T DENGAN
POST SECTIO CAESAREA DI RUANG KENANGA RSIA
PERMATA SARANA HUSADA
Oleh :
Laelatul Aamaliyah
NIM. 211030230283
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala kuasa dan karunia
berjudul”Laporan Asuhan Keperawatan Pada Pasien NY.T Dengan Ibu Nifas Post
Profesi Ners ini diajukan untuk memenuhi tugas maternitas di RSIA Permata
bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada
Husada Tangerang
2. Ns. Riris Andriati, S.Kep., M.Kes Selaku Ketua STIKes Widya Dharma
Husada Tangerang
4. Siti Novy Romlah, SST., M.Epid Selaku Wakil Ketua 2 Bidang Akademik
5. Ida Listiana, SST, M.Kes Selaku Wakil Ketua 3 Bidang Akademik Stikes
6. Ns. Dewi Fitriani, S.Kep., M.Kep Selaku Ketua Studi s1 Keperawatan dan
i
7. Ns.Betty S.Kep., MPH Selaku Pembimbing Profesi Ners Yang Telah
kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaikan laporan penelitian
ini.
ii
DAFTAR ISI
1. Definisi .................................................................................................. 1
2. Etiologi .................................................................................................. 2
3. Klasifikasi.............................................................................................. 3
5. Pathway ................................................................................................. 8
6. Komplikasi ............................................................................................ 9
A. ASUHANKEPERAWATAN .................................................................... 17
iii
1. Pengkajian pada Ibu Post Sectio Caesarea ......... Error! Bookmark not
defined.
A. Pengkajian ........................................................................................... 34
A. Kesimpulan.......................................................................................... 53
B. Saran .................................................................................................... 54
BLAMPIRAN …………………………………………………………………..56
iii
BAB I
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
melahirkan bayi melalui sayatan yang dibuat pada perut dan rahim ibu
buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depat
perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta
uterus untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. Cara ini biasanya
persalinan buatan, yaitu janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta bobot
1
2
janin didalam rahim melalui insisi pada dinding dan rahim perut ibu
dengan syarat rahim harus dalam keadaan utuh dan bobot janin diatas 500
gram.
2. Etiologi
Menurut Amin & Hardi (2013) operasi Sectio caesarea dilakukan atas
kelainan letak bayi seperti sungsang dan lintang, kelainan tali pusat
kelainan letak bayi seperti sungsang dan lintang, kelainan tali pusat
3. Klasifikasi
a. Sectio caesareaKlasik
yaitu sayatan vertikal pada segmen lebih bawah rahim. Sayatan jenis
ini dilakukan jika bagian bawah rahim tidak berkembang atau tidak
c. Sectio caesareaHisterektomi
pegangkatanrahim.
d. Sectio caesareaEkstraperitoneal
4. Etiologi
Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distres dan janin besar melebihi
4.000 gram > Dari beberapa faktor Sectio Caesarea diatas dapat diuraikan
tidak sesuai dengan ukuran kepala janin yang dapat menyebabkan ibu
yang merupakan jalan yang harus dilalalui oleh janin ketika akan lahir
persalinan normal
sehinggaharusdilakukantindakanoperasi.Keadaanpatologistersebutmen
langsungdisebabkanolehkehamilan,sebabterjadinyamasihbelumjelas.
yaitumampumengenalidanmengobatiagartidakberlanjutmenjadieklamsi
minggu.
komplikasi yang lebih tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu,
bayi kembar pun dapat mengalami sungsang atau salah letak lintang
adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek
bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Hal ini
5. Manifestasi Klinis
berikut :
persalinan
b. His lemah/melemah
panggul)
i. Hydrocephalus
l. Problema plasenta
8
6. Pathway
Adaptasi Insisi
Post Partum
Luka
Psikologis Fisiologis
MK : Resiko
Infeksi
Taking In, MK :
Nyeri
Laktasi Involusi Akut
taking hold,
letting go
letting go Teknik
Perubahan menyusui, MK :
Gangguan
Peran posisi, Mobilitas
Fisik
perlekatan
Pelepasan
Desidula
Menyusui
Menyusui
Kontraksi
Efektif
Tidak
Uterus
Efektif
Terdapat Lochea
7. Komplikasi
1. InfeksiPeurperal
dansebagainya.
2. Perdarahan
Perdarahanbanyakbisatimbulpadawaktupembedahanjikacabang-cabang
embolismeparu.
tidur.
10
1) RuangPemulihan
komplikasi pada organ tubuh lainnya. Wanita dengan berat badan rata-
2) Ruang Perawatan
ada komplikasi.
b. Ambulasi
sadar sambil tidur telentang. Hari kedua post operasi, pasien dapat
caesareaa operasi.
c. Perawatan Luka
Setelah itu, ibu boleh miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah
duduk. Pada hari ke tiga ibu dianjurkan berjalan-jalan dan pada hari
buahan (Mochtar,2013).
13
wanitanormal.
persalinanmempunyaikomplikasi.
a. Uterus
Fundus Uteri).
sebelum hamil.
c. Perubahan Perineum
minggu.
d. Perubahan Serviks
laktasi.
f. Perubahan Abdomen
sekitar 103 hari agar fungsi saluran cerna dan nafsu makan dapat
1) Lokhea Rubra
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa
2) Lokhea Sanguinolenta
3) Lokhea Serosa
4) Lokhea Alba
minggu postpartum.
5) Lokhea Purulenta
6) Lochiostatis
A. ASUHANKEPERAWATAN
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan
tanda persalinan.
17
2) Riwayat kesehatan dahulu
d. Pemeriksaan Fisik
1) Rambut
2) Mata
Terkadangadanyapembengkakanpadakelopakmata,konjungt
perdarahan, sklerakuning.
3) Telinga
Biasanyabentuktelingasimetrisatautidak,bagaimanakebersih
4) Hidung
18
Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum
5) Mulutdangigi
Mulutbersih/kotor,mukosabibirkering/lembab.
b. Leher
Saatdipalpasiditemukanada/tidakpembesarankelenjartiroid,karn
c. Paru-paru
massa dan lesi nyeri, tractile fremitus apakah normal kanan dan
kiri.
d. Jantung
e. Payudara
laktasi.
f. Abdomen
19
Terdapat luka operasi sectio caesarea, mengkaji luka jahitan
g. Ektremitas bawah
h. Genetalia
e. Nutrisi
2013). Makanan bergizii terdapat pada sayur hijau, lauk pauk dan
buahh. Konsumsi sayur hijau seperti bayam, sawi, kol dan sayur
20
hijau lainnya menjadi sumber makanan bergizi. Untuk lauk pauk
f. Pemeriksaan laboratorium
2. Diagnosa Keperawatan
tampak meringis.
21
f. Gangguan mobilitan fisik berhubungan dengan efek agen
22
3. Rencana Keperawatan
23
pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
24
Edukasi:
Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi pereda nyeri
Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
Anjurkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik
(jikaperlu)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan Setelah melakukan tindakan Observasi:
integritas kulit. keperawatan 3x24 jam diharapkan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
Tingkat infeksi menurun. lokal dan sistemik
Kriteria Hasil:
Terapeutik:
Kebersihan luka meningkat(5)
1. Batasi jumlah pengunjung
Kebersihan badan
2. Berikan perawatan kulit pada area
meningkat(5)
edema
Nyeri menurun(5)
25
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
4. Pertahankan teknik aseptik pada
pasein beresiko tinggi
Edukasi:
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antibiotik ataupun imusisasi (jika
perlu)
26
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah melakukan tindakan Observasi:
imobilitas dibuktikan dengan klien merasa keperawaran 3x24 jam
Identifikasi keterbatasan fungsi dan
lemah. diharapkan Toleransi aktivitas
gerak sendi
meningkat.
Monitor lokasi dan sifat
Kriteria Hasil:
ketidaknyamanan atau rasa sakit
Kemudahan dalam melakukan selama bergerak atau beraktivitas
aktivitas sehari-hari
Terapeutik:
meningkat(5)
Kecepatan berjalan meningkat Lakukan pengendalian nyeri
(5) sebelum memulai latihan
Jarak berjalan meningkat(5) Berikan posisi tubuh optimal untuk
Perasaan lemah menurun(5) gerakan sendi pasif atau aktif
Fasilitasi menyusun jadwal latihan
rentang gerak aktif atau pasif
Berikan penguatan positif untuk
melakukan latihan bersama
Edukasi:
27
Jelaskan kepada pasien atau
keluarga tujuan dan rencanakan
latihan bersama
Anjurkan pasien duduk ditempat
tidur, disisi tempat tidur (menjuntai)
atau dikursi
Anjurkan melakukan latihan rentang
gerak pasif dan aktif secara
sistematis
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan Setelah dikakukan tindakan Observasi:
kelemahan fisik dibuktikan dengan tidak mampu keperawatan 3x24 jam diharapkan Monitor tingkat kemandirian
mandi/berpakaian secara mandiri. Perawatan diri meningkat. Identifikasi kebutuhan alat bantu
dalam melakukan kebersihan diri,
KriteriaHasil:
berpakaian,berhias, dan makan.
Kemampuan mandi
Monitor integritas kulit pasien.
meningkat (5)
Kemampuan mengenakan
Terapeutik:
pakaian secara mandiri
Dampingi dalam
28
meningkat(5) melakukan perawatandiri
Mempertahankan kebersihan Fasilitasi kemandirian klien
diri meningkat(5) Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi:
Anjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan
Anjurkan ketoilet secara mandiri
5. Gangguan mobilitan fisik berhubungan dengan Setelah dikakukan tindakan Observasi:
efek agen farmakologis (anestesi) dibuktikan keperawatan 3x24 jam Identifikasi adanya nyeri atau
dengan fisik lemah. diharapkan Mobilitas fisik keluhan fisik lainnya
meningkat. Identifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
KriterianHasil:
Terapeutik:
Nyeri menurun(5)
Fasilitas aktivitas mobilisasi
Kelemahan fisik menurun(5)
denganalatbantu
Kekuatan otot meningkat(5)
Libatkan keluarga untuk membantu
Gerakan terbata smenurun(5)
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
29
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
Anjurkan mobilisasidini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. duduk
di tempat tidur, pindah dari tempat
tidur ke kursi)
6. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan Setelah dikakukan tindakan Observasi:
dengan prosedur pembedahan dibuktikan dengan keperawatan 3x24 jam Monitor frekuensi dan kekuatan
perdarahan. diharapkan Keseimbangan cairan nadi
meningkat. Monitor tekanan darah
Monitor jumlah dan warna urin
Kriteria Hasil:
Monitor intake dan output
Asupan cairan meningkat(5) cairan
Kelembaban membran Terapeutik:
mukosa meningkat(5) Atur waktu pemantauan sesuai
30
Membran mukosa dengan kondisi klien
membaik(5) Dokumentasikan hasilpemantauan
Turgor kulit membaik(5) Edukasi:
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil pemantauan
31
4. Teori Implementasi
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam (Potter & Perry, 2011).
keperawatan.
5. Teori Evaluasi
Wardani, 2013):
32
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
2011)
a. Masalah teratasi
33
BAB III
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. T
No RM : 001505
Umur : 36 Th
Agama : Kristen
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Pamulang permai, BSI Blok B 11/4 RT
009/RW 005
Diagnosa Medis :
34
3. Data Umum Kesehatan
Status obstetrikus : P2 A2
No Tipe persalinan BB waktu lahir Usia Janin Keadaan bayi Umur sekarang
waktu lahir
1. Normal 3,100 gr 40 minggu 3 Kulit 10 th
hari kemerahan,
menangis kuat,
bergerak aktif,
usaha bernafas
baik
2. Sectio Caesarea 3,300 gr 40 minggu 4 Kulit 1 hari
hari kemerahan,
menangis kuat,
bergerak aktif,
usaha bernafas
baik
1. Keluhan utama :
Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut karena post Sectio Caesarea,
sendiri.
2. Masalah prenatal :
35
3. Riwayat persalinan sekarang :
minggu tidak mengeluh mules dan gagal induksi. Klien masuk ruang
6. Riwayat KB :
7. Rencana KB :
36
Minum : 8-10 gelas Minum : 7-8 gelas perhari
perhari (1 gelas : 200ml) (1 gelas : 200ml)
2. Eliminasi BAK : 5-6 kali/hari BAK : 4-5 kali/hari
BAB : 1-2 kali/hari BAB : 1 kali/hari
3. Istirahat dan tidur Tidur : 7-8 jam perhari 7-8 jam perhari
4. Ambulasi Aktivitas mandiri Aktivitas ke kamar mandi
dibantu oleh suaminya,
karena masih nyeri pada
luka operasi
5. Kebersihan diri/ Mandi 2x sehari Mandi 1x sehari
personal hygiene Sikat gigi 2x sehari Sikat gigi 2x sehari
Ganti pakaian 2x sehari Ganti pakaian 2x sehari
9. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda vital :
TD : 120/70 mmHg,
N : 80x/menit,
RR : 19x/menit,
S : 36,50C
d. Kepala
1) Rambut
2) Mata
37
3) Telinga
4) Hidung
5) Mulutdangigi
e. Leher
f. Thoraks
1) Jantung
2) Paru
3) Payudara :
Simetris kanan kiri, tampak bersih, tidak ada luka, tidak ada
g. Abdomen :
38
Inspeksi : terdapat luka Sectio caesarea bentuk horizontal,
linea nigra
Perkusi : Hipertimpany
h. Ektremitas :
i. Perinium
39
Genitalia Jumlah Warna Konsistensi Nyeri Bau
Perdarahan
pervagina :
- Flour albus Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Lochea rubra
400ml Merah segar Lunak Tidak ada Amis
Luka episiotomy
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
a. Kegiatan keagamaan
11. PemeriksaanPsikososial
40
Identitas diri : ibu mengatakan sudah siap menjadi ibu
12. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan Perkawinan
: Keturunan
: Klien
41
Limposit 21 % 20-40 Normal
Monosit 6 % 2-8 Normal
Segmen 68 % 40-70 Normal
HBSAG Negatif Normal
14. Terapi :
B. ANALISA DATA
42
terasa perih
DO :
- Klien meringis kesakitan
- Uterus teraba keras
P : Nyeri dibagian perut
bawah.
Q : Nyeri seperi ditusuk-
tusuk
R : Nyeri dirasakan
sampai kepinggang
bagian belakang
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri dirasakan saat
aktivitas.
2 DS : Gangguan mobilitas fisik Nyeri post Sectio Caesarea
- klien mengatakan sulit (D.0054)
menggerakan badannya.
- klien mengatakan ingin
BAK harus dibantu dengan
suaminya.
- Klien mengatakan masih
belum bisa berjalan terlalu
jauh sendiri
DO
- klien tampak kesusahan
untuk miring kanan dan
kiri
- klien tampak dibantu oleh
suaminya.
- klien tampak lemah.
43
DO :
- Terdapat luka post sectio
caesarea sepanjang 10cm
- Luka tampak terbalut
perban
- Perban tampak terlihat
rembesar
- Leukosit : 10.6 ribu/mm3
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
44
7. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
8. Anjurkan menggunakan anakgetik secara
tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
2. Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasi
mobilitas bd tindakan keperawatan Observasi
adanya luka selama 3x24 jam 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
post sectio diharapkan mobilitas fisik lainnya
caesarea fisik meningkat dengan 2. Identifikasi melakukan pergerakan
kriteria hasil : 3. Monitor kondisi umum selama
Mobilitas Fisik melakukan mobilisasi
1. Pergerekan Terapeutik
ekstremitas 4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi ditempat
meningkat (5) tidur
2. Kekuatan otot 5. Libatkan keluarga untuk membantu
meningkat (5) melakukan pergerakan
3. Rentang gerak Edukasi
(ROM) meningkat 6. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
(5) 7. Anjurkan mobilisasi dini (duduk ditempat
4. Nyeri menurun (5) tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke kursi)
3 Resiko Setelah dilakukan Observasi:
infeksi bd tindakan 1. Monitortandadangejalainfeksilokalda
adanya luka n sistemik
keperawatan selama
post sectio Terapeutik:
3x24 jam
caaesarea
diharapkanTingkatin 2. Anjurkan kecukupan nutrisi, cairan,
feksimenurun. dan istirahat
3. Kelola antibiotik sesuai resep
KriteriaHasil:
(clindamycin 3x1)
Kebersihanlukam 4. Berikanperawatankulitpadaareaedem
eningkat(5) a
5. Cucitangansebelumdansesudahkonta
Kebersihanbadan
kdenganpasiendanlingkunganpasien
45
meningkat(5) 6. Pertahankanteknikasepticpadapasein
Nyerimenurun(5) beresiko tinggi
E. CATATAN PERKEMBANGAN
46
05 Oktober Nyeri akut bd agen Observasi S:
2021 pencedera fisik, 1. Mengidentifikasi lokasi P : klien mengatakan
10.00 operasi sectio dibagian perut bawah, perut bagian bawah
caesarea karakteristik, durasi setiap 5 masih nyeri
menit, frekuensi, kualitas, Q : nyeri seperi
intensitas nyeri. ditusuk-tusuk
2. Mengidentifikasi skala nyeri R : Nyeri dirasakan
6 sampai kepinggang
Terapeutik bagian belakang
1. Memberikan tekhnik non S : Skala nyeri 3
farmakologis untuk T : Nyeri dirasakan
mengurangi rasa nyeri (tarik saat aktivitas.
nafas dalam)
Edukasi O:
3. Menganjurkan memonitor - klien masih tampak
nyeri secara mandiri meringis kesakitan
4. Menganjurkan - uterus masih teraba
menggunakan analgetik membulat
(asam mefanamat 3x1)
Kolaborasi A:
1. Mengkolaborasi pemberian Masalah belum
analgetik (asam mefanamat teratasi
3x1)
P : Intervensi
dilanjutkan
47
6 sampai kepinggang
Terapeutik bagian belakang
1. Memberikan tekhnik non S : skala nyeri 2
farmakologis untuk T : nyeri dirasakan
mengurangi rasa nyeri (tarik saat aktivitas
nafas dalam)
Edukasi O:
1. Menganjurkan memonitor - klien terlihat
nyeri secara mandiri sedikit nyeri
2. Menganjurkan A:masalah belum
menggunakan analgetik teratasi
(asam mefanamat 3x1) P:
Kolaborasi Intervensi di hentikan
1. Mengkolaborasi pemberian (pasien pulang)
analgetik (asam mefanamat
3x1)
48
Tgl/Jam Diagnosa Implementasi SOAP
04 Oktober Gangguan mobilitas 1. Mengidentifikasi adanya S :
2021 bd adanya luka post nyeri di bagian perut bawah - klien mengatakan
Jam 09.00 sectio caesarea atau keluhan fisik lainnya sulit menggerakan
2. Mengidentifikasi melakukan badannya.
pergerakan miring kanan - klien mengatakan
kiri, duduk, berjalan. jika ingin BAK
3. Memonitor frekuensi jantung harus dibantu
dan tekanan darah sebelum dengan suaminya.
memulai mobilisasi
4. Memonitor kondisi umum O :
selama melakukan mobilisasi - klien tampak
Terapeutik kesusahan untuk
1. Memfasilitasi aktivitas miring kanan dan
mobilisasi ditempat tidur kiri
2. Melibatkan keluarga untuk - klien tampak
membantu melakukan dibantu oleh
pergerakan suaminya.
Edukasi - klien tampak lemah.
1. Menganjurkan melakukan
mobilisasi dini A : Masalah belum
2. Menganjurkan mobilisasi teratasi
sederhana yang harus dilakukan P : Intervensi
(duduk tempat duduk, duduk dilanjutkan
disisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi.
05 Oktober Gangguan mobilitas 1. Mengidentifikasi adanya S:
2021 bd adanya luka post nyeri di bagian perut bawah - klien mengatakan
Jam 11.00 sectio caesarea atau keluhan fisik lainnya sudah bisa duduk
2. Mengidentifikasi melakukan dan berdiri tanpa
pergerakan miring kanan dibantui suaminuya
kiri, duduk, berjalan. - klien mengatakan
49
3. Memonitor frekuensi jantung jika ingin BAK
dan tekanan darah sebelum sudah bisa sendiri
memulai mobilisasi tanpa dibantu
4. Monitor kondisi umum suaminya
selama melakukan mobilisasi
Terapeutik O:
3. Memfasilitasi aktivitas - klien tampak sudah
mobilisasi ditempat tidur bisa melakukan
4. Melibatkan keluarga untuk aktivitas tanpa
membantu melakukan bantuan suaminya
pergerakan - klien tampak bisa ke
Edukasi kamar mandi sendiri
2. Menganjurkan mobilisasi tanpa dibantu
sederhana yang harus dilakukan suaminya
(duduk tempat duduk, duduk A : Masalah teratasi
disisi tempat tidur, pindah dari P : Intervensi
tempat tidur ke kursi. dihentikan
50
Tgl/Jam Diagnosa Implementasi SOAP
04 Resiko Observasi: S:
Oktober infeksi 1. Monitortandadangejalainfeksil O:
2021 bd okaldan sistemik - Terdapat luka post sectio caesarea
Jam 13.00 adanya sepanjang 10cm
Terapeutik:
luka post - Luka tampak terbalut perban
sectio 1. Menganjurkan kecukupan - Perban tampak terlihat rembesan
caaesarea nutrisi, cairan, dan istirahat - Leukosit : 10.6 ribu/mm3
05 Resiko Observasi: S :=
Oktober infeksi 2. Monitortandadangejalainfeksil O:
2021 bd okaldan sistemik - Terdapat luka post sectio caesarea
Jam 09.00 adanya sepanjang 10cm
Terapeutik:
luka post - Luka tampak terbalut perban
sectio 5. Menganjurkan kecukupan - Perban tampak terlihat rembesan
caaesarea nutrisi, cairan, dan istirahat - Leukosit : 10.6 ribu/mm3
51
resep (clindamycin 3x1)
06 Resiko Observasi: S :=
Oktober infeksi 3. Monitortandadangejalainfeksil O:
okaldan sistemik
2021 bd - Terdapat luka post sectio caesarea
Jam 10.00 adanya Terapeutik: sepanjang 10cm
luka post - Luka tampak terbalut perban
9. Menganjurkan kecukupan
sectio nutrisi, cairan, dan istirahat - Perban tampak terlihat rembesan
caaesarea 10. Cucitangansebelumdansesudah - Leukosit : 10.6 ribu/mm3
kontakdenganpasiendanlingkun A : Masalah belum teratasi
aseinberesiko tinggi
Kolaborasi
12. Mengelola antibiotik sesuai
resep (clindamycin 3x1)
52
BAB III
A. KESIMPULAN
Kesimpulan umum dari hasil studi kasus ini yaitu: asuhan keperawatan pada
post op sectio caesarea diagnosa keperawatan nyeri akut dalam terapi telaksai
mampu mengurangi skala nyeri. Kesimpulan secara khusus dari hasil studi
kasus ini yaitu pengkajian di lakukan dengan menggunakan format nyeri akut,
sehingga ditemukan data tentang keluhan nyeri pada klien sesuai dengan
pengkajian PQRST .
luka post sectio caesarea, resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka
post sectio caaesarea, diagnosa ini di dukung oleh data yang ditemukan
dari hasil pengakijan. Namun pada kasus kali ini kelompok tidak
53
ukur dan evaluasi dilakukan merupakan evaluasi diri jangka pendek,
B. SARAN
2. Bagi Klien
4. Bagi Penulis
54
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan diagnose Medis &
Amru, Sofian. 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri :Obstetri Operatif edisi 3
Mediaction
Perry & Potter. 2011. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.
Jaarta : EGC
Ilmu
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
55
LAMPIRAN
56
Lampiran 1
Identitas Pasien
57
58
Lampiran 2
Hasil Laboratorium pasien
59
60