Fase/Kelas D/7
Tujuan Pembelajaran:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia: Berdoa,
bersyukur atas anugerah kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan.
- Bernalar kritis: Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan perjuangan
pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
- Bergotong royong: Kolaborasi melalui dialog membahas berbagai kegiatan untuk
mengisi kemerdekaan menggunakan kaidah berbahasa Jawa yang baik dan benar.
Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari teks nonsastra (dialog/gelar
wicara/lainnya). Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dengan bahasa Jawa sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa untuk
menyampaikan pendapat, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk
monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu menggunakan ungkapan-ungkapan jawa dalam dialog sesuai dengan
norma kesopanan dalam berkomunikasi.
2
Kemampuan Prasyarat Pertanyaan Pemantik
Rencana Asesmen
Asesmen Formatif:
Observasi dan
catatan anekdot
Tulis
Alat ukur:
Rubrik Penilaian Proses (Lampiran 2)
Asesmen Sumatif:
Tes Tulis Pilihan ganda dan Isian
Alat ukur:
Rubrik Penilaian Produk (Lampiran 2)
7.3.1 Murid memahami berbagai informasi Mendiskusikan isi dialog dengan ragam
teks dialog/percakapan ngoko alus
7.3.2 Murid mendiskusikan isi dialog dengan Alat ukur:
Catatan anekdot
ragam ngoko alus
Praktik
Media:
- Teks pacelathon (Lampiran 2)
- PPT
- Video
- Audio berupa QR code tentang pacelathon kepahalawanan
Sarana:
- Laptop
- Wifi
- LCD
- Android
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (15 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama sebagai perwujudan subdimensi
Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME, akhlak kepada Tuhan.
2. Guru mengeluarkan satu pernyataan data mengenai teks pacelathon
3. Guru melakukan ice breaking awal sebelum pembelajaran
4. Siswa diminta untuk mencari data-data awal tentang teks pacelathon berupa (audio,
teks gambuh selain pada buku*)(diferensiasi konten)
5. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik tentang pacelathon
(joint construction)
3. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar teks pacelathon (scan Audio berupa QR code),
video, maupun teks pacelathon dan diminta untuk (Diferensiasi proses);
a. menyimak teks pacelathon melalui scan QR
b. Membaca teks pacelathon di buku paket.
c. Menyebutkan bagian/unsur pada teks pacelathon
4. Guru dan kelompok menyepakati waktu pengerjaan.
4
5. Guru menuliskan struktur teks pacelathon pada papan tulis sebagai panduan diskusi
kelompok.
6. Siswa secara bergantian menyajikan hasil diskusinya.
7. Guru memberikan pengarahan kegiatan diskusi*. Setiap perwakilan kelompok akan
menyampaikan hasil diskusinya, yaitu:
● Satu teks percakapan beserta strukturnya
● Menjelaskan perbedaan ragam bahasa Jawa
● siswa membandingkan ragam bahasa yang digunakan dalam teks percakapan
8. Guru memoderatori diskusi jika ada kelompok yang memiliki pendapat berbeda
9. Guru langsung memberikan jawaban yang benar disertai dengan alasannya.
10. Siswa mendengarkan kesimpulan dari diskusi dan pemaparan guru mengenai
hal-hal berikut:
● Definisi pacelathon
● Ragam bahasa dalam pacelathon
● Etika dalam beropini
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (15 menit)
1. Siswa dan Guru memulai dengan berdoa bersama (akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5-6 orang untuk menyimak teks
pacelathon.
3. Guru mereview materi pertemuan sebelumnya terkait berbagai informasi hal tentang
pacelathon
(modelling)
4. Guru meminta murid mencermati teks/video pacelathon
5. Siswa membaca teks dialog sesuai contoh dalam audio
6. Setiap kelompok diminta memahai isi pacelathon
7. Masing-masing kelompok harus meyakinkan dialog yang dilakukan sudah sesuai
dengan kaidah unggah-ungguh basa
8. Siswa mendapatkan umpan balik dari guru mengenai kemampuan berdialog
9. Guru menutup simulasi dengan memberikan pengantar mengenai cara berdiaog dengan
baik. Guru dapat menjadikan salah satu kemampuan murid sebagai contoh.
6
(joint construction),
2. Masing-masing kelompok dibagikan sebuah teks dialog
3. Secara mandiri siswa melakukan analisis teks pacelathon:
a. Bagaiamana cara berdialog?
b. Nilai apa saja yang bisa ditemukan di dalam teks dialog?
4. Siswa diizinkan untuk:
a. Berdiskusi dengan teman di sebelahnya terkait teks yang dibacanya.
b. Melihat buku teks/rangkuman di depan sebagai referensi
5. Guru berperan sebagai fasilitator dan memotivasi murid mengerjakan secara
mandiri. Guru juga dapat mengingatkan tentang kandungan nilai-nilai dalam teks
dialog.
6. Siswa menuliskan jawaban diskusi pada buku tugas masing-masing.
Kegiatan Penutup (5 menit)
*) Pada contoh ini guru mengarahkan murid untuk mencari teks pacelathon lainnya. Murid dibebaskan
memilih dan menggunakan media yang nyaman baginya. Ini salah satu contoh kombinasi media
berdasarkan karakteristik murid.
7
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama(akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa saling membagikan teks dialog berdasarkan hasil kegiatan mandiri.
3. Guru mendata siswa yang belum menyusun kerangka percakapan/dialog
4. Guru mereview aktivitas sebelumnya
Kegiatan Inti (25 menit)
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja terdiri atas 4-5 siswa
2. Siswa mendengarkan pemaparan guru tentang menulis dialog
3. Siswa melakukan latihan bersama dengan guru dalam menggunakan berpikir kritis
untuk mengevaluasi salah satu teks dialog
4. Siswa secara berkelompok menulis kerangka percakapan
5. Setiap kelompok dengan dipandu guru menyunting kerangka dialog
6. Siswa mengembangkan kerangka dialog menjadi teks dialog dengan memperhatikan
ejaan, tanda baca, dan kesesuaian isi.
7. Teks dialog dalam bentuk ketikan bisa diunggah di drive dan dibagikan tautannya.
Siswa yang mahir bisa dibuat dalam bentuk video percakapan dengan Canva.
8. Siswa dibagikan dengan panduan guru, siswa mengisi bagian penting dalam panduan
8
Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)
1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama(akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa saling membagikan teks dialog berdasarkan hasil kegiatan mandiri.
3. Guru mendata siswa yang belum menyusun kerangka percakapan/dialog
4. Guru mereview aktivitas sebelumnya
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja terdiri atas 4-5 siswa
2. Siswa mendengarkan pemaparan guru tentang menulis dialog
3. Siswa melakukan latihan bersama dengan guru dalam menggunakan berpikir kritis untuk
mengevaluasi salah satu teks dialog
4. Siswa secara berkelompok menulis kerangka percakapan
5. Setiap kelompok dengan dipandu guru menyunting kerangka dialog
6. Siswa mengembangkan kerangka dialog menjadi teks dialog dengan memperhatikan ejaan,
tanda baca, dan kesesuaian isi.
7. Teks dialog dalam bentuk ketikan bisa diunggah di drive dan dibagikan tautannya. Siswa
yang mahir bisa dibuat dalam bentuk video percakapan dengan Canva.
8. Siswa dibagikan dengan panduan guru, siswa mengisi bagian penting dalam panduan
10
Referensi
Referensi
Tukijo, dkk. 2022. Mardika Basa lan Sastra Jawa. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lampiran 2: Teks Narasi
12
Materi 1
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara kagungan asma asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Panjenengane miyos
surya kaping 2 wulan Mei warsa 1889 ing Yogyakarta. Nitik asmane kanthi sebutan Raden Mas mesthi bae
klebu perangane kulawarga ningrat. Panjenengane isih klebu trah Mataram. Nalika isih timur, Suwardi wus
kawentar minangka juru warta mligine babagan perjuwangan bangsa. Nate nggabung Boedi Oetomo ing
Batavia taun 1908. Bebarengan Cipto Mangoenkoesoema lan Ernest Douwes Dekker ngedegake Indische
Partij tanggal 25 Desember 1912. Tetelune katelah Tiga Serangkai. Dening Walanda tetelune dibuwang
kawitan 1913 awit tulisane Suwardi dianggep ngina pamarentah.
Ing negri Walanda, panjenengane nggabung marang Indische Vereeniging, yaiku organisasi para
pelajar Indonesia ing Walanda. Suwardi ajeg nulis ing kalawarti. Malah kasil ngedegake kantor berita
Indonesische Persbureau ing Den Haag. Bab iku uga mula bukane tembung Indonesia digunakake ing jagad
internasional. Suwardi diulihake menyang tanah wutah getihe nalika 6 September 1919. “Saiki aku wis kasil
bebas tanpa sarat, tegese aku menang,” pratelane ing sawijining tulisane. Ing Indonesia, Suwardi isih ajeg
dadi urusan karo Walanda lewat tulisan-tulisane kang wani marang kawicaksanan pamarentah.
Mula ora pisan pindho panjenengane mlebu pakunjaran. Bab iku ndadekake kuwatir marang nasibe
putra-putra lan garwane. Saka tetimbangan garwane, Suwardi mutusake golek dalan liya kanggo berjuwang,
yaiku lumantar pawiyatan. Tanggal 3 Juli 1922, panjenengane ngedegakake National Onderwijs Institut
Taman Siswa utawa Perguruan Taman Siswa kanthi ancas kanggo gawe kemajuwaning bangsa lan gawe
seneng uripe manungsa. Suwardi banjur ganti asma Ki Hajar Dewantara. Panjenengane medhar gagasane
tumrap lumakune pendidikan nasional. Dadi Taman Siswa samengko mujudake cikal bakal gumregute
masarakat wiwit wani marang kumpeni.
Taman Siswa wani nulak kawicaksanan pamarentah Walanda kang cetha gawe kapitunane masarakat.
Mula Walanda ora gelem kalah nuli gawe aturan menawa saben-saben bebadan pendidikan kang didegake
kudu oleh idi palilah saka Walanda, yen ora bakal dibubarake. Pangajabe pendidikan kang digagas Ki Hajar
Dewantara lumantar Taman Siswa diarahake marang rasa nasionalisme, gregete perjuwangan, lan
nyamektakake masarakat siyaga lumawan penjajahan.
Gegayuhan kamardikan dijlentrehake tumrap manungsa mardika lair tumusing batin, urip slamet lan
bagya mulya, sarta mangun masarakat kang tumata lan ayem tentrem. Sawise Indonesia mardika, awit
gedhene sumbang surunge marang donyaning pendidikan nasional, dening Presiden Soekarno, Ki Hajar
Dewantara diparingi ayahan minangka mentri pengajaran. Ki Hajar Dewantara tilar donya ing Yogyakarta
tanggal 26 April 1959 kanthi yuswa 70 taun. Pemerintah RI netepake Ki Hajar Dewantara minangka
pahlawan nasional lan diparingi gelar Bapak Pendidikan Nasional, sarta tanggal wiyosane ditetepake
minangka Dina Pendidikan Nasional.
Materi 2:
1. Maca karangan wujud pacelathon
Kegiyatan 3
Ayo diwaca pacelathon ing ngisor iki!
Siti : “Wah, aku nembe ngerti yen Ki Hajar Dewantara iku jebul putra kraton.”
Yusuf : “Apa durung tau maca katrangan bab panjenengane?”
Lampiran 2: Teks Narasi
13
Organisasi Struktur teks Struktur teks Struktur teks Struktur teks hanya
dan struktur lengkap hanya hanya memuat <3 bagian
teks: memuat 4 memuat 3
1. Judul Teks Seluruh kalimat bagian bagian Terdapat <2 kalimat
2. Nama Penulis dan paragraf dalam paragraf yang
3. Pendahuluan menunjukkan Terdapat 1 Terdapat 2 tidak padu
4. Tubuh Argumen kepaduan kalimat dalam kalimat dalam
5. Kesimpulan paragraf yang paragraf yang
tidak padu tidak padu
Pra menulis Siswa secara aktif Siswa dengan sesekali Siswa dengan Siswa tidak
dan mandiri dorongan dari guru bimbingan dari guru melakukan tahap
melakukan menunjukkan menunjukkan persiapan meskipun
riset/persiapan keaktifan melakukan keaktifan melakukan sudah dibimbing
pengenalan terhadap riset/persiapan riset/persiapan oleh guru.
teks argumentasi pengenalan terhadap pengenalan terhadap
melalui berbagai teks argumentasi teks argumentasi
kegiatan dalam kelas melalui berbagai melalui berbagai
seperti permainan, kegiatan dalam kelas kegiatan dalam kelas
dsb. seperti permainan, dsb. seperti permainan,
dsb.
A. Rubrik Penilaian
REFLEKSI BAB 3
Kepriye panemumu nalika nggegulang pasinaon bab 3? Kepriye swasana ing jroning pasinaon? Apa kowe wis
mangerteni babagan tembang pacelathon ? Kanggo luwih mangerteni gegambaran lan kanggo mbiji sepira
olehmu nggegulang materi, coba jangkepi peta pikiran kasebut kanggo refleksi kasebut.
Para siswa apa isih mbukak materi ing buku nalika ngisi peta konsep kasebut?