OLEH
161013251246
2019
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................1
1. Rumusan Masaah.................................................................................................5
1.2. Tujuan Peneitian..............................................................................................5
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................................5
1.2.1. Tujuan Khusus............................................................................................6
1.3. Manfaat..........................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................5
2.1. Pengertian Rumah Sakit..................................................................................5
2.2. Pengertian Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (UPSRS)....................5
2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS)........................6
2.4. Bahaya...............................................................................................................7
2.4.1. Jenis Bahaya...............................................................................................7
2.5. Analia Risiko.....................................................................................................9
2.5.1. Pengertian Risiko.....................................................................................9
2.6. Manajemen Risiko............................................................................................9
2.7. HIRARC(Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control)........10
2.7.1. Identifikasi Bahaya...................................................................................11
2.7.2. Penliaian risiko.........................................................................................12
2.7.3. Pengendalian Risiko.................................................................................14
BAB III...........................................................................................................................15
KERANGKA KONSEP.................................................................................................15
BAB IV............................................................................................................................16
METODE PENEITIAN.................................................................................................16
4.1. Desain Penelitian............................................................................................16
4.2. Populasi dan Sampel......................................................................................16
i
4.2.1. Populasi Penelitian...................................................................................16
4.2.2. Sampel Penelitian.....................................................................................16
4.3. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................16
1.1. Definisi Operasional`......................................................................................17
4.4. Instrumen Penelitian......................................................................................18
4.5. Prosedur Pengumpulan Data........................................................................19
4.5.1. Data Primer..............................................................................................19
4.5.2. Data Sekunder..........................................................................................19
4.6. Analisa Data....................................................................................................19
4.7. Etika Penelitian..............................................................................................19
4.8. Jadwal Penelitian............................................................................................20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
kompleks, padat profesi dan padat modal. Pelayanan Rumah Sakit menyangkut
tindakan maupun disiplin medis. Rumah sakit adalah tempat kerja yang memiliki
potensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Bahan mudah terbakar, gas medis,
radiasi pengion, dan bahan kimia merupakan potensi bahaya yang memiliki risiko
kecelakaan kerja. Oleh karena itu Rumah Sakit perlu mendapat perjatian khusus
ksehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
1
Tentang Keselamatan Kerja bahwa setuap tenaga kerja berhak mendapat
orang lainya yang berada di tempat kerja perlu pula terjamin keselamatanya dan
setiap sumber produksi perlu dipergunakan secara aman dan efisien maka di
setiap tempat pekerjaan perlu di lakukan analisa risiko yang mungkin terjadi dan
dan kesehatan kerja bagi pegawainya dan menjamin keamanan semuu unit pr
dengan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit (K3RS) adalah segala
kerja dan penyakit akibat kerja. Rumah sakit merupakan tempat kerja yang
memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia
rumah sakit dan dalam rangka pengelolaan dan pengendalian risiko yang
yang sehat, aman, selamat dan nyaman maka perlu dilakukan analisa risiko,
penilaian risiko dan pengendalian risiko agar sumber daya manusia rumah sakit
kejadian/frekuensi dan konsekuensi dari peristiwa tersebut dalam hal ini cidera
atau sakit. Adapun tipe – tipe metode analisa risiko berdasarkan OHSAS 18001 :
2
2007 dengan mempertimbangkan upaya pengendalian risiko yang telah
Risiko dari suatu pekerjaan perlu dilakukan analisa untuk mengetahui risiko apa
saja yang dihadapi pekerja dan tingatan risiko yang dihadapi karena Risiko
tingkat rsiiko mungkin berbeda dari yang paling ringan atau rendah sampai ke
tahap yang paling berat atau paling tinggi. Risiko diukur dalam kaitanya dengan
Data dari WHO dari 30 juta pekerja kesehatan 3 juta terpajan patogen
darah (2 juta terpajan virus HBV, 0,9 Juta terpajan virus HBC dan 170.000
terpajan virus HIV/AIDS). Lebih dari 90% kasus tersebut terjadi dinegara
berkembang. Di Indonesia gaya berat yang ditanggung pekerja rata – rata lebih
dari 20 kg. Keluhan subyektif low back pain didapat 83,3% pada pekerja. 65,4%
petugas pembersih suatu rumah sakit di jakarta menderita dermatitis kontak ritan
kronik. Pekreja Rumah Sakit berisiko 1,5 Kali lebih besar dari golongan pekerja
lain. Unit Pemeliharaan Sarana atau Instalasi Pemeliharaan sarana Rumah Sakit
merupaka sebuah unit kerja di rumah sakit yang bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan sarana dan prasarana di rumah sakit dan perbaikan sarana dan
Kecelakaan Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Kerja yang akan berdampak
kerugian pada Rumah Sakit. Pada Unit Pemeliharaan Sarana RSIA Puri Bunda
3
telah terjadi 4 kali kasus kecelakaan kerja pada tahun 2018 yaitu terpeleset,
terpukul benda tumpul, kesetrum aliran listrik dan terkena gerinda. Sedangkan
pada tahun 2019 telah terjadi 4 kali kasus kecelakaan kerja di Unit Pemeliharaan
Sarana dengan rincian, terpeleset, ksetrum, tertusk paku dan tekena sinar UV
ini Untuk mengurangi kecelakaan kerja di Unit Pemelihara Sarana Bagian K3RS
dengan menggunakan metode USG namun masih belum bisa menurunan angka
kecelakaan kerja. Untuk itu perlu di buat aalisa risiko keselamatan dan kesehatan
sehingga kurang cocok jika diterapkan dalam manajemen risiko keselamatan dan
dengan mengaitkan antara pekerja, tugas, peralatan kerja dan lingkungan kerja.
Metode HIRARC adalah salah satu teknik identifikasi, analisis bahaya dan
atau operasi pada sebuah sistem secara sistemastis. Metode HIRARC terdiri dari
4
serangkaian implementasi K3 dimulai dengan perencanaan yang baik meliputi
untuk bahaya yang ada dalam setiap kegiatan dapat terdeteksi dan dapat segera
khususnya di Unit Pemeliharaan Sarana dan untuk mengetahui risiko apa saja
Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazard Identification, Risk
Assesment and Risk Kontrol (HIRARC). Metode ini merupakan bagian dari
1. Rumusan Masaah
metode HIRARC (Hazarad Identification, Risk Assesment and Risk Contro) pada
5
1.1.
1.
1.2.1Tujuan Umum
Control) pada pekerja di Unit Pemeliharaan Sarana RSIA Puri Bunda Malang.
1.
1.3. Manfaat
6
2. Manfaat Bagi Subjek yang diteliti (Pekerja di Unit Pemeliharaan Saran
Rumah Sakit)
risiko apa saja yang dialami, tingkat risiko yang ada dan cara
dikembangkan bahaya apa saja yang ada di Rumah Sakit serta cara
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.
meyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit
medis. Rumah sakit adalah tempat kerja yang memiliki potensi terhadap
kecelakaan kerja di rumah sakit. Oleh karena itu rumah sakit membutuhkan
yang rumit dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat kerja bahkan
(Putri,dkk.2017)
5
2.2. Pengertian Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (UPSRS)
sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaanya meliputi perbaikan
sarana dan peralatan yang ada di rumah sakit. Unit Pemeliharaan Sarana
merupakan unit organisasi fungsional dalam rumah sakit yang secara hirarki
fasilitas pelayanan yaitu sarana dan prasarana maupun faktor lain. Sarana dan
prasasrana rumah sakit harus diupayakan slalu dalam keadaan baik dan layak
2.
2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah sakit yang di maksud
bekerja dan lingkungan kerja secara langsung dan tidak langsung. Kesehatan
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko akibat
dan manusia dengan jabatanya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
6
kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien,
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di Rumah Sakit. Ruang lingkup K3RS
dari aspek Keselamatan dan kesehatan kerja, pengelolaan peralatan medis dari
2.4. Bahaya
merupakan sifat yang melekat dan menjadi bagian dari suatu zat. sistem. kondisi
atau peralatan.
1.
meliputi kebisingan, suhu getaran dan lantai licin, debu, panas dan radiasi.
Bahaya fisik ini biasanya terjadi Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit,
7
Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan – bahan
kimia yang berasal dari bahan – bahan kimia yang ada di Rumah Sakit.
Pada kasus terkait bahan kimia maka perlu diperhatikan Material Safety
kimia menurut bahan aktif yang digunakan dan bahan inert yang menyertai
termasuk efek toksiknya. Bahaya kimia berasal dari bahan – bahan yang
berasal dari bahan – bahan kimia yang ada di rumah sakit. Lokasi yang
terjadi di Rumah Sakit. Bahaya biologi biasaya bersumber dari lokasi ruang
perawatan, TPS B3, TPS Umum, laundry, kamar operasi, poliklinik, kamar
berasal dari seluruh area yang ada di rumah sakit dan bisa terjadi kepada
yang ada di rumah sakit. Contoh bahaya mekanikal adalah terjepit mesin,
8
Bahaya elektrikal adalah bahaya yang berasal dari sstem
dihasilkan oleh rumah sakit. Limbah bisa berasak dari limbah cair, padat,
dan limbah gas baik limbah B3 maupun limbah non B3. Contoh dari bahaya
1.
1.
suatu proses untuk mengelola risiko yang ada dalam setiap kegiatan.
ditentukan oleh frekuensi dan durasi pajanan, aktivitas kerja, serta upaya
9
gangguan kesehatan yang mungkin timbul termasuk daya toksisistas bila
Kesehatan Kerja di Rmah Sakit Manajemen Risiko K3RS adalah proses yang
Manajemen riisko metupakan aktifitas klinik dan administratif yang dilakukan oleh
sakit pada tahap yang tidak bermakna sehingga tidak menimbulkan efek buruk
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pada sumber daya manusia rumah
sakit.
terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik. Untuk membantu
risiko K3 salah satu metode yang dipakai dalam analisa risiko dalam manajemen
risiko adalah metode Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control
10
akan dilakukan penilaian risiko dan pengendalian risiko untuk mengurangi
paparan bahaya yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan. (Ramli 2010 dalam
Soecrates,2013)
HIRARC
Menentukan Jenis
Kegiatan/pekerjaan
PENILAIAN RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
11
2.7.1. Identifikasi Bahaya
peringkat risiko sehingga dapat dilakukan pemilahan riisko yang memiliki dampak
besar terhadap perusahaan dan risiko yang ringan atau bisa diabaikan.
(Soecrates,2013)
telah ditetapkan atau standard dan norma yag berlaku untuk mennetukan apakah
risiko itu dapat diterima atau tidak. Jika risiko tidak dapat diterima harus dikelola
12
atau ditangani dengan baik. Penilaian risiko (Risk Assesment) mencakup dua
risiko (Risk Eveluation). Kedua tahapan ini sangat penting karena akan
N KEMUNGKINAN SCORE
O
1 Sering Sekali (Harian) 5
2 Sering (Seminggu) 4
3 Agak Sering (Bulanan) 3
4 Jarang (Tahunan) 2
5 Dapat Terjadi 1
Kemungkinan 1 2 3 4 5
(O)
Keparahan (S)
1 1 2 4 7 11
2 3 5 8 12 16
3 6 9 13 17 20
13
4 10 14 18 21 23
5 15 19 22 24 25
Klasifikasi Risiko
pelindung diri.
yang paling efektif sehingga tidak hanya mengandalkan perilaku pekerja dalam
pengendalian ini akan menurunkan bahaya dan risiko melalui sistem ulang
14
Pengendalian enginering control dilakukan dengan tujuan untuk
manusia. (Soecrates,2013)
pada interaski pekerja dengan lingkungan kerja, seperti rotasi kerja, sop dan
pelatihan. (Soecrates,2013)
Alat pelindung diri (APD) diarancang untuk melindungi diri dari bahaya
dilingkungan kerja serta zat pencemar, agar tetap selalu aman dan sehat.
(Soecrates,2013)
15
BAB III
KERANGKA KONSEP
- Pemeliharaan
Sarana dan -Fisika - Tinggi -Eliminasi -Risiko di UPS
Prasarana -Kimia - Ketat -Subtitusi RSIA Puri
- Perbaikan Sarana -Biologi - Bersyarat -Rekayasa Bunda
dan Prasarana -Ergonomi - Rendah Enginering -Tingkat Risiko
- Pemeliharaan -Psikossial -Administrasi -Cara
Peralatan MEDIS -APD Pengendali
- Perbaikan Peralatan an
Medis
16
BAB IV
METODE PENEITIAN
1.
menilai skor risiko di Unit Pemeliharaan Sarana RSIA Puri Bunda Malang dengan
risiko dan cara pengendalian di Unit Pemeliharaan sarana RSIA Puru Bunda.
3.
sedangkan sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi.(Notoadmojo,2018)
17
4.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Pemeliharaan sarana
Sarana - Pekerjaan
yang
menimbulkan
bahaya di
Unit
Pemeliharaan
18
Sarana
2 Identifikasi Proses Lembar Daftar Risiko dari Nominal
pekerjaan di Unit
Pemeliharaan
Sarana
2 Penilaian Melakukan Tabel Tingkatan Risiko Interval
setelah dilakukan
identifikasi
bahaya
3 Pengendalian Menetapkan Tabel Metode Nominal
risiko setalah
dilakukan
penilaian risiki
1. Wawancara
2. Tabel HIRARC
19
3. Alat Tulis
dokumen. Data sekunder yang diambil ini berupa SOP, dokumen terkait
variabel dependen atau variabel terikat yaitu proses pekerjaan, identifikasi risiko,
penilaian risiko dan tindakan pengendalian. Analisis ini digunakan agar dapat
menyajikan data secara sederhana. Data disajikan dalam bentuk tabel disribusi
frekuensi.
20
1. Persetujuan (Informed Consent)
3. Kerasahaasiaan (Confidencity)
penyusunan
Proposal
2 Pra Proposal
3 Seminar Proposal
4 Penelitian
5 Pengolahan Data
6 Seminar Hasil
Penelitian
7 Penyusunan
laporan akhir
21