Anda di halaman 1dari 18

1

Modul Ajar Bahasa Jawa


Membaca Teks Pacelathon

Sekolah MTs Sunan Kalijaga

Nama Guru Nyoni Nirmalasari, S.Pd.

Fase/Kelas D/7

Durasi 4 Pertemuan, 1 JP; 40 menit(1x4) = 4 JP

Tujuan Pembelajaran:

7.3.1 Murid memahami berbagai informasi teks dialog/percakapan


7.3.2 Murid mendiskusikan isi dialog dengan ragam ngoko alus
7.3.3 Murid mempresentasikan isi/pesan dari dialog dengan unggah ungguh bahasa Jawa
7.3.4 Murid berdialog dengan memperhatikan unggah-ungguh basa
7.3.5 Murid mampu mengembangkan pokok-pokok pikiran menadi teks dialog
7.3.6 Murid mencipta teks dialog dengan memperhatikan unggah-ungguh basa

Profil Pelajar Pancasila

- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia: Berdoa,
bersyukur atas anugerah kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan.
- Bernalar kritis: Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan perjuangan
pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
- Bergotong royong: Kolaborasi melalui dialog membahas berbagai kegiatan untuk
mengisi kemerdekaan menggunakan kaidah berbahasa Jawa yang baik dan benar.

Subelemen: Menyimak, Membaca, Berbicara

Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari teks nonsastra (dialog/gelar
wicara/lainnya). Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dengan bahasa Jawa sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa untuk
menyampaikan pendapat, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk
monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu menggunakan ungkapan-ungkapan jawa dalam dialog sesuai dengan
norma kesopanan dalam berkomunikasi.
2
Kemampuan Prasyarat Pertanyaan Pemantik

- Siswa sudah dapat menjelaskan tentang - Kepriye tata carane nindakake


dialog dalam berbagai ragam bahasa pacelathon kang becik?
Jawa - Apa bedane krama alus karo ngoko
- Siswa juga sudah dapat membedakan alus?
berbagai ragam bahasa Jawa

Rencana Asesmen

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:


Rubrik Lampiran 1

Asesmen Formatif:
 Observasi dan
 catatan anekdot
 Tulis

Alat ukur:
Rubrik Penilaian Proses (Lampiran 2)

Asesmen Sumatif:
Tes Tulis Pilihan ganda dan Isian
Alat ukur:
Rubrik Penilaian Produk (Lampiran 2)

Pengayaan bagi murid yang belum mencapai kriteria tujuan pembelajaran:


Membaca ulang teks pacelathon lalu menjelaskan isinya
3
PERTEMUAN 1 (40 MENIT) / 1 X 40 MENIT

Indikator Keberhasilan Asesmen

7.3.1 Murid memahami berbagai informasi Mendiskusikan isi dialog dengan ragam
teks dialog/percakapan ngoko alus
7.3.2 Murid mendiskusikan isi dialog dengan Alat ukur:
 Catatan anekdot
ragam ngoko alus
 Praktik

Sarana dan Prasarana

Media:
- Teks pacelathon (Lampiran 2)
- PPT
- Video
- Audio berupa QR code tentang pacelathon kepahalawanan

Sarana:
- Laptop
- Wifi
- LCD
- Android

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (15 menit)

1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama sebagai perwujudan subdimensi
Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME, akhlak kepada Tuhan.
2. Guru mengeluarkan satu pernyataan data mengenai teks pacelathon
3. Guru melakukan ice breaking awal sebelum pembelajaran
4. Siswa diminta untuk mencari data-data awal tentang teks pacelathon berupa (audio,
teks gambuh selain pada buku*)(diferensiasi konten)
5. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik tentang pacelathon

Kegiatan Inti (20 menit)

(explaining, building the context


1. Guru membimbing kegiatan curah pendapat mengenai data /teks pacelathon
2. Guru membagi siswa ke dalam kelompok untuk (gotong royong) terdiri dari 5-6 siswa.

(joint construction)
3. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar teks pacelathon (scan Audio berupa QR code),
video, maupun teks pacelathon dan diminta untuk (Diferensiasi proses);
a. menyimak teks pacelathon melalui scan QR
b. Membaca teks pacelathon di buku paket.
c. Menyebutkan bagian/unsur pada teks pacelathon
4. Guru dan kelompok menyepakati waktu pengerjaan.
4

5. Guru menuliskan struktur teks pacelathon pada papan tulis sebagai panduan diskusi
kelompok.
6. Siswa secara bergantian menyajikan hasil diskusinya.
7. Guru memberikan pengarahan kegiatan diskusi*. Setiap perwakilan kelompok akan
menyampaikan hasil diskusinya, yaitu:
● Satu teks percakapan beserta strukturnya
● Menjelaskan perbedaan ragam bahasa Jawa
● siswa membandingkan ragam bahasa yang digunakan dalam teks percakapan
8. Guru memoderatori diskusi jika ada kelompok yang memiliki pendapat berbeda
9. Guru langsung memberikan jawaban yang benar disertai dengan alasannya.
10. Siswa mendengarkan kesimpulan dari diskusi dan pemaparan guru mengenai
hal-hal berikut:
● Definisi pacelathon
● Ragam bahasa dalam pacelathon
● Etika dalam beropini

Kegiatan Penutup (5 menit)

1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini dengan menyebutkan


poin-poin yang dibahas
2. Siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui
lebih lanjut di papan tulis.
3. Siswa dan guru melakukan refleksi
*) Ini adalah contoh kombinasi media berdasarkan metode pengajaran. Murid diberikan
media teks sebagai bahan eksplorasi kemudian masuk ke konsep yang lebih dalam melalui
media audio (diskusi dan ceramah guru).
5

PERTEMUAN 2 (40 MENIT) / 1 X 40 MENIT

Indikator Keberhasilan Asesmen

7.3.3 Murid mempresentasikan isi/pesan dari Presentasi dan Berdialog


dialog dengan unggah ungguh bahasa Alat ukur: Rubrik penilaian proses dan
catatan anekdot.
Jawa
7.3.4 Murid berdialog dengan memperhatikan
unggah-ungguh basa

Sarana dan Prasarana

- Teks pacelathon (Lampiran 3)


- Video dan Audio pacelathon
- Rangkuman pacelathon (Lampiran 1)

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (15 menit)

1. Siswa dan Guru memulai dengan berdoa bersama (akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5-6 orang untuk menyimak teks
pacelathon.
3. Guru mereview materi pertemuan sebelumnya terkait berbagai informasi hal tentang
pacelathon
(modelling)
4. Guru meminta murid mencermati teks/video pacelathon
5. Siswa membaca teks dialog sesuai contoh dalam audio
6. Setiap kelompok diminta memahai isi pacelathon
7. Masing-masing kelompok harus meyakinkan dialog yang dilakukan sudah sesuai
dengan kaidah unggah-ungguh basa
8. Siswa mendapatkan umpan balik dari guru mengenai kemampuan berdialog
9. Guru menutup simulasi dengan memberikan pengantar mengenai cara berdiaog dengan
baik. Guru dapat menjadikan salah satu kemampuan murid sebagai contoh.
6

Kegiatan Inti (20 menit)

1. Berdasarkan kegiatan di kegiatan awal, guru menyimpulkan mengenai:


a. Cara berdialog
b. Struktur kalimat dengan ragam krama dan ngoko alus

(joint construction),
2. Masing-masing kelompok dibagikan sebuah teks dialog
3. Secara mandiri siswa melakukan analisis teks pacelathon:
a. Bagaiamana cara berdialog?
b. Nilai apa saja yang bisa ditemukan di dalam teks dialog?
4. Siswa diizinkan untuk:
a. Berdiskusi dengan teman di sebelahnya terkait teks yang dibacanya.
b. Melihat buku teks/rangkuman di depan sebagai referensi
5. Guru berperan sebagai fasilitator dan memotivasi murid mengerjakan secara
mandiri. Guru juga dapat mengingatkan tentang kandungan nilai-nilai dalam teks
dialog.
6. Siswa menuliskan jawaban diskusi pada buku tugas masing-masing.
Kegiatan Penutup (5 menit)

1. Siswa fokus kembali pada kelas besar


2. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini dengan menyebutkan
poin-poin yang dibahas.
3. Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran
4. Siswa diminta untuk memikirkan konsep berdialog dengan tema berbeda yang
nantinya akan diuraikan dalam pertemuan berikutnya.

*) Pada contoh ini guru mengarahkan murid untuk mencari teks pacelathon lainnya. Murid dibebaskan
memilih dan menggunakan media yang nyaman baginya. Ini salah satu contoh kombinasi media
berdasarkan karakteristik murid.
7

PERTEMUAN 3 (40 MENIT) / 1 X 40 MENIT


Menulis Teks Dialog

Indikator Keberhasilan Asesmen

7.3.5 Murid mampu mengembangkan pokok- Menulis teks dialog/percakapan


Alat ukur: Rubrik penilaian proses dan
pokok pikiran menjadi teks dialog.
catatan anekdot.

Sarana dan Prasarana

- Teks dialog nuladhani pahlawan


- Lembar Aktivitas 6 sesuai jumlah murid (Lampiran 5).
- LKPD

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)

1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama(akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa saling membagikan teks dialog berdasarkan hasil kegiatan mandiri.
3. Guru mendata siswa yang belum menyusun kerangka percakapan/dialog
4. Guru mereview aktivitas sebelumnya
Kegiatan Inti (25 menit)

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja terdiri atas 4-5 siswa
2. Siswa mendengarkan pemaparan guru tentang menulis dialog
3. Siswa melakukan latihan bersama dengan guru dalam menggunakan berpikir kritis
untuk mengevaluasi salah satu teks dialog
4. Siswa secara berkelompok menulis kerangka percakapan
5. Setiap kelompok dengan dipandu guru menyunting kerangka dialog
6. Siswa mengembangkan kerangka dialog menjadi teks dialog dengan memperhatikan
ejaan, tanda baca, dan kesesuaian isi.
7. Teks dialog dalam bentuk ketikan bisa diunggah di drive dan dibagikan tautannya.
Siswa yang mahir bisa dibuat dalam bentuk video percakapan dengan Canva.
8. Siswa dibagikan dengan panduan guru, siswa mengisi bagian penting dalam panduan
8

Kegiatan Penutup (5 menit)

1. Setiap siswa dibagikan Lembar Aktivitas 6


2. Siswa diminta untuk mengembangkan kerangka berpikir mengenai topik yang sudah
dipilihnya menggunakan Lembar Aktivitas tersebut secara mandiri di rumah.
3. Bagi siswa yang kesulitan mencari topik, guru mempersilakan untuk melihat koran
serta majalah yang sudah disiapkan atau akses internet(google/youtube) atau
berdiskusi langsung dengan guru.
9
PERTEMUAN 4 (40 MENIT) / 1 X 40 MENIT
Menulis Teks Dialog

Indikator Keberhasilan Asesmen

7.3.6 Murid mencipta teks dialog dengan Menulis teks dialog/percakapan


Alat ukur: Rubrik penilaian proses dan
memperhatikan unggah-ungguh basa
catatan anekdot.

Sarana dan Prasarana

- Teks dialog nuladhani pahlawan


- Lembar Aktivitas 6 sesuai jumlah murid (Lampiran 5).
- LKPD

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)

1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama(akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa saling membagikan teks dialog berdasarkan hasil kegiatan mandiri.
3. Guru mendata siswa yang belum menyusun kerangka percakapan/dialog
4. Guru mereview aktivitas sebelumnya

Kegiatan Inti (25 menit)

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja terdiri atas 4-5 siswa
2. Siswa mendengarkan pemaparan guru tentang menulis dialog
3. Siswa melakukan latihan bersama dengan guru dalam menggunakan berpikir kritis untuk
mengevaluasi salah satu teks dialog
4. Siswa secara berkelompok menulis kerangka percakapan
5. Setiap kelompok dengan dipandu guru menyunting kerangka dialog
6. Siswa mengembangkan kerangka dialog menjadi teks dialog dengan memperhatikan ejaan,
tanda baca, dan kesesuaian isi.
7. Teks dialog dalam bentuk ketikan bisa diunggah di drive dan dibagikan tautannya. Siswa
yang mahir bisa dibuat dalam bentuk video percakapan dengan Canva.
8. Siswa dibagikan dengan panduan guru, siswa mengisi bagian penting dalam panduan
10

Kegiatan Penutup (5 menit)

1. Setiap siswa dibagikan Lembar Aktivitas 6


2. Siswa diminta untuk mengembangkan kerangka berpikir mengenai topik yang sudah
dipilihnya menggunakan Lembar Aktivitas tersebut secara mandiri di rumah.
3. Bagi siswa yang kesulitan mencari topik, guru mempersilakan untuk melihat koran serta
majalah yang sudah disiapkan atau akses internet(google/youtube) atau berdiskusi langsung
dengan guru.

Referensi

● Tukijo, dkk.2022. Mardika Basa lan Sastra Jawa. Jakarta:PT Erlangga


● https://www.youtube.com/watch?v=Z6entLWfU-8

Kediri, 13 Juli 2023


Kepala Sekolah Guru mapel

Eko Wahyudi, S.Pd. Nyoni Nirmalasari, S.Pd.


Lampiran 1: Rangkuman Materi
11
Rangkuman teks dialog
 Pacelathon yaiku guneman antarane wong loro utawa luwih. Anggone guneman
lumrahe ngrembug sawijining bab. Nalika nglakokake pacelathon kudu nggatekake
bab unggah-ungguh lan tata krama.
 Perlu dimangerteni menawa ragam ngoko alus iku pancen ukara kang diwangun
campuran antarane tembung-tembung ngoko lan krama inggil. Tetembungan
kasebut rinacik nglaras swasana kang mirunggan, rumaket, nanging isih kudu
ajeningajenan. Tetembungan kang kudune ngetrapake unggahungguh digunakake
tetembungan krama inggil.
 Tembung camboran, yaiku tembung loro kang digandheng dadi siji, kalamangsa
ndadekake teges utawa makna anyar. Wernane ana papat, yaiku camboran wutuh,
camboran tugel, camboran tunggal, lan camboran wudhar.

Referensi
Tukijo, dkk. 2022. Mardika Basa lan Sastra Jawa. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lampiran 2: Teks Narasi
12

Materi 1
Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara kagungan asma asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Panjenengane miyos
surya kaping 2 wulan Mei warsa 1889 ing Yogyakarta. Nitik asmane kanthi sebutan Raden Mas mesthi bae
klebu perangane kulawarga ningrat. Panjenengane isih klebu trah Mataram. Nalika isih timur, Suwardi wus
kawentar minangka juru warta mligine babagan perjuwangan bangsa. Nate nggabung Boedi Oetomo ing
Batavia taun 1908. Bebarengan Cipto Mangoenkoesoema lan Ernest Douwes Dekker ngedegake Indische
Partij tanggal 25 Desember 1912. Tetelune katelah Tiga Serangkai. Dening Walanda tetelune dibuwang
kawitan 1913 awit tulisane Suwardi dianggep ngina pamarentah.
Ing negri Walanda, panjenengane nggabung marang Indische Vereeniging, yaiku organisasi para
pelajar Indonesia ing Walanda. Suwardi ajeg nulis ing kalawarti. Malah kasil ngedegake kantor berita
Indonesische Persbureau ing Den Haag. Bab iku uga mula bukane tembung Indonesia digunakake ing jagad
internasional. Suwardi diulihake menyang tanah wutah getihe nalika 6 September 1919. “Saiki aku wis kasil
bebas tanpa sarat, tegese aku menang,” pratelane ing sawijining tulisane. Ing Indonesia, Suwardi isih ajeg
dadi urusan karo Walanda lewat tulisan-tulisane kang wani marang kawicaksanan pamarentah.
Mula ora pisan pindho panjenengane mlebu pakunjaran. Bab iku ndadekake kuwatir marang nasibe
putra-putra lan garwane. Saka tetimbangan garwane, Suwardi mutusake golek dalan liya kanggo berjuwang,
yaiku lumantar pawiyatan. Tanggal 3 Juli 1922, panjenengane ngedegakake National Onderwijs Institut
Taman Siswa utawa Perguruan Taman Siswa kanthi ancas kanggo gawe kemajuwaning bangsa lan gawe
seneng uripe manungsa. Suwardi banjur ganti asma Ki Hajar Dewantara. Panjenengane medhar gagasane
tumrap lumakune pendidikan nasional. Dadi Taman Siswa samengko mujudake cikal bakal gumregute
masarakat wiwit wani marang kumpeni.
Taman Siswa wani nulak kawicaksanan pamarentah Walanda kang cetha gawe kapitunane masarakat.
Mula Walanda ora gelem kalah nuli gawe aturan menawa saben-saben bebadan pendidikan kang didegake
kudu oleh idi palilah saka Walanda, yen ora bakal dibubarake. Pangajabe pendidikan kang digagas Ki Hajar
Dewantara lumantar Taman Siswa diarahake marang rasa nasionalisme, gregete perjuwangan, lan
nyamektakake masarakat siyaga lumawan penjajahan.
Gegayuhan kamardikan dijlentrehake tumrap manungsa mardika lair tumusing batin, urip slamet lan
bagya mulya, sarta mangun masarakat kang tumata lan ayem tentrem. Sawise Indonesia mardika, awit
gedhene sumbang surunge marang donyaning pendidikan nasional, dening Presiden Soekarno, Ki Hajar
Dewantara diparingi ayahan minangka mentri pengajaran. Ki Hajar Dewantara tilar donya ing Yogyakarta
tanggal 26 April 1959 kanthi yuswa 70 taun. Pemerintah RI netepake Ki Hajar Dewantara minangka
pahlawan nasional lan diparingi gelar Bapak Pendidikan Nasional, sarta tanggal wiyosane ditetepake
minangka Dina Pendidikan Nasional.

Materi 2:
1. Maca karangan wujud pacelathon
Kegiyatan 3
Ayo diwaca pacelathon ing ngisor iki!

Siti : “Wah, aku nembe ngerti yen Ki Hajar Dewantara iku jebul putra kraton.”
Yusuf : “Apa durung tau maca katrangan bab panjenengane?”
Lampiran 2: Teks Narasi
13

Siti : “Mbok aja ngece.”


Yusuf : “Ngence?”
Siti : “Halah, kowe ndakwa aku kesed maca ngono ta?”
Yusuf : “Ora, mesthine bisa digatekake saka asma asline iku, Suwardi Suryaningrat, cetha
tedhak turune ningrat, beda yen aku.”
Siti : “Yen kowe bedane apa?”
Yusuf : “Heheheh, aku turunan ning ratan.”
Siti : “Iya, Ki Hajar senajan tedhak turun ningrat nanging cedhak karo kawula, apameneh
nalika kagungan krenteg minterake masasrakat.”
Yusuf : “Cocok karo kandhamu, malah nganti mlebu metu pakunjaran saprelu mbelani
bebener. Mula ora gumun menawa Presiden Soekarno wektu iku maringi ayahan
minangka Mentri Pengajaran.”
Siti : “Ora mung kuwi, tanggal wiyosane ditetepake dadi dina Pendidikan Nasional.”
Yusuf : “Saiki awake dhewe prelu nulad, amrih bisa kaya para pahlawan kae.”
Siti : “Carane?”
Yusuf : “Ya nindakake pakarti apa bae kang utama kang bisa aweh sumbang surung tumrap
kemajuwaning bangsa lan negara.”
Siti : “Upamane gawe video tik-tokan ngono kena ora?”
Yusuf : “Yen kaya dhawuhe pak guru wingi, mesthine ya apik.”
Siti : “Lha nganti iki aku durung sida gawe je.”
Yusuf : “Sipat kesed mono dudu sipating pahlawan.”
Siti : “Lha tenan ngece ta.”
Yusuf : “Ora, mung nyatakake. Hehehehe.”
14
A. Lampiran 3: Rubrik Penilaian Produk

Aspek Mahir Cakap Layak Berkembang


(9-10) (7- (1-3)
8) (4-6)
Gagasan Gagasan memuat Gagasan memuat Gagasan memuat Gagasan bersifat opini
fakta dan data yang fakta dan data fakta yang penulis sehingga
akurat dan namun sumber bercampur bersifat subjektif.
meyakinkan data tidak dengan opini
disebutkan
secara jelas

Mahir Cakap Layak Berkembang


(9-10) (7-8) (4-6) (1-3)

Organisasi Struktur teks Struktur teks Struktur teks Struktur teks hanya
dan struktur lengkap hanya hanya memuat <3 bagian
teks: memuat 4 memuat 3
1. Judul Teks Seluruh kalimat bagian bagian Terdapat <2 kalimat
2. Nama Penulis dan paragraf dalam paragraf yang
3. Pendahuluan menunjukkan Terdapat 1 Terdapat 2 tidak padu
4. Tubuh Argumen kepaduan kalimat dalam kalimat dalam
5. Kesimpulan paragraf yang paragraf yang
tidak padu tidak padu

Mahir Cakap Layak Berkembang


(9-10) (7-8) (4-6) (1-3)

Bahasa: Memenuhi Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1 bagian dari


1. Pilihan kata tepat keseluruhan dari bagian dari bagian dari aspek bahasa
guna menunjang aspek bahasa aspek bahasa aspek bahasa
maksud kalimat
2. Tidak terdapat
kesalahan dalam
penggunaan ejaan
3. Tidak terdapat
kesalahan dalam
Penggunaan tanda
baca
4. Menggunakan
kalimat yang efektif
dalam keseluruhan
teks
15
B. Rubrik Penilaian Proses

Aspek Mahir Cakap Layak Berkembang


(9-10) (7-8) (4-6) (1-3)

Pra menulis Siswa secara aktif Siswa dengan sesekali Siswa dengan Siswa tidak
dan mandiri dorongan dari guru bimbingan dari guru melakukan tahap
melakukan menunjukkan menunjukkan persiapan meskipun
riset/persiapan keaktifan melakukan keaktifan melakukan sudah dibimbing
pengenalan terhadap riset/persiapan riset/persiapan oleh guru.
teks argumentasi pengenalan terhadap pengenalan terhadap
melalui berbagai teks argumentasi teks argumentasi
kegiatan dalam kelas melalui berbagai melalui berbagai
seperti permainan, kegiatan dalam kelas kegiatan dalam kelas
dsb. seperti permainan, dsb. seperti permainan,
dsb.

Mahir Cakap Layak Berkembang


(1-3)
(9-10) (7-8) (4-6)
Membangun Siswa secara aktif Dengan sesekali Dengan bimbingan Siswa melakukan
kerangka dan dan mandiri mampu diberikan bimbingan guru, siswa mampu tahapan kerangka
menulis menggunakan dari guru, siswa mampu menggunakan tulisan dengan
metode 6 topi menggunakan metode 6 metode 6 kurang tepat baik
berpikir dalam topi berpikir dalam topi berpikir dalam secara instruksi
menyusun kerangka menyusun kerangka menyusun kerangka maupun konten
tulisan dengan tepat tulisan dengan tepat tulisan dengan meskipun sudah
serta serta mengembankan beberapa dibimbing oleh
mengembangkan menjadi teks yang utuh. bagian kurang tepat guru.
menjadi teks yang serta
utuh. mengembangkan
menjadi teks yang
utuh.

Mahir Cakap Layak Berkembang


(9-10) (7-8) (4- (1-3)
6)
Mengelola Siswa secara aktif Dengan sesekali Siswa kurang aktif dan Siswa tidak mencari
umpan balik dan mandiri mampu dorongan dari guru, mandiri mampu umpan balik baik
mencari umpan balik siswa secara aktif mencari umpan balik berdasarkan
baik berdasarkan mampu mencari umpan baik berdasarkan pertanyaan
pertanyaan balik baik berdasarkan pertanyaan refleksi/revisi
refleksi/revisi pertanyaan refleksi/revisi pribadi, pribadi, revisi rekan,
pribadi, revisi rekan, refleksi/revisi pribadi, revisi rekan, maupun maupun guru
maupun guru. revisi rekan, maupun guru walaupun sudah walaupun sudah
guru. diberikan dorongan diberikan dorongan
oleh guru. oleh guru.
16
C. Rubrik Penilaian

II. Wangsulana pitakon ing ngisor iki kanthi patitis!


1. Sebutna dhaerah kang nate dituju Sudirman nalika nindakake gerilya!
2. Geneya perang kang ditindakake Sudirman kanthi cara gerilya?

Pacelathon kanggo mangsuli soal nomer 3-6!


Siti : “Wah, aku nembe ngerti yen Ki Hajar Dewantara iku jebul putra kraton.”
Yusuf : “Apa durung tau maca katrangan bab panjenengane?”
Siti : “Mbok aja ngece.”
Yusuf : “Ngence?”
Siti : “Halah, kowe ndakwa aku kesed maca ngono ta?”
Yusuf : “Ora, mesthine bisa digatekake saka asma asline iku, Suwardi Suryaningrat, cetha
tedhak turune ningrat, beda yen aku.”
Siti : “Yen kowe bedane apa?”
Yusuf : “Heheheh, aku turunan ning ratan.”
Siti : “Iya, Ki Hajar senajan tedhak turun ningrat nanging cedhak karo kawula, apameneh
nalika kagungan krenteg minterake masasrakat

3. Sapa bae kang lagi nglakokake pacelathon ?


4. Nitik saka pacelathon kasebut,basa kang digunakake ragam apa?
5. Geneya bocah loro mau nggunakake ragam basa kasebut?Jelasna!
6. Apa undheraning rembug ing pacelathon kasebut?

Gatekna pacelathon kasebut kanggo mangsuli soal nomer 7-8!


Pak Kusno :”Le, kowe iki sakjane wis mudheng durung pitulasan?”
Dani :”Hehe, pangapunten(...)
Pak Kusno :”Lha yen pancen durung mudheng mesthine bisa nyuwun pirsa.
Marang sapa bae kalebu marang para piyantun kang nate dados pejuwang.”
Dani :”Inggih leres, pak. Lha Pak Kusno piyambak nggih nate dados
pejuwang, ta?”
Pak Kusno :” Hehe, iya biyen, Le. Nalika isih mudha nate prang ing
Ambarawa. Kelingan Pak Dirman, lajeng Pak Isdiman.”
Dani :”Wah, Pak Dirman lan Pak Isdiman punika pahlawan saestu.
Kula mireng saking guru kula mekaten.”
Pak Kusno :”Iya bener iku. Wektu iku piyambakipun ingkang mandhegani
prang tandhing. Pancen bener awakmu sing isih mudha taruna kudu tansah duwe
greget berjuwang kanggo bangsane dhewe.”
Dani :”Inggih leres, pak. Benjang kula yen sampun lulus SMA
kepenginvdhaptar tentara.”
Pak Kusno :” Ora kudu dadi tentara. Berjuwang dadi apa bae sauger bisa
kanggo kamajuwane bangsa lan negara.”
17
7. Apa kang kudu dilakokake dening para mudha manut andharane Pak Kusno?
8. Tembung kang trep dikandakake dening Dani ing pacelathon angka (b) kasebut manut unggah-
ungguh yaiku... .
9. Ukara ing ngisor iki owahana dadi ragam Ngoko Alus!
a. Senajan lara Sudirman tetep mimpin perang gerilya
b. Bambang Sugeng prentah supaya diadani serangan pas tanggal 1 Maret.
10. Wenehana tandha panah (njodhohake) antarane pranyatan lan dhata kang trep!

Perang kanthi Suharto


dhdedhemitan mlebu
alas

Pimpinan pasukan Alfiah


serangan umum 1 Maret

Raja kasultanan Sudirman


Yogyakarta

Pimpinan perang gerilya Sri Sultan


Hamengkubuwana
IX

Garwane Jendral Gerilya


Sudirman
18
Lampiran 4: Rubrik Pengamatan dan Refleksi

A. Rubrik Penilaian

Rubrik Penilaian Pengamatan Berdialog


No Nama Siswa Aspek Kabiji Jumlah
Swara(60- Eskpresi(60 Tampilan
100) -100) (60-100)
1
2
3

REFLEKSI BAB 3

Kepriye panemumu nalika nggegulang pasinaon bab 3? Kepriye swasana ing jroning pasinaon? Apa kowe wis
mangerteni babagan tembang pacelathon ? Kanggo luwih mangerteni gegambaran lan kanggo mbiji sepira
olehmu nggegulang materi, coba jangkepi peta pikiran kasebut kanggo refleksi kasebut.

Para siswa apa isih mbukak materi ing buku nalika ngisi peta konsep kasebut?

Anda mungkin juga menyukai