Nama Mahasiswa :
Gita Feby Meladilla
(202208055)
Dosen Pengampu :
Ita Eko Suparni, S.SiT, M.Keb
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
mahasiswa banyak menjadi pembicaraan. Tuntutan ini muncul seiring dengan perubahan
kebutuhan akan kemampuan para pekerja di era informatika ini. Para pekerja yang
keputusan secara mandiri, dan yang tak pernah henti belajar sepanjang hidup mereka.
Penting bagi mahasiswa untuk menjadi seorang pemikir kritis sejalan dengan
meningkatnya jenis pekerjaan di masa yang akan datang. Berpikir kritis merupakan salah
satu karakter yang akhir-akhir ini memang menjadi isu pendidikan, selain menjadi bagian
dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Kemampuan berpikir kritis juga diperjelas
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung
jawab.” Salah satu potensi yang harus dikembangkan dan dibentuk di perguruan tinggi
adalah berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan proses mental yang terorganisasikan dan
penemuan ilmiah.
bernalar sangat dibutuhkan dalam berprestasi di dunia kerja. Oleh karena itu, sebagai
mahasiswa Program Studi Profesi Kebidanan Stikes Karya Husada Kediri Pendidikan
Teori PraProfesi sebagai calon bidan selain harus memiliki empat kompetensi peram
utama sebagai pendidik, pelaksana, pengelola dan peneliti juga diharapkan memiliki
mahasiswa menjadi pribadi pemikir kritis yang dapat dilihat dari ketrampilannya
dipikirkannya dan membuat keputusan, menerapkan kekuatan berpikir kritis pada dirinya
berarti kemampuan berpikir ktitisnya jauh di atas seseorang yang hanya mampu
melakukan interpretasi, analisis, dan evaluasi saja. Dengan demikian dapat dibuat
2. Tujuan
kemampuan berfikir bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun ke dunia kerja dimana
TINJAUAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
a. Pengertian berfikir
Berpikir merupakan salah satu hal yang membedakan antara manusia yang
satu dan yang lain. Menurut Irdayanti (2018:19) Berpikir merupakan proses
“Berpikir itu merupakan proses yang “diakletis” artinya selama kita berpikir,
pikiran kita dalam keadaan tanya jawab, untuk dapat meletakkan hubungan
pengetahuan kita”. Dalam berpikir kita memerlukan alat yaitu akal (ratio).
Menurut Najla (2016:16) Dalam berpikir juga termuat kegiatan meragukan dan
sehingga pengalaman dan pengetahuan yang tidak teratur menjadi tersusun serta
dapat dipahami.
bahwa pengertian berpikir adalah aktivitas mental secara yang dialami seseorang
bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan.
b. Berfikir Kritis
pemecahan masalah. Orang yang mampu berpikir kritis adalah orang yang
atau lebih informasi, misalkan informasi yang diterima dari luar dengan informasi
dilihat dari bagaimana seseorang itu menghadapi suatu masalah.” Begitu juga
dengan pendapat Lestari (2016:14) berpikir kritis adalah kegiatan berpikir secara
masuk akal untuk memutuskan apa yang harus dilakukan sesuai dengan
keputusan yang beralasan atau pertimbangan tentang apa yang dialakkan dan
believe or do”. Menurut definisi ini, berpikir kritis menekankan pada berpikir
Berpikir yang masuk akal dan reflektif ini digunakan untuk mengambil
adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan
dikembangkan agar meningkatnya kualitas apa yang ada pada diri seseorang.
c. Indicator Berfikir Kritis
2. Menganalisis argument
1. Klarifikasi dasar (basic clarification) Tahapan ini terbagi menjadi tiga indikator
2. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the decision) Tahapan
ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) menilai kredibilitas sumber informasi
deduksi dan menilai deduksi, (2) membuat induksi dan menilai induksi, (3)
mengevaluasi.
dua indikator yaitu (1) mendefinisikan dan menilai definisi dan (2)
mengidentifikasi asumsi.
mengekspresikan maksud dari suatu situasi, data, penilaian, aturan, prosedur, atau
berdasarkan hubungan antara informasi dan konsep, dengan pertanyaan yang ada
dalam masalah.
pernyataan atau representasi lain dari pendapat seseorang atau menilai suatu
seseorang ketika memeberikan alasan atas pembenaran dari suatu bukti, konsep,
metedologi, dan kriteria logis berdasarkan informasi atau data yang ada, dimana
esensial yang diperlukan bagi kesuksesan dalam dunia. Fokus primer pada
3. Meramalkan
4. Mengajukan pertanyaan bermutu tinggi
seseorang. Berikut ini ciri-ciri berpikir kritis menurut Cece Wijaya (2010: 72-73):
informasi
12. Mampu mengkaji ide yang bertentangan dengan peristiwa dalam lingkungan;
14. Mampu mendaftar segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif
15. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan
masalah lainnya
16. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan
17. Mampu menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang tersedia
19. Dapat membedakan konklusi yang salah dan tepat terhadap informasi yang
diterimanya
20. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi.
BAB III
ANALISIS TERHADAP MASING-MASING JURNAL
Jurnal : Nalar Kritis Menghilangnya Program One Student One ClienPada Ibu
Dalam data yang didapat oleh penulis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi tahun 2021 angka kematian Ibu dan Bayi melonjak cukup tinggi sebanyak
47 kasus, hal ini dikarenakan banyaknya ibu hamil yang meninggal karena terpapar virus
covid-19, sedangkan pada tahun sebelumnya yaitu 2020 berhasil ditekan menjadi 19
kasus setelah pada tahun 2019 berada pada angka 33 kasus per 1000 kelahiran hidup
(Sumber Data: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi). Masalah ini menjadi prioritas
utama perhatian bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Hal ini dapat menjadi
urgensi dari penelitian ini dan seharusnya menjadi konsentrasi penuh dari pemerintah
dalam pemecahan masalah ini. Namun pada kenyataannya program inovasi OSOC ini
Inovasi One Student One Client (OSOC) ini di resmikan oleh Bupati Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas pada tanggal 11 November 2019 dengan mengusung tema “Aku
Beraksi” (Aku bersama akademisi selamatkan ibu dan bayi). Program inovasi ini
memiliki program studi Kebidanan untuk ikut serta sebagai pendamping Ibu Hamil di
baru dalam menghadapi permasalahan yang ada sangat diharapkan datang dari para
akademisi tersebut. Jika dilihat dari rentang waktu berjalannya program ini yaitu
sepanjang tahun 2019-2020 dari data yang di dapat penulis dari Dinas Kesehatan
Banyuwani dapat dilihat bahwa terjadi penuruann angka kematiann Ibu dan Bayi hingga
diangka 19 per 1000 kelahiran hidup. Ini artinya efektivitas program OSOC ini berhasil
Dari hasil penelusuran informasi melalui wawancara dan telaah literatur yang
didapat oleh penulis kemudian penulis melakukan proses nalar kritis, seperti yang
disampaikan Gerhard bahwa Nalar kritis merupakan suatu aktivitas untuk mengevaluasi
serta menghasilkan sebuah kesimpulan, selain itu nalar kritis sebagai sebuah proses
kualitatif, serta membuat pilihan atau keputusan berdasarkan hasil evaluasi;. Sehingga
berskala besar terhadap setiap aktivitas masyarakat termasuk proses pendampingan Ibu
Hamil yang selama ini menggunakan metode tatap muka harus juga di batasi. Hal ini
mahasiswa dan Ibu hamil. Kondisi ibu hamil yang beresiko tinggi dengan hipertensi
maupun anemia yang mana penyakit tersebut merupakan salah satu penyebab dapat
memperparah kondisi penderita Covid-19 sehingga ibu hamil harus betul-betul menjaga
kondisinya unutk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang lain termasuk dalam
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pendamping dan ibu hamil yang didampingi
sehingga proses pendampingan menjadi tidak maksimal. Ketiga tidak adanya anggaran
yang jelas dari pemerintah untuk proses pendampingan sehingga pihak Perguruan Tinggi
yang menaungi para pendamping yaitu mahasiswa juga harus menghentikan kegiatan
tersebut karena dirasa sangat memberatkan mahasiswa. Keempat, yang terpenting lagi
yaitu program OSOC ini belum memiliki belum memiliki kebijakan publik yang jelas dan
tertulis meskipun pada peresmiannya program ini diresmikan secara langsung oleh Bupati
Banyuwangi namun untuk kejelasan kebijakan publik nya belum tertulis terarah dan juga
proporsional.
Bidan memiliki peranan penting sebagai mitra perempuan dan tenaga kesehatan
profesional strategis dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Bidan harus
mampu memberikan asuhan kebidanan berkualitas yang berfokus pada perempuan, dilakukan
secara rutin dan berkelanjutan sejak dalam pendidikan klinik selama jadi mahasiswa.
interpretasi dan integrasi pengetahuan baru dan penerapan praktis serta tepat dalam
menghadapi situasi baru, kondisi masalah dan peluang inovatif. Â Setelah diterapkannya
mahasiswa dalam berfikir kritis yang terkait dengan pengalaman belajar mereka selama di
klinik. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Sampel diambil dengan teknik purpossive sampling. Informan adalah mahasiswa
D III Kebidanan semester VI Stikes Estu Utomo Boyolali berjumlah 6 orang. Teknik
pengumpulan data dengan analisis dokumen dan indepth interview. Analisa data
menggunakan analisa tematik. Hasil dan pembahasan. Hasil penelitian menemukan 9 tema, 7
tema menjawab critical thinking cognitive, yaitu pengumpulan data yang sesuai, mampu
kasus dalam asuhan kebidanan, evaluasi berkelanjutan yang baik, penyimpulan kasus yang
sesuai dengan asuhan, lemahnya kemampuan menjelaskan dan ketepatan pengaturan waktu. 2
tema menjawab critical thinking affective, yaitu pendekatan intensif ke klien dan ketrampilan
berkomunikasi dengan klien. Simpulan : Seluruh tema yang ditemukan sangat penting untuk
Jurnal Pemberian asi pada bayi dengan lahir prematur The Lancet BREASTFEEDING
mengemukakan air susu ibu merupakan makan pertama dan utama yang terbaik pada awal
kehidupan bayi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berfikir kritis adalah cara berfikir tentang subjek, konten, atau masalah yang dilakukan
oleh pemikir secara aktif dan terampil secara konseptual dan memaksakan standar yang
Dalam penerapan berfikir kritis, penilaian klinis dan pemecahan masalah meliputi
melakukan pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana sesuai dengan standar
dan evidence based prima sehingga menghasilkan keputusan yang dapat diterima dengan
4.2 Saran
Penerapan berfikir kritis dalam melakukan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar dan evidence based prima sehingga menghasilkan keputusan yang dapat diterima
Handajani, Siti Rini.2016. Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan Komunikasi Dalam Praktik
Kebidanan. Kementrian Kesehatan Indonesia.
Insani, Adinda Ayunda, dkk. 2016. “Berpikir Kritis” Dasar Bidan Dalam Manajemen Asuhan
Kebidanan. Padang:FK Unand.
Yumingsih, R. 2016. Pengembangan Kebijakan Profesi Bidan Dalam Upaya Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta : Pusat penelitian badan keahlian DPR RI