PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan proses mental yang terlibat, tentang bagaimana perolehannya dan
penggunaannya.
1. Tahap sesnsori motor dalam rata rata usia sekitar 0-2 tahun
Tahap sensori motor adalah tahap pertama dalam perkembangan kognitif
(intelektual), pada tahap ini anak memiliki tingkah laku yang didominasi
oleh gerakan gerakan refleks atau bersifat motorik. Gerakan tersebut
sebagian besar disebabkan oleh stimulus. Dominasi gerakan refleks pada
tahap ini lambat laun berkurang seiring dengan berkembangnya daya pikir.
2. Tahap pra operasional dalam rata rata sekitar usia 2-7 tahun
Tahap kedua dalam perkembangan kognitif (intelektual) tahap ini
merupakan tahap persiapan dalam pengorganisasian operasi konkret.
Tahap ini dapat dibagi dalam tahap berpikir pra logis dan tahap berpikir
intuitif.
Tahap berpikir pra logis berada pada rata rata usia sekitar 2-4 tahun. Pada
tahap ini anak memiliki penalaran transduktif yaitu suatu penalaran yang
bergerak dari khusu ke khusus.
Tahap berpikir intuitif berada pada usia rata rata 4-7 tahun. Pada tahap ini
anak dapat menilai dan mempertimbangkan atas dasar persepsi
pengalaman sendiri, oleh karena itu anak pada tahap ini bersifat egosentris.
Hal lain yaitu anak berpikir irreversible, berpikir statis, dan concreteness.
Berpikir irreversible yaitu belum dapat berpikir kebalikan dari cara
berpikir semula. Artinya anak tidak mampu memahami suatu transformasi
atau perubahan-perubahan urutan dalam suatu peristiwa. Berpikir statis
adalah salah satu cirri anak pada tahap praperasional. Dengan kata lain
anak pada tahap initidak menggunakan macam-macam operasi, melainkan
hanya tertuju pada satu dimensi serta tidak memperhatikan gerakan-
gerakan perubahan. Concreteness adalah kemampuan berpikir anak masih
4
berorientasi pada hal-hal yang konkrit. Anak belum mampu memahami
hal-hal abstrak atau yang di representasikan secara verbal
3. Tahap opersional konkret dalam rata rata usia sekitar 7-11 tahun
Tahap operasional konkrit adalah tahap ketiga dari perkembangan
intelektual. Tahap ini berada berada pada saat anak-anak usia SD. Tahap
ini merupakan permulaan berpikir rasional. Pada tahap operasional konkrit
anak mampu berpikir logis melalui objek-objek konkrit, dan sulit
memahami hal-hal yang hanya direpresentasikan secara verbal. Dengan
kata lain anak anak pada tahap ini belum mampu melakukan proses
berpikir yang abstrak, belum mampu belajar dengan baik tentang proses
sains yang abstrak (seperti tentang peristiwa photosintesa) serta selalu
mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang abstrak seperti
memperlajari konsep gravitasi (Carin & Sund, 1983: 30)
Meskipun demikian anak pada thap ini memiliki operasi yang dapat
dikembangkan yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, klasifikasi, korespondensi, penempatan urutan. Juga
menguasai pengukuran dan konservasi volume, berat, dan luas.
4. Tahap operasional formal dalam rata rata usia sekitar 11 tahun keatas
Tahap operasional formal adalah tahap akhir dari perkembangan kognitif
(intelektual) menurut piaget, sebab setelah itu tidak terjadi lagi
peningkatan kualitas intelektual. Bebeda dengan anak yang berada pada
tahap sebelumnya, anak operasional formal mampu melakukan penalaran
dengan simbol symbol, ide ide, abstraksi dan generalisasi. Artinya anak
anak operasional formal sudah bisa menggunakan operasi logisnya untuk
menyelesaikan masalah masalah yang bersifat verbal, rumit, dan
kompleks. Disini logika sudah menjadi alat berpikir anak ini sehingga ia
mampu melakukan operasi terhadap operasi. Artinya anak bias melakukan
operasi dengan tidak mengacu pada objek, tetapi pada sumber yang
ditangkap dari relasi yang terkandung dalam informasi yang diberikan dan
menggunakannya untuk menemukan hubungan.
5
linguistik dari sudut bahasa, baik sebagai objek formal kajian maupun metode
loginya.
Umur 2-3 tahun dan berlanjut ketahun tahun sekolah dasar anak anak
mulai dapat menggabungkan 2,3,4 kata dan seterusnya menjadi kalimat
yang sederhana. Perbendaharaan kata percakapan anak umur 6 tahun
berkisaran antara 8.000 sampai 14.000 kata.
4. Masa remaja
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Tahap sesnsori motor dalam rata rata usia sekitar 0-2 tahun
2. Tahap pra operasional dalam rata rata sekitar usia 2-7 tahun
3. Tahap opersional konkret dalam rata rata usia sekitar 7-11 tahun
4. Tahap operasional formal dalam rata rata usia sekitar 11 tahun keatas
3.2 Saran
Diharapkan kepada peserta didik da pengajar maupun orang tua agar dapat
ikut berpartisipasi dalam memahami tentang perkembangan kognitif dan
linguistik. Peran serta pemerintah, masyarakat, pengajar, orang tua juga perlu
untuk mengawasi perkembangan kognitif dan linguistik setiap anak da peserta
didik sesuai karakteristik anak.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ahdiyatgreen.blogspot.com/2012/08/linguistik-sejarah-dan-
perkembangannya.html?m=1