada saat ia melakukan tugas
profesional guru. mengajar. Guru-guru masih belum terbuka menerima
kunjungan semacam ini, apalagi yang namanya supervisor
Teknik supervisi dalam bentuk kunjungan kelas ini dapat umumnya guru merasa tidak senang untuk disupervisinya jika
dibagi atas : hanya menilai kemampuannya.

1)   Kunjungan tanpa pemberitahuan sebelumnya Keuntungannya: Supervisor akan dapat memperoleh
pengalaman belajar mengajar yang ia sendiri belum
Seorang supervisor secara tiba-tiba mengunjungi kelas memilikinya, guru yang kurang mampu akan memperoleh
sementara guru sedang mengajar. Kunjungan semacam ini tambahan pengalaman jabatan yang lebih banyak sehingga
biasanya tidak dirancang (didisain) sebelumnya (secara dapat menilai cara mengajarnya sendiri, memungkinkan
kebetulan) dan mungkin direncanakan oleh supervisor dengan terciptanya hubungan yang harmonis antara guru-guru dengan
maksud dan tujuan tertentu.  Jenis kunjungan ini mempunyai  supervisor.
kebaikan dan keburukan tertentu.
Kelemahannya: Ada kemungkinan terjadi manipulasi tingkah
Kebaikannya: Supervisor dapat mengetahui keadaan yang laku dari pihak guru-guru dengan membuat suasana yang tidak
sesungguhnya, sehingga dapat menyediakan wajar, dibuat-buat, misalnya pada saat itu segala sesuatu
bantuan/pertolongan yang diperlu-kan/dibutuhkan oleh guru- dipersiapkan secara mantap, padahal di lain waktu keadaanya
guru yang disupervisi, guru-guru selalu siap melaksanakan tidak demikian, kemudian kelemahan lainnya adalah sulit
tugasnya dengan baik, dan suasana demikian berpengaruh untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
terhadap suasana belajar murid-murid secara wajar.
b. Observasi Kelas (Class-room Observation)
Kelemahannya:Supervisor dianggap tidak demokratis dan
tidak kooperatif, guru-guru merasa bingung dan berprasangka Observasi kelas biasanya dilakukan melalui dua cara yaitu
bahwa kunjungan tersebut akan menilai tugas-tugas guru dan dengan cara observasi langsung (directed observation) yakni
mencari-cari kesalahan saja, menimbulkan hubungan yang supervisor mengobservasi langsung guru yang mengajar di
kurang baik sehingga guru-guru tidak merasa senang kelas. Ini berarti supervisor harus berada sama-sama dengan
dikunjungi. guru dalam kelas: Observasi dapat pula dilakukan dengan cara
tak langsung (indirect observation) yakni supervisor dibatasi
2) Kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya oleh ruang kaca dimana guru dan  murid-muridnya tidak
mengetahuinya, atau dengan alat seperti kamera yang dapat
Sebelum suatu kunjungan dimulai, supervisor telah dipantau dari dari jarak jauh. Tujuan observasi ini adalah
menyampaikan langsung maupun tidak langsung, atau untuk mendapatkan data semaksimal mungkin sehingga
berdasarkan jadwal kunjungan yang telah direncanakan dengan data tersebut dapat digunakan untuk menganalisis
tentang waktu kunjungannya berbagai kelas atau sekolah kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam proses belajar

4
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
mengajarnya sehingga dapat dicarikan solusi yang paling pelajaran berlangsung. Hasil observasi itu
tepat. Bagi guru-guru, hasil analisis ini akan dapat membantu dibicarakan bersama-sama guru yang bersangkutan
untuk merubah cara-cara mengajarnya ke arah yang lebih baik, untuk mencarikan Jalan pemecahannya.
sedangkan bagi murid-murid sudah tentu dapat menjamin
timbulnya pengaruh positif terhadap kemajuan belajarnya. Tujuan diadakan percakapan pribadi itu antara lain sebagai
berikut:
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka supervisor
harus mengetahui dengan jelas apa yang harus diobservasi. 1. Memberi kemungkinan pertumbuhan jabatan guru
Dalam hal ini, yang perlu diobservasi antara lain: usaha serta melalui pemecahan kesulitan-kesulitan yang dihadapi
kegiatan guru dan murid dalam hubungan dengan penggunaan guru-guru.
bahan dan alat pelajaran, usaha memperoleh pengalaman 2. Memupuk dan mengembangkan         hal mengajar
belajar, faktor lingkungan sosial, fisik sekolah, baik di dalam yang lebih baik.
maupun di luar kelas serta faktor-faktor penunjang lainnya. 3. Memperbaiki kelemahan-kelemahan dan kekurangan-
kekurangan yang sering dialami oleh  oleh guru
Instrumen yang paling sering digunkan dalam kegiatan dalam melaksanakan tugasnya di sekolah, misalnya
observasi kelas pada umumnya digunakan “check-list”, yaitu malas membuat SAP, kurang membaca buku-buku
merupakan suatu daftar pertanyaan yang berisi item-item yang terbaru, malas mengoreksi dan mengembalikan hasil
memuat aspek-aspek tertentu untuk merekam data dalam pekerjaan murid-murid setelah ulangan, dsb.
melengkapi keterangan-keterangan yang lebih objektif 4. Menghilangkan dan menghindari segala prasangka
terhadap situasi belajar mengajar di dalam kelas. (keragu-raguan) guru dalam berbagai masalah
mengajar belajar, dsb.
c. Percakapan pribadi (Individual Conference)
d. Saling mengunjungi (Intervisitation)
Dijelaskan oleh Adam dan Dickey bahwa salah satu alat yang
penting dalam supervisi adalah individual conference, yaitu Yang dimaksud dengan intervisitation ialah saling
supervisor dan guru dapat bekerja secara individual mengunjungi antara rekan guru yang satu dengan rekan guru
memecahkan problem-problem pribadi yang berhubungan yang lain yang sedang mengajar untuk saling memberi dan
dengan jabatan mengajar (personal and professional menimba pengalaman di antara sesama rekan guru di sekolah
problems), misalnya: Pemilihan dan perbaikan alat-alat (sekolah yang sama maupun pada sekolah yang berbeda.
pelajaran, penentuan dan penggunaan metode mengajar, dan
sebagainya. Keuntungan yang dapat dipetik dari praktek intervisitation ini,
antara lain :
Menurut Mildred E. Swearingen, ada beberapa jenis
percakapan pribadi melalui kunjungan kelas adalah sebagai 1. Memberi kesempatan kepada guru mengamati rekan
berikut: guru lain yang sedang memberi pelajaran, terutama
dalam penggunaan metode mengajar baru (modern)
1. Classroom-conference, yaitu percakapan pada saat dan lain sebagainya.
murid-murid tidak ada lagi di kelas, misalnya pada 2. Memberi motivasi yang terarah terhadap aktivitas
waktu murid-murid beristirahat atau mereka sudah mengajar guru di kelas.
pulang. Percakapan ini tetap berlangsung di kelas 3. Membantu guru-guru yang ingin memperoleh
dimana guru itu mengajar. pengalaman/ ketram-pilan mengajar tertentu
2. Office-conference, yaitu percakapan yang (penggunaan metode, alat/media, pengelolaan kelas,
dilaksanakan di ruang kantor atau ruang kepala ketrampilan bertanya) kegiatan instruksional lainnya
sekolah, atau ruang guru, dimana lingkungan fisiknya yang penting untuk diketahui oleh guru-guru.
penuh dengan alat-alat pelajaran yang cukup. 4. Terbinanya hubungan yang akrab diantara sesama
Misalnya dalam ruangan yang suasananya tenang dan guru maupun dengan supervisor, sehingga diskusi
menyenangkan, dimana ada gambar-gambar untuk dapat berlangsung secara wajar dan mudah mencari
menjelaskan sesuatu, atau data hasil penelitian dan penyelesaiannya.
sebagainya.
3. Gausal-conference, yaitu percakapan yang e. Menilai diri sendiri (Self Evaluation Check-list)
dilaksanakan secara kebetulan (tanpa direncanakan),
misalnya sementara dalam pertemuan, atau dalam Self evaluation adalah suatu teknik supervisi individual yang
perjalanan pulang, dsb. paling, obyektif tetapi yang paling sukar untuk dilakukan,
4. Observational-visitation, yaitu supervisor apalagi jika dilakukan dengan kesadaran yang penuh untuk
mengunjungi kelas dimana guru sedang mengajar, melihat kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan
untuk mengobservasi kegiatan-kegiatan kelas selama

5
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
pelajaran. Menilai orang lain rasanya mudah dilakukan, tetapi Tujuan umum daripada rapat guru ini antara lain sebagai
untuk menilai diri sendiri kadang-kadang tak mampu berikut :
melaksanakannya, padahal yang paling, tahu tentang segala
sesuatu  pada diri kita adalah kita sendiri bukan orang lain. 1)   Menyatukan pandangan-pandangan guru tentang konsep-
Keadaan sesungguhnya yang terjadi sering dimanipulasi untuk konsep umum, makna pendidikan dan fungsi sekolah dalam
menyatakan yang tidak wajar dan sebaliknya demi untuk usaha mencapai tujuan-tujuan tersebut.
memperoleh simpati atau penghargaan dan pujian dari orang
lain, dsb. 2)   Mendorong guru-guru untuk menerima dan melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik, dan mendorong agar mereka
Instrumen yang digunakan untuk menilai diri sendiri, sering tumbuh dan berkembang dalam jabatannya.
digunakan adalah "check-list", yatu daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada guru-guru untuk memberikan 3)   Menyatukan pendapat-pendapat tentang metod-metode
pendapatnya tentang tugas mengajarnya sesuai dengan kerja yang baik yang akan membawa mereka ke arah
keadaan yang sebenarnya. Biasanya check-list ini      disusun pencapaian tujuan-tujuan pengajaran di sekolah semaksimal
dalam bentuk pertanyaan, balk secara tertutup/secara terbuka mungkin.
tanpa mencantumkan    nama dari responden atau identitas lain
yang menimbulkan prasangka yang tidak-tidak dari responden.
4)   Mengintegrasikan anggota-anggota staf sekolah dan
mengkoordinir pekerjaan mereka, mempersatukan pandangan
2. Teknik-teknik Supervisi yang bersifat kelompok mereka dalam usaha kerjasama mencapai tujuan sekolah.
(Group Techniques)
c.    Diskusi  sebagai proses kelompok
Teknik supervisi dalam bentuk kelompok adalah teknik 
supervisi yang digunakan bersama-sama antara supervisor dan
guru-guru dalam jumlah yang banyak tetapi mempunyai Diskusi adalah merupakan salah satu teknik supervisi yang
masalah supervisi ini terdiri dari beberapa jenis antara lain : dilakukan melalui pertukaran pendapat tentang sesuatu
masalah untuk mengembangkan ketrampilan para guru dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi bersama.
a.    Pertemuan Orientasi  bagi guru baru (Orientation Melalui diskusi kelompok, guru-guru merasa turut
Meeting for new Teacher) bertanggung jawab dan

Pertemuan orientasi adalah salah satu bentuk pertemuan yang berpartisipasi dalam kelompok, adanya interaksi antar guru,
bertujuan mengantar guru-guru terutama guru-guru untuk serta kontrol yang teliti dan mantap dalam mengemukakan
memasuki suasana kerja yang baru. Demikian pula terhadap pendapat mereka masing-masing. Dengan diskusi ini pula
guru-guru yang  baru memangku jabatan baru dalam struktur guru-guru dapat memperoleh informasi dan banyak
organisasi sekolah. Hal-hal yang disajikan dalam pertemuan pengalaman dari peserta diskusi yang besar manfaatnya untuk
orientasi ini antara lain: pengembangan profesinya.

1)   Memberikan informasi perkenalan terhadap sistem kerja d. Studi kelompok antar guru
dari sekolah dengan melalui percakapan bersama diselingi
dengan diskusi bersama.
Kelompok guru (guru bidang studi) yang mengajarkan mata
pelajaran yang sejenis dapat mengadakan studi bersama untuk
2)   Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi mempelajari dan membahas atau mendalami bahan pelajaran
sekolah, penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah. yang mereka ajarkan. Perencanaan studi ini harus dipersiapkan
secara matang dan terperinci mengenai berbagai masalah yang
3)   Tindak lanjut pertemuan ini biasanya diadakan diskusi, akan dibicarakan, garis-garis besar materi pembahasan
lokakarya, dan makan bersama dsb, agar guru-guru baru itu sehingga studi ini lebih lancar dan tepat pada sasaran yang
tidak merasa asing tetapi merasa diterima dalam kelompok mereka inginkan bersama.
guru lain.
e. Tukar-menukar Pengalaman (Sharing of
4)   Memperkenalkan semua staf sekolah, tempat/ruang kerja, experience)
tata-tertib sekolah dan lain-lain sebagainya.
Asumsi yang melatar belakangi  teknik ini ialah bahwa guru-
b.   Rapat Guru guru, pada umumnya adalah orang yang berpengalaman dalam
bidangnya masing-masing, sehingga memungkinkan diadakan
Rapat guru adalah merupakan salah satu teknik supervisi tukar menukar pengalaman diantara mereka, saling memberi
untuk memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah. dan menerima dan saling, belajar diantara mereka untuk

6
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
memperoleh pengalaman-pengalaman, baru yang bermanfaat memanfaatkan sebaik mungkin produktivitas (potensi)
dalam tugas mereka. Tukar-menukar pengalaman semacam ini berpikir secara kelompok berupa saling tukar-menukar
lebih bermanfaat jika dibanding dengan penataran yang sering pengalaman dan saling koreksi (menilai) diantara para anggota
merupakan sesuatu pemborosan, baik waktu, tenaga, biaya dan kelompok lainnya.
pikiran para pesertanya.
i. Simposium
f. Lokakarya (Workshop)
Simposium (Yunani Purba) syn (dengan) dan posis (minum),
Workshop ditafsirkan orang sebagai suatu tempat kerja yaitu kebiasaan zaman itu setelah suatu pertemuan berakhir
dimana orang menggunakan macam-macam cara alat untuk semua peserta tidak segera pulang, akan tetapi dipersilahkan
suatu; suatu kegiatan belajar kelompok untuk memecahkan duduk santai sambil minum, mendengarkan lagu-lagu dan
suatu problem tertentu; suatu usaha mengembangkan bertukar pikiran sebagai hiburan intelektual. Simposium dalam
kesanggupan berpikir dan bekerja bersama-sama untuk arti yang lebih mutakhir dapat dilihat dari dua pengertian:
menyelesaikan sesuatu masalah; suatu situasi          yang
didalamnya orang bekerja dan belajar secara bersama atas 1)   Kumpulan karangan pendek yang menyangkut sesuatu
tanggung jawab bersama; suatu inservice training education masalah yang ditulis oleh beberapa ahli, dikumpulkan dan
untuk           saling mendengarkan pendapat, member dan diterbitkan menjadi sebuah buku surnber rujukan.
menerima pendapat bekerjasama mencari jalan untuk
menyelesaikan suatu problem tertentu yang berhubungan 2)   Suatu pertemuan untuk neninjau aspek-aspek dari suatu
dengan tugas jabatannya. pokok masalah dari berbagai sudut pandangan  tentang
masalah tersebut di depan sejumlah pendengar.
g. Diskusi panel
Simposium bukan lagi merupakan penjajakan spontan, tetapi
Panel diskusi (panel discussion) biasa juga disebut dengan bertujuan untuk mengorganisir pengertian dan pengetahuan
istilah "forum discussion" adalah suatu bentuk diskusi yang tentang berbagai aspek masalah, mengumpulkan dan
dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan untuk membandingkannya  dari berbagai sudut pandangan yang
memecahkan suatu problem. Peserta diskusi ini biasanya berbeda-beda untuk memperoleh suatu pemahaman yang luas
terdiri dari para panelis yang ahli dalam bidang yang dan seragam untuk kepentingan bahan bacaan/dokumentasi
didiskusikan, moderator (pengarah), expert (tenaga ahli= pustaka.
manusia sumber), penyangga/penanya, dan pendengar.
Tujuarnya adalah: j. Demonstration Teaching

1)   Untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar supaya Demonstrasi mengajar yang berhasil jika hal itu direncanakan
dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan dan pengertian dengan teliti, mempunyai tujuan yang nyata, diikuti oleh
tentang masalah tersebut dari berbagai sudut pandangan. jumlah guru-guru yang cukup banyak mendapat kesempatan
untuk mengikuti demonstrasi tersebut. Biasanya setiap
2)   Untuk menstimulir para pendengar (partisipan) agar demonstrasi diadakan kecuali ada hal-hal baru yang perlu
mengarahkan perhatiannya terhadap masalah yang dibahas, disampaikan kepada guru-guru, misalnya cara menggunakan
melalui dinamika kelompok sebagai hasil interaksi daripada metode mengajar modern, cara membimbing cara, menyajikan
pena-list. bahan untuk menjadikan siswa aktif dalam belajar dan
sebagainya.
h. Seminar
Guru-guru yang memperhatikan dan sadar akan tujuan demon-
Seminar adalah suatu bentuk pertemuan kelompok dimana strasi tersebut, mencatat dengan teliti dan akan mendiskusikan
sejumlah kecil (10 - 15) orang mengadakan hal tersebut dengan peninjau-peninjau lainnya (guru
pendalaman/penyelidikan, terhadap berbagai masalah dengan supervisor) setelah demonstrasi selesai diadakan.
bimbingan secara cermat oleh seorang/beberapa orang
pengajar (fasilitator) pada waktu tertentu. Hasil penyelidikan Ada beberapa kelemahan yang terdapat dalam cara
selanjutnya dilaporkan untuk didengar dan didiskusikan untuk demonstrasi
ditetapkan suatu kesimpulan bersama sebagai pegangan.
1)   Perkembangan mengajar itu berpusat pada pusat minat
Tujuan daripada seminar ini adalah intensifikasi, integrasi suatu kegiatan yang membutuhkan waktu yang lama
serta aplikasi pengetahuan dan ketrampilan para anggota demonstrasi mengajar.
kelompok dalam suatu latihan yang intensif dengan bimbingan
yang cermat dan intensif pula. Maksudnya untuk

7
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
2)   Ketidak mampuan beberapa supervisor untuk mengadakan dan ekstrinsik dari guru-guru untuk menperdalam pengetahuan
demon-strasi mengajar, padahal supervisor haruslah yang profesi-onalnya, karena volume tugas yang terlalu berat bagi
terpilih karena keprofesionalannya. guru- guru sehingga seolah-olah mengalami kelumpuhan
psikologis. Apalagi. setiap kali membaca harus dibuatkan
3)   Banyak guru enggan mengadakan demonstrasi atau resume, review atau laporan singkat dari basil bacaan itu.
membantu supervisor mengadakan demonstrasi mengajar.
b. Mengikuti Kursus Kependidikan
k. Perpustakaan Jabatan Guru
Mengikuti kursus adalah suatu alat untuk mengembangkan
Untuk memperkaya dan memperdalam pengetahuan guru,  profesi guru dalam PBM di sekolah. Tujuannya sebagai
maka setiap sekolah seyogyanya mempersiapkan ruang khusus penyegaran dan sebagai usaha peningkatan pengetahuan,
perpustakaan jabatan guru tersebut yang berisi buku-buku, katrampilan dan sikap tertentu. Sebagai penyegaran karena
majalah, brosur, dan bahan-bahan bacaan lainnya yang telah guru-guru telah memiliki pengetahuan yang sudah terlalu lama
diseleksi dengan teliti mengenai bidang studi tersebut. Ruang dan bersifat rutin sehingga perlu diadakan penyegaran agar
mana setiap guru dapat membaca dengan tenang sambil kegairahan mengajar dialihkan dari suasana rutin kepada
memperdalam pengetahuan tentang bidng studi yang diajarkan situasi baru yang menyenangkan. Karena itu, penyegaran
sehingga ia dapat bertumbuh dalam profesi mengajarnya. adalah suatu conditi sine qua none, merupakan variasi irama
Guru-guru yang membaca banyak akan membantu hidup dalam proses pengabdian  setiap guru. Bila kursus itu
memperkaya kemampuan mengajarnya. Salah satu hambatan bersifat penataran, maka guru-guru akan memperoleh 
yang dihadapi sekolah dewasa ini ialah karena guru-guru
cenderung mau berhenti untuk belajar. pengetahuan dan ketrampilan tambahan sehingga mereka akan
mengalami peningkatan kemampuan dalam melaksanakn
l. Buletin Supervisi profesi mereka.

Buletin supervisi adalah salah satu alat komunikasi tertulis c. Organisasi Jabatan Guru (Professional organization)
yang supervisor untuk membantu guru-guru dalam
memperbaiki  situasi belajar mengajarnya. Umumnya buletin Ikatan guru Indonesia (IGI atau PGRI) adalah wadah yang
supervisi itu dapat diklasifikasikan atas 3  jenis yaitu: paling baik untuk mengembangkan kemampuan profesional
guru. PGRI adalah wadah yang  kuat pengaruhnya untuk
1)   Buletin yang berisi instruksi-instruksi yang umum dari inservice training        bagi guru-guru melalui kegiatan diskusi,
supervisor untuk diketahui oleh guru-guru. tanya jawab, penataran, konsultasi, bahkan demonstrasi
mengajar dan simulasi, simposium, seminar dan sebagainya
2)   Buletin khusus untuk guru-guru yang dipersiapkan perlu dikembangkan disitu. Karena wadah          ini akan
mengikuti suatu rapat atau pertemuan berkala yang akan menanamkan nilai-nilai sosial yang besar. pada guru-guru,
diadakan. berkembangnya ide-ide praktis dan inspirasi-inspirasi baru dan
bermanfaat bagi guru yang sukar diperolehnya melalui
kegiatan yang lain.
3)   Buletin yang berisi tindak lanjut sesuatu keputusan,
program pendidikan dari kepala sekolah/supervisor dsb.
d.Curriculum Laboratory
a. Membaca langsung (Directed reading)
Yang dimaksud dengan curriculum laboratory atau liberary
adalah suatu tempat yang dijadikan pusat kegiatan belajar
Teknik supervisi yang dianggap murah dan mudah dimana guru-guru akan memperoleh sumber-sumber materi
dilaksanakan adalah membaca langsung pada perpustakaan yang bermanfaat untuk menambah pengalaman mereka dalam
umum atau di toko-toko atau pada perpustakaan sekolah yang rangka program inservice education. Koleksi dari contoh-
menyediakan banyak sumber bacaan yang berhubungan contoh model pelajaran yang disajikan secara visual dapat
dengan suatu bidang studi  atau pengetahuan profesi mengajar diadakan, misalnya: Contoh-contoh perumusan TKP/TIK
guru lainnya. yang; baik; menyusun kegiatan belajar mengajar yang baik;
penggunaan macam-macam metode mengajar, alat-alat
Untuk itu perlu ada usaha peningkatan kegairahan membaca pelajaran yang dapat dibuat guru; alat-alat tes yang baik;
dikalangan para guru, karena hal ini bukan sekedar buku-buku pelajaran dan sebagainya.
selingan/rekreasi tetapi sebagai alat pembinaan kemampuan
mengajar. Fungsi dari curriculum laboratory tidak hanya sebagai sumber
materi tetapi juga sebagai tempat untuk guru-guru
Kesulitan psikologis yang sering dialami adalah harus cukup mengadakan penelitian, percobaan dan tempat belajar sambil
tersedia waktu untuk membaca, kurangnya motivasi intrinsik

8
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020
bekerja baik secara individual maupun kelompok untuk sekolah sebagai teknik belajar baik murid-murid maupun
memecahkan masalah belajar mengajar. Tujuannya untuk untuk guru-guru untuk memperkaya pengalaman belajarnya. 
menyediakan sumber-sumber materi yang berhubungan
dengan peningkatan PBM.

Sebenarnya koleksi pengalaman belajar dari tahun ke tahun


dapat disusun/dikumpulkan oleh guru-guru secara teratur dan
kontinyu untuk melihat perbandingannya. Misalnya bentuk-
bentuk persiapan mengajar dari tahun ke tahun yang sering Daftar Pustaka
yang berubah, jenis-jenis tes yang pernah dibuat guru dari
tahun ke tahun, buku pelajaran yang pernah digunakan guru Syafaruddin, dkk, Administras Pendidikan, Medan:
dari tahun ke tahun, dan sebagainya. Perdana Publishing, 2017, h.74-75
Moh Rifai, Supervisi Pendidikan, Bandung:
e. Perjalanan Sekolah untuk anggota staf (Field Trips) Jemmars, 1982, h.39-46
https://elearning.unp.ac.id/mod/book/view.php?id=127100
Perjalanan sekolah adalah merupakan suatu alat atau teknik
belajar bagi murid-murid dan mengajar bagi guru-guru di
sekolah. Sekolah tradisional (convensional) sering
mengadakan field trips itu hanya sebagai selingan pelajaran,
atau sebagai cara pelepasan lelah sesudah belajar mengajar
selama beberapa waktu, atau saat dimulainya waktu liburan
tertentu. Juga bahkan perjalanan sekolah hanya dilakukan oleh
guru-guru yang malas dan segan memberi pelajaran dsb.
Dengan demikian sekolah tradisional tidak pernah melakukan
perjalanan sekolah sebagai teknik belajar. Lain halnya dengan
sekolah modern yang mengakui betapa pentingnya perjalanan

9
Proses dan Teknik Supervisi, Padang 2020

Anda mungkin juga menyukai