Anda di halaman 1dari 5

HAKIKAT SUPERVISI PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF ONTOLOGIS,

AKSIOLOGIS, DAN EPISTEMOLOGIS

Afiq Yusuf Fachrudin


sutron : afiqyusuf70@gmail.com
ABSTRAK
Supervisi pembelajaran merupakan upaya bentuk layanan yang dilakukan oleh
supervisor untuk membina, membimbing, dan mengarahkan guru-guru sebagai
fasilitator dalam pembelajaran di kelas agar lebih baik. Sehingga dapat
melaksanakan pembelajaran yang berkualitas bagi pesrta didiknya serta dapat
mewujudkan tujuan sekolah. Meningkatnya profesionalisme guru akan
berdampak positif pada kualitas pembelajaran siswa. Kualitas pembelajaran
dapat ditingkatkan dengan guru yang professional yaitu guru yang kreatif,
efektif dan produktif. Jadi peran supervisor sangat penting bagi kemajuan dan
keberhasilan guru dalam meningkatkan kompetensinya.
Kata kunci: Supervisi, pembelajaran, guru

Supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara


individual maupun secara berkelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran.
Supervisi pembelajaran penting sekali dilaksanakan secara menyeluruh di
lingkungan sekolah. Karena dengan supervisi dapat diketahui kelemahan-
kelemahan yang terdapat di sekolah tersebut. Baik dari potensi pendidik dan tenaga
kependidikannya, peserta didik ataupun lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi kualitas sekolah. Semuanya dapat diatasi dengan adanya kegiatan
supervisi yang dilaksanakan secara terus menerus dan serius.
Supervisi pembelajaran tidak dapat dipahami pendidik hanya dengan teori
saja melainkan dibutuhkan sebuah praktik secara langsung. Praktik yang dilakukan
secara langsung juga membutuhkan sebuah keterampilan dan pengetahuan yang
luas. Hal inilah pentingnya sebuah tujuan dan sumber data yang akan dimunculkan
dalam penelitian tersebut. Sumber data tersebut dinamakan sebuah kasus dalam
buku tersebut. Jadi dalam buku tersebut menggabungkan sebuah topik yang
didasarkan dengan sebuah kasus yang terjadi di kehidupan nyata agar pembaca
paham apa yang akan disampaikan.
1. Kajian Teoritis Supervisi Pembelajarn

Menurut Imron, A, (2011:8) supervisi pembelajara secara terminologi


sering diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru.
Terutama layanan professional yang dilakukan oleh kepala sekolah,
pengawas, dan supervisor lainnya untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Tujuan layanan professional tersebut adalah agar dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar sehingga tujuan pendidikan yang
direncanakan dapat tercapai.
Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang
dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar. Sedangkan
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi
individu dengan lingkungan dan pengalaman.
Supervisi menurut buku Language Teacher Supervision: A Case Based
Approach karya Kathleen M. Bailey adalah pengawasan. Istilah pengawas
dapat memiliki pengertian yang sama dengan manager di sebuah
perusahaan. Pengawas memiliki tanggung jawab penuh pada pendidik dan
tata usaha di sekolah tersebut.
Pengawas dalam melakukan tugasnya bekerja berdampingan dengan
guru. Selain sebagai pengawas guru, biasanya seorang pengawas memiliki
tanggung jawab pekerjaan menjadi ketua departemen, koordinator,
ataupun kepala sekolah.
Dari kedua pengertian tadi supervisi pembelajaran ialah kegiatan
pengawasan pada ranah kegiatan belajar mengajar.

2. Kajian Ontologis Supervisi Pembelajaran

Menurut Jujun S Suriasumantri (2010: 35) “Ontologi merupakan


cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakekat hidup. Ontologi
diartikan juga dengan hakekat apa yang terjadi”. Ada 4 kajian dalam
ontologis, yaitu berdasarkan substansi, esensi, eksistensi, dan aktualisasi.
a. Substansi
Substansi dari supervisi pembelajaran adalah peningkatan mutu
pendidikan. Dalam hal ini Banyak usaha yang telah dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, seperti
menerbitkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
b. Esensi
Esensi dari supervisi pembelajaran adalah pengawasan/penyeliaan.
Pengawas disini berperan untuk mengamati guru dalam proses belajar
mengajar.
c. Eksistensi
Eksistensi dari supervisi pembelajaran adalah supervisor. Supervisor
atau Pengawas satuan pendidikan/sekolah adalah pejabat fungsional
yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan
pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang
ditunjuk/ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar/bimbingan untuk mencapai tujuan pendidikan (Pandong,
A. 2003).
d. Aktualisasi
Aktualisasi dari supervisi pembelajaran adalah mengawasi dan
membina dalam bidang kurikulum dan proses belajar mengajar.
Setelah kegiatan supervise tersebut barulah aspek aktualisasi
diterapkan agar perubahan dan perbaikan yang terjadi sebelumnya
dapat diterapkan.

3. Kajian Aksiologis Supervisi Pembelajaran

Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logosyang berarti ilmu. Aksiologi
dipahami sebagai teori nilai. Menurut Jujun S Suriasumantri (2010:234)
“aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan
dari pengetahuan yang kita peroleh”.
Berkaitan dengan landasan aksiologi Supervisi pendidikan,
aspek tujuan dari supervisi adalah untuk terus memperbaiki kualitas dan
kemampuan guru. Guru dan sekolah memiliki hubungan sosialnya di
dalamnya sehingga diharapkan tercipta lingkungan sekolah yang
memadai.

4. Kajian Epistomologis Supervisi Pembelajaran

Epistemologi adalah teori pengetahuan, yaitu membahas tentang


bagaimana cara mendapatkan pengetahuan yang benar dari obyek yang ingin
dipikirkan pengertian epistemologi yang lebih jelas” (Jujun S SuriaSumantri,
2010: 99).
Supervisi mempunyai cara kerja tersendiri yang berdasarkan kaidah-
kaidah keilmuan tentang bidang kerjanya. Jadi supervise tidak hanya sekadar
menjadi pengawas guru saja, melainkan bisa memberikan saran dan evalusi
pada guru yang bersangkutan. Freeman (1982, 1989) menjelaskan tiga
pendekatan dalam melakukan pengawasan serta memberikan saran dan
evaluasi pada guru yaitu, pengawasan, secara tidak langsung, dan secara
alternatif. Opsi pengawasan adalah model arahan tradisional, di mana
pengawas dipandang sebagai ahli dan memberikan saran secara tekstual. Opsi
tidak langsung justru sebaliknya yaitu, pengawas mendengarkan saja cara
kerja guru tersebut. Sedangkan di opsi alternatif, tanggung jawab pengawas
adalah menyarankan, atau membantu guru menemukan, alternatif untuk cara
mereka saat ini dalam melakukan sesuatu (Freeman, 1982).

SIMPULAN
Supervisi pemelajaran merupakan bentuk layanan dari supervisor
kepada guru dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya. Meningkatnya
profesionalisme guru akan berdampak positif pada kualitas belajar siswa.
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dengan guru yang professional
yaitu guru yang kreatif, efektif dan produktif
Agar kegiatan supervisi dapat bermanfaat secara efektif, maka
kompetensi pengawasan harus dapat dioptimalkan oleh pengawas atau kepala
sekolah (supervisor).
Daftar Acuan:
Bailey, Katheen M. 2006. Language Teacher Supervision: A Case-Based
Approach. New York: Cambridge University Press.
Freeman, Donald. 1982. Observing teachers: Three approaches to inservice
training and development. TESOL Quarterly.
Imron, Ali. 2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Pandong, A. 2003. Jabatan Fungsional Pengawas. Badan Diklat Depdagri &
Diklat Depdiknas.
Suriasumantri, Jujun S. 2001. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer.
Yogyakarta: Sinar Harapan.

Anda mungkin juga menyukai