Anda di halaman 1dari 22

INTEGRASI KEARIFAN DAN

POTENSI LOKAL PADA


PEMBELAJARAN IPA

DR. SITI SRIYATI, M.Si.


KENAPA KITA HARUS MENGINTEGRASIKAN
KEARIFAN/POTENSI LOKAL DALAM PEMBELAJARAN IPA?
1. TUNTUTAN KURIKULUM
MERDEKA 2. Culturally Responsive Teaching
SALAH SATU DARI 7 TEMA PROJEK • Model pendidikan teoritis dan
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA praktik yang tidak hanya
ADALAH KEARIFAN LOKAL bertujuan meningkatkan prestasi
Indonesia dilanda krisis identitas peserta didik, tetapi juga
diri karena lunturnya budaya dan membantu peserta didik menerima
kearifan lokal masyarakat  dan memperkokoh identitas
membangun rasa ingin tahu dan budayanya.
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
tentang budaya dan kearifan lokal
Masyarakat sekitar atau daerah
tersebut
KEARIFAN LOKAL
Kearifan : kebijaksanaan
Lokal : setempat.

Kearifan lokal : adalah gagasan setempat atau gagasan di dalam suatu wilayah yang didiami oleh
seseorang yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh
anggota masyarakatnya.

Pokok-pokok di dalam kearifan lokal terdiri dari:


•Adat Istiadat
•tata cara ibadah
•bahasa daerah yang digunakan
•perayaan-perayaan hari besar
Keterampilan lokal merupakan seperangkat pengetahuan, nilai-nilai, perilaku, serta cara bersikap
terhadap objek dan peristiwa tertentu di lingkungannya, yang diakui kebaikan dan kebenarannya
oleh komunitas tersebut.
•CONTOH KEARIFAN LOKAL
•Tradisi Repong Damar pada Suku Krui di Lampung Barat
Repong damar atau hutan damar merupakan model pengelolaan lahan bekas ladang yang
dikembangkan oleh Suku Krui di Lampung Barat yang mirip dengan metode pengolahan
wanatani. Wanatani merupakan suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan
kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan yang berbarengan penanaman
komoditas atau tanaman jangka pendek seperti tanaman pertanian.
Tradisi Repong Damar dengan metode Wanatani dilakukan dengan jenis tanaman, seperti
damar, kopi, karet, durian. Keterampilan lokal yang tertonjol di dalam tradisi Repong Damar
ini adalah teknik pertanian. Banyak sekali perusahaan asing di Lampung Barat yang ingin
menanami tanaman sawit. Demi mempertahankan tradisi, masyarakat Krui tidak mau
menjualnya, karena ini adalah tradisi yang harus dijaga dari generasi ke generasi.
Potensi Lokal
• Suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana keadaan tersebut
dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi Masyarakat
dan terhadap daerah itu sendiri
• Bisa berupa: sumber daya alam, bidang pertanian, mitos Masyarakat, dll
• Contoh potensi lokal : dadiah dari Padang, sentra batik Trusmi di Cirebon
dll, peuyeum dari Kuningan, dll
ETNOPEDAGOGI

Etnopedagogi memandang pengetahuan atau kearifan local (local


knowledge, local wisdom) sebagai sumber inovasi dan keterampilan
yang dapat diberdayakan demi kesejahteraan masyarakat (Priadi
Surya, 2011; Suswandari, 2017)

Etnopedagogi mengangkat nilai-nilai kearifan local sebagain bagian


penting dalam proses Pendidikan, sebagai bagian dari proses
pembudayaan (Hafif, et al, 2015)
• Etnopedagogi adalah praktek pendidikan berbasis kearifan
lokal dalam berbagai ranah (Alwasilah dkk., 2009).
Potensi dan Kearifan Lokal sebagai Sumber
belajar dalam Konteks Etnopedagogi

Indonesia merupakan negara dengan keragaman etnis dan budaya yang tersebar
diberbagai daerah.

Setiap suku bangsa memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dengan suku
bangsa lainnya dalam hal tradisi

Setiap suku bangsa mempunyai potensi dan kearifan lokal yang berbeda-beda pula.

Potensi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh berbagai suku bangsa belum secara optimal
diintegrasikan dalam pendidikan

Pembelajaran di sekolah belum memaksimalkan potensi dan kearifan lokal yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar khususnya sumber belajar biologi.
SUMBER BELAJAR

1. Bahan Ajar
2. Perangkat pembelajaran
3. Nara sumber/tokoh masyarakat
4. Lingkungan
BAHAN AJAR
• Salah satu kompenen penting dalam pembelajaran

• Bahan ajar : seperangkat bahan yang memuat materi atau isi


pembelajaran yang dideasain untuk mencapa tujuan pembelajaran

• Bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar yang bisa dimuati
potensi/kearifan lokal
• Pada bahan ajar yang beredar di sekolah sekarang konteksnya
bersifat general
BAHAN AJAR (LANJUTAN)

• Perlu kreativitas guru untuk mengembangkan bahan ajar yang


berbasis potensi/kearifan

• Perpaduan gambar, contoh-contoh lokal, fakta-fakta yang ditemukan


menjadi tambahan pengetahuan siswa dalam memperkaya wawasan
akan kompetensi dasar yang harus dikuasai
Contoh-contoh bahan ajar berbasis kearifan dan
potensi lokal:

1. Perubahan Lingkungan dampak pertambangan Timah


di Pulau Bangka (Mukhyati, 2015)
2. Ekosistem Mangrove Pondok Bali (Rimbun, W., 2018)
3. Ekosistem dan potensi Lombok Pantai Seger Pulau
Lombok (Karina, L.U., 2018)
4. Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Tesso Nilo
(Setyowati, T.D, 2018)
5. Bahan ajar lingkunan Bali berbasis kearifan lokal
Tumpek wariga (Udayani, K.S.H., 2018)
6. Ekosistem berbasis kearifan lokal suku Bady (Faridah, 2019)
PERANGKAT PEMBELAJARAN
(TEACHING MATERIAL)
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses
yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran

Komponen perangkat pembelajaran : RPP/modul ajat, media LKS, bahan ajar dan
penilaian

Dalam mempersiapkan pembelajaran belum banyak yang mengaitkan dengan


potensi/kearifan lokal

Kasus-kasus : Lubuak larangan, pewarna alami tenun ikat, keanekaragaman jenis padi di
Ciptagelar
NARA SUMBER ATAU TOKOH MASYARAKAT

• Bisa dengan cara mewawancarai nara sumber atau


tokoh masyarakat ketika mengunjungi suatu
kampung adat atau mendatangkan nara sumber
ke sekolah
LINGKUNGAN

Syarat-syarat lingkungan sebagai sumber belajar :


1. Kemudahan akses
2. Keamanan
3. Efisiensi waktu
4. Biaya
5. Kesesuaian dengan materi
ETNOSAINS
ETNOSAINS :
ETNO : masyarakat/suku bangsa/etnis
SAINS = Ilmu pengetahuan : pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode- metode tertentu serta mengikuti tata-urut tertentu
dalam mendapatkannya.
ETNOSAINS
Perangkat ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat/suku
bangsa yang diperoleh dengan menggunakan metode tertentu serta mengikuti
prosedur tertentu yang merupakan bagian dari tradisi masyarakat tertentu, dan
‘kebenarannya‘ dapat diuji secara empiris (Sudarmin, 2014)
Etnosains merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan
pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses
pembelajaran di Sekolah.

Pengintegrasian etnosains dalam pembelajaran dapat


menggambarkan secara jelas kekhasan materi ajar, ruang kelas,
lingkungan belajar, metode pembelajaran maupun pendekatan
pembelajaran yang berbasis budaya.

Proses pembelajaran akan efektif jika etnosains diintegrasikan


kedalam tema-tema pembelajaran sebagai tema pokok pembelajaran.
Misalnya tentang pengetahuan budaya yang berkaitan ritual adat,
tanaman obat-obatan tradisional, rumah adat, dan pengetahuan
budaya lainnya yang relevansi dengan tema pembelajaran.
Pembelajaran berbasis budaya sangat
diperlukan bagi siswa, karena dengan
menerapkan pembelajaran berbasis budaya akan
mengajarkan sikap cinta terhadap budaya dan
bangsa, karena pembelajaran berbasis etnosains
akan memperkenalkan kepada siswa tentang
potensi-potensi sebuah daerah, sehingga siswa
akan lebih mengenal budaya daerahnya (Parris
2010)
Contoh Profil Etnosains dan Nilai-nilai kearifan Lokal pada beberapa Tradisi (Sedekah laut,
dan reog (Linda Novitasari dkk., 2017)

Tradisi Sains asli masyarakat Sains Ilmiah


Sedekah laut Pelaksanaan sedekah laut sudah mengakar Pada bulan Suro atau tahun baru Hijriah
secara turun temurun pada bulan Suro kondisi bulan sedang berada pada fase
sebagai ungkapan syukur dan keselamatan bulan baru dimana waktu tersebut
serta sebagai bentuk penghargaan agar permukaan air laut tertarik gravitais bulan
mendapat rejeki yang melimpah pada tahun sehingga tepat untuk menangkap ikan Bulan
mendatang Suro jatuhnya sekitar bulan
September/Oktober dimana pada bulan
tersebut merupakan musim terbaik untuk
mencari ikan karena ikan cenderung agresif
sewatu perubahan musim
Pasca pelaksanaan sedekah laut, nelayan - Fase bulan berpengaruh terhadap pasang
mendapat hasil tangkapan ikan melimpah. surut air laut
- Pasang surut mempengaruhi kelimpahan
biota laut
- Cahaya matahari yang cukup
mempengaruhi kehidupan plankton - Suhu
air laut mempengaruhi salinitas (kadar
garam terlarut dalam air
Tradisi Sains asli masyarakat Sains ilmiah
Kelimpahan biota laut termasuk plankton cenderung
menarik ikan sekaligus menjadi sumber makanan
ikan

Salinitas (konsentrasi garam) dan mineral air laut


berpengaruh terhadap keberadaan plankton
Reog Pada pertujukan Reog seorang pemain Kekuatan memanggul barongan tidak terlepas dari
memanggul barongan atau kepala singa teori dalam mengangkat beban berat tersebut.
yang sangat berat. Bahkan tidak Secara pengetahuan sains, teori ini dapat dipelajari
sembarang pemain bisa melakukannya pada bab usaha, energi, dan gerak otot. Selain itu,
karena memerlukan latihan yang cukup dan posisi saat hendak mengangkat barongan juga
kekuatan serta keyakinan dari dalam diri menentukan kekuatan memanggul barongan
yang kuat (PUSPARI LPPM UNS, 2012). tersebut.

Anda mungkin juga menyukai