Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 13

1. SRI AGUSTIN
2. RISKA RAMADHANI
3. NABILA DESY ANANDA
TREN DAN ISU
1
A. KB
B. ABORSI

C. BEDAH PLASTIK


KB
 PENGERTIAN KB

Keluarga berencana adalah suatu usaha


untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi.
 TUJUAN UMUM KELUARGA BERENCANA

Membentuk keluarga kecil sesuai dengan


kekuatan sosial – ekonomi suatu keluarga
dengan cara mengatur kelahiran anak, agar
diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
 CIRI-CIRI KONTRASEPSI YANG DIANJURKAN

1. Reversibilitas yang tinggi artinya kembalinya masa


kesuburan dapat terjamin hampir 100%, karena pada
masa ini peserta belum mempunyai anak.
2. Efektivitas yang tinggi, karena kegagalan akan
menyebabkan terjadinya kehamilan dengan risiko tinggi
dan kegagalan ini merupakan kegagalan program.
3. Menjarangkan kehamilan. Periode usia istri antara
20 – 30 / 35 tahun merupakan periode usia paling baik
untuk melahirkan, dengan jumlah anak dua orang dan
jarak antara kelahiran adalah 2 – 4 tahun. Ini dikenal
sebagai catur warga.
 Alasan menjarangkan kehamilan :

1. Umur antara 20 – 30 tahun merupakan usia yang


terbalik untuk mengandung dan melahirkan.
2. Segera setelah anak pertama lahir, maka
dianjurkan untuk memakai IUD (Intra Uterine Divice)
sebagai pilihan utama.
3. Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup
tinggi namun disini tidak atau kurang berbahaya
karena yang bersangkutan pada usia mengandung
dan melahirkan yang baik.
4. Di sini kegagalan kontrasepsi bukanlah kegagalan
program.
 CIRI-CIRI KONTRASEPSI YANG DIPERLUKAN :

a. Efektivitas cukup tinggi


b. Reversibilitas cukup tinggi karena peserta
masih mengharapkan punya anak lagi.
c. Dapat dipakai 2 sampai 4 tahun yaitu sesuai
dengan jarak kehamilan anak yang
direncanakan.
d. Tidak menghambat air susu ibu (ASI), karena
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi sampai
umur 2 tahun dan akan mempengaruhi angka
kesakitan dan kematian anak.
 MENGHENTIKAN / MENGAKHIRI KEHAMILAN / KESUBURAN

Periode umur istri diatas 30 tahun, terutama


diatas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan
setelah mempunyai 2 orang anak.
Alasan mengakhiri kesuburan :
1. Ibu-ibu dengan usia diatas 30 tahun dianjurkan
untuk tidak hamil atau tidak punya anak lagi, karena
alasan medis atau alasan lainnya.
2. Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
3. Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang
relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya
akibat sampingan dan komplikasi.
 MACAM-MACAM KB

Metode sederhana meliputi :


1. Tanpa alat yaitu KB alamiah (Metode kalender (Ogino-Knaus), Metode
Suhu Basal (Termal), Metode lendir serviks (Billings), Metode Simpto-Termal)
dan Coitus Interuptus (Hanafi, 2001).
2. Dengan alat yaitu Mekanis (Barrier) [Kondom Pria, Barier intra-vaginal
(Diafragma),Kap Serviks (Cervical cap), Spons (Sponge), Kondom wanita] dan
kimiawi [Spermisid (Vaginal cream, Vaginal foam, Vaginal Jelly, Vaginal
suppositoria, Vaginal tablet (busa), Vaginal soluble film].
Metode modern:
1. Kontrasepsi hormonal yaitu Per-oral [Pil Oral Kombinasi (POK), Mini-pil,
Morning-after pill], Injeksi atau suntikan [DMPA, NET-EN, Microspheres,
Microcapsules] dan Sub-kutis : Implant (Alat kontrasepsi bawah kulit = AKBK),
Implant Non-biodegradable (Norplant, Norplant-2, ST-1435, Implanon), Implant
Biodegradable (Capronor, Pellets).
2. Intra uterie devices (IUD, AKDR)
3. Kontrasepsi mantap : pada wanita (tubektomi) dan pada pria
(vasektomi).
 Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga
Berencana

 Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu
kita laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :
 Surat An-Nisa’ ayat 9:
‫وليخششش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقوهللاا واليقولوا سديدا‬ 

 “Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya


meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir
terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang benar”.
 Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang
pelaksanaan KB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233,
Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.
 Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang
perlu dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri,
mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup
brumah tangga.
ABORSI
 Definisi
Aborsi adalah kematian dan pengeluaran
janin dari uterus baik secara spontan atau
disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu.
Jumlah minggu kehamilan yang spesifik dapat
bervariasi antar Negara, begantung pada
perundangan setempat
 Jenis Aborsi

Klasifikasi abortus atau aborsi berdasarkan dunia kedokteran, yaitu:


 Abortus spontanea
Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa
tindakan/pengeluaran janin secara spontan sebelum janin dianggap mampu
bertahan hidup. Aborsi ini dibedakan menjadi 4 yaitu :
a) Abortus imminens, pada kehamilan kurang dari 20 minggu terjadi
perdarahan dari uterus atau rahim, dimana janin masih didalam rahim, serta
leher rahim belum melebar (tanpa dilatasi serviks).
b) Abortus insipiens, berarti bahwa kehamilan mustahil untuk dilanjutkan.
Seringkali terdapat pendarahan per vagina hebat karena area plasenta yang
luas terlepas dari dinding uterus
c) Abortus inkompletus, keluarnya sebagian organ janin yang berusia
sebelum 20 minggu, namun organ janin masih tertinggal didalam rahim
d) Abortus kompletus, semua hasil konsepsi(pembuahan) sudah di
keluarkan.
 Penyebab Tindakan Aborsi

Setiap tindakan pasti ada yang menyebabkannya. Berikut


beberapa penyebab aborsi dilakukan :
1.oIncest (hubungan seks sedarah) seperti tindak pemerkosaan yang
dilakukan oleh ayah kepada anaknya.
3. Kehamilan tak diinginkan (KTD) seperti hamil diluar nikah
4. Paritas ibu
5. Adanya penyakit kronis atau indikasi medis
6. Aktivitas seksual di usia muda
7. Kurangnya pengetahuan tentang dampak aborsi
8. Perspektif sosiokultural dan agama
9. Tingkat pendidikan tentang seksual dan kesehatan reproduksi
rendah
10. Kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak dari aborsi yang
tidak aman
 Resiko Aborsi

Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap


kesehatan maupun keselamatan seorang wanita.
Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang
melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa
dan langsung boleh pulang”. Ini adalah informasi
yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita,
terutama mereka yang sedang kebingungan
karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah
terjadi.
 Undang – undang yang mengatur
mengenai aborsi

Mengenai aborsi, dalam KUHP Bab XIX Pasal


346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut :
1. Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun”.
2. Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan
itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
 Hukum Aborsi Dalam Islam

ِ ّ ‫للاُ ِإ َلَّ ِبال َح‬


َ‫ق‬ ََ ‫َو َلَ ت َ ْقتُلُوَاْ النَّ ْف‬
َّ ‫س الَّتِي َح َّر ََم‬
“ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan
suatu (alasan) yang benar. “ ( Q.S. Al Israa’: 33 )
Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan
di luar pernikahaan, terutama para pelajar dan
mahasiswa hari ini sudah sampai batas yang sangat
mengkawatirkan. Ini akibat hilangnya nilai-nilai agama
dalam kehidupan masyarakat, ditambah dengan
gencarnya mass media yang menawarkan kehidupan
glamor, bebas dan serba hedonis yang menyebabkan
generasi muda terseret dalam jurang kehancuran.
 BEDAH PLASTIK
 Definisi
Bedah plastik adalah suatu cabang ilmu
kedokteran yang bertujuan untuk
merekonstruksi atau memperbaiki bagian
tubuh manusia melalui operasi kedokteran.
 Jenis Bedah Plastik
 Pembedahan untuk Rekonstruksi
(perbaikan cacat dan kekurangan
fungsional pada fisik pasien yang
dikarenakan oleh penyakit, cedera,
penyakit bawaan dan pembedahan
yang pernah dijalani.)

 Pembedahan untuk kosmetik


Bedah Plastik Menurut Agama
 Apabila bedah plastik dilakukan untuk mempercantik diri, seperti
menghilangkan tanda-tanda ketuaan di wajah dan badan dengan
mengencangkan kulit dan payudara, melangsingkan pinggang, dan
memperbesar pinggul, maka bedah plastik demikian tidak dapat
dibenarkan oleh syariat lslam. Alasan keharaman bedah plastik untuk
tujuan kecantikan, menurut Abdus Salam, diantaranya adalah firman Allah
SWT dalam Surah An-Nisa' (4) ayat 119:

"Dan Aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan


akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka
dan akan menyuruh mereka memotong (telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka benar- benar memotongnya,
dan akan Aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang
menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata."
Hukum Agama dari Bedah Plastik
 Operasi plastik yang mubah adalah yang bertujuan untuk memperbaiki
cacat sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau cacat
yang datang kemudian (al-uyub al-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran,
atau semisalnya, seperti wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan.
(M. Al-Mukhtar asy-Syinqithi, Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah, hal. 183;
Fahad bin Abdullah Al-Hazmi, Al-Wajiz fi Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah, hal.
12; Hani` al-Jubair, Al-Dhawabith al-Syariyyah li al-Amaliyyat al-
Tajmiiliyyah, hal. 11; Walid bin Rasyid as-Saidan, Al-Qawaid al-Syariyah fi
al-Masa`il Al-Thibbiyyah, hal. 59).
 Operasi plastik untuk memperbaiki cacat yang demikian ini hukumnya
adalah mubah, berdasarkan keumuman dalil yang menganjurkan untuk
berobat (al-tadawiy). Nabi SAW bersabda,“Tidaklah Allah menurunkan
suatu penyakit, kecuali Allah menurunkan pula obatnya.” (HR
Bukhari, no.5246). Nabi SAW bersabda pula,”Wahai hamba-hamba Allah
berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu
penyakit, kecuali menurunkan pula obatnya.” (HR Tirmidzi, no.1961).
Bedah Plastik Menurut Agama
 Dalil keharamannya firman Allah SWT (artinya) : “dan akan aku (syaithan) suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya”. (QS An-Nisaa` :
119). Ayat ini datang sebagai kecaman (dzamm) atas perbuatan syaitan yang selalu
mengajak manusia untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat, di antaranya adalah
mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah). Operasi plastik untuk mempercantik diri
termasuk dalam pengertian mengubah ciptaan Allah, maka hukumnya haram. (M. Al-
Mukhtar asy-Syinqithi, Ahkam Jirahah Al-Thibbiyyah, hal. 194).
 Selain itu, terdapat hadis Nabi SAW yang melaknat perempuan yang merenggangkan
gigi untuk kecantikan (al-mutafallijat lil husni). (HR Bukhari dan Muslim). Dalam hadis ini
terdapat illat keharamannya, yaitu karena untuk mempercantik diri (lil husni). (M. Utsman
Syabir, Ahkam Jirahah At-Tajmil fi Al-Fiqh Al-Islami, hal. 37). Imam Nawawi
berkata,”Dalam hadis ini ada isyarat bahwa yang haram adalah yang dilakukan untuk
mencari kecantikan. Adapun kalau itu diperlukan untuk pengobatan atau karena cacat
pada gigi, maka tidak apa-apa.” (Imam Nawawi, Syarah Muslim, 7/241). Maka dari itu,
operasi plastik untuk mempercantik diri hukumnya adalah haram. Wallahu alam.

Anda mungkin juga menyukai