Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Ade Rizky Nur

NIM : A031181301

Ringkasan Mata Kuliah Pengauditan Internal

Materi Pembelajaran: CoBiT

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah


sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu
auditor, pengguna dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis,
kebutuhan, kontrol dan masalah-masalah teknis IT.

Maksud dari Cobit

Menyediakan kebijakan yang jelas dan praktik2 yang baik untuk IT governance
dalam organisasi tingkatan dunia; Membantu senior management memahami dan
memanage resiko2 terkait dengan TI. COBIT melaksanakannya dengan menyediakan satu
kerangka IT governance dan petunjuk control objective rinci untuk managemen, pemilik
proses business, users, dan auditors.

Tujuan Cobit

1. Diharapkan dapat membantu menemukan berbagai kebutuhan manajemen yang


berkaitan dengan TI.
2. Agar dapat mengoptimalkan investasi TI Menyediakan ukuran atau kriteria ketika
terjadi penyelewengan atau penyimpangan.

Adapun manfaat jika tujuan tersebut tercapai adalah : Dapat membantu manajemen
dalam pengambilan keputusan, Dapat mendukung pencapian tujuan bisnis, Dapat
meminimalisasikan adanya tindak kecurangan/fraud yang merugikan perusahaan yang
bersangkutan.

Landasan Cobit yaitu Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran-
sasaran; Suatu organisasi harus memanage sumberdaya TI nya melalui satu kumpulan
proses-proses yang dikelompokkan secara alami; Grup-grup proses COBIT disusun secara
sederhana dan berorientasi pada hirarki bisnis; dan Setiap proses merujuk sumberdaya TI,
dan persyaratan2 kualitas, fiduciary/kepercayaan, dan keamanan dari informasi.

Kelima masalah pengendalian internal CobiT ini adalah elemen kerangka kerja CobiT
dan mendefinisikan tata kelola IT. Kerangka kerja CobiT adalah alat yang efektif untuk
mendokumentasikan IT dan semua kontrol internal lainnya. Bab ini melihat kerangka kerja
dalam perspektif yang lebih luas menggunakan CobiT untuk membantu dalam proses tata
kelola IT manajemen, perusahaan, dan audit internal.

1. Penyelarasan strategis. Upaya harus dilakukan untuk menyelaraskan operasi dan


kegiatan IT dengan semua operasi perusahaan lainnya. Ini termasuk membangun
keterkaitan antara operasi bisnis perusahaan dan rencana IT serta proses untuk
mendefinisikan, memelihara, dan memvalidasi hubungan kualitas dan nilai.
2. Nilai pengiriman. Proses harus diberlakukan untuk memastikan bahwa IT dan unit
operasi lainnya memberikan manfaat yang dijanjikan sepanjang siklus pengiriman
dan dengan strategi yang mengoptimalkan biaya sambil menekankan nilai intrinsik IT
dan kegiatan terkait.
3. Manajemen risiko. Manajemen, di semua tingkatan, harus memiliki pemahaman
yang jelas tentang selera perusahaan terhadap risiko, persyaratan kepatuhan, dan
dampaknya risiko yang signifikan. Baik IT maupun operasi lainnya memiliki tanggung
jawab manajemen risiko sendiri dan bersama yang dapat berdampak secara
individual atau bersama-sama pada seluruh perusahaan.
4. Manajemen sumber daya. Dengan penekanan pada TI, harus ada investasi yang
optimal, dan manajemen yang tepat, sumber daya TI kritis, aplikasi, informasi,
infrastruktur, dan orang-orang. Tata kelola TI yang efektif tergantung pada
optimalisasi pengetahuan dan infrastruktur.
5. Pengukuran kinerja. Proses harus diberlakukan untuk melacak dan memantau
implementasi strategi, penyelesaian proyek, penggunaan sumber daya, kinerja
proses, dan pengiriman layanan. Mekanisme tata kelola IT harus menerjemahkan
strategi implementasi ke dalam tindakan dan pengukuran untuk mencapai tujuan ini.

Kerangka Kerja Cobit

1. Control Objectives. Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi (high level
control objectives) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu : planning & organization,
acquisition & implementation, delivery & support, dan monitoring.
2. Audit Guidelines. Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendali rinci (detailed control
objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management
assurance atau saran perbaikan.
3. Management Guidelines. Berisi arahan baik secara umum maupun spesifik
mengenai apa saja yang mesti dilakukan, seperti : apa saja indicator untuk suatu
kinerja yang bagus, apa saja resiko yang timbul, dan lain-lain.
4. Maturity Models. Untuk memetakan status maturity proses-proses IT (dalam skala 0
– 5).

Anda mungkin juga menyukai