Anda di halaman 1dari 23

Nama kelompok 3:

ETIKA BISNIS & CSR


Rama Saputra (C1B022012)
Ghina Agripina Amalia
(C1B022144)
Wanda Veprianti
(C1B022147)
Rizky Dafrima Putra
(C1B022154)
DOSEN PENGAMPU : GERRY SURYOSUKMONO, S.E., M.S.M
BAB 5
ETIKA BISNIS DAN KONSEP GOOD
CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
● Materi yang akan dibahas

Definisi Good Corporate Goveranance (GCG)

Good Corporate Goveranance (GCG) dan manajemen


perusahaan

Etika bisnis dan konsep Good Corporate Goveranance


(GCG)

Agency theory dan Solusi

Permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi dalam


penerapan Good Corporate Goveranance (GCG)
A. Definisi
Good Corporate Goveranance (GCG)
Good Corporate Goveranance (GCG) Maksud dan tujuan Good Corporate
Dari Cadbury Committee yang berdasarkan pada Goveranance (GCG) adalah mengharapkan
teori stakeholder adalah seperangkat aturan yang berbagai perusahaan yang berada
mengatur hubungan antara pemegang saham, disuatu negara mampu menjalankan
manajer, kreditur, pemerintah, kariyawan, dan aktifitas bisnis secara baik dan ikut
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik serta dalam mendorong pertumbuhan
internal maupun ekternal lainnya yang berkaitan ekonomi nasional yang beretika tinggi.
dengan hak-hak dan kewajibab mereka.
B.Good Corporate Goveranance
(GCG) dan Manajemen Perusahaan
Corporate governance adalah suatu konsep yang memiliki idealisme untuk
mewujudkan tujuan-tujuan pemegang saham“. Para pemegang saham menginginkan
keuntungan yang maksimal dalam setiap investasi yang dilakukan.Persoalan
menjadi bertambah kompleks ketika pihak manajemen perusahaan menguasai setiap
informasi perusahaan secara maksimal, dan mampu mempengaruhi berbagai
keputusan internal perusahaan secara jauh lebuh dominan dibandingkan para
pemegang saham.Dan setiap keputusan dan kebijakan yang dibuat oleh manajemen
perusahaan bisa mempengaruhi kinerja perusahaan,ini bisa berdampak secara lebih
jauh pada pembentukan harga saham dipasar.
C. Etika Bisnis dan Konsep Good Corporate
Governance (GCG)
Beberapa alasan mengharuskan perusahaan menerima GCG untuk diterapkan, yaitu :
Good Corporate Governance dalam konteks Bisnis Masa Depan

Keinginan menerapkan GCG adalah bentuk dari usaha menghargai


tata konsep bisnis modern.Karena bisnis tidak lagi bisa dijalankan
secara konvesional seperti dahulu,yaitu pemilik owner memiliki
kekuasaan yang begitu tinggi dan dengan mudah memerintah serta
memecat setiap agen yang dianggap tidak bisa bekerja dengan baik.
D. Agency Theory
Agency Theory (teori keagenan) merupakan suatu kondisi yang terjadi pada
suatu perusahaan dimana pihak manajemen sebagai pelaksana yang disebut
lebiih jauh sebagai agen dan pemilik modal (owner) sebagi principal
membangun suatu kontrak kerja sama yang disebut dengan nexus of
contract,kontrak kerja sama ini berisi kesepakatan-kesepakatan yang
menjelaskan bahwa pihak manajemen perusahaan harus bekerja secara
maksimal untuk memberi kepuasaan yang maksimal seperti profit yang
tinggi kepada pemilik modal atau (owner).
Solusi Memperkecil Agency Theory
a. Pihak komisaris harus melihat posisi manajemen perusahaan sebagai pihak yang memiliki
peran besar dalam menjaga dan mempertahan-kan berlangsungnya perusahaan secara jangka
panjang (long term).
b. Pihak komisaris perusahaan dalam melihat posisi manajemen perusahaan bukan dalam konteks
pekerja namun sebagai mitra bisnis.
c. Pihak komisaris perusahaan dalam mendengar informasi dan analisa dari pihak komisaris
independen harus melakukan kaji ulang secara intensif.
d. Pihak manajemen perusahaan harus membangun dan memiliki semangat serta loyalitas tinggi
kepada perusahaan.
E. Permasalahan yang timbul dalam penerapan
Good Corporate Governance (GCG)

01. 3
Aparat penegak hukum harus
Pemahaman tentang konsep
dibekali konsep pemahaman GCG
GCG pada beberapa manajer do
secara luas termasuk adanya jurnal
Indonesia masih kurang
dan buku teks

02. 4
Sebagai pihak menggap konsep
GCG sebagai penghambat berbagai Menurut Herwidayatmo
keputusan perusahaan (2000)
BAB 6
ETIKA BISNIS DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILTY (CSR)
● Materi yang akan dibahas

Definisi corporate social

Perusahaan dan prinsip CSR

Manfaat CSR bagi perusahaan

Csr dan pembangunan ekonomi berkelanjutan


Definisi coorporate social Responsibilty

Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia


bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan
dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek
ekonomis, sosial, dan lingkungan. Secara konseptual, CSR adalah sebuah
pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam
operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku
kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan
(Nuryana, 2005).
Perusahaan dan Prinsip Corporate Social Responsibilty

Definisi formal dari tanggungjawab sosial (social responsibility) adalah kewajiban


manajemen untuk membuat pilihan dan mengambil tindakan yang berperan dalam
mewujudkan kesejahteraan dan masyarakat.") Kewajiban tersebut dapat berbentuk
perhatian perusahaan pada masyarakat sekeliling maupun tanggungjawab pada
pemerintah dalam bentuk membayar pajak secara jujur dan tepat waktu.Tanggungjawab
perusahaan pada masyarakat saat ini dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social
Responsibility).
Pembahasan tentang CSR pada era sekarang ini mulai meningkat sehubungan dengant
banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat akibat tindakan perusahaan.
Metode dalam pemberlakuan CSR

Dengan perkembangan yang begitu pesat telah melahirkan 2(dua) metode dalam
memperlakukan CSR, yaitu:
1. Metode Cause Branding, adalah pendekatan Top Down, dalam hal ini perusahaan
menentukan masalah sosial dan lingkungan seperti apa yang perlu dibenahi.
2. Metode Venture Philanthropy yang merupakan pendekatan Botton up, di sini
perusahaan membantu berbagai pihak non-profit dalam masyarakat sesuai apa yang
dikehendaki masyarakat.
Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Perusahaan
Pada dasarnya dengan menerapkan CSR ada banyak manfaat yang akan diterima. Ini
sebagaimana dikatakan oleh Suhandari M. P.17 bahwa manfaat CSR bagi perusahaan antara
lain:
1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra mereka perusahaan
2. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
4. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
5. Membuka peluang pasar yang lebih luas.
6. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah. 3
7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
8. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.
10. Peluang mendapatkan penghargaan.
Indikator Keberhasilan Corporate Social Responsibilty(csr)
Dan Model Penerapan Di Indonesia
Untuk melihat dan mengukur keberhasilan penerapan CSR pada suatu perusahaan ada
beberapa indikator yang dapat kita jadikan acuan. Menurut Dody Prayogo16) ada 5
(lima) indikator keberhasilanCSR yang dapat dilihat, yaitu:
1. Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai etika yang
dikandungnya yaitu turut menegakkan social justice,sustainability dan equityb.
2. Secara social, keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya legitimasi sosial
korporasi di hadapan stakeholder sosialnyac.
3. Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dinilai dari meningkatnya nilai saham akibat
peningkatan corporate social image.
4. Secara teknis, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian program hasil evaluasi
teknis lapangan.
Model Penerapan Di Indonesia

Menurut Saidi dan Abidin (2004:64-65) sedikitnya ada empat model atau pola CSR
yang umumnya diterapkan di Indonesia
a. Keterlibatan langsung
b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan.
c. Bermitra dengan pihak lain.
d. Mendukung atau bergabung dalam konsorsium.
Corporate Social responsibility (CSR)
dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
Pembangunan ekonomi berkelanjutan merupakan suatu keinginan membangun tatana
ekonomi masyarakat yang bersifat makmur dan sejahtera, aman sen sentosa. Dengan
mengedepankan konsep pembangunan ekonomi yang terencana dan konsisten.
Pengertian terencana di sini ditujukan untuk menempatkan pembangunan tetap berada
pada fokus yang diinginkan sehingga target diperolehnya kondisi masyarakat yang
makmur dan sejahtera, aman serta sentosa akan tercapai.
Corporate Social responsibility (CSR)
dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
CSR jika dikaji memiliki hubungan yang erat dalam mendorong terciptanya pembangunan ekonomi
yang sustainable Menurut Dyah Pitaloka, bahwa "Terdapat tiga pilar penting untuk merangsang
pertumbuhan CSR yang mampu mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
● Pertama, mencari bentuk CSR yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan
memperhatikan unsur lokalitas.
● Kedua, mengkalkulasi kapasitas sumber daya manusia dan institusi untuk merangsang
pelaksanaan CSR.
● Ketiga, peraturan serta kode etik dalam dunia usaha.
Corporate Social Responsibility (CSR) dan International Standardization
Organization (ISO)

Dalam aktivitas bisnis yang semakin kompleks perusahaan saat ini dituntut
untuk harus memiliki sertifikasi yang sesuai dengan yang diinginkan, seperti
memiliki standar ISO dan sejenisnya. Seperti kepemilikan sertifikat ISO 9001
untuk sistem manajemen berkualitas (Quality Management System) dan ISO
14001 untuk sistem manajemen lingkungan (Environment Management System ).
Mutu dan Konsep SNI(standart Nasional Indonesia)

Mutu adalah kondisi yang menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan


mampu memberi kepuasan yang maksimal kepada para penggunanya.
Menurut Buchari Alma, 36) "Untuk pencapaian mutu dalam SNI 9000 ini, ada
tiga unsur pokok yang akan melibatkan seluruh bagian dalam manajemen, yaitu:
1. Kepemimpinan Manajemen dalam hal mutu perusahaan
2. Dukungan terhadap proses produksi
3. Dokumentasi audit mutu tindakan koreksi dan pencegahan
Etika dan CSR pada perusahaan Pertambangan

CSR (Corporate Social Responsibility) pada perusahaan tambang sangat penting, mengingat industri
tambang dapat memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Beberapa contoh program CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan tambang antara lain:
1. Konservasi lingkungan
2. Pemberdayaan masyarakat
3. Kesehatan dan Keselamatan
4. Infrastruktur dan Akses
Permasalahan yang timbul dalam Bidang Corporate Social
Responsibility(CSR) Secara Umum
Ada beberapa permasalahan umum yang terjadi yang menyebabkan program CSR tidak dapat
dilaksanakan selama ini dengan baik, yaitu
● Masih kurangnya pemahaman pihak korporasi dalam melihat keuntungan penerapan CSR bagi
perusahaan.
● Masih banyak perusahaan tidak mau menjalankan program-program CSR karena melihat hal
tersebut hanya sebagai pengeluaran biaya (cost center).
● Tekanan dari pihak pemerintah untuk menerapkan CSR belum begitu kuat. Dan itu termasuk
masih lemahnya tekanan dari pihak lembaga swadaya masyarakat (LSM). Beberapa perusahaan
bahkan dapat dikatakan banyak dari mereka yang masih menganggap konsep CSR sebagai
kosmetik belum arti sesungguhnya.
● Lebih jauh konsep CSR lebih dilihat sebagai keputusan yang dilakukan atas dasar bisa memberi
keuntungan pada perusahaan Seperti harapan bisa menaikkan harga saham perusahaan, bisa iku
tender proyek, dan lain-lain.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai