Anda di halaman 1dari 3

Retna Wahyu Wulandari

367673

IT Risk, Internal Control, dan IT Governance

IT Risk

Risiko IT merupakan kemungkinan munculnya hasil yang kurang sesuai dengan yang
diharapkan, Risiko IT meliputi :

1. Business risk, yaitu kemungkinan terjadinya kegagalan dalam mencapai tujuan bisnis
2. Audit risk, yaitu kemungkinan adanya kesalahan auditor dalam memberikan opini atau
gagalnya mendeteksi ketidakwajaran laporan keuangan.
3. Security risk, yaitu risiko dalam hal integritas dan akses data
4. Continuity risk, yaitu risiko terkait ketersediaan, backup, dan keberlanjutan sistem
informasi

Risiko yang kemungkinan terjadi harus dinilai dan dikelola agar dapat diminimalisir
dampak dari risiko tersebut. Penilaian risiko terdiri dari beberapa tahap, yaitu indentifikasi
risiko (threat/exposure, menilai kerentanan, dan menentukan acceptable risk level), serta
mengukur risiko (mengidentifikasi proses dan indicator risiko kemudian mengukur risiko).

Model pengendalian IT terdiri dari :

1. Kerangka COSO
2. International Internal Control Standard (Model Cadbury dan Coco)
3. Quality Control Standar (ISO 9000 dan Six Sigma)

Audit dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:

1. Audit eksternal (audit keuangan), kegiatan pemeriksaan laporan keuangan oleh pihak
ektenal (auditor independen) untuk menyatakan opini atas laporan keuangan.
2. Internal audit, fungsi internal perusahaan untuk mengevaluasi dan menguji aktivitas
perusahaan
3. Fraud audit, audit yang memeriksa kemungkinan fraud yang terjadi.
4. Information technologi audit, audit yang memeriksa kesesuaian sistem informasi
perusahaan.
Retna Wahyu Wulandari
367673
Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan sistem kebijakan dan prosedur pada organisasi untuk
mencapai tujuan, antara lain untuk menjaga aset perusahaan, memastikan keakuratan
pencatatan akuntansi, untuk menjaga efisiensi operasi perusahaan, dan untuk mengukur
kepatuhan atas keijakan prosedur perusahaan. PCAOB menetapkan kerangka dasar internal
control menggunakan COSO. Kerangka dasar COSO terdiri dari 5 komponen, yaitu
pengendalian lingkungan, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan
pengendalian aktivitas.

Model Pengendalian PDC

Model pengendalian PDC merupakan tingkatan level pengendalian, yaitu preventive


control, detective control, dan corrective control.

IT Governance

IT Governance merupakan sebuah rangkaian tata kelola perusahaan yang focus dalam
manajemen dan penilaian strategis sumber data teknologi informasi. Objektif IT governance
yaitu mengurangi risiko dan memastikan investasi dalam sumber daya IT memberikan nilai
tambah bagi perusahaan. Isu IT governance dalam SOX dan COSO yaitu :

1. Organizational structure of the IT function


Isu terkait dengan penyimpanan data, pemisahan fungsi, dan pengelolaan lingkungan IT.
Isu terkait struktur IT yang digunakan akan dilakukan pengujian.
2. Computer center operation
Tujuan objektif isu ini yaitu untuk meperlihatkan risiko pusat komputer dan pengendalian
untuk membantu mitigasi risiko dan untuk mengamankan lingkungan.
3. Disaster recovery planning
Bencana dapat mengganggu fungsi komputer dan IT dalam menyediakan informasi. Oleh
karena itu dieprlukan DRP (Disaster Recovery Plan) untuk mengembangkan prosedur
pemulihan sistem. Rencana pemulihan itu terdiri dari beberapa proses, yaoti
mengidentifikasi aplikasi kritis, membuat tim pemulihan bencana, menyediatan backup,
dan menetapkan backup dan prosedur penyimpanan off-site.
Retna Wahyu Wulandari
367673
Cobit 5

Cobit merupakan integrasi antara pengendalian internal dan teknologi informasi.


Cobit 5 menyediakan kerangka untuk mencapai tujuan organisasi melalui tata kelola dan
manajemen IT yang lebih efektif. Cobit 5 memiliki 5 prinsip, yaitu :

1. meeting stakeholder needs


Perusahaan dapat menyesuaiakn Cobit 5 sesuai dengan tujuan yang ada sesuai dengan
kebutuhan dari pemegang saham. Kebutuhan pemegang saham dapat diterjemahkan dalam
Goal Cascade menjadi tujuan yang lebih spesifikd an dapat dilintaklanjuti dan disesuaikan
dengan tujuan perusahaan, tujuan IT, tujuan yang akan dicapai enabler.
2. covering the enterprise end-to-end
Tata kelola IT dalam Cobit 5 dapat menyatu dengan tata kelola perusahaan. Cobit 5
menangani seluruh layanan internal dan ksternal, serta proses bisnis internal maupun
eksternal.
3. apllying a single integrated framework
Cobit 5 sesuai dengan standar tata kelola dan manajemen IT lain yang relevan seperti VAL
IT, Risk IT, BMIS, ITAF, dll.
4. enabling a holistiv approach
Tata kelola dan menejemn IT memerlukan pendekatan holistik dengan
mempertimbangkan berbagai komponen yang berinteraksi. Enabler dapat membantu
mencapai tujuan perusahaan.
5. separating governance from manajemen.
Cobit 5 membagi antara tata kelola dengan manajemen yang mencakup jenis kegiatan yang
memerlukan struktur organisasi yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula.

Dalam Cobit 5 memiliki 7 enabler, yaitu :

1. principles, policies, and framework


2. processes
3. organizational structures
4. culture, ethics, and behaviour
5. information
6. servies, infrastructure, and application
7. people, skills, and competencies

Anda mungkin juga menyukai