Kelompok 5
1. Mutiara Humaidah Jannah (2007049)
2. Naili Sa’adah (2007051)
3. Naila Khansa (2007050)
4. Nourma Janna Lailatul Fitria (2007055)
5. Nur Hidayah Khoiriyah (2007056)
6. Nurmala Dia Safitri Siregar (2007058)
7. Nurul Aeni (2007059)
Kata Pengantar
Puji dan syukur Tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atasRahmat-Nya
yang telah dilimpahkan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Jiwa Anak Pada Korban Trafficking” yang merupakan salah satu
tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa II.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan masih terdapat beberapakekurangan,
hal ini tidak lepas dari terbatasnya pengetahuan dan wawasan yangpenulis miliki. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dansaran yang konstruktif untuk
perbaikan di masa yang akan datang, karena manusiayang mau maju adalah orang yang
mau menerima kritikan dan belajar dari suatu kesalahan.
Akhir kata dengan penuh harapan penulis berharap semoga makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Anak Korban Trafficking”. Mendapat ridho dariAllah
SWT, dan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, Aamiin.
BAB 1
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Hal ini juga dijelaskan oleh Irwanto dalam bukunya “Perdagangan Anak di
Indonesia” pada tahun 2001 yang mengatakan bahwa anak, individu yang
masih tergantung pada orang dewasa cenderung tidak dapat bertindak
membela diri dan mengambilkeputusan sendiri sehingga cenderung rentan
menjadi korban penyalahgunaan anak oleh pihak yangtidak bertanggungjawab.
Data UNICEF menyebutkan setiap tahun ada sekitar 1,2 juta anak di dunia
menjadi korban perdagangan anak. Di Indonesia, sebanyak 100.000 anak
menjadi korban perdagangan anak setiap tahun, dan dari jumlah tersebut,
40.000 hingga 70.000 di antaranya menjadi korban prostitusi. Perdagangan
anak dewasa ini semakin hari semakin mengkhawatirkan. Korban trafficking
pada umumnya adalah anak-anak dan perempuan di bawah umur yangmana
korbannya adalah mereka yang mengalami kesulitan dalam bidang
perekonomian. Traffiking ialah salah satu bentuk masalah sosial yang memiliki
dampak negatif sangat besar terhadap kondisi psikologi korban trafficking.
2. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah pada Makalah ini yaitu:
1. Jelaskan Definisi Trafficking Human Pada Anak
2. Jelaskan Faktor- Faktor Penyebab Human Trafficking pada Anak
3. Jelaskan Bentuk dan Modus Human Trafficking
4. Jelaskan Undang- undang tentang Human Trafficking
5. Jelaskan Dampak/ Pengaruh Human Trafficking pada Kesehatan Jiwa
Anak
6. Jelaskan Pencegahan dan Penanggulangan Human Trafficking Pada Anak
3. Tujuan Penulisan
A. Definisi
Penyimpangan dari rencana semula pada saat membujuk seseorang yang akan
di bekerjakan dengan baik dan pantas,tetapi pada keadaan real nya korban
malah di perlakukan sebaliknya yaitu di eksploitasi dan di berlakukan
dengan kekerasan kemudian menyalahgunakan pekerjaan yang di janjikan
misalnya pada saat pertama kali di beri informasi korban akan di jadikan
sebagai pelayan toko dan sebagainya,tetapi pada kenyataanya korban malah di
jadikan sebagai pekerja seks atau mengarah pada prostitusi.
2. Terjadi transaksi
Terjadi transaksi antara orang ketiga atau calo sebagai perantara antar penjual
kepada pihak pemakai.
3. Tidak mengerti
4. Migrasi
Adanya migrasi atau perpindahan melampaui batas kota dan batas provinsi
sehingga jarak tersebut di jadikan kesempatan oleh sindikat dalam melakukan
traffcking
2. Pemekerjaan
4. Transplantasi organ
Dengan keadaan mendesak mereka akan menyerahkan organ-organ seperti
ginjal, liver, mata dan sebagainya untuk di serah kan kepada orang lain,
bahkan mereka juga ada yang di paksa dengan penculikan, bahkan sampai di
lakukan peniadaan nyawa atau pembunuhan.
Pelaku pengganti identitas korban, setelah korban terjerat, agar jejak nya
tidak tercium pihak keamanan misalnya dengan pihak kepolisian.
b. Psikolog
F. Faktor Predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis.
Adalah streotipik peran seks, tuntutan peran kerja, dan harapan peran kultural.
Peran sesuai dengan jenis kelamin, konflik oerandan peran yang tidak sesuai
muncul dari factor biologis.
Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan kurang percaya diri
pada anak, teman sebaya merupakan factor lain yang mempengaruhi identitas.
Nilai-nilai, norma-norma , adat dan kebiasaan yang ada dan sudah menjadi
suatu budaya dalam masyarakat merupakan tantangan antara budaya dan
keadaan social dengan nilai-nilai yang dianut.
6. Faktor Biologis
G. Faktor Presipitasi
1. Faktor Ekstrenal
Contohnya adalah sterssor social budaya, yaitu sress yang di timbulkan oleh
faktor social budaya yang antatra lain adalah keluarga.
2. Faktor Internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu sres terjadi akibat ansietas yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
individu untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk
berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhinya kebutuhan
ketergantungan individu.
TINJAUAN KASUS
Suara Ibu Sulis terdengar geram ketika bercerita mengenai apa yang terjadipada salah
satu putrinya, yang menjadi korban – dan pada akhirnya penyintas – perdagangan orang
pada akhir 2013.
“Tidak bisa saya bayangkan ketakutannya., Dia jauh dari rumah, bekerjauntuk rumah
biadab itu. Dia melihat semuanya., Dia seperti jadi orang lain ketikasaya pertama kali
mendengar suaranya (melalui telepon) setelah sekian lama tidak
berhubungan,” kata Ibu Sulis berapi-api.
“Keluarga kami broken home. Anak -anak melihat orangtua tidak akur. Mungkin itu
yang menyebabkan dia memutuskan pergi,” jelas Ibu Sulis yang berasal dari
Palopo, Sulawesi Selatan.
“Anak saya mungkin frustasi dan tidak tahan kondisi keluarga kami,” tegas
ibu Sulis, 45 tahun.Bella yang lahir pada tahun 1995, menurut ibunya, tergoda dengan
iming-iming gaji Rp 10 juta per bulan sebagai SPG. Dia mendapat tawaran dari
temanmasa kecilnya yang memang sudah lebih dulu bekerja di Dobo, kota kecil diKepulauan Aru di
Maluku
B. ASUHAN KEPERAWATAN
IDENTITAS
1. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah tahap awal dari sebuah proses keperawatan dan juga merupakan
proses sistematis yang dilakukan untuk mengumpukan data dari berbagai sumber,
yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan seorang
pasien. Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai dengan kejadian atau kenyataan
kebenaran dalam data ini sangat diperlukan untuk merumuskan diagnosa
keperawatan dan juga digunakan dalam pemberian pelayanan kesehatan sesuai
dengan respon masingmasing individu yang kemudian telah ditentukan dalam
standar praktik keperawatan.
B. Keluhan utama
C. Riwayat kesehatan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakberdayaan
2. Kecemasan
3. Harga Diri Rendah
4. INTERVENSI
DAFTAR PUSTAKA
https://megapolitan.kompas.com/read/2010/07/29/09450559/~Beranda~Isu%20Wanita
https://www.academia.edu/37864112/
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_TRAFFICKING_HUMAN_PROGRAM_STUDI_SARJANA
_KEPERAWATAN_SEKOLAH_TINGGI_ILMU_KESEHATAN_BHAKTI_KENCANA_BANDU
NG_2018