Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus, karena rahmat dan penyertaan-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Politik dan Sejarah Pertanahan di
Indonesia”.
Makalah ini penulis buat untuk menambah wawasan, ilmu dan pengetahuan bagi praja pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis mengucapkan terimakasih untuk pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar mata
kuliah, yang telah memberikan bimbingan yang berharga sehingga penulis dapat Menyusun
makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini dari segi
penyusunan maupun dari segi materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar dapat dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
23 Juni 2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1996 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut dengan UUPA) dimana Undang-Undang
Dasar 1945 yaitu Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi bahwa, “bumi, air, dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasaioleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya demi kemakmuran rakyat”, merupakan dasar dari politik agraria nasional).
Berbicara mengenai tanah tidak terlepas dari hak-hak atas tanah diantaranya adalah hak
milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai, hak sewa dan hak-hak lainnya
yang diatur dalam Pasal 16 ayat (1) UUPA.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 atau sering disebut dengan UUPA ada Pasal 6,
menyatakan bahwa semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. Rumusan Pasal
tersebut mendapat penjelasan dalam Penjelasan Umum, Angka Romawi II Angka 4
UUPA, yaitu hak atas tanah apapun yang ada seseorang tidaklah dapat dibenarkan bahwa
tanahnya akan dipergunakan atau tidak dipergunakan semata-mata untuk kepentingan
pribadinya apalagi kalau hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat)Penggunaan
tanah harus disesuaikan dengan keadaannya dan sifat dari pada haknya hingga bermanfaat
bagi baik kesejahteraan dan kebahagiaan yang mempunyainya maupun bermanfaat pula
bagi masyarakat dan Negara).
Kemudian jika dikaitkan antara ketentuan Pasal 6 dengan Pasal 15 UUPA, maka
semua hak atas tanah harus dipelihara baik-baik agar bertambahkesuburannya serta
dicegah kerusakannya) kewajiban memelihara tanah tidak hanya menjadi beban pemilik
atau memegang hak semata melainkan menjadi beban pula dari setiap orang badan hukum
atau instansi yang mempunyai suatu hubungan hukum dengan tanah.
Tanah merupakan komponen yang sangat vital bagi kelangsungan sosial khususnya tanah
publik kaitannya dengan fungsi sosial tanah yang dimilikinya. Dalam hal ini tak jarang
fungsi sosial tersebut memiliki konsekuensi logis, misalnya saja permasalahan yang
berhubungan dengan pelepasan tanah pribadi untuk kemudian dimanfaatkan bagi 2
kepentingan sosial. Untuk mem'eroleh tanah ini peranan pemerintah sangat diperlukan
karena terkadang tanah yang akan didirikan atau bangunan tersebut adalahmilik rakyat
sehingga untuk memperolehnya harus melalui pemerintahan yaitu dengan cara
pencabutan hak atas tanah dan pembebasan hak atas tanah.
Peranan pemerintah atas tanah dalam rangka pembangunan sangat penting sekali
sehingga dalam hal ini pemerintah harus dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan
benar. Pembangunan ini dilaksanakan untuk kemakmuran rakyat. Pemerintah dalam
memecahkan berbagai masalah yang berkenaan dengan tanah bukan saja harus
mengindahkan prinsip-prinsip hukum akan tetapi juga harus memperhatikan
kesejahteraan sosial asas ketertiban dan asas kemanusiaan agar masalah pertanahan
tersebut tidak berkembang menjadi keresahan yang mengganggu stabilitas masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
https://tirto.id/sejarah-undang-undang-agraria-1870-latar-belakang-tujuan-dampak-gaYo
https://masgunawan.id/program/baca/produk-hukum-hak-milik-atas-tanah-di-masa-kerajaan
https://media.neliti.com/media/publications/284685-politik-hukum-pertanahan-
c244a289.pdf