PROFITABLE
ECONOMIC ORIENTATION
• ECONOMIC VALUE
• PROFITABLE
• RISK MINIMIZE
• INCREMENTAL
• ACCOUNTABLE
• SUSTAINABLE
• COMMITMENT
Pengendalian Harga
Tindakan ekonomik manajemen untuk mengamati,
mengatur, memperhitungkan dan menetapkan
harga suatu makanan / minuman yang meliputi
• Bahan Pokok
• Bahan Pelengkap
• Bahan Lain Terkait
• Biaya Produksi
• Biaya Overhead (Optional)
• Biaya SDM
• Biaya Equipment
• Biaya Energi
• Harga Jual
• Estimasi Profit
Kisaran harga pokok makanan yang dijual adalah sebesar
35 – 40 % sementara prosentasi harga pokok minuman
yang dijual adalah antara 25 – 30 %. (hasil kajian laporan
keuangan hotel dikawasan wisata Bali)
Untuk dapat mencapai sasaran pendapatan maka hotel dan
restoran memerlukan sistem pengendalian harga pokok
makanan dan mminuman yang berfungsi sebagai panduan
bagi manajemen dalam mengendalikan harga makanan
dan minuman yang dijual.
Tindakan pengendalian harga pokok makanan dan
minuman adalah didapatkannya konsistensi dalam cita
rasa, takaran, penampilan, dan mutu bahan baku yang
digunakan untuk memproduksi makanan dan minuman yang
dipesan oleh tamu.
Tujuan Cost Control
Dapat mengendalikan tersedianya mutu bahan makanan dan
minuman yang digunakan maka dapat dicapai mutu produk
yang sesuai dengan yang ditentukan
Mendapatkan Takaran Baku (Standart Portion Size),
Menetapkan Harga Penjualan Baku (Potential Sales),
Mendapatkan Takaran Baku Peralatan (Standart Glassware)
Media manajemen dalam upaya mencapai target laba yang
telah ditentukan.
Membantu manajemen dapat melakukan tindakan koreksi
perhitungan biaya sehingga laba, mutu produk, maupun harga
pokok dapat berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.
Meningkatkan efisiensi operasional bagian makanan dan
minuman.
Fungsi / Bagian Manajemen
Pembelian, Penerimaan, Penyimpanan, Pengeluaran,
Prapenyiapan dan Penjualan.
• RECIPE
• INGREDIENTS
• PORTION
• PRICING
• YIELD
• COST FACTOR
• DETERMINATE & ESTIMATE
• STOCK RATIO
• PACKAGING / SERVICE
Tahapan Proses Cost Control
Perencanaan, Pelaksanaan, Koreksi dan Evaluasi.
Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat penting
dan krusial karena pada tahap ini manajemen menentukan
ukuran baku standart misalnya prosedur baku pembelian
bahan
Diawali dengan menentukan
Takaran baku per porsi (Standard Portion Size)
Resep baku (Standard Recipe)
Harga pokok standar makanan (Standard Food Cost)
Harga pokok standar minuman (Standard Beverage Cost)
Gelas baku (Standard Glassware)
Ukuran standar lain yang berhubungan langsung dengan
harga pokok proses produksi makanan dan minuman
Pada tabel diatas, harga pokok per kilogram adalah harga pokok mula-mula
untuk bahan makanan yang belum diproses.
Dari daftar cost factor itu dapat dianalisis bahwa yield udang adalah 70%,
kakap 50%, sirloin roast 40%, dan ayam 80%. Untuk yield kakap 50% karena
kakap utuh diproses menjadi fillet of kakap, dimana bagian yang terbuang
lebih banyak karena harus bersih (trim) dari lemak dan lainnya.
Proses kedua adalah pemanggangan dan setelah mengalami dua kali proses
hingga siap untuk dihidangkan , yield sirloin roast sebesar 40%.
Cost factor per porsi, selain dipengaruhi oleh Yield, juga dipengaruhi oleh
takaran baku per porsi, makin besar takaran baku per porsi, semakin tinggi
cost factor per porsi.
RESIDU Sebagai Produk Pokok atau Pelengkap
Beberapa bahan makanan setelah diproses dapat menghasilkan
produk sampingan (by product), seperti kepala ikan kakap dapat
digunakan sebagai bahan kaldu ikan (fish stock).
Pertanyaannya adalah berapa harga pokok untuk kaldu ikan ini?
Untuk mengetahui harga pokok kepala ikan kakap per kilogram
(atau unit / ukuran lain), hotel dan restoran dapat menanyakan
kepada rekanan. Mereka dapat memberikan estimasi harga
untuk bahan makanan itu sehingga dapat digunakan sebagai
dasar penghitungan harga pokok (estimasi tidak lebih dari 20%)
Bahan makanan lain seperti daging sapi, ayam dll, pendekatan
yang sama dapat dilakukan untuk menetukan harga pokok
bahan kaldu produk sampingan itu.
Spesifikasi Baku Pembelian Bahan Makanan
Standart Purchase Specification merupakan penjelasan rinci
mengenai spesifikasi bahan makanan yang akan dibeli oleh
hotel seperti mengenai mutu, ukuran/takaran, unit, berat, harga
per unit, maupun cara pengirimannya ke hotel.
Untuk dapat menyiapkan spesifikasi standart ini diperlukan kerja
sama antar departmen hotel, seperti bag dapur, bag makanan
dan minuman, bag pembelian bag pengendalian biaya karena
dapat menghindari kesalahpahaman antara hotel dengan
rekanan dalam hal mutu, cara pengiriman, ukuran, serta harga
bahan makanan.
Contoh standart purchase specification untuk kakap berikut ini :
Berat maksimum per ekor kakap yang diterima oleh hotel adalah
500 gram. Toleransi berat adalah 10%. Kondisi kakap sebagai
berikut : daging masih kenyal, sisik ikan masih lekat dan utuh,
insang masih merah darah, mata bening, tidak mengandung
bahan pengawet, dan ikan bebas dari bunga-bunga es ketika
dikirimi ke hotel. Harga per kilogram Rp.12.000,-
PENGENDALIAN AKTIVITAS YANG TERKAIT DENGAN
HARGA POKOK MAKANAN
Perishables
bahan makanan segar yang mudah rusak
Groceries
bahan makanan yang relative lebih tahan lama disimpan
ttd ttd
General Manager Purchasing Manager
PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN MAKANAN SEGAR
Pembelian bahan makanan segar dilakukan dengan
menggunakan Daily Market List atau bisa juga disebut Daily
Steward List.
Dalam formulir ini dicantumkan bahan makanan segar yang
diperlukan untuk produksi harian bagian dapur.
Bila bagian dapur memerlukan beberapa jenis bahan makanan
segar, pejabat dapur yang berwenang (Chef De Cuisine) akan
menghubungi bagian gudang dan memberikan otorisasi untuk
kemudian disampaikan ke bagian pembelian atau petugas
gudang.
Daily Market List yang telah dilengkapi oleh bagian gudang
disampaikan ke bagian pembelian dan dikoordinasikan ke
bagian ke begian penerimaan, gudang penyimpanan,
pengendalian harga pokok, dan akuntansi.
PENERIMAAN BARANG/BAHAN PEMBELIAN