Anda di halaman 1dari 21

Shalat Subuh

ALHAMDULILLAH….
Keadaan Kesehatan Gigi dan
Mulut Kalimantan Selatan

PROFIL
Riskesdas 2007

45.00%
41.20%
40.00%
36.10%
35.00%
29.80%
30.00%
25.00% 12 tahun
20.00% 15 tahun
18 tahun
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%

Karies Gigi
Riskesdas 2013
Bermasalah Gigi dan Mulut (%)
37.00%

36.20% 36.10%
36.00%
35.60%

35.00%

34.00% Bermasalah Gigi dan


Mulut (%)

33.00%

32.20% 32.10%
32.00%

31.00%

30.00%
Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Barat D.I. Yogyakarta
Permasalahan kesehatan Gigi dan Mulut Di Prov.Kalsel

Proporsi penduduk bermasalah gigi mulut di Provinsi


Kalimantan Selatan 29,2% (rentang: 15,9-35,2%),
tertinggi di Kabupaten Barito Kuala, Banjarmasin.
Perawatan gigi terendah di Hulu Sungai Utara.
HSU adalah kabupaten yang bermasalah gigi mulut
tinggi yang menerima perawatan atau pengobatan dari
tenaga medis yang terendah (9,9%),
Sedangkan Banjarmasin merupakan kota yang
bermasalah gigi mulut tinggi yang menerima perawatan
atau pengobatan dari tenaga medis yang tinggi.
Proporsi penduduk bermasalah gigi mulut tertinggi
pada golongan umur 35-44 tahun, proporsi
penduduk yang mendapatkan perawatan oleh tenaga
medis gigi pada semua kelompok umur masih sangat
rendah (21% dengan rentang: 14%-24,2%).
Proporsi penduduk bermasalah gigi mulut lebih
tinggi pada perempuan dan di perkotaan
Jenis perawatan yang diterima penduduk yang
mengalami masalah gigi mulut dalam 12 bulan
terakhir di Provinsi Kalimantan Selatan adalah -
pengobatan gigi (81,2%)
- penambalan/pencabutan/bedah gigi (42,3%),
- dan konseling perawatan/ kebersihan gigi
(12,5%).
Pemasangan gigi tiruan lepasan/ cekat berkisar
0,6%-10,8%, tertinggi pada umur 65 tahun keatas.
Proporsi perempuan yang mendapatkan pengobatan
gigi cenderung lebih tinggi, tetapi
penambalan/pencabutan/bedah gigi lebih banyak
diterima oleh laki-laki.
Gigi tiruan lepasan
Gigi tiruan cekat
Proporsi perempuan yang mendapatkan pengobatan
gigi cenderung lebih tinggi, tetapi
penambalan/pencabutan/bedah gigi lebih banyak
diterima oleh laki-laki. Di perdesaan proporsi
penduduk yang mendapatkan pengobatan gigi
cenderung lebih tinggi, sedangkan di perkotaan jenis
perawatan lebih banyak berupa penambalan/
pencabutan/bedah gigi
Perilaku Menggosok Gigi

Pada umumnya penduduk di berbagai kabupaten/kota


Provinsi Kalimantan Selatan yang menggosok gigi
setiap hari 94,4% (89,0-97,9%), terendah di Hulu
Sungai Selatan.
Prevalensi penduduk yang berperilaku benar
menggosok gigi di Provinsi Kalimantan Selatan 10,3%
(rentang: 3,7-18,9%).
Enam kabupaten/kota dengan prevalensi lebih rendah
dari angka prevalensi provinsi yaitu Tanah Laut,
Banjar Baru, Barito Kuala, Hulu Sungai Tengah, Tapin,
dan Hulu Sungai Utara.
Karies Gigi

Indeks DMF-T provinsi Kalimantan Selatan sebesar


6,95 meliputi komponen D-T 1,31, komponen M-T
5,52 dan komponen F-T 0,12

Hal ini berarti rata2 jumlah kerusakan gigi per orang


(tingkat keparahan gigi per orang) adalah 6,95 gigi,
meliputi 1,31 gigi yang berlubang, 5,52 gigi yang
dicabut dan 0,12 gigi yang ditumpat.
Lima kabupaten dengan tingkat keparahan gigi
(indeks DMF-T) di atas rerata adalah

Hulu Sungai Utara, Balangan, Hulu Sungai


Tengah, Banjar, dan Hulu Sungai Selatan.

Hulu Sungai Utara adalah kabupaten dengan


tingkat keparahan tertinggi sebesar 8,97 gigi
meliputi 7,83 gigi yang dicabut/indikasi
pencabutan, 1,13 gigi karies/berlubang, dan 0,05
gigi ditumpat.
Indeks DMF-T meningkat tajam pada golongan
umur 35-44 dibanding pada umur 18 tahun

hampir 4 kali lebih tinggi pada umur 65 tahun


keatas dibanding pada kelompok umur 35-44
tahun.
Indeks DMF-T juga cenderung lebih tinggi pada
perempuan dan cenderung tinggi di perdesaan.
Prevalensi karies aktif di Provinsi Kalimantan
Selatan adalah;
 50,7% (rentang 37,1-64,0%), kabupaten/kota.

 prevalensi di atas angka provinsi adalah Balangan,


Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar Baru, Banjar,
Hulu Sungai Utara. Hulu Sungai Selatan, Hulu
Sungai Tengah, Banjar , Tanah Bumbu, dan Tapin.

 Prevalensi pengalaman karies di Provinsi


Kalimantan Selatan sebesar 83,4% (65,5-94,0%)..
Penduduk umur 12 tahun ke atas memiliki fungsi
normal gigi (mempunyai minimal 20 gigi
berfungsi)
 85,1% (sedikit lebih rendah daripada hasil SKRT
2001 86,5%) dan
tujuh kabupaten/kota masih di bawah angka
provinsi yaitu Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai
Utara, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Banjar,
Barito Kuala, dan Tapin.
 Penduduk usia 12 tahun dengan fungsi normal gigi
(mempunyai minimal 20 gigiberfungsi)
Persentase responden umur 35 – 44 tahun dengan
fungsi gigi normal sebesar 88,4%, lebih rendah
dari target WHO 2010 (90%) dan SKRT 2001
(91,2%), sedangkan pada usia 65 tahun ke atas
hanya 20,9%, masih jauh di bawah target WHO
(75%) dan hasil SKRT 2001 (30,4%).
Secara umum 3,3% penduduk di Provinsi
Kalimantan Selatan telah memakai gigi tiruan
lepas atau gigi tiruan cekat, tertinggi secara
mencolok pada Banjarbarudan Tanah Bumbu,

Anda mungkin juga menyukai