Anda di halaman 1dari 2

Sengketa Tanah Di Indonesia

Nama : Titis Sangha Maheswari

NIM : 042484943
Bab I

Pendahuluan

Tanah mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia. Indonesia sendiri merupakan suatu
negra agraris yang susunan kehidupan sebagian besar rakyat, termasuk perekonomiannya, masih
bercorak agraris. Tanah mempunyai kedudukan sentral, baik sebagai daya produksi maupun
sebagai permukiman. Pengelolaan tanah dalam arti pengaturan penguasaan tanah, penatagunaan
tanah, pengurursan hak-hak tanah, serta pengukuran dan pendaftran tanah perlu ditata dan diatur
sedemikian rupa sehingga tanah dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
seperti yang diamanatkan didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3.

Dalam usaha mewujudkan kondisi seperti yang sudah diamanatkan, timbul begitu banyak
benturan di bidang pertanahan. Keadaan seperti ini menyebabkan terjadinya berbagai
penyimpangan atau semacamnya yang menimbulkan berbagai masalah/sengketa yang
berhubungan dengan tanah. Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Sofyan Djalil, masih ada ribuan kasus atau konflik pertanahan di Indonesia. Untuk
tahun 2022 sendiri jumlah tanah sengketa yang didaftarkan sudah hampir 90 juta bidang tanah,
sementara itu yang berkonflik mencapai 8.000 kasus

Peningkatan jumlah sengketa tanah ini sering dijumpai pada daerah-daerah yang sedang
melakukan pembangunan, yang masyarakatnya sedang berkembang sebagai akibat dari berbagai
benturan kepentingan yang merupakan konsekuensi dari pembangunan itu sendiri. Berdasarkan
hal-hal tersebut, maka penulis tertarik dengan kasus “Sengketa Tanah Di Indonesia”

Anda mungkin juga menyukai